18

" Kita tidak sedang menyeberang sungai besar jadi kau tak perlu memegangi aku dengan erat seperti Kak ! " lirih Lia kesal karena sejak dari taman Jero terus saja merengkuh pinggangnya erat seolah dia akan lari jika terlepas .

Dan tentu saja Jero tidak menggubrisnya , bukannya melepas pria muda itu malah mengeratkan rengkuhannya pada pinggang ramping wanita yang sudah ia klaim sebagai calon istrinya . Dari dulu Odelia selalu saja menjadi magnet kuat bagi kaumnya , dan Jero tidak bisa memungkiri hal itu karena wanitanya sempurna .

Kecuali berwajah cantik tubuh sintal Odelia mampu menerbangkan angan setiap pria yang melihatnya . Sifatnya yang supel , ramah dan rendah hati membuat gadis itu mempunyai banyak teman baik dari kalangan atas ataupun kalangan bawah sekalipun . Tak sekalipun ia mengandalkan nama kedua orang tuanya untuk meraih mimpi mimpinya . Dan itu yang membuat gadis itu sangat istimewa , Odelia sangat mandiri dengan hidupnya walau sebenarnya ia bisa hidup enak tanpa bekerja sekalipun .

" Tidak akan aku biarkan mata mata kurang ajar itu menatapmu ... " kata Jero yang membuat Lia berdecak , bari beberapa menit yang lalu mereka bicara empat mata dan sekarang pria disampingnya memperlihatkan keposesifan yang baginya di luar nalar .

" Ya .. ya ... jika begitu kau bisa membuatku sebagai pajangan di rumah dengan begitu hanya kau yang bisa melihatku " lirih Lia yang masih bisa terdengar oleh Jero .

" Ide bagus sayang ! " sahut Jero sambil mencium pucuk kepala gadisnya , senyum smirk terlihat menghiasi wajahnya .

Odelia mengernyitkan dahinya karena ketika sampai di depan galeri pun ternyata bungsu Adipraja itu masih saja mengikuti langkahnya . Padahal dia tahu jam makan siang sudah berakhir dan itu artinya Jero harus kembali ke kantornya .

" Kak ... kita sudah sampai di galeri , kau bisa kembali ke kantormu sekarang "

" Aku ingin melihat lukisan lukisanmu , aku adalah penggemar lukisan jadi mungkin saja aku membeli salah satunya . Jadi sekarang layani pelangganmu Nona ! " kata Jero yang masih berat untuk berpisah dengan calon istrinya . Dia masih ingin berada di sisi gadisnya .

Jero tak melepaskan rengkuhannya walau mereka sudah berada di dalam galeri untuk melihat lukisan yang terpajang di tempat itu . Sengaja dia melakukannya untuk mengumumkan pada komunitas gadisnya jika dialah pemilik Odelia Al Shama. Masih segar dalam ingatannya betapa dekatnya hubungan Lia dengan teman temannya khususnya pria .

" Dulu Via pernah menelponku jika dua sudah mengembalikan lukisan hadiah ulang tahunnya padamu . Dia bilang sudah tidak seharusnya ia menyimpan gambar pria lain karena dia sudah menikah . Apa kau masih menyimpannya ? "

" Sudah aku jual ! " sahut Lia dengan entengnya dan sesaat kemudian gadis itu menjerit tertahan karena Jero menggigit pundaknya gemas .

" Aku serius sayang !! "

" Seniman sepertiku butuh uang untuk menyambung hidup Tuan Jero . Waktu itu ada seorang sosialita cantik kaya raya yang datang dan memohon agar bisa membawa lukisan dirimu . Dan tawaran harganya sangat sepadan , jadi aku berikan padanya . Apa kau marah !? "

Jero mendengus kasar , lukisan itu mempunyai banyak sekali cerita . Baginya lukisan itu adalah tanda cinta Odelia padanya karena walau hanya dengan membayangkan dirinya , gadisnya mampu melukis dengan sempurna setiap detil yang ada padanya . Bahkan lukisan itu jauh lebih tampan dari dirinya sendiri .

" Siapa yang membelinya ? Aku akan melakukan apapun agar lukisan itu menjadi milikku ! "

" Sepertinya akan sulit memintanya kembali , dia bilang lukisan itu menggambarkan nyawanya . ltu sebabnya aku tidak memintanya membayar dengan uang , aku hanya meminta doanya agar kau selalu baik baik saja . Doa agar kau selalu bahagia ! Karena bagiku doa lbu lebih mahal dari apapun di dunia ini "

" Maksudmu ?! "

" Nyonya ke empat Adipraja yang memintanya langsung padaku . Aunty Jasmine Leona Adipraja memintanya untuk di pajang di kamarmu yang ada di mansion Adipraja . Dia bilang akan menjadi kejutan jika suatu saat kau pulang kesana... "

Jero memeluk gadisnya dan tanpa peduli sekitarnya ia meraih bibir gadisnya dan mengecupnya sekilas .

" Terima kasih.... Aku mencintaimu sayang ! "

Dan mereka melepaskan pelukan mereka ketika mendengar salah satu dari teman mereka berteriak .

" Lia apa kau bersama Elda tadi ?? Dari pagi dia dan dua gadis lainnya tidak terlihat sama sekali setelah sarapan bersama di mess atas ! Tidak biasanya dia pergi tanpa ijin begini ... "

" Elda pergi ?? "

Terpopuler

Comments

Tati Hartati

Tati Hartati

wah wah komplotan penjahat udh beraksi dg mnculik elda,,siap2 brhdpn dg pilar adipraja,,,😪😪

2023-08-23

1

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

makin posesif ya bang jero sama lia🥰🥰🥰
takut ya kalo lia di gondol garangan 🤭🤭🤭

2023-08-23

2

My Rosse

My Rosse

jgn2 elda di culik sm org2 tom... hmmm knp jero bkn jeri jd tom and jeri ky kartun...,✌️.... duhhh slmatkan elda mak.....ryota pst dahhh jd pylmatnya... semangaaaaaattttt...... cari elda...

2023-08-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!