"Kita tinggal di kontrakan kecil ini ngak apa kan?" tanya Alex kepada sang istri.
"Ngak apa, yang penting bisa berteduh dari hujan dan panas, bisa beristirahat kala malam tiba." ujar Arimbi dengan tersenyum teduh, membuat hati Alek meleleh dengan senyum sang mantan adik ipar.
"Tapi, tidak ada springbed," ujar Alek lagi.
"Kita bisa tidur di kasur lantai itu." tunjuk Arimbi tanpa ragu sedikitpun.
"Dan kita tidak perabotan apa pun," keluh Alex lagi.
"Kita beli kompor, megicom, peralatan dapur, biar ngak jajan mulu, aku bisa masak setiap hari." ujar Arimbi yang memang sederhana dan tidak pernah mengeluh.
"Uangnya kakak tidak punya." sedih Alex.
"Aku masih punya tabungan, yang tadinya mau buat bayar wedding aku sama si kampret itu, untungnya allah menyelamatkan aku, entah kenapa kakak itu bilang, kamu bayarnya nanti saja setelah acara selesai, dan polosnya aku, aku nurut aja, dan Alhamdulillah... uang ku selamat, mamam tuh pesta mahalnya, besok bayar biaya pernikahan kalian hahahah.... Arimbi tertawa puas membayangkan wajah panik ke dua pasang laknat yang telah menjebaknya.
"Pantas kita di usir hari ini juga ya, ternyata maksudnya agar bisa menikmati gedung pernikahan mewah itu." Alex pun ikut terkekeh.
"Mungkin...." jawab Arimbi cuek, tidak ada lagi sedih sedih di wajahnya, entah hilang kemana cintanya kepada Bian entahlah, dan juga tidak ada rasa bersalah kepada kakaknya, walau dia menikah karena jebakan, tapi pernikahan ini sakral, sah menurut agama dan negara, dia juga menerimanya dengan ikhlas.
"Dek, maaf... Kakak belum bisa memberi nafkah yang pantas untuk mu." ujar Alex sendu.
"Tidak apa, aku masih bekerja, dan aku tidak perduli berapa banyak uang yang kakak hasilkan, namun aku ngak menerima konsekwensi klau kakak selingkuh saat itu juga aku mundur jadi istri kakak, tidak masalah sekarang kita menikah karena insident yang tidak kita inginkan sama sekali, tapi kita menikah sah di mata agama dan negara, aku terima dengan ikhlas." tegas Arimbi.
Alex di buat tak bisa berkata kata oleh istri cantiknya itu, wajahnya lembut namun ada ketegasan di sana, tidak mudah di jatuh kan, terlihat aura seorang pemimpin di sana.
"Itu tidak mungkin, bagaimana mungkin kakak menikah lagi, yang satu ini susah kakak tundukkan." cibik Alex.
Alex tidak tau siapa sebenarnya istri cantiknya itu, dia seorang dokter muda, yang sedang bekerja di sebuah rumah sakit swasta terbaik di kota itu, bekerja di restoran hanyalah menolong sahabatnya saja, untuk mengawasi restoran mewah itu, dia bukan hanya bekerja sebagai pelayan di sana, bahkan keuangannya Arimbi lah yang mengerjakannya, hanya orang orang tertentu saja yang tau siapa Arimbi.
Bahkan. keluarganya saja tidak tau siapa Arimbi, mereka dari dulu tidak begitu perduli dengan Arimbi, yang mereka perhatikan cuma Bella dan Abangnya yang sedang bertugas di luar kota.
Arimbi dari smp sudah biasa bekerja, dia memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa ke dua orang tuanya tau, Arimbi mendapat beasiswa di kampus kedokteran dengan kepintaran yang Arimbi punya dia sudah menjadi dokter muda, bahkan anaknya loncat kelas dua kali pun orang tuanya tidak tau, Arimbi benar benar berjalan dengan kakinya sendiri, dia tidak pernah meminta uang kepada orang tuanya, karena dari dulu kalau dia minta uang selalu di marahin, semenjak saat itu Arimbi tidak pernah lagi meminta uang kepada orang tuanya, papanya yang kadang kadang memberi uang dua ratus ribu, itu pun seingatnya, beruntungnya Arimbi anak pintar, sekolah selalu dapat bea siswa, dan selalu ikut olimpiade, dan mendapat hadiah, dan di tabung sedikit sedikit oleh Arimbi, banyak juga temannya yang minta di lesin oleh Arimbi, dan Arimbi di kasih bulanan, begitulah hidup Arimbi.
Arimbi dari tamat SMP memang meminta hidup kos dari orang tuanya, karena Arimbi bukanlah manusia yang tak di anggap oleh orang tuanya, Arimbi bebas melakukan apapun di luar sana, bukan bearti Arimbi salah gaul, tapi bergaul dalam hal positif, ikut pengajian muda mudi, berlatih beladiri, memberi les kepada anak anak, dan bekerja di Restoran sahabatnya, sambil kuliah, sampai saat ini dia menjadi dokter muda, tidak ada yang tau, selain sahabat sahabatnya, dan dia minta agar tidak ada yang membocorkan siapa dirinya, sungguh pintar Arimbi menutupi jati dirinya.
"Janji ya, ngak ada namanya orang ke tiga di dalam rumah tangga kita." ucap Arimbi serius menatap manik mata sang suami.
"Itu Kakak ngak bisa janji sayang?" keluh Alex
Arimbi lansung melotot mendengar ucapan sang suami, apa apaan laki laki ini, emang dia mau mendua lagi, dasar kadal buntung.
Isss.... jangan mikir yang aneh aneh deh, maksud orang ketiga itu ya anak anak kita nantinya, bukan felakor," kekeh Alex.
Ucapan Alex itu membuat pipi Arimbi jadi merona merah.
"Cie.... blusing... nie..." goda Alex.
"Apa sih, ngak jelas, ayo kita ke pasar." elak Arimbi.
"Boleh minta vitamin dulu ngak?" pinta Alex tak tau malu.
"Vitamin apaan, kan kita belum beli apa apa, nanti deh, kita mampir ke apotik beli vitamin." polos Arimbi.
"Ck.... Bukan vitamin itu, tapi ini." Alex lansung menyosor bibir manis yang dari tadi tidak berenti mengoceh, sehingga membuat dia gemes dan ingin menggigitnya.
"Mmmm... Ciuman pertamaku." gumam Arimbi yang masih terdengar oleh Alex, tentu saja gumaman Arimbi itu membuat senyum Alex jadi makin lebar, ternyata dia lah laki laki yang memerawani bibir manis itu.
"Kenapa bibirnya masih di pegang, mau lagi?" goda Alex.
"Ngak..." sewot Arimbi buru buru keluar dari kontrakan mereka.
"Haiii... Tunggu kakak sayang!" pekik Alex mengekori sang istri.
"Ciee.... yang udah sayang." goda Arimbi.
Alex hanya bisa nyengir di goda sang istri.
"Klau bentukan kaya gini pasti cepatlah sayangnya." kekeh Alex sambil menyalahkan motornya.
"Kita ke pasar mana sayang, udah mau sore gini mana ada yang buka." tanya Alex.
"Ke supermarket ujung sana aja, di sana barang barangnya juga ngak mahal mahal amat." ujar Arimbi.
"Dek, bukannya selama ini kamu ngekos, kenapa kita ngak tinggal di kos kosan aja, dari pada ngontrak." ujar Alek.
"Kan aku sudah sebulan tinggal di rumah, kosannya sudah ngak aku pakai, sudah di pulangin ke yang punya kontrakan." ujar Arimbi, ya kali dia mau kasih tempat tinggal nya, secara itu mes di rumah sakit, dia sendiri juga belum percaya banget sama sang suami, dia rasa suaminya bukanlah seperti yang terlihat, ada rahasia di balik sifat polosnya itu.
Alex hanya mengangguk percaya dengan ucapan sang istri.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Iyana Computer
masih banyak typo kak
. tapi overall 👍
2024-02-04
1
Mamah Kekey
sama, sama bikin kejutan nih.. siapa mereka 😂
2024-01-17
3
ayu nuraini maulina
seperti Aira si arimbi
2023-08-27
1