Kaisar Obat Xiao Chen
"saudara ku,aku hanya bisa mengantarmu sampai disini.nasihat ku masih sama , ini adalah perjalanan yang mustahil untuk di lakukan".
sampai di ujung kalimatnya,pandangan sang pembicara langsung beralih kepada tubuh kaku seorang bocah yang kira kira berusia sembilan tahun di pangkuan pria berbaju lusuh itu.
wajah pucat bocah itu,sangat kontras dengan bibir yang berwarna unggu yang tanpa senyuman,ini mengingatkan kita pada seseorang yang sedang mendekati ajal.
mereka bertiga baru saja tiba di tempat ini.,kelelahan masih terlihat jelas dari raut wajah kedua pria tua ini.
Jika kita melihat peta dari negara Qin,desa asal ketiga orang ini memang terlihat cukup terpencil.
melihat temannya hanya termenung diam,pria yang berbicara melanjutkan nasihatnya dengan sabar..
"tersiar kabar,bahwa saat ini ibu kota kita sedang berada dalam kekacauan,gerbang ibu kota telah lama ditutup,sambil berbicara matanya melirik ke arah keberadaan ibu kota yang di maksud.
"banyak dari kita telah lama tertahan di depan gerbang itu,aku takut itu akan memicu kerusuhan,itu sangat berbahaya saudaraku".
raut wajah sang pmbicara,menyiratkan ketakutan yang dalam.namun temannya masih saja diam merenung, seolah tidak pernah menyimak pembicaraan ini.
Pada Akhirnya pria tua itu, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,dia hanya bisa pasrah sambil mendesah tak berdaya.
'sepertinya ini sulit untuk di ubah'.
Dia memahami,bocah yang tampak mati diatas pangkuan temannya itu sangat berarti buat sahabatnya ini.
bahkan mungkin para dewa tidak akan bisa mengubah keputusan temannya untuk memasuki ibu kota.
Setelah beberapa napas berlalu..temannya yang sedari tadi termenung,mulai menggerakkan bibirnya dengan gemetar.
"saudaraku,aku tentu mendengarkan nasihat mu,tapi aku tidak akan menyerah disini,aku sangat berharap dewa obat itu benar adanya,"
"cucuku adalah wasiat putraku yang terkasih, ..."
mata xiao feng memerah tanpa meneruskan kalimatnya yang terbata.cucunya adalah pengobat rindu pada mendiang putranya yang telah lama mati.
wabah terkutuk ini telah membuat cucunya tertidur selama tiga hari tiga malam.mungkin kematian akan segera datang menjemputnya.
cucunya sudah bertahan dengan gigih sejauh ini,dia harus tegar dan kuat menghadapi segala rintangan,siapa tahu kabar burung yang beredar itu benar,apa salahnya mengadaikan selembar nyawa usangnya demi kesembuhan cucunya?.
teman di dekatnya hanya bisa mendesah dengan khawatir.
dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi,mereka hanya rakyat jelata yang sedikit di kekaisaran ini.,ibu kota bukanlah tempat dari orang orang seperti mereka.
"baiklah.,aku hanya bisa mendoakan nasib baik akan selalu menyertai kamu dan cucumu,ingatlah untuk selalu berhati hati di sana"
" aku mendengar dari beberapa orang yang telah kembali dari sana,puluhan ribu orang sudah mengantri di dalam ibu kota,mereka berharap menemukan perawatan dari tuan Chan ming itu."
sang pembicara,terus berbicara tentang situasiterkini dari ibu kota kerajaan.
"hmh" aku berharap kehebatan tuan Chanming seperti yang di beritakan selama ini,kalau tidak "
Xiao Feng menggelengkan kepalanya dengan sedih.
Dia tahu temannya sangat takut mengantarnya sampai ke ibu kota,ibu kota mungkin sudah berada di ambang perang saudara.
masuk ke sana akan sangat berbahaya sangat mudah bagi mereka untuk terjebak dalam kerusuhan yang mematikan.
mengantarnya sampai ke tempat ini,sudah merupakan sebuah keajaiban bagi keberanian sahabatnya ini.
xiao feng mengusap punggung cucunya dengan lembut dan penuh kasih sayang.mungkin saja itu dapat meredakan sedikit penderitaan yang di rasakan cucunya.
dia harus menemukan dokter Chan Ming apa pun yang terjadi.xiao Feng kembali menegaskan hatinya.
cucunya bernama Xiao Chen, dia berusia sembilan tahun dan beberapa bulan.
ayah Xiao Chen adalah seorang pemburu binatang buas sama seperti kakeknya,namun nasib buruk telah menimpa ayahnya beberapa tahun yang lalu.
ayahnya telah menjadi korban saat sedang melakukan profesi beresiko tinggi seperti itu,setidaknya itulah yang di ketahui orang-orang.lagi pula tidak ada satu pun saksi yang melihat atau ada bukti untuk membenarkan klaim ini.
ini memang profesi yang paling cepat mendatangkan uang di negeri ini, tapi sayangnya profesi ini juga sangat dekat dengan kematian..
tidak lama berselang ..
(derap langkah kuda)...
mata Jun tua langsung menyipit mengarahkan pandangannya dikejauhan....
Dia mengusap mata tuanya beberapa kali, untuk mencoba melihat menembus debu-debu yang bertebaran karena tumbukan kaki-kaki kuda.
Kali ini musim panas berlangsung sedikit lebih panjang dari biasanya,hal ini telah membuat tanah menjadi sangat kering dan sangat mudah terpecah menjadi debu.
pagi belum beranjak terlalu jauh.
sinar mentari yang menembus pepohonan di sisi jalan yang tidak terlalu besar telah menyembunyikan beberapa detail dari sosok yang mendekat dari jauh itu.
tiba tiba Jun tua berseru dengan sangat bersemangat, dia menoleh kearah temannya dengan berbinar ..
"kita sangat beruntung teman ini adalah kereta harta dari perusahaan klan Qin,semoga saja kita mendapatkan juru mudi yang baik hati."
Semua orang tau,juru mudi klan Qin sangat arogan dan pemarah,maklumlah klan ini adalah penguasa negeri saat ini.
Jun tua segera menyesuaikan sikapnya untuk menghentikan kereta yang semakin mendekat ke arah mereka.
berlawanan dengan itu,dari jauh sang pengemudi kereta seakan melihat sekantong emas yang tidak lama lagi akan segera berganti pemilik.
pengemudi itu terkekeh senang melihat dua kakek dan seorang anak kecil di salah satunya.
dalah hati dia menyesal, gerbong keretanya sudah penuh sesak sejak lama .
dia sungguh berharap akan ada beberapa gerbong lagi yang bisa dia kaitkan dengan kereta ini.
tentu itu akan sangat meningkatkan pendapatan klan,dan tentu saja akan berujung pada komisi yang berlimpah.
momen seperti ini bukanlah kesempatan yang akan selalu datang.
kesusahan ,bisa di sulap menjadi sumber kekayaan.
semakin kacau ibu kota, maka pekerjaan ini adalah ladang yang sangat subur dalam mendatangkan banyak uang.
"tolong kami tuan, bisakah anda membawa teman saya dan cucunya ini memasuki ibu kota.
kami sangat membutuhkan pertolongan dari dokter di sana,tolong sebutkan harganya tuan ."?
di saat kereta berhenti Jun tua segera menangkupkan kedua tangannya dan bertanya dengan sangat hormat .
dia sedikitnya paham akan cara cara kerajaan.
"seratus tail emas apakah kamu punya yang sangat sedikit itu"?.
pria gemuk itu melirik sekilas pada anak kecil yang sedang di gendong oleh pria paruh baya di samping pembicara.
ini pemandangan yang biasa akhir-akhir ini.
xiao Feng sangat kaget dengan harga yang di minta pengemudi gemuk, dia segera memotong dengan hormat.
"tuan ,saya hanya punya tiga puluh tail di kantong ,kami hanya masyarakat miskin,pun ini hanya terkumpul setelah kami berkerja bertahun tahun tanpa jeda, mohon belas kasihan nya tuan,"
dia sangat berharap,pengemudi kereta akan tersentuh hatinya melihat keadaan mereka yang menyedihkan ini.
jangan disebut seratus tail, sekarang ini dia hanya punya delapan puluh tail di kantong tuanya.
jika itu habis dalam perjalanan,meskipun dia dan cucunya sampai di ibu kota tepat waktu, perjalanan ini pasti akan sia sia.
dia harus menyisihkan sebagian harta ini untuk membayar dokter kan?,belum lagi untuk pembelian pil,itu pasti akan sangat mahal,ini penyakit yang tidak ada obatnya.
pria gemuk itu mendengus dingin sambil mengayunkan cambuk ke arah kudanya dengan kesal.
"mm?..,jika kalian tidak mempunyai seratus maka menyingkirlah dari jalan".
dia paling benci dengan orang yang menawar harga.
banyak yang seperti ini disepanjang perjalanannya .dan mereka tidak satupun yang berhasil naik ke gerbong harta penghasil uangnya ini.
kereta ini hanya untuk orang orang yang siap membayar harganya.
"tunggu!!..tunggu sebentar tuan,..baiklah lima puluh tail,tolong berbelas kasih lah pada kami tolong ."
Jun tua berkata sambil menahan tiang kereta dengan tergesa-gesa..
dia merogoh kantongnya sendiri ,dan berucap sedih pada temannya.
"temanku" jujur hanya ini harta yang tersisa di kantongku,tolong di terima."
Jun tua mengambil tangan temannya dan meletakan sebuah kantong uang lusuh di dalam genggaman nya yang gemetar.
" Jun tua,kamu?...ini..?
"jangan bicara lagi jangan bicara lagi,kita teman kan."?
Jun tua menyapu punggung kawannya yang hampir terisak..
"hoi pak tua segera menyingkir dari jalan,jika sesuatu terjadi pada ibuku aku akan membunuhmu"
beberapa suara marah terdengar memaki dari dalam gerbong kereta.mereka sudah lelah dengan perjalanan panjang ini.
sudah tidak ada tempat lagi yang tersisa di dalam gerbong.
mereka terlihat seperti kawanan ternak yang sedang di angkut ke pasar.itu sangat menjengkelkan.
otak Wang gemuk berhitung dengan kecepatan yang sangat terlatih.
gerbang ibu kota hanya tersisa beberapa kilometer lagi,tidak ada salahnya menambahkan beban sedikit lagi.
lagi pula enam kuda kuatnya masih terlihat gagah berani .
dia hanya perduli dengan kesejahteraan kuda kuda ini,mengenai manusia yang bertumpuk di gerbong yang kecil itu,tidak akan pernah mempengaruhi otak tamaknya yang rakus.
"delapan puluh tail" jika tidak menyingkirlah dari jalan kalau tidak...
pengemudi gemuk itu melirik pria di samping kanan nya sambil memainkan alisnya..
Jun tua mengikuti arah pandangan Wang gemuk,segera hatinya menciut,kakinya langsung bergetar karena ketakutan
"glek".
(itu seorang kultivator) Jun tua bergidik ngeri sambil buru buru mundur,dia hampir jatuh karena kehilangan keseimbangan.
dia berkata dengan gugup..
"ba ba baik delapan puluh tail kalau begitu,delapan puluh tail.. ayo temanku,....ayo..segera naik ke kereta ayo..."
jun tua menggoyang lengan temannya saat berkata, matanya sesekali melirik sang kultivator dengan takut takut.
dia harus berhenti menawar,dia tau temannya mempunyai cadangan uang di sakunya,tadi dia hanya mencoba membantu meringankan kesedihan temannya.
"mm" cepat lah serahkan uangnya di muka dan bergegas naik jangan menguji kesabaran ku"
sang kultivator yang dari tadi diam menghardik kesal.
Wang gemuk hanya terkekeh geli melihat Wajah dua orang tua itu yang sudah seputih kapas.
dia sangat ahli dalam menakuti rakyat jelata seperti ini,strategi ini sangat berhasil di sepanjang perjalanan ini
apa?... menawar? apa kalian punya nyali ?.
Xiao Feng mengangguk patuh,dia segera menyatukan uang yang di berikan temannya ke dalam kantong lusuhnya yang lain dan menyerahkannya kepada Wang gemuk dengan tangan gemetar.
di wilayah ini kultivator di anggap sebagai dewa kematian. menyingung mereka hanya akan membuka jalan ke gerbang neraka tanpa keraguan.
tubuh Xiao Feng bergidik ngeri memikirkan kemungkinan terburuk itu .dia segera membawa cucunya ke atas gerbong dengan langkah cepat.
xiao feng segera disambut dengan wajah wajah cemberut dari beberapa penumpang kereta.
"Jun tua ,aku xiao feng berhutang Budi kepadamu ,aku menitipkan Hua er kepadamu ."
setelah naik ke dalam gerbong kereta,kakek xiao feng berbalik dan menangkupkan kedua tangannya dan berteriak ke arah temannya di bawah..
kereta mulai bergerak ...,Wang gemuk tidak akan pernah perduli dengan kata kata melankolis seperti ini .
dia hanya terkekeh sambil mengacungkan jempol ke arah kultivator di sampingnya.
"tenangkan hatimu Feng tua,Hua er sudah aku anggap sebagai putriku sendiri,semoga nasib baik menyertaimu".!!
Jun tua balas berteriak dengan melambaikan tangan memberi semangat untuk temannya.
................
kereta semakin menjauh dari pandangannya,meninggalkan sisa debu yang melayang layang di udara.
Jun tua masih termenung di tempatnya...
"semoga saja xiao er bisa di selamat kan,aii itu sudah anak yang ke delapan puluh satu yang di serang wabah laknat ini."
aku harus cepat kembali ke desa awan mengalir.aku khawatir ini masih lama dari kata akhir.
Jun tua menghela napas yang panjang,dia berbalik ke arah kereta kecilnya,keputusasaan menggantung jelas di wajahnya.
Jun tua adalah kepala desa di desa awan mengalir.
ini adalah desa yang ke seratus yang dinyatakan terinfeksi oleh wabah yang misterius ini.
wabah ini menyerang anak anak berusia di bawah sepuluh tahun dan orang tua yang lanjut usia.
anehnya di luar usia tersebut wabah misterius ini tidak menunjukan tanda tanda produktivitas.
sepertinya wabah ini hanya di khususkan buat kelompok tertentu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments