✨Happy Reading...
Sambil berlalu aku meninggalkan Fero menuju ke barisan kelompokku. Kelompokku tepat berada di paling kanan halaman sekolah.
Kelompokku beranggotakan sekitar 20 orang. Dimana ada seorang kakak pembina sebagai pendamping setiap kelompoknya.
Kulihat dari kejauhan tampak seorang pria yang tidak asing wajahnya bagiku. Nah aku baru mengingatnya, dia adalah pria yang tadi pagi sempat berantem denganku dan Fero di depan gerbang sekolah.
Aku tak sengaja bertatapan mata dengan dia. Tak ku sangka dia tersenyum licik kepadaku. Entah apa maksud dari senyumannya yang sebenarnya membuatku merinding ketakutan.
"Hei kamu , maju ke depan!!!"
Tiba - tiba terdengar suara pria yang aku lihat tadi berteriak entah kepada siapa. Aku yang tidak merasa di panggil hanya menunduk terdiam. Lalu, dia ternyata datang menghampiriku.
"Kamu gak denger ya!!! aku bilang maju !!!" teriak dia kepadaku.
Aku yang kaget pun tak sengaja tersandung ke depan ke arahnya berdiri.
"Braakkk"
Aku tersandung kedua kali , dan ini lebih parah dari yang pertama tadi. Aku tersandung bukan di tanah melainkan di pelukan seorang pembina ku. Yang ku lihat saat ini bukan tanah melainkan wajah seorang pria tampan yang sebelumnya tersenyum licik padaku.
"Eh sampai kapan kamu mau tiduran di sini?" ujarnya kepadaku.
"maaf.. maaf kak aku gak sengaja" jawabku beranjak dari pelukan pria itu.
Suasana di sekitarku menjadi sangat riuh karena kejadian ku jatuh tadi. Banyak yang berteriak sambil menggoda aku dan pria itu. Sungguh aku sangat malu, sampai mengangkat wajah pun aku tak sanggup.
"Bikin malu aja kamu !!!" bisik pria itu mendekati telingaku.
Suaranya terdengar seperti menahan malu dan juga amarah membuatku merinding dua kali lipat. Aku yang ketakutan hanya bisa bergumam di dalam hati. Kenapa hari ini aku sungguh sial sekali.
Acara MOS pun di mulai dengan upacara yang di lanjutkan pengenalan tentang sekolah. Setelah selesai di adakan pengecekan sesajen, atau perlengkapan untuk MOS yang sudah di tetapkan sebelumnya.
Pengecekan di lakukan oleh pembina masing-masing. Seluruh sesajen kami keluarkan dari tas kresek. Pembina berjalan mengecek satu persatu.
Aku pun santai karena aku merasa semua sesajen ku telah lengkap. Hingga tiba saatnya perlengkapan ku yang di cek.
Aku yang masih takut melihat pembina ku tadi hanya bisa tertunduk melihat dia mengecek bawaan ku.
"Ini ada yang kurang nih" kata kakak pembina ku.
"Apa yang kurang kak? kayaknya bawaan ku udah lengkap deh" jawabku dengan percaya diri.
"Kamu itu, udah salah masih aja membela diri!!!" bentaknya kepadaku.
"Beneran kak, aku udah bawa semua. Kenapa tiba-tiba jadi kurang gini" jawabku sambil mencari-cari barang yang kurang tadi.
Ternyata yang kurang adalah barang yang menurut para siswa berharga. Dan barang berharga ku yang hilang adalah sebuah boneka kelinci kecil. Aku lalu terdiam dan menatap pembina ku.
" Apa yang menurut kamu tidak lengkap?" Tanyanya kepadaku sembari menatapku dengan licik.
Aku pun tetap diam dan pasrah dengan kejadian buruk ini lagi, tanpa menjawab pertanyaan kakak pembina ku.
Sekali lagi dia berteriak kepadaku dengan lebih keras, karena aku tak menjawab pertanyaan dia.
" Cepat pergi ke depan barisan !!! terus squot jump dua puluh kali" perintahnya kepadaku.
Rasanya seperti di sambar petir di siang bolong. Hari pertama aku sudah harus di hukum oleh pembina ku. Rasanya lengkap sudah penderitaan ku hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments