"baiklah, kalau begitu mas ati-ati dijalan. Pulangnya nggk perlu beli apa-apa karena dirumah sdh ada makan"
"siap sayang, nanti kalau mas mau pulang, mas kabarin kamu ya"
Waktu akhirnya menunjukkan pukul 9 malam, klakson mobil yang terus menerus terdengar dari luar gerbang, setelah gerbang di buka pak Supri segera Rehan berlari ke arah halaman depan untuk membantu sang majikan membawa barang-barang
"Rehan, bantu aku masuk ke dalam, barang barang biar mbok yang turunin" ucap dokter sandra sambil sedikit sempoyongan
"baik Bu" segera Rehan meraih lengan sang majikan untuk memapah memasuki rumah
"kamu udah ganteng, baik lagi Han,mau nggk kamu jadi pacar simpanan saya, dari pada kamu sama istri kamu yang kampungan itu, mending sama saya aja" celoteh dokter sandra sambil terus menatap Rehan, padahal mereka sedang melangkah memasuki area rumah
"saya cuma orang kecil Bu, bagaimanapun juga istri saya adalah segalanya buat saya, meskipun kata ibu kampungan, tapi bagi saya dia tetap berlian yang akan bersinar dalam lumpur sekalipun, sudah sampai Bu, saya ijin turun kebawah" jawab Rehan sambil meninggalkan sang majikan didepan pintu kamarnya
Dokter sandra tertegun melihat sikap Rehan, diapun makin berambisi untuk mendapatkan Rehan, sopir di rumahnya sendiri
"kamu akan bertekuk lutut padaku Rehan, apalagi saat nanti kamu mengetahui aku lebih hemat dari istri kampunganmu itu" lirih dokter sandra sambil membuka pintu kamarnya
Kehidupan dokter sandra memang sedang diuji, pasangan suami istri yang berprofesi sebagai dokter terkenal ini tidak dapat melewati tantangan dalam berumah tangga, komunikasi yang jarang dilakukan dan waktu pertemuan yang sangat kurang, membuat sang suami bermain serong dengan asistennya sendiri, yahhh seorang perawat yang mengikuti kemanapun sang dokter pergi.
#Rumah Berlian
Berlian yang sedang duduk sambil menonton tv mendengar pesan WA dari Hp nya pun segera membuka, ternyata sang suami yang mengabarkan bahwa dia sudah dalam perjalanan
30 menit perjalanan yang ditempuh Rehan, akhirnya sampai juga dirumah sederhananya. Suara motor ditengah keheningan malam, membuat bening berdiri dari duduknya untuk menuju ke arah pintu menyambut suami tercintanya
"tumben malem banget mas, mau makan dulu atau mandi dulu ?" sapa berlian saat membukakan pintu
"mas mandi dulu aja sayang sudah gerah, nanti baru makan"
"oke deh, biar aku panasin lauknya dulu"
Setelah menyelesaikan bersih-bersihnya akhirnya Rehan keluar dengan wajah segarnya,
"sudah mas, yuk makan, nanti keburu makin malem" panggil berlian dari meja makan
Rehan datang dan duduk ditempat yang sudah dipersiapkan oleh sang istri, inilah yang membuat Rehan mencintai berlian, bukan hanya karena wajah cantiknya, tapi karena kebaikan dan kesabarannya.
Karena waktu bertemu yang singkat, seperti biasanya keluarga kecil ini menggunakan meja makan untuk bertukar cerita
"rili tadi rewel nggak yang ?" seperti itulah Rehan, hal pertama yang dia tanyakan adalah sang putri. Karena dia yang terbiasa dari kecil hidup serba ada, dengan lebih dari 10 pembantu rumah tangga, dia jadi sering membayangkan lelahnya sang istri yang melakukan semuanya sendiri
"nggk kok mas, dia baik hari ini, tadi juga jam 8 sudah tidur"
"jualannya gimana ? Lancar ? Rame nggak hari ini ? Trus ada yang ngegodain kamu nggk ?"
"semua lancar, puji Tuhan lebih rame dari kemarin, ya pasti adalah yang ngegodain, kan istri mas ini bidadari disini hahahahha" candaan ringan seperti ini yang membuat rumah tangga mereka tetap baik-baik saja
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments