Bab 3

    Di meja makan Mery menemani Flower yang tengah menyantap makan malamnya yang sudah lewat dengan lahap karna sekarang jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih.Sebenarnya Flower sadar jika dirinya kini tengah di perhatikan oleh beberapa pelayan yang masih berlalu lalang di dalam mansion , hanya saja dirinya tak memperdulikannya.

"Ah... Kenyangnya " tukas Flower setelah meneguk segelas air putih.

" Mery "

" Iya Nyonya "

" Apa ada buah apel ? " tanya Flower beranjak berdiri.

" Ada nyonya ''

'' kamu kupaskan beberapa buah apel dan bawalah ke ruang tengah , aku ingin menonton televisi '' pinta Flower yang langsung di angguki oleh Mery.

Ketika Flower sudah beranjak pergi Mery buru buru masuk ke dalam dapur untuk mengambil buah apel yang di minta oleh majikannya di dalam lemari pendinginnya , dan setelah mendapat beberapa buah apel Mery segera mencucinya di wastafle dan mengupasnya setelah itu memotongnya menjadi beberapa bagian dan di taruhnya di atas mangkuk kecil , lalu Mery segera membawanya ke ruang tengah di mana sang Nyonya berada.

'' Nyonya ini buah apel yang anda minta '' ucap Mery meletakkan mangkuk berisikan beberapa potongan buah apel ke atas meja.

'' Terimakasih Mery '' ucap Flower tulus.

'' Sama sama Nyonya '' jawab Mery tersenyum.

Flower melahap satu persatu potongan buah apel dengan kedua matanya fokus ke layar televisi , entah canel apa yang sedang di lihat oleh Flower.

" Ini sudah hampir jam setengah sepuluh , kenapa si Ethan sialan belum kembali juga , di naskah novel kan tertulis jika Ethan kembali di malam hari dan langsung memarahi Flower habis habisan tanpa perduli jika keduanya menjadi pusat perhatian para pelayan mansion " batin Flower di sela sela mengunyah buah apel.

Mery yang masih setia berdiri merasa ada yang aneh dengan sang Nyonya , karna jika di perhatikan pandangan kedua mata Nyonya seperti tidak fokus pada acara di televisi lebih tepatnya Nyonyanya sedang melamun.

" Mary ,,,seperti apa wajah suamiku ? " tanya Flower ,yang memang penasaran dengan wajah suami Flower asli , karna di naskah novel jika protagonis pria di gambarkan sebagai sosok yang tampan dan gagah, sedangkan dirinya yakni Dea tak melihat sama sekali foto Ethan Ricardo di mansion.

" Em... Wajah Tuan Muda......."

Perkataan Mery terhenti ketika mendengar deru mesin mobil yang berhenti di teras mansion.

Flower yang juga mendengarnya tiba tiba perasaannya menjadi gugup, tapi Flower yakin ini bukan gugup karna takut tapi entahlah Flower juga tidak tahu.

Tak

Tak

Tak

Suara hentakan sepatu pentofel yang bersahutan semakin mendekat di pendengaran Flower , yang mana membuat rasa gugup Flower semakin menjadi bahkan jantungnya berdetak semakin kencang.

Saat merasakan ada orang yang berdiri tak jauh dari dirinya duduk , Flower berusaha mengontrol rasa gugupnya dengan pura pura fokus pada layar televisi.

Ethan berdiri dengan kedua tangannya di masukkan kedalam saku celananya ,dan mata tajamnya terus menatap pada wanita yang masih fokus pada layar televisi sembari mulutnya sibuk mengunyah potongan buah apel.

" Selamat malam Nyonya " Alex yang berdiri berdampingan dengan Paman Hans di belakang Ethan segera menyapa sang Nyonya yang sepertinya tak memperdulikan kedatangan Tuan Mudanya.

" Hem " balas Flower datar tanpa mentap orang yang menyapanya.

Ethan dan Alex di buat terkejut dengan respon Flower yang menurutnya sangat datar bahkan terkesan dingin , tapi Ethan masih bisa mengontrol rasa terkejutnya berbeda dengan Alex yang sedikit membeliakkan kedua matanya.Berbeda dengan Paman Hans dan Mery yang sudah tahu perubahan sang Nyonya , dan keduanya lebih memilih menundukkan kepalanya karna tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Ethan terus memperhatikan gerak gerik Flower yang masih santai melahap buah apelnya, hingga menyelesaikan suapan yang terakhir barulah Flower berdiri dan menatap kedua pria yang berdiri tak jauh darinya , dan sedetik kemudian Flower di buat terpesona pada pria yang berdiri di depannya dengan jarak satu meter ,tapi Flower buru membuang jauh jauh rasa kagumnya setelah sadar jika pria di depannya adalah si Ethan sialan suami Flower asli.

'' Kalian siapa ?'' tanya Flower datar berlagak amnesia ,karna dirinya yakin jika kabar Flower amnesia sudah sampai di telinga suami Flower dan asistennya , padahal Flower asli sudah mati dan kini jiwanya adalah Dea , si gadis manja , sombong dan tak suka di perintah.

'' Perkenalakan saya Alex , asisten pribadi Tuan Ethan '' jawab Alex membungkuk sopan.

Lalu Flower menatap pada Ethan yang juga menatapnya.

''Dan kamu siapa ?'' tanya Flower.

'' Em.... '' Alex yang ingin menjawab pertanyaan Flower langsung di potong oleh Ethan.

'' Aku Ethan Ricardo '' sambar Ethan dengan tatapan tak beralih dari Flower.

Entah kenapa tiba tiba Ethan merasa ada yang aneh dengan Flower dia tahu jika Flower mengalami amnesia , tapi bukan berarti sifat lemah lembutnya juga hilang bukan , Ethan juga sempat berfikir jika selama ini Flower hanya pura pura bersikap lemah lembut jika di depannya saja , tapi Ethan buru buru menepis fikiran itu karna Ethan sudah melihat dari cctv yang di pasang di setiap sudut ruangan mansion yang hanya di ketahui oleh Paman Hans dan Alex saja , dan dari cctv itu Ethan bisa melihat jelas bagaimana sikap Flower selama dirinya tak ada di mansion ,dan Flower memang benar benar sosok yang lemah lembut, tapi sayangnya tempat kejadian saat Flower dan Bella bertengkar tak ada cctvnya.

'' Waittt,,,,, jadi kau suamiku ?'' tukas Flower pura pura terkejut.

'' Hem '' sahut Ethan dangan mimik wajah yang masih datar.

" Kalau kau memang benar suamiku , kenapa saat aku masuk rumah sakit kamu tak datang , pria macam apa kau ini , istri masuk rumah sakit malah lebih peduli dengan urusan pekerjaan , dasar suami sialan '' omel Flower panjang kali lebar yang mana membuat Ethan mendelik tajam.

'' Kau,,,,,''

'' Apa,,,, kau ingin memarahiku , ingin menyalahkanku karna kakakku si Bella sungkawa sekarang berada di kursi roda '' tuduh Flower tak kalah tajam.

Paman Hans , Alex dan Mery di buat melongo dengan Nyonyanya yang tak terduga bisa mengomeli Tuan Mudanya panjang lebar , bahkan sampai mengatai suaminya sialan.

Sedangkan Ethan langsung mengatupkan bibirnya rapat rapat , entah kenapa dirinya tidak jadi marah saat kedua matanya tak sengaja melihat plaster yang masih menempel di dahi Flower.

''Kau jangan asal menuduh , aku tidak menyalahkanmu '' sahut Ethan.

'' Cih...meskipun aku amnesia tapi Mery sudah menceritakan semuanya padaku , seperti apa dirimu dan bagaimana kamu memperlakukanku selama kita menikah '' kutus Flower dan Ethan tak bisa menyangkalnya karna benar adanya.

Flower yang tiba tiba merasa kesal sendiri saat melihat wajah tampan Ethan lebih memilih pergi meninggalkan ruang tengah.

'' Kau mau kemana Flower ''

suara berat Ethan menghentikan langkah Flower yang akan menaiki anak tanggga.

'' Ya tidurlah,,,!!!, ini sudah hampir larut malam kalau kau lupa '' sahut Flower dengan suara yang sangat keras.

'' Shitt.... '' umpat Ethan setelah bayang tubuh Flower menghilang di balik tangga.

Ethan mendaratkan bokongnya di atas sofa yang tadi di duduki oleh Flower ,lalu memijat pelipisnya yang tiba tiba merasa pusing dengan perubahan Flower yang tiba tiba.

Alex dan Paman Hans hanya berdiri saja tanpa berani bersuara , keduanya juga masih syok melihat Flower yang sikapnya berubah 180 drajat ,sedangkan Mery segera kembali ke kamarnya di paviliun setelah Nyonyanya masuk ke dalam kamar.

Terpopuler

Comments

Asmi Pandansari

Asmi Pandansari

bagus ny Ethan kau harus menunjukan taring mu biar tidak ditindas

2024-05-07

0

fiza

fiza

suka..suka..dea jadi flower..bunga rose,wangi,cantik dan berdiri😘

2024-04-24

0

Nene Juan

Nene Juan

Bagus flower lawan tuh si Eth dah,🤭😁.

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!