"kakek dalam mimpiku aku mendapat pesan dari Dewa bahwa ..bla BLA BLA BLA BLA BLA BLA bla"
"dan dia menyuruhku untuk menjadi penyelamat negeri ini dan ...BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA"
"dia telah menganugerahkan pengetahuan yang besar kepadaku,karena itu lah aku harus.. BLA BLA BLA BLA BLA BLA BLA"..
xiao Chen mulai mencuci otak kakeknya dengan dongeng yang di ciptakannya.
setiap kalimat di poles dengan rapi,beberapa di bumbui dengan hadiah yang mewah,dan tidak lupa menambahkan beberapa ancaman leluhur bohongnya,untuk lebih menguatkan alur ceritanya.
xiao Chen berbicara dengan mantap tanpa keraguan.tidak ada sedikitpun riak kepalsuan pada raut wajahnya yang terlihat seperti tanpa dosa.
skenarionya telah disusun dengan rapi beberapa saat yang lalu.
meskipun ada beberapa fragmen memori yang belum sepenuhnya dia serap,
menyusun trik dan plot untuk menipu manusia fana,itu semudah membalik telapak tangan tentunya.
dia bahkan tidak mengerutkan kening untuk berpikir,ini semudah meminum air.
untuk berjaga jaga dia sengaja memutar seni mistik 'cahaya kebenaran', untuk memanipulasi 'rasa percaya dari sang kakek yang serius mendengar 'cerita' dongengnya'
seni mistik ini adalah seni jiwa yang tak sengaja dia temukan saat berpetualang diwaktu masa mudanya di kehidupan sebelumnya.
tidak ada bahaya fisik bagi korban yang mendapat serangan seni mistik ini.
xiao Chen melakukan ini murni hanya karena kebutuhan,dan memang seni ini sangat cocok dengan situasinya saat ini.
kepala kakek xiao Feng terlihat mengangguk beberapa kali mendengar penuturan cucunya yang penuh percaya diri di depan nya.
kadang kakeknya akan sangat terkejut sampai berdiri dari tempatnya,kadang dia akan sangat terperangah, dan kadang sang kakek akan tertunduk diam termenung sejenak
sesekali kakeknya akan ketakutan dan di lain waktu dia akan tertawa bahagia atas karunia yang menimpa cucunya ini.
kakek itu merasakan luapan semangat yang belum pernah dia rasakan disepanjang hidupnya.
kakek mana yang tidak akan Bangga mengetahui cucunya adalah pilihan para dewa ?.
dia mengira putrinya telah menceritakan rahasia yang mereka jaga dengan rapat selama ini,tapi ternyata rahasia yang di ceritakan cucunya lebih besar berkali kali lipat dari rahasia itu.
setelah menghabiskan waktu hampir satu jam,proses 'cuci otak ' kaisar obat selesai..
"baiklah cucuku,apa yang akan kita lakukan kemudian adalah terserah padamu,kakek akan mendukung semua apa pun yang akan kamu lakukan"
kakeknya menepuk dadanya dengan bangga
xiao Chen mengangguk dan pura pura memandang sekitar,dia merasa sedikit berdosa karena berbohong pada orang tua yang penyayang ini.
"apa rencana mu nak"?..
_------------------
"ingat.,enam butir pil pembersih jiwa ini harus dihabiskan dalam sehari,tidak boleh kurang atau melebihi dosis".
beberapa pelayan obat menjelaskan beberapa aturan pakai dari pil dan membagikan botol pil kepada para pasien yang mengantri.
"terima kasih"
"semoga dokter Chanming panjang umur"
"tolong sampaikan pada dokter Chanming ,kami sangat bersyukur "
"terima kasih terima kasih"
ucapan-ucapan terima kasih dari para pasien atau pun keluarga yang bersangkutan mewarnai proses dalam membagikan pil keribuan orang orang ini.
tentu saja itu setelah mereka membayar sejumlah besar emas,tapi emas tidak seberapa bila di bandingkan dengan nyawa kerabat mereka yang sedang sekarat ini.
selama seseorang waras,di dunia manapun mereka berada, kesehatan selalu lebih penting dari pada emas.
"pil ini tidak benar"
sebuah seruan kurang ajar tiba tiba membungkam kerumunan ini.
semua mata menoleh dengan kesal ke asal suara itu..
"apa.. siapa ..siapa yang kurang ajar itu?,cepat tunjukan wajahmu,jangan menjadi pengecut..
pelayan obat yang berbadan kekar yang membawa pedang besar di punggungnya mencari-cari asal suara dengan berang.
"aku yang bicara,aku punya bukti ini bukan mengada ada".
seorang pria berbadan tidak kalah kekar muncul Dari tengah antrian.dia berjalan ke depan dengan berani
mata semua orang segera mengikuti pria yang mengantarkan nyawa itu dengan tatapan kasihan.
"apa kamu mau mati"?,pil ini di buat dengan sungguh sungguh oleh dokter chanming yang terhormat,apa kamu menghina yang terhormat itu,mm"?
pria itu agak goyah mendengar sebutan yang terhormat pada kalimat pelayan obat yang marah.sepertinya dia baru sadar akan kecerobohannya.
sebutan ini hanya di khususkan untuk para dewa.
pria itu menurunkan posturnya sambil menangkupkan tangan dan berkata dengan ramah.
"tenangkan amarahmu tuan,saya berkata dengan benar,saya adalah satu dari orang orang yang menerima pil ini pertama kali".
"saya telah mengikuti semua aturan pemberian pil ini dengan patuh."
" tapi ..hiks ..ayahku tetap saja mati..aku datang kali ini hanya untuk bertanya mengapa?"
melihat pria kekar yang sedang menangis di depannya ini, membuat amarah pelayan obat langsung mereda..
"apakah sewaktu membeli pil kamu membaca aturan yang di tulis di papan di depan itu?"
pelayan obat berkata dengan dingin sambil menunjuk papan pemberitahuan yang di paku pada sebuah tiang
"aturan??.
pria itu mengusap air matanya ..
"tidak ada aturan saat itu,mengapa aku tidak tahu"? dia bertanya balik dengan bingung,matanya menyapu kerumunan yang memandangnya dengan tatapan penuh arti.
merasa canggung ,segera dia mendekati papan pemberitahuan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
di beritahukan buat semua orang, bahwa pasien yang telah menunjukan tanda tanda seperti di bawah ini,sudah tidak lagi mempunyai harapan apapun untuk berobat.
-pasien dengan kuku yang sudah menghitam di semua area.
-pasien yang sudah pingsan lebih dari tiga hari.
-pasien yang seluruh rambutnya rontok secara bersamaan dalam satu waktu.
pria malang itu menatap papan pemberitahuan itu dengan sedih,dia tahu papan ini baru saja dipasang,dia adalah gelombang awal dari para pendatang ini.
bagaimana mungkin dia melewatkan papan selebar pintu ini dari pandangannya,dia tidak buta oke.
tapi ,untuk memprotes lebih jauh lagi dia tidak yakin.
sangat mungkin dia akan di keroyok oleh ribuan pasien yang sangat menaruh harapan pada pil itu sekarang.
keributan kecil itu segera berlalu tidak ada yang mau repot menghibur pria pengacau yang berdiri bodoh di depan papan pengumuman itu.
xiao Chen dan kakeknya berdiri tidak jauh dari orang orang ini.kakeknya sedang merenungkan rencana yang di berikan cucunya.
di lihat dari sudut manapun rencana ini bukan apa yang bisa di pikirkan oleh anak sembilan tahun.'apa ini juga rencana para dewa'.?
sesekali mata kakeknya melirik xiao Chen ,dia sangat ingin menanyakan ini kepada cucunya,tetapi mengingat hadiah dan hukuman dari para dewa yang di 'dongeng kan xiao chen'.,kakek itu segera menelan rasa penasarannya.
'lebih baik aku melupakan apa yang datang ke kepalaku kedepannya,mungkin bila aku terlalu ikut campur dengan bibirku,itu kan membuat para dewa itu marah,aku tidak mau cucuku di murkai oleh para dewa hanya karena keingintahuanku'.xiao Feng mengambil napas panjang setelah menyelaraskan pikirannya.
"kakek sekarang waktu yang tepat,mari kita bicara dengan pelayan obat yang di sana"
xiao Chen menunjuk ke arah pelayan obat,yang sedikit jauh dari pelayan obat yang membawa pedang di punggungnya.
ada banyak pelayan obat di sini,dia harus menentukan dengan tepat yang mana pelayan yang mempunyai otoritas yang lebih tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments