Beberapa kali orangtuanya ingin memberikan sesuatu untuk cucu mereka, tetapi terus ditolak oleh pasangan suami istri ini.
Yah.... Rehan memang meninggalkan kemewahan yang dia miliki, tetapi dia tidak memutuskan komunikasi dengan orang tuanya. Karena bagaimanapun juga keluarganya adalah penyemangat bagi keluarga kecil mereka. Begitupula dengan perusahaan yang sekarang masih dipegang oleh sang papa bima sebagai CEO nya, dan Dimas sebagai direkturnya. Pergerakan Dimas dalam perusahaan belum begitu bebas karena masih ada papa bima dan sang kakek. Sikap sang kakek yang sangat tegas bahkan membuat keluarga Dimas tidak dapat bergerak bebas.
Setelah tadi mobil sang majikan meninggalkan rumah, Rehan melangkah lagi ke pos satpam tempat biasa dia menunggu pekerjaan selanjutnya
"pulang malam lagi kamu Han ?" tanya pak Supri saat melihat Rehan mendekat ke arahnya
"Nggih pak, yah gimana lagi pak, namanya anak buah kan harus nurut sama majikan, Yen ngeyel mengko dipecat ( kalau ngeyel nanti dipecat ) makan apa anak istri saya nanti hahahahaha" jawab Rehan dengan ringan
"iya bener Han, orang kecil kaya kita ini nggk bisa banyak memilih, saya seandainya boleh milih, pengin pindah tempat kerja, tapi sekarang cari kerja kan nggk gampang" timpal pak Supri
"emang bapak kalau mau pindah kerja, penginnya kerja dimana ? Dijakarta mau ?" hampir saja Rehan keceplosan bahwa dia punya kuasa untuk membawa pak Supri kemanapun tempat kerja yang diinginkan pak Supri
"kalau gajinya gede ya pasti mau Han, apalagi kalau dapet majikan yang baik, ramah, pasti mau banget saya"
"anak istri gimana pak ? nggk papa ditinggalin ?"
"kalau majikannya baik, saya bawa anak istri saya, tapi kalau majikannya galak kaya dokter sandra ya nggk mau saya, masak keluar dari kandang macan trus masuk kandang singa, kan nggk lucu juga"
Obrolan santai seperti ini sering mereka lakukan, Rehan juga banyak mendapat ilmu tentang kehidupan dari pak Supri. 3 tahun bekerja bersama membuat mereka saling mengenal watak satu sama lain
"Han, saya titip pos dulu sebentar ya, saya mau sholat Azar dulu, kamu kan nggk sholat" pinta pak Supri kepada rehan, karena sebagai seorang muslim beliau memang harus menunaikan kewajibannya.
"siap pak"
Dalam lingkup kerja Rehan memang semua telah mengetahui bahwa Rehan beragama katolik, sama seperti majikan. Hanya bedanya Rehan dan keluarga kecilnya adalah katolik yang lurus plus dengan segala keterlibatannya dalam kepengurusan gereja, sedangkan sang majikan termasuk golongan katolik napas (alias natal-paskah) hahahaha.
Sambil menunggu sang majikan, Rehan membantu menyiram tanaman dihalam rumah yang lumayan luas itu. Waktu sudah sore menjelang malam, sampai hp Rehan berbunyi menandakan ada pesan WA yang masuk
"berlian rupanya, aku lupa ngasih tau dia kalau pulang telat" monolog Rehan sambil membuka Hp nya
"mas, masih dimana ? Pulang jam berapa hari ini ?"
"mas, masih dirumah dokter sandra, kemungkinan pulang malam sayang, soalnya tadi sebelum pergi ibunya ngomong, mas nggk boleh pulang dulu sebelum beliau datang" jawab Rehan, keluarga kecil ini memang penuh perhatian, sikap berlian yang tidak banyak menuntut yang selalu membuat Rehan merasa bersalah, karena membawa wanita baik ini ke titik terendah hidupnya
"baiklah, kalau begitu mas ati-ati dijalan. Pulangnya nggk perlu beli apa-apa karena dirumah sdh ada makan"
"siap sayang, nanti kalau mas mau pulang, mas kabarin kamu ya"
Bersambung .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
pEyt
Bagus banget sampe nangis-nangis 😭
2023-08-21
1