Bab pertama di siksa

✨Happy Reading...

Ternyata dalam satu barisanku hanya aku yang tak lengkap bawaannya. Mau tak mau aku dengan muka lesu ku tetap maju ke depan untuk di hukum. Hukuman yang sungguh berat di awal Masa Orientasi ku.

Di depan barisan telah menanti pembina ku yang sejak tadi memandangiku seolah puas bisa menghukum ku. Lalu tangannya seperti memberi tempat untuk aku melakukan squot jump.

Aku pun melangkah dan jongkok di samping pembina ku. Dan mulai melakukan squot jump dengan di iringi suara pembina ku yang mulai menghitung jumlah lompatan ku.

Namun ketika masuk hitungan ke delapan belas dia mengulangi lagi hitungannya menjadi angka lima belas. Aku pun melotot ke arahnya , dan bergumam kenapa dia terlalu bodoh untuk berhitung.

" kak seharusnya ini hitungan ke sembilan belas!!!" sahutku tak terima.

"oh iya kah? bukannya masih lima belas" jawabnya santai kepadaku.

"kak emang gak bisa menghitung ya!!!" jawabku sambil emosi

" kamu seharusnya jangan bantah!!! Kalau begitu sekarang hukuman kamu aku tambah jadi 30 kali!!!"

Dalam hati aku menyesal karena sudah terpancing emosi, karena itu aku harus mengulang lagi squot jump ku menjadi 30 kali.

Dengan terpaksa aku melakukan squot jump lagi dan di mulai dari awal hitungan. Untungnya, si pembina ku yang resek itu tidak mulai lagi mempermainkan ku. Sehingga, hukumanku selesai dengan adil dan cepat.

Selesai, menghukum ku pembina ku bertanya bagaimana keadaanku. Dengan jutek aku pun menjawab "gak papa" sambil berlalu masuk ke barisanku kembali.

Setelah selesai mengecek, kami masih di bagi menjadi empat kelompok untuk acara games selanjutnya. Di dalam lingkup kelompok kecil ini aku mulai mengenal beberapa orang. Karena sebelumnya kami belum pernah mengenal masih agak canggung untuk mengobrol.

"Hei... nama kamu siapa?" ucap seorang siswi wanita berambut bob memakai kacamata tebal mencoba membuka pembicaraan.

" Oh iya.. namaku Stella, nice too meet you. Nama kamu sendiri siapa?" sahutku sambil menjabat tangannya.

"Namaku Miranti, mulai hari ini kita bisa berteman dong" pintanya sambil menutupi senyumnya dengan tangan.

Setelah kami saling berkenalan suasana di kelompok kami terasa sangat gaduh mungkin karena kami semakin lebih akrab dari sebelumnya. Tiba-tiba si pembina yang resek itu menghampiri kelompok kami. Dia mulai lagi dengan teriakannya dan siap marah-marah kembali dan membuat kami langsung diam seribu bahasa.

Setelah usai dengan ceramahnya dia menatapku kembali dengan wajah yang sinis. Hal itu membuatku bertanya- tanya. Ada apakah dengan pria gila yang satu ini. Kenapa sikapnya aneh padaku, padahal ini hari pertama aku bertemu dengan dia.

Acara games pun di mulai, kita di latih ke kompakan dengan lomba memindahkan karet dengan sedotan. Dimana yang paling banyak mengumpulkan akan mendapatkan poin dan yang kalah mendapat hukuman.

Tiap kelompok kami berisi 5 orang yang saling berbaris memanjang. Games memindahkan karet ini di mulai dari orang yang paling belakang. Namun, hal yang tak terduga pun terjadi lagi dan mengapa harus terjadi pada kelompok yang anggotanya berisi diriku.

"Bruk"

Seseorang yang berada di depan barisanku pingsan. Si Miranti, gadis berkacamata berambut bob ini ternyata terkulai lemas tak sadarkan diri. Suasana di barisan kami pun riuh.

Kakak pembina ku yang resek itu langsung sigap memberi perintah kepada teman seangkatannya untuk menggantikan posisinya sebagai pembina. Kemudian dia membopong si Miranti menuju ke UKS.

" Kamu Stella petaka ayo ikut aku ke UKS" perintahnya sambil menatap ke arah nametag ku.

Aku yang saat itu panik hanya langsung mengikuti perintahnya untuk ke UKS tanpa sadar kalau dia memanggilku si Stella petaka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!