"orang tua,infeksi cucumu sudah sangat terlambat untuk mendapatkan perawatan dari dokter chanming, lihatlah itu ,kuku cucumu sudah menghitam di semua area."
"telah di beritakan bahwa mencari dokter Chanming pada saat seperti ini sudah tidak ada gunanya lagi.mengapa anda masih melakukan perjuangan yang sia sia ini."??
setelah beberapa waktu berlalu seseorang akhirnya memecahkan kesunyian,itu pemuda kurus di sebelah xiao feng.
dia berbicara dengan sedikit rasa bersalah.yang muda ini sempat meneriaki kata-kata kasar sebelumnya.
wabah ini telah meneror masyarakat yang hidup di setiap kabupaten danau besar pada beberapa bulan terakhir.
kematian sudah tidak mengejutkan lagi,jumlah korban yang mati setiap harinya semakin meningkat saja seiring waktu.
"eh orang tua ,maafkan kekasaran ku tadi". pemuda itu tiba tiba menangkupkan tangannya dan meminta maaf.
"lupakan saja"
xiao feng melambaikan tangan tidak perduli.
dia memang sedikit kesal dengan beberapa makian yang di lontarkan orang orang ini,tetapi sudah lah..
toh dunia sedang mengalami malapetaka,orang orang ini hanya melampiaskan rasa frustasinya sejenak.
melihat pengabaian orang di depannya,pria itu sedikit malu,dia kemudian berbicara dengan lembut
"orang tua, saya mendengar dari orang orang yang kembali dari ibu kota,tuan Chanming akan menolak pasien yang telah mempunyai tanda tanda khusus seperti ini".
"tolong dengarkan ini,saya hanya bermaksud baik. mungkinkah kamu tidak tahu aturan itu?."
ini memang murni keinginan dari lubuk hatinya,untuk menyampaikan berita yang di anggapnya sangat penting.
"hmh"
xiao Feng menghela napas pelan, dia melirik wajah pemuda di sampingnya dan berkata dengan suara rendah.
"saya sudah mendengarnya dari temanku,tetapi aku berharap surga masih memiliki belas kasihan nya kepada cucuku.saya tidak akan berhenti.. "
rasa sesak di dada nya membuat hatinya terasa sakit.
pemuda itu terkejut mendengar kalimat yang keluar dari mulut orang tua di dekatnya,hatinya sangat tersentuh dengan kekuatan tekadnya.
mata sang pemuda terlihat berkaca,dia sempat mengomeli ibunya karena begitu membebani hidupnya sebelum ibunya jatuh sakit.
wabah mengerikan ini telah merajalela dibeberapa bulan terakhir.
awalnya hanya dua desa di perbatasan danau besar yang di laporkan diserang oleh wabah yang tidak di kenal ini.
akan tetapi, tidak butuh waktu yang lama semua desa yang berada di kabupaten danau besar, di kabarkan telah terinfeksi dengan tingkat keparahan yang menakutkan.
ada desas desus dari beberapa pihak, bahwa wabah ini berasal dari negeri penyihir yang berada di seberang danau besar tersebut.
tentu saja di setiap desa itu tersedia beberapa dokter desa yang merawat penduduk yang terinfeksi.
akan tetapi dari seratus desa di kabupaten danau besar ini,tidak ada satu pun dokter yang berhasil menyembuhkan satupun pasien pasien itu.
ironisnya jika dokter desa yang menangani penyakit ini kebetulan adalah orang yang berumur sangat tua, maka seratus persen dokter desa tersebut akan segera terinfeksi oleh wabah ini.
bukan hanya satu dua dokter desa yang telah menjadi korban dan mati,tercatat setidaknya lebih dari dua puluh dokter desa yang ada di kabupaten danau besar ini telah menemui ajal.
mereka terinfeksi penyakit ini dari pasiennya sendiri.
hal ini telah menyebabkan dokter dokter desa ini memilih menolak pasien mereka dengan engan.
ini bukan karena para dokter desa ini tanpa empati pada korban korban bencana itu, siapa yang ingin mati?.,
walaupun telah di ketahui dengan pasti hanya para manula dan anak anak di bawah sepuluh tahun yang akan dijangkiti wabah ini,para dokter yang berusia muda tidak mau mengambil resiko.
bagaimana jika penyakit ini hanya menunggu momentum untuk menyerang manusia segala usia? penyakit ini sudah sangat jauh dari kemampuan dokter desa seperti mereka.
(kereta berhenti)..
tidak lama kemudian pintu gerbong terbuka..
"kita akan segera memasuki ibu kota,tidak ada yang di ijinkan membuat satu suara pun saat memasuki gerbang."
"jika ada yang sembrono dan tidak mematuhinya maka konsekwensinya adalah kematian."
dua orang yang muncul adalah sang pengemudi dan kultivator yang selalu menemaninya.
suara kultivator yang berat membuat seisi gerbong kereta mengangguk patuh.
apalagi di wajahnya yang jelek terdapat beberapa luka pertempuran yang terlihat sangat mengerikan bagi seluruh penghuni gerbong.
"b baik tuan"
"tidak ada suara,kami tidak berani"
"kami mematuhi"
beberapa suara segera terdengar dari kelompok yang takut ini,yang terlalu takut menyahut hanya bisa menganggukkan kepalanya seperti ayam yang sedang mematuk nasi.
"baiklah saudara Qin sian ,mari kita menyelubungi gerbong ini dengan tirai Qin kita,sampai di sini berarti pekerjaan kita hampir selesai,".
Wang gemuk berkata sambil menutup pintu. dia menyerahkan gulungan hitam sepanjang lengan kepada sang kultivator lalu mundur beberapa langkah ke belakang.
Qin sian segera melempar gulungan hitam itu tinggi ke atas gerbong.
bibirnya melantunkan mantra dengan cepat, sambil menunjuk dua jari kearah gulungan hitam itu.
Seketika gulungan hitam itu bergetar ,beramaan dengan itu,seberkas cahaya kabur melesat dari ujung jarinya menuju gulungan tersebut, gulungan itu berputar dengan kecepatan tinggi dan kemudian melebar berkali kali lipat..
"tutup".,Qin sian berteriak pelan sambil mengarahkan kedua tangannya sebagai isyarat menutup.
seperti sihir,semua sudut gerbong langsung di lapisi bahan serupa kulit binatang yang sangat tebal.
itu menutupi semua celah yang ada di permukaan seluruh gerbong,tidak terkecuali pintu dan jendela sekaligus.
"ck ck ck ck"penguasaan saudara Qin sian dalam mengontrol qi sudah sangat maju , sungguh hanya seorang jenius".
Wang gemuk berdecak kagum dan tidak lupa mengungkapkan kata kata menjilat.
"hm" Qinsian mendengus dingin mendengar pujian Wang gemuk .
"mari kita lanjutkan perjalanan ini,jangan lupa tentang pembagian yang sudah kita sepakati sebelumnya" lanjut Qinsian dingin.
"tentu saja saudara,tentu saja..mari kita berangkat"
Wang gemuk terkekeh dan segera memberikan jalan dengan hormat kepada kultivator di depannya dengan isyarat tangannya.
perjalanan pun di lanjutkan.....
Dua jam kemudian...
di depan gerbang ibu kota saat ini...
"tuan,bisakah Anda membiarkan saya dan putriku memasuki gerbang,saya punya lima puluh tail emas di sini aku mohon berbelas kasihlah"
seorang perempuan paruh baya sedang mengendong seorang anak laki laki berusia sembilan tahun yang terlihat sangat lemah.
perempuan ini sedang memohon kepada seorang prajurit penjaga gerbang yang berdiri di ujung barisan,sambil menunjuk sakunya.
beberapa ratus pasukan kerajaan sedang memagari gerbang ibu kota yang telah di tutup.
awalnya itu tidak di perlukan,mereka bisa saja berjaga di balik gerbang yang tinggi ini.
tetapi setelah melihat ratusan tangga bambu yang rusak di samping gerbang,itu bisa di maklumi.
"apa kau bilang? mm?,beraninya kamu menyogok prajurit kerajaan,apa kamu mau mati?."
prajurit itu segera membentak wanita paruh baya itu dengan mata melotot marah.
sesekali dia melirik atasannya yang berdiri di di atas menara gerbang dengan khawatir.
'bagaimana jika kapten mendengarnya?.ibu dan anak ini begitu bodoh untuk bermain.'
"pergi,pergi enyah dari sini" prajurit itu mengusir wanita dan anaknya sambil memegang gagang pedang yang tersarung di pinggangnya dengan menyesal.
"b b baik tuan"..si ibu terisak ketakutan,dia buru-buru melangkah mundur lalu pergi menjauh dengan sedih.dia telah melakukan ini berkali-kali,tetapi semenjak kehadiran pemimpin prajurit diatas gerbang,para prajurit yang berjaga tidak berani lagi menerima suap.
"gerbang ini telah di tutup untuk sementara, atas perintah Raja Qin yang terhormat,kami memerintahkan bagi semua warga yang hendak memasuki ibu kota, untuk segera berbalik ,tunggu pemberitahuan selanjutnya".
"jika ada yang melawan perintah maka akan di hukum dengan berat,dan bagi yang telah di peringatkan dan tidak mendengarkannya akan di eksekusi tanpa sidang".
kapten Qin dai membaca kembali surat yang di terimanya beberapa hari yang lalu dari istana.
entah sudah berapa kali dia membacakan dekrit istana ini di depan ratusan ribu orang yang pura-pura tuli ini,tetapi mereka tidak satu inci pun terlihat bergerak mundur.
justru sebaliknya setiap beberapa jam,angka para pendatang ini akan terus bertambah dan bertambah.
kepalanya mulai sakit melihat hal ini.
"kami butuh pertolongan"
"kami juga rakyat kerajaan Qin"
"mohon tuan Qin dai pertimbangkan aku sebagai pengecualian,saya pernah memberi makan kuda prajurit kerajaan Qin tempo hari"
kekacauan di depan gerbang ibu kota Qin telah mendekati huru hara.
tidak sedikit yang memaksa masuk dan berakhir dengan biru dan lebam di beberapa bagian tubuh.
"sekali lagi saya umumkan,yang memaksa masuk akan di eksekusi tanpa sidang" .
terdengar teriakan kapten Qin dai yang mulai kesal.
ratusan ribu orang ini adalah para pasien dan keluarga yang berasal dari desa,diseluruh propinsi yang terkena wabah yang mematikan saat ini.
ibu kota dalam keadaan panik,perintah darurat militer telah di umumkan beberapa hari yang lalu.
empat gerbang ibu kota telah di tutup rapat semenjak kemarin,saat Raja mengetahui bahwa penyakit ini sangat menular dan itu sudah benar-benar terlambat .
beberapa ribu pasien sudah terlebih dahulu membanjiri ibu kota,raja sangat ingin mengusir semua orang ini.
tapi mengingat reputasinya di mata publik, dia hanya bisa menutup pintu gerbang untuk membatasi gelombang manusia yang putus asa itu.
menurut intelejen kerajaan yang bertugas di lapangan,ada lebih dari ratusan ribu manusia sedang berbondong bondong ke ibu kota mencari pengobatan .
ini sangat membuat Raja khawatir,leluhur yang sedang mengasingkan diri pun di minta untuk turun tangan.
sesungguhnya beberapa bulan yang lalu Raja telah memerintahkan semua dokter istana untuk berpartisipasi pada gelombang awal penduduk yang terinfeksi.
tapi semenjak tiga dokter istana meningal beberapa hari setelah terinfeksi dari pasiennya sendiri,kaisar dengan panik menarik mundur semua dokternya.
dalam kepanikan istana,beberapa petinggi mendesak raja untuk memusnahkan semua pendatang yang terinfeksi ini,bila tidak ibu kota akan segera runtuh.
tetapi beruntung pada detik-detik terakhir ,beberapa dokter dari sekte bulan darah yang terhormat datang dan menenangkan situasi.
namun wabah ini,bukanlah apa yang bisa di tangani oleh sekte kecil seperti itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments