Look at me, please

Look at me, please

#1

Nadine Ayana Winara (22)

Nadine, seorang wanita yang telah menyandang gelar S1 nya beberapa jam yang lalu. Sudah dengan pakaian piyamanya sembari berbaring diatas ranjang queensize nya. Terpancar wajah bahagianya saat ia menerima pesan-pesan selamat yang teman-temannya ucapkan. Postingan terakhir di akun instagram pribadi miliknya juga dihujani komentar-komentar positif. Disana terekam Nadine yang sedang berdiri memakai baju toga berdampingan bersama ayahnya yang memakai setelan jas lengkap tersenyum bahagia hingga keduanya menampilkan deretan gigi rapinya.

"Akhirnya..." gumam Nadine yang tak melunturkan senyuman bahagianya.

Terdengar suara ketukan pintu tiga kali dari luar kamar Nadine yang bernuansa hitam putih itu. Ia langsung spontan menoleh ke arah suara dan menjawabnya dengan lantang.

"Ayaa.. tolong siapin air untuk tamu " ujar Graha sang ayah dari balik pintu. Nadine mendengus kesal karena ayahnya yang masih menerima tamu di waktu yang hampir jam 10 malam itu.

"Yaa ayah.." saut Nadine dengan suara sedikit memelas. Dirinya langsung beranjak dari kasur dan berjalan menuruni anak tangga menuju ke pantry.

Nadine hendak membuat minuman untuk tamu tapi Nadine tidak tahu ada berapa orang disana. Nadine mengintip dari celah tembok dan menghitung mereka. Ternyata ada tiga orang lelaki termasuk ayahnya. Nadine kembali membuat minuman, dengan telaten ia memasukan gula kedalam tiga gelas juga teh yang sudah dikantongi dan memberinya air panas. Setelah dikocek, Nadine langsung memindahkan gelas tersebut ke nampan yang tak terlalu besar untuk ia bawa ke ruang tamu.

"Ini ayah, om silahkan diminum tehnya" Nadine tersenyum sambil membungkuk meletakan gelas diatas tatakan satu persatu.

"Sapa temen ayahnya dong" Ujar Graha lalu Nadine bersalaman dengan kedua pria itu. Lelaki dengan balutan kemeja biru dengan celana bahan navy terlihat sangat segar walaupun rambutnya sudah hampir setengahnya beruban. Dan yang satu lagi lelaki matang dengan balutan kemeja hitam yang dilipat bagian lengan hingga siku, celana bahan cream, badan yang tegap, hidung mancung, mata tegas, wah pahatan yang sangat sempurna. Mereka berdua juga memakai aksesoris berupa jam rolex yang Nadine sendiri tak tahu menahu tentang harga jam tersebut. Jujur Nadine mengakui bahwa kedua lelaki ini sangat tampan.

"Terimakasih.. Oalah ini Nadine? Sudah besar saja ya, sangat cantik seperti ibunya .. " sambung salah satu lelaki di ruang tamu dengan senyum ramah lembut.

"Sini nak duduk disebelah ayah.." sambil memandang Nadine dan menepuk sofa untuk memperjelas agar Nadine duduk disebelahnya. Nadine pun duduk dan masih kebingungan.

Aku pernah liat mereka, tapi dimana ya Dalam hati Nadine ia bergumam.

"Ingat sama saya ?" Sambung lagi dari lelaki yang Nadine tidak tahu siapa dirinya dan iapun hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Ini om Bobi, dan itu lelaki disebelahnya adalah anaknya Gaga. Mereka baru pertama kali mengunjungi rumah kita ya, dulu pa bobi ini bantu ayah membangun bisnis ayah dari nol hingga ayah sukses dan menikah dengan ibumu sampai kita pindah ke Dubai" jawab ayah yang menjelaskan. "Kan kamu juga pernah ketemu mereka, terakhir waktu kita baru pulang ke Indonesia." Sambung Graha.

"Ohh.. yang waktu itu ngadain pesta perusahaan di Jakarta itu ya.. " ucap Nadine sambil mengingat keduanya. Pak Bobi membalas Nadine dengan senyum yang lebar dan Gaga melihat ke arah Nadine yang juga tersenyum membalas sapaan dari Nadine.

Saat mata Nadine dengan yang ayahnya kenalkan bernama Gaga, ia sedikit mengenalnya dari tatapan mata yang dirasanya tak asing.

"Tadi katanya baru beres wisuda ya? Maaf ya kami datangnya telat" ucap Bobi tanpa melunturkan senyumannya. Lagi-lagi Nadine hanya mengengaggukkan kepalanya pelan.

"Baiklah pak Graha, sudah tepat kan waktunya? Mari kita bicarakan dengan serius." Tutur pak Bobi dengan menautkan jari-jarinya, Ayah Nadine juga mengiyakan dan menatap Nadine yang sangat kebingungan.

Kok atmosfernya tegang gini si. gumam nadine dalam hati.

"Begini, aya, ayah ingin tanya, apa kamu mempunyai pacar? "tanya Graha dan mereka bertiga melihat ke arah Nadine. Nadine yang mendengar pertanyaan itu sedikit terlihat terkejut.

"Eng enggak ada ayah, kenapa? "jawab nadine. Graha menarik nafasnya dalam dan membuangnya halus.

"Ayah dan om bobi berniat untuk menikahkanmu dengan Gaga. " ujar Graha langsung pada intinya. Badan Nadine menegang dan jantungnya berdegup kencang seolah perkataan ayahnya itu tak pernah terbayang dalam dirinya.

"A-apa yah? Nikahin aku?" ucap Nadine.

"Iya, nikahin kamu sama Gaga. Kalian kan dulu waktu kecil deket banget dan ayah dapat amanat dari almarhum ibu. Dia pengen nikahin kalian berdua kalau kalian sudah besar. "

"Tapi kan ayah aku baru aja lulus loh dan baru wisuda tadi pagi, aku juga kan masih pengen berkarir ayah. Enggak secepat ini" ucap Nadine seolah menangkis ucapan ayahnya.

"Kan kamu udah punya salon? Itu kan kamu udah punya kerjaan sebagai owner. Nanti juga seudah nikah kamu masih bisa kerja kok di perusahaan ayah yang nanti bakal ayah kasih kekamu. Iya kan Gaga?" ucap Graha yang kini semua tatapan tertuju pada lelaki berusia 26 tahun itu. Gaga tersenyum dan mengangguk.

"Tentu saja. " ucapnya lembut. Nadine tak menyangka ternyata lelaki yang akan ia jodohkan terlihat damai dan menerima dengan leluasa pernikahan ini. Nadine terpaku, bibirnya tak bisa berkata apapun. Terlebih memang Gaga lelaki yang tampan, tetapi ia sama sekali tak mengenal lelaki itu walaupun tatapannya tak asing bagi Nadine. Diambilnya tangan kanan Nadine, Graha memegangnya erat sembari mengelus punggung tangan tersebut.

"Demi ibu kamu sayang.. " ucap Graha menatap Nadine dengan wajah memohon. Nadine mendengus dan menundukkan kepalanya.

"Kasih saya wakru untuk berfikir"

"Baik Nadine, bagaimanapun juga kami tidak akan memaksakan sesuatu. Kamu mau kami kasih waktu berapa lama?" ucap Bobi.

"Satu minggu, cukup?" kini Gaga yang berbicara. Nadine lagi-lagi bertatapan dengan manik hitam milik lelaki yang asing tak asing baginya. Nadine mengangguk pelan. Setelah obrolan mereka selesai, Bobi dan Gaga undur diri karena istri Bobi sudah menunggu di apartemen pribadi milik Gaga di Bandung.

"Ayah.. kok tiba-tiba mau nikahin aku sih? Aku masih belum dewasa ayah, aku masih belajar dan baru lulus kuliah. Apa ayah enggak mikirin cita-cita aku? Ayah enggak memikirkan ijazah S1 ku? Untuk apa aku kuliah, kalo akhirnya hanya terburu-buru untuk menikah.." ucap nadine dengan nada kesal sambil membereskan gelas yang tadi disuguhkan.

"Sebenarnya ayah akan ada urusan di luar negri ya, kamu disini dengan siapa? Kebetulan kami bertemu kemarin di acara pembukaan hotel ayahnya Julian temen band kamu kan? Dan bersambung ke percakapan pernikahan itu, lalu Bobi langsung menelfon ayah katanya Gaga mau dan mereka langsung kesini" jawab ayah naadine dengan lembut.

"Untuk apa ayah keluar negri? Lagipula sampe nikahin aku segala." Jawab nadine dengan nada kesal. Kini Graha menghela nafas.

"Ayah ada urusan yang kemungkinan ayah bakal lama disana. Ayah harus bersembunyi untuk sementara waktu. " ucap Graha yang sekarang posisinya sudah berdiri.

"Seserius itukah masalah ayah di Indonesia?" ucap Nadine dengan wajah tak percaya. Graha hanya mengangguk sesal.

"Ayah bisa bawa aku! Gak papa kok. Aku jadi bisa berkembang di luar negri. Pokoknya aya pengen sama ayah!" ucap Nadine.

"Gabisa. Kamu harus di Indonesia, tolong ya? " ucap Graha memohon yang kini sudah memegangi kedua tangan putri semata wayangnya itu.

"Tapikan ayah gaperlu harus nikahin aku.. Aku kenal aja enggak sama cowok tadi. Tau sifatnya aja enggak, mana bisa aku tiba-tiba nikah sama orang yang asing buat aku ayah" ucap Nadine.

"Ayah tau dia sayang, ayah gak mungkin memilihkan lelaki yang berandal" ucap Graha.

"Ya tapi aku masih muda, aku punya cita-cita menikah di usia 24 25 ayah. Sedangkan aku sekarang baru 22 tahun empat bulan kemarin " ucap Nadine terus menolak.

"Fikirin yang baik.. ayah harap kamu ngerti. Ayah yakin kamu udah cukup dewasa" ucap Graha mengecup kening putrinya dan melangkah pergi keruangan pribadinya.

***

Gaga dan Bobi sudah sampai di apartemen mewah miliknya. Sebenarnya apartemen ini sengaja Bobi beli bila keluarga Axelle sedang berada di Bandung. Mereka disambut oleh Riana yang kala itu sedang menatap layar televisi.

"Hai mom. " ucap Gaga sembari duduk di samping ibundanya.

"Hallo, gimana pah? mas?" ucap Riana dengan senyumnya yang merekah.

"Dia masih minta waktu buat berfikir katanya.. " ucap Bobi

"Ohiya? Gimana mas? Cantik gak Nadine yang sekarang?" ucap Riana yang kini menggoda anak sulungnya. Namun Gaga menampilkan wajah malasnya.

"Aku mandi dulu ya.. " ucap Gaga berdiri dan berlalu ke kamarnya.

"Tumben mau mandi dua kali mas" lagi-lagi Riana menggodanya.

"Gaga " ucap ayahnya yang menghentikkan langkah kaki Gaga saat ia baru mencekal handle pintu.

"Selama sebelum hari keputusan, kamu ayah liburkan. Dan kamu manfaatkan waktu itu untuk pendekatan ya" ucap Bobi. Gaga mendengus kesal, ia hanya mengiyakan dengan cara berdeham dan masuk kekamarnya yang sedikit hangat.

***

Hallo good people, semoga suka dengan ceritaku ya..

Jangan lupa beri jempol untuk chapter pertamaku, makasih ☺️

Tbc-

Terpopuler

Comments

astri rory ashari

astri rory ashari

baru mampir thor..biar g kehilangan jejak langsung masuk favorit☺

2020-09-11

0

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

jd si Gaga jg kayk.nya males yaa di jodoh kan

2020-06-28

0

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

lanjut 😄

2020-06-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!