16

Berlian tetap menyambut obrolan nyonya Bernard dengan santai dan dia buat senyaman mungkin.

Hal seperti ini memanglah keahlian berlian, menaklukkan lawan dengan keramahannya. Padahal dia jelas tau kalau meeting suaminya pasti ada tuan bernard, karena beliaulah yang berencana menarik seluruh sahamnya.

"nyonya rehan, anda tidak perlu sungkan pada saya, anda bisa menganggap saya seperti kakak anda sendiri, saya sangat senang dengan anda, anda memang pantas menjadi nyonya muda keluarga Anggara"

"saya tidak berani sejauh itu nyonya" berlian tetap tenang dan merendah, dia mencium sasaran yang telah masuk ke perangkapnya

"kenapa tidak berani ? Suami kita berteman, mengapa kita tidak berteman ?" sahut nyonya Bernard lagi

"saya hanya wanita biasa nyonya, keluarga terpandang adalah keluarga suami saya dan bukan saya"

"aku tak masalah, bagiku harta, kecantikan, dan kesehatan hanya titipan sang pencipta, aku hanya perlu menjaganya saja dan tak perlu terlalu membanggakannya" ucap nyonya Bernard yang telah masuk Medan pertempuran yang dibuat berlian

"saya sangat tersanjung nyonya, terimakasih banyak" jawab berlian dengan ramah dan senyum terbaiknya

"tapi aku dengar bukankah nyonya muda Anggara, sudah keluar dari keluarga Anggara beberapa tahun terakhir ini ?" tanya nyonya Bernard kembali

"itu benar nyonya, untuk menghindari konflik dalam keluarga besar, suami saya memutuskan untuk keluar dari Anggara, dan 3 tahun ini kami hidup diluar kota"

"bekerja di perusahaan mana ?"

"maaf nyonya suami saya hanya seorang sopir dan saya hanya ibu rumah tangga yang mempunyai warung makan kecil"

"tunggu ..... Kamu tidak sedang bercanda ?"

"tapi sayang sekali, semuanya benar nyonya dan puji Tuhan kami bisa melewati 3 tahun ini dengan damai, dan kebetulan hari ini adalah hari pertama kami kembali ke keluarga Anggara"

"kalian kembali untuk membereskan kekacauan yang dibuat oleh bibi dan sepupu tuan Rehan ?"

"kurang lebih seperti itu nyonya"

"panggil aku Desi, atau kak Desi tanpa embel- embel kata nyonya"

"bukankah itu tidak sopan nyonya ?"

"tidak ada yang tidak sopan, aku yang memintamu memanggilku kakak bukan ?"

"baiklah kak Desi, maaf Karena ini hari pertamaku makan dengan orang asing, sepertinya aku harus membiasakan ini semua " ucapnya berlian sambil tertawa ringan

Sementara berlian melakukan pendekatan dengan kak Desi yang merupakan istri dari tuan Bernard, di negara lain suasana tegang dalam ruangan mulai terasa saat pintu sebuah ruangan terbuka dan langkah kaki mulai terdengar.

Rehan didampingi oleh asisten Alex memasuki ruangan dengan langkah tegas dan penuh wibawa, Rehan dari dulu memang sosok yang disegani dalam dunia bisnis meskipun dia hanya wakil CEO saat itu.

"Silahkan duduk" ucap Rehan sambil duduk dikursi kebesarannya yang terletak didepan

"Baiklah, mungkin beberapa dari kita ada yang sudah tau maksud pertemuan ini, malam hari ini saya akan membahas mengenai performa perusahaan dalam 1 tahun terakhir dimana terjadi penurunan pendapatan yang sangat signifikan" lanjut Rehan kemudian

"sepertinya menanam modal disini adalah hal bodoh, saya bahkan merugi beberapa bulan ini" ucap salah satu yang hadir

"benar, ini adalah kuartal terburuk dalam bisnis kita" sambung yang lain

"baiklah, saya memang mengerti beberapa bulan ini, performa perusahaan berada dalam titik terburuk tapi bukan tidak mungkin ini semua bisa diselesaikan" ucap Rehan

"apa yang bisa pak Rehan lakukan ? Bahkan pendapatan sudah semakin menurun" sanggah salah satu yang hadir

"bukannya semua masalah pasti ada solusi, tidak mungkin saya memanggil anda semua, sedangkan saya tidak mengerti masalah dan tidak mengerti penyelesaiannya, bukankah saya akan terlihat sangat bodoh" jawab Rehan dengan gaya santainya

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!