Bab 16

     Flower dan Delena adalah dua wanita yang berbeda tetapi memiliki sifat yang hampir sama , keduanya sama sama memiliki sifat , sombong , keras kepala , dan angkuh . Tapi yang membuat keduanya berbeda adalah , cara mereka menghadapi seseorang yang membuatnya tidak nayaman , jika Delena akan menghadapi dengan cara mengadukannya pada kakaknya dan ketiga sahabat kakaknya , maka berbeda jauh dengan Flower yang akan menyerang seseorang yang berani mengusiknya.

    Setelah memberi peringatan pada Delena tadi , Flower bergegas pergi meninggalkan ruang tengah , dengan Ethan yang mengikutinya.

Melihat Nyonyanya pergi Alex segera menyalakan rokok dan menghisapnya dengan pelan . Bukan hanya Alex , Dion juga melakukannya begitu juga dengan Jonatahan , mereka sudah biasa menghisap barang berbahan nikotin itu jika sudah berkumpul.

'' Kak , kenapa Flower terlihat marah sekali , bukankah yang di katakan Dele benar '' ucap Delena yang mana membuat Alex langsung melirik ke arahnya.

" Mungkin Flower sedang tak enak badan , makanya membuatnya mudah tersinggung '' timpal Jonathan.

Dion yang mendengar perkataan Jonathan , tiba tiba teringat dengan tujuannya datang ke mansion milik sahabatnya ini , karna permintaan Ethan agar memeriksa keadaan istrnya.

'' Lex ''

'' Hem '' sahut Alex.

'' Flower beneran sakit ? " tanya Dion.

'' Mana ku tahu '' jawab Alex yang memang tidak tahu dengan kondisi Nyonyanya.

'' Kamu ini gimana sih , bukannya kamu kayak prangko sama si Ethan , masak kamu gak tahu kondisi istrinya '' dumel Dion yang hanya di acuhkan oleh Alex.

Bukan tidak mendengarkan perkataan Dion , tapi Alex hanya sedang berfikir jika kedepannya berharap Delena tidak sampai menyinggung Nyonyanya apa lagi mengsiknya , karna jika itu sampai terjadi sudah di pastikan hidup Delana tidak akan tenang.

      Di gazebo taman mansion Ethan mengelus surai warna warni milik istrinya yang tidur di pangkuannya dengan penuh kasih sayang.

'' Kenapa hem ,,,,? '' tanya Ethan yang lagi lagi mendapat gelengan kepala dari istrinya .

Entah sudah ke berapa kalinya Ethan bertanya pada istrinya ketika melihat istrinya terdiam seperti ini , dan selalu saja mendapat gelengan kepala dari istrinya . Ethan hanya menghembuskan nafasnya , dirinya berusaha sabar meski sangat ingin tahau , dirinya tak ingin memaksa istrinya untuk bercerita , Ethan berfikir mungkin istrinya masih belum sepenuhnya percaya padanya.

 " Hiks... Hiks ,,, "

 Ethan di buat panik ketika mendengar isak tangis dari istrinya.

'' Baby ada apa ?'' tanya Ethan.

Flower yang semulanya rebahan di pangkuan Ethan , kini merubah posisinya menjadi duduk , yang mana membuat Ethan bisa melihat jelas mata sembab istrinya , bahkan cairan bening itu masih terus berjatuhan dari kedua mata istrinya.

'' Ada apa hem '' Ethan mengusap lembut pipi basah milik Flower , lalu membawanya ke dalam pelukananya , hati Ethan benar benar merasakan sakit ketika melihat Flower menangis seperti ini.

Sedangkan Flower yang menangis karna sangat merindukan kedua orang tuanya di duni nyata , semakin terisak karna perlakuan lembut Ethan yang sama persis seperti Dadynya saat dirinya tengah menangis.

'' Hiks,,,, hiks,,,,, Aku merindukan mereka , aku rindu Dady dan Momy '' tukas Flower lirih , tapi masih bisa di dengar oleh Ethan.

 Ethan sedikit merasa aneh dengan perkataan rindu yang di ucapkan oleh istrinya kepada kedua orang tuanya , mengingat bagaimana bencinya Flower pada keluarganya , tapi Ethan tidak ingin membahasnya biarkan istrinya tenang lebih dulu.Tanpa Ethan ketahui , jika Dady dan Momy yang di rindukan oleh Flower adalah , orang tuanya di dunia nyata , bukan di dunia novel.

Ethan terus mengelus punggung istrinya dengan penuh kasih sayang , hingga beberpa menit kemudian saat dirinya sudah tak mendengar isak tangis istrinya lagi , Ethan melonggarkan pelukannya dan melihat jika istrinya sudah memejamkan kedua matanya tertidur.Dengan perlahan Ethan mengangkat tubuh istrinya ala bridystyl , lalu membawanya masuk ke dalam mansion.

'' Tuan! , apa yang terjadi dengan Nyonya ?'' tanya Alex panik saat melihat Tuannya membopong Nyonyanya dari taman mansion.

Sebenarnya selain Ethan , Alex juga merasa hawatir dengan kondisi Nyonyanya akhir akhir ini , mengingat Nyonyanya yang biasanya marah marah tiba tiba kini berubah pendiam , bahakan tak jarang dirinya melihat Nyonyanya sering melamun.

'' Kecilkan suaramu Lex , jangan mengganggu tidur istriku '' tegur Ethan.

'' Maaf Tuan '' Alex bernafas lega saat Tuannya mengatakan jika Nyonyanya hanya tertidur.

     Ethan membawa Flower yang tertidur di gendongannya menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada. Ethan merebahkan tubuh Flower ke atas kasur king sizenya dengan sangat hati hati seakan akan Flower adalah benda yang mudah hancur. Lalu Ethan menyelimuti Flower hingga batas dadanya.

'' Tidurlah , aku akan menemanimu '' ujar Ethan menempelkan dahinya pada dahi Flower.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***