07

"Baik nyonya, kami undur diri dulu" jawab Dion tersenyum sambil membungkukkan badannya....

Dion asisten kepercayaan keluarga Anggara, pria kaku yang masih juga menyendiri dan sudah seperti kakak bagi Rehan. Tumbuh dari kecil bersama sehingga mereka sudah tau sifat satu sama lain. Saat inipun Dion memilih mengambil keputusan sendiri untuk menemui Rehan, baginya tidaklah sulit menemukan Rehan dan keluarga kecilnya. Karena Rehan pun sebenarnya tidak memutuskan komunikasi dengan keluarga.

Setelah menunggu 30 menit yang terasa seperti berjam-jam akhirnya Rehan keluar dari gedung Gereja bersama dengan ratusan umat lain, saat itu pula Dion dan pada bodyguardnya datang membuat suasana makin ricuh, apalagi Dion dan para bodyguardnya memiliki wajah yang lumayan.

"Dion"

"Mas, aku bisa jelaskan, kita cari tempat dulu ya" potong berlian sebelum Rehan memukul Dion, karena melanggar janjinya untuk tidak menemui Rehan.

"tidak usah sayang, aku mau dengar dari mulut dia saja" jawab Rehan sambil melirik ke arah Dion, Dion yang mengerti akan lirikan tuan mudanya segera maju dan memberi hormat, dia sudah pasrah apabila dipukul di depan umum

"selamat siang tuan muda" sapa Dion membungkukkan badan "sebelum tuan muda memukul saya, ijinkan saya menjelaskan semuanya"

"baiklah jelaskan sekarang waktumu 5 menit, sebelum aku benar - benar memukulmu"

"kedatangan saya kemari ingin meminta tuan dan nyonya muda kembali lagi ke Anggara group, saat ini tuan besar Anggara masuk rumah sakit, dan tuan besar bima kondisinya menurun sehingga CEO perusahaan pusat diambil alih oleh tuan dimas, tetapi saham terus mengalami penurunan dan terancam bangkrut tuan"

"kamu tau kan Dion, saya pergi karena apa ?"

tanya Rehan datar, jujur Rehan memang kaget dengan kondisi perusahaan tapi dia benar-benar malas apabila harus berurusan dengan Dimas dan keluarganya

"saya sangat mengerti tuan muda, tapi tolong pikirkan lagi perusahaan yang sudah dibangun tuan besar Anggara dari bawah, apakah tuan muda rela apabila semuanya hancur ditangan tuan dimas ?"

"perbaiki kata-katamu Dion, Dimas juga tuan mudamu"

"saya tidak menganggap begitu tuan, tuan muda saya hanya anda"

"terserahlah, kau memang selalu keras kepala"

"jadi bagaimana tuan muda ? Apa yang harus saya lakukan?"

"siapkan semua berkas laporannya dalam 30 menit, atur rapat pemegang saham malam ini, dan siapkan makan malam antara istri pemegang saham yang telah mencabut sahamnya dan berlian, ini akan jadi cara mudah kita menaklukkan mereka melalui istri mereka"

"baik tuan akan segera saya siapkan semuanya"

"satu lagi, 5 menit lagi sambungkan sya dengan semua kepala divisi"

"siap tuan, segera saya laksanakan"

Obrolan rehan dan para bawahannya, sontak semakin mengundang penasaran di lingkup gereja itu sendiri, mereka penasaran siapa sebenarnya sosok Rehan dan berlian ?

Sosok yang biasa saja, ternyata adalah seorang miliader. Banyak yang masih tak percaya, sampai sang bodyguard mendatangi lagi Rehan dengan membawa 1 set jas lengkap.

"tuan muda, ini pakaian anda" sapa sang bodyguard sambil menyerahkan pakaian yang dibawanya

"heemmm" hanya deheman yg dia terima dari sang tuan mudanya

Rehan berdiri menuju toilet untuk mengganti bajunya, bisik - bisik mulai banyak terdengar membuat berlian sedikit tidak nyaman. Keluar dari toilet Rehan menyadari keadaan istrinya, akhirnya dia memutuskan untuk membuka identitasnya sekarang. Sepertinya jalan inilah yang memang harus dia pilih demi menyelamatkan perusahaan yang telah dibangun sang kakek dengan sudah payah.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!