Bab 18

Di perusahaan AHM grup resepsionis di buat pening dengan kedatangan dua perempuan, yang satu mengaku tunangan Alex, dan yang satu mengaku istri Alex mana dua duanya sama sama ngeyel tidak mau mengalah.

"Mbak, saya yang duluan ketemu sama calon suami saya."

"Haiii... Apa apaan kau sialan, kau itu bukan siapa siapa mas Alex, aku istrinya mas Alex." pekik Bella menatap Moza dengan garang.

"Cih.... Mana mungkin loe itu istri Alex, mimpi loe kali ya..." cibir Moza tidak terima.

"Haiii... loe yang berhayal jadi tunangan suami gue, dasar tidak tau diri." sinis Bella.

"Sudah sudah jangan ribut mbak mbak! saya jadi pusing ini." kesal Mita melihat ke dua wanita itu terus saja adu mulut.

"Makanya beri tahu di mana ruangan suami saya." sewot Bella.

"Pak Alex lagi tidak di tempat mbak dia tadi keluar sama asistennya." ujar Mita sedikit ketus.

"Apa... jadi dia pergi. Kenapa ngak bilang dari tadi." sewot Moza.

"Mbaknya aja yang budek, dari tau sudah di kasih tau bos ngak ada, mbak ngeyel." kesal Mita.

"Haiii... Jaga ucapkan kamu ya, pegawai rendahan saja sudah berani bentak bentak saya, awas kamu! klau saya sudah nikah sama Alex, kamu orang pertama akan saya pecat." marah Moza.

"Cih... Mbak pikir mbak siapa, bosnya, baru juga jadi tunangan gadungan sudah sok ngebos mbakny, mata bos kami juga ngak picek kali nyari calon istri, ngak kaya kamu." ceplos Mita, yang sudah terbawa emosi.

"Kurang ajar loe ya...!" pekik Moza ingin melayangkan tangannya ke wajah Mita, namun lebih dulu di tangkap oleh seseorang.

"Jaga etika kamu bertamu ke kantor ini Nona." sinis Arimbi.

"Kau.... Siapa kau, berani beraninya mengatur gue." kesal Moza karena tangannya tidak sampai mengenai Mita.

"Kamu mau tau saya?, silahkan tanya sama orang itu." tunjuk Arimbi ke arah sang suami, iya Alex menjemput Arimbi ke rumah sakit, niat hati mau ke butik, malah dapat telpon sama sekretarisnya, alhasil di sini lah ke duanya berada.

"Alex... Siapa dia, berani beraninya menahan aku." manja Moza, sebelum Moza merangkul tangan Alex, dengan cepat Alex melangkah ke arah sang istri, dan lansung memeluk Arimbi di hadapan orang ramai.

Tentu saja itu membuat semua karyawan, Moza dan juga bella melotot tidak percaya.

"Ngapain kalian membuat onar di perusahaan saya, siapa yang mengizinkan kalian datang kemari." bentak Alex dengan wajah dinginnya, ya begitu lah Alex yang sebenarnya, yang tidak pernah bersikap manis di depan banyak orang, sikap manisnya hanya sama sang istri saja.

"A-aku datang ke sini, ingin mengajak kamu ke butik, untuk membeli baju pertunangan kita." ujar Moza terbata, dia tidak menyangka Alex sarah itu kepadanya.

Sementara Bella lansung menelan ludah kasar, dia tidak menyangka kalau mantan suaminya itu sangat menyeramkan kalau lagi marah.

"Cih... Siapa yang mau bertunangan dengan kamu ha..." bentak Alex dengan nyaring, tentu saja membuat Moza malu setengah mati, karena mendapat cibiran dari Mita.

"T-tante yang bilang, saat perayaan ulang tahun tante, kita akan bertungan saat itu juga, dan sebulan setelah nya kita akan melangsungkan pernikahan kita." ujar Moza takut takut.

"Cih... itu urusan kamu dengan mama saya, bukan saya, lagian kamu pikir saya mau tunangan sama kamu, kamu ngak lihat wanita cantik di samping saya ini!" cibir Alex.

"D-dia siapa Lex?" tanya Moza yang dari tadi pertanyaannya tentang wanita itu belum di jawab oleh Alex dengan entengnya.

"Tidak! itu tidak mungkin!!" pekik Moza panik dan air mukanya berubah marah.

"Apanya yang tidak mungkin, saya yang menikah, kenapa kamu yang marah." ujar Alex mencibir.

"Kamu hanya milik aku Lex, hanya milik aku!" pekik Moza tidak terima.

"Cih... perempuan penipu, lebih baik kau pergi dari perusahaan saya, atau saya bongkar kedok kamu yang sebenarnya, jangan pikir aku ngak tau sepakterjang loe di luar sana." sinis Alex.

Tentu saja membuat Moza terperanjat, dan menatap Alex dengan pandangan nanar.

"Apa lagi! pergi sana!" usir Alex.

Moza terpaksa pergi dari kantor tersebut dengan perasaan tidak menentu, dia harus memastikan Alex sudah menikah atau belum ke Mama Hesti, dia tidak terima di kibulin.

Kini Alex menatap nyalang ke arah Bella.

"Dan. Kau... Ada perlu apa kau datang ke perusahaan saya?" tanya Alex dengan menatap sinis Bella.

"M-mas maafkan aku, balik sama aku lagi mas, aku tau aku salah, aku minta maaf, dan mari kita ulang dari awal pernikahan kita." tutur lembut Bella yang baru kali ini Alex dengan dari bibir wanita itu, selama ini selalu ketus dan suka memaki dirinya.

"Hahahha..... Apa saya tidak salah dengar apa yang kau bicarakan? hahaha...." ujar Alex terpingkal.

"Tidak Mas, kamu tidak salah dengar, aku benar benar minta maaf dan mari kita kembali membina rumah tangga yang bahagia." ujar Bella tidak tau mau.

"Dasar manusia muka tembok, siluman, ruba betina, bisa bisanya kau meminta saya jadi suami kau lagi, setelah kau jebak saya dengan adik kau ini, dan kau ambil calon suaminya, dan sekarang kau ingin kembali sama saya, karena kau tau saya bukan lah laki laki kere, dan kau mau kembali sama saya cih... murahan sekali!" cibir Alex.

"Dengar baik baik Nona Bella yang tidak terhormat, saya tidak sudi memungut sampah yang sudah saya buang, apa lagi sampah itu sudah di daur ulang sama orang lain, sampah itu benar benar sudah tidak layak pakai." ujar Alex menohok hati.

"Sial....Laki laki ini, bener benar berbisa mulutnya." gumam Bella.

"Tapi kan, itu salah kamu sendiri Mas, kenapa kamu bohong sama saya, waktu itu kamu bilang kamu hanya pekerja serabutan, wajar saya marah, dan kamu juga hanya kasih saya harian lima puluh ribu, mana cukup untuk beli kutek saya." sangkal Bella.

"Dasar mata duitan, jadi gara gara duit juga kamu berani selingkuh dan berbuat hal tidak senonoh dengan calon suami adik kamu, dan mengambil paksa jodoh adik kamu, dan melempar adik kamu kepada saya yang miskin ini gitu!" ujar Alex sinis.

Membuat Bella gelagapan.

"B-bukan gitu." ujar Bella gelagapan.

"Bukan gitu apanya! bahkan dari awal wanita yang akan saya nikahi itu Arimbi, bukan kamu, dan ternyata memang jodoh saya yang sesungguhnya tetap Arimbi, walau dengan tipu muslihat yang kau buat, Arimbi tetap menjadi jodoh saya, kenapa kau selalu iri dengan istri saya, apa karena dia cantik, dia pintar, selalu dapat kekasih yang banyak uang, makanya kau selalu sirik dengan dirinya, dan kau juga tega menyerobot pernikahan kami, dan setelah saya berpura pura miskin, kau malah mengambil kekasih istri saya, kau jebak kami tidur bersama, seolah olah istri saya wanita murahan, jelas jelas kau sendiri yang murahan." cibir Alex.

"Aagggkkk.... Kau gadis sialan, kenapa kau harus hidup dan di pelihara sama orang tua saya, kenapa kau selalu beruntung dalam semua hal, kau harus mati Arimbi!" pekik Bella marah karena sudah tidak tahan dengan hinaan yang di ucapkan oleh Alex.

"Jangan salahkan orang lain, berkacalah, dan lihat diri mu, belajar jadi orang baik, bukan hanya sirik dengan apa yang orang punya, pergilah kau dari sini, mengganggu urusan saya saja kau ini." usir Alex.

Bella pergi dari kantor itu dengan perasaan kesal, marah, benci dia tidak terima di perlakukan seperti itu.

"Baiklah, karena kepalang tanggung, dengar kalian semuanya, niat hati saya akan memperkenalkan istri cantik saya ini lusa nanti, namun karena insiden tadi mau tidak mau saya memperkenalkan istri saya kepada kilian."

"Dia adalah Arimbi saquela, gadis cantik berusia 22 th, mulai sekarang dia adalah nyonya kalian, dia juga harus kalian hormati sebagaimana kalian menghormati saya." tegas Alex.

"Selamat datang Nyonya Arimbi" sapa paran karyawan Alex itu.

"Salam kenal semuanya." ujar Arimbi tersenyum manis.

Melihat senyum manis Arimbi, karyawan Alex tercengang melihat manisnya senyum tulus Arimbi itu.

"Sayang, jangan senyum senyum seperti itu kakak ngak suka." rengek Alex dengan wajah memelasnya.

Membuat karyawan Alex semakin melongo, bosnya itu tidak seperti orang yang mereka kenal, bosnya itu biasa berwajah dingin dan datar, namun kini seperti kucing manis bersama sang istri.

"Astaga Kak, cuma senyum doang, kenapa sih, posesif amat." omel Arimbi.

"Tidak boleh, senyum kamu hanya untuk kakak seorang, orang lain ngak boleh melihatnya." cibik Alex.

Arimbi hanya memutar mata malas, mendengar keposesifan suaminya itu.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Eny Frihdihastuti

Eny Frihdihastuti

enggak gini kak front office nya kalo di perusahaan. apalagi ini perusahaan besar.
walau seburuk apapun tamunya, tetep ada SOP seorang resepsionis dalam meng handle tamu.

2024-11-14

0

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

good alex

2023-09-01

4

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

dua rubah sdh pergi kira2 merekaau berbuat ulah ap lg ya..smg peenikahan alex jg arimbi langgeng

2023-08-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!