✨Happy Reading...
Kami bertiga duduk bersama di satu meja untuk pertama kali. Rasanya masih aneh dan canggung karena ini adalah pertemuan pertama kami secara lebih dekat.
" Oh iya kita sebelumnya belum pernah kasih tau nama kita masing-masing kan ke kamu?" tanya Fero mencoba membuka pembicaraan.
" Ahh aku tahu kok nama temen kamu yang duduk di sebelahmu" ucap pria tampan itu sambil menatapku.
Fero yang merasa aneh lalu memelototi ku. Lalu ku jawab kalau aku memberi tahu nama ku saat aku dan si Fero di suruh pulang oleh si cucu nenek yang sedang ada di hadapanku saat ini. Namun, bodohnya aku tidak tanya balik siapa nama si pria tampan yang ada di hadapanku ini.
"Oh iya tapi aku belum tau nama kakak siapa nih?" tanyaku penasaran.
" panggil aja aku kak Bio" jawabnya sambil tersenyum manis padaku.
Rasanya sedetik saat dia tersenyum aku langsung salting tanpa sebab, sehingga ku palingkan wajahku ke arah stand mie ayam yang tak kunjung mengantar pesanan kami.
" pasti lengkapnya Biodata hahahaha" goda Fero kepada kakak tampan yang itu.
Kak Bio hanya tersenyum kecut ke Fero tanpa membalas candaannya dan hanya bertanya nama si Fero padaku.
Lima menit telah berlalu, mie ayam yang sejak tadi kami tunggu -tunggu pun datang. Tiga porsi mie ayam dengan mangkok bertuliskan Ajinomoto dengan mie ayam yang tersaji di atasnya. Sungguh sangat menggugah kelaparan kami. Tanpa pikir panjang kami bertiga menyantap mie ayam seperti perlombaan, karena saking keroncongannya perut kami.
Tak lama berselang kami bertiga telah menghabiskan setengah porsi mie ayam yang ternyata rasanya di luar ekspektasiku sebelumnya.
" wahh kak rasanya ternyata amazing, enak banget nih" ucapku sambil menyeruput es teh manis yang sekalian aku pesan dengan mie ayam tadi.
Kami pun mengobrol kembali sembari menunggu bel istirahat berbunyi. Namun, dari kejauhan aku melihat sesosok pria tengil berjalan masuk ke kantin. Ternyata dia adalah si kakak pembina ku yang nyebelin.
Aku hanya tertunduk sambil menutupi wajahku dengan tangan. Tapi kak Bio menyadari ada sesuatu dengan gelagatku yang aneh.
"kamu kenapa stell?" tanyanya kepadaku.
" gak kenapa-kenapa kok kak" ucapku dengan tangan tetap menutup wajah.
Terdengar sayup-sayup suara sepatu menuju ke arah kami duduk. Dan suaranya semakin dekat dan tampak seseorang duduk di samping kak Bio. Si kakak pembina super nyebelin itu ternyata duduk berhadapan denganku sekarang.
"ehh aku boleh kan numpang duduk di sini" tanya pembinaku sambil tersenyum licik lagi ke arahku.
"iya kak duduk aja" Si Fero yang sepertinya terpesona dengan si pembina tengil itu menjawab dengan mata yang berbinar - binar.
Ternyata Kak Bio juga mempersilahkan si pria tengil itu makan bersama kami. Sehingga mau tak mau aku hanya bisa melengos menjauhi pandangan si pembinaku yang tengil itu.
Kami pun melanjutkan makan mie ayam kami. Fero, si pembina tengil dan kak Bio asyik mengobrol dengan santainya. Aku yang sedari tadi memendam kekesalan pada pria yang ada di hadapanku ini hanya bisa diam terpaku sembari menghabiskan mie ayam ku yang hanya tinggal 3 suapan lagi.
"eh stell kok tumben kamu diem aja sih" tanya Fero yang belum sempat aku beri tahu tentang kejadian tadi pagi yang menimpaku.
"Aku lagi males ngomong aja Fer, lagi capek aku nih" jawabku sambil menyeruput es teh manis di hadapanku.
" eh itu es teh manis aku ngapain kamu minum" sahut si pembina tengil padaku.
Rasanya isi dalam perutku mau keluar semua mendengar hal itu keluar dari mulutnya. Mungkin karena aku terlalu bingung dan tidak fokus sehingga asal minum apa saja yang ada di hadapanku.
" Maaf.. maaf kak aku gak sengaja" ucapku sambil menahan malu.
"Hahaha cieee... ngelamun aja sih kamu stell dari tadi. ngelamun siapa sih" celetuk Fero menggodaku.
"Ahh nggak Fer aku cuma salah ambil aja. Ngomong-ngomong kita kan udah kelar nih makannya Fer, yuk anterin aku ke toilet" aku pun mengajak Fero pergi dari hadapan kak Rio dan pembinaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments