" Kita tidak sedang menyeberang sungai besar jadi kau tak perlu memegangi aku dengan erat seperti Kak ! " lirih Lia kesal karena sejak dari taman Jero terus saja merengkuh pinggangnya erat seolah dia akan lari jika terlepas .
Dan tentu saja Jero tidak menggubrisnya , bukannya melepas pria muda itu malah mengeratkan rengkuhannya pada pinggang ramping wanita yang sudah ia klaim sebagai calon istrinya . Dari dulu Odelia selalu saja menjadi magnet kuat bagi kaumnya , dan Jero tidak bisa memungkiri hal itu karena wanitanya sempurna .
Kecuali berwajah cantik tubuh sintal Odelia mampu menerbangkan angan setiap pria yang melihatnya . Sifatnya yang supel , ramah dan rendah hati membuat gadis itu mempunyai banyak teman baik dari kalangan atas ataupun kalangan bawah sekalipun . Tak sekalipun ia mengandalkan nama kedua orang tuanya untuk meraih mimpi mimpinya . Dan itu yang membuat gadis itu sangat istimewa , Odelia sangat mandiri dengan hidupnya walau sebenarnya ia bisa hidup enak tanpa bekerja sekalipun .
" Tidak akan aku biarkan mata mata kurang ajar itu menatapmu ... " kata Jero yang membuat Lia berdecak , bari beberapa menit yang lalu mereka bicara empat mata dan sekarang pria disampingnya memperlihatkan keposesifan yang baginya di luar nalar .
" Ya .. ya ... jika begitu kau bisa membuatku sebagai pajangan di rumah dengan begitu hanya kau yang bisa melihatku " lirih Lia yang masih bisa terdengar oleh Jero .
" Ide bagus sayang ! " sahut Jero sambil mencium pucuk kepala gadisnya , senyum smirk terlihat menghiasi wajahnya .
Odelia mengernyitkan dahinya karena ketika sampai di depan galeri pun ternyata bungsu Adipraja itu masih saja mengikuti langkahnya . Padahal dia tahu jam makan siang sudah berakhir dan itu artinya Jero harus kembali ke kantornya .
" Kak ... kita sudah sampai di galeri , kau bisa kembali ke kantormu sekarang "
" Aku ingin melihat lukisan lukisanmu , aku adalah penggemar lukisan jadi mungkin saja aku membeli salah satunya . Jadi sekarang layani pelangganmu Nona ! " kata Jero yang masih berat untuk berpisah dengan calon istrinya . Dia masih ingin berada di sisi gadisnya .
Jero tak melepaskan rengkuhannya walau mereka sudah berada di dalam galeri untuk melihat lukisan yang terpajang di tempat itu . Sengaja dia melakukannya untuk mengumumkan pada komunitas gadisnya jika dialah pemilik Odelia Al Shama. Masih segar dalam ingatannya betapa dekatnya hubungan Lia dengan teman temannya khususnya pria .
" Dulu Via pernah menelponku jika dua sudah mengembalikan lukisan hadiah ulang tahunnya padamu . Dia bilang sudah tidak seharusnya ia menyimpan gambar pria lain karena dia sudah menikah . Apa kau masih menyimpannya ? "
" Sudah aku jual ! " sahut Lia dengan entengnya dan sesaat kemudian gadis itu menjerit tertahan karena Jero menggigit pundaknya gemas .
" Aku serius sayang !! "
" Seniman sepertiku butuh uang untuk menyambung hidup Tuan Jero . Waktu itu ada seorang sosialita cantik kaya raya yang datang dan memohon agar bisa membawa lukisan dirimu . Dan tawaran harganya sangat sepadan , jadi aku berikan padanya . Apa kau marah !? "
Jero mendengus kasar , lukisan itu mempunyai banyak sekali cerita . Baginya lukisan itu adalah tanda cinta Odelia padanya karena walau hanya dengan membayangkan dirinya , gadisnya mampu melukis dengan sempurna setiap detil yang ada padanya . Bahkan lukisan itu jauh lebih tampan dari dirinya sendiri .
" Siapa yang membelinya ? Aku akan melakukan apapun agar lukisan itu menjadi milikku ! "
" Sepertinya akan sulit memintanya kembali , dia bilang lukisan itu menggambarkan nyawanya . ltu sebabnya aku tidak memintanya membayar dengan uang , aku hanya meminta doanya agar kau selalu baik baik saja . Doa agar kau selalu bahagia ! Karena bagiku doa lbu lebih mahal dari apapun di dunia ini "
" Maksudmu ?! "
" Nyonya ke empat Adipraja yang memintanya langsung padaku . Aunty Jasmine Leona Adipraja memintanya untuk di pajang di kamarmu yang ada di mansion Adipraja . Dia bilang akan menjadi kejutan jika suatu saat kau pulang kesana... "
Jero memeluk gadisnya dan tanpa peduli sekitarnya ia meraih bibir gadisnya dan mengecupnya sekilas .
" Terima kasih.... Aku mencintaimu sayang ! "
Dan mereka melepaskan pelukan mereka ketika mendengar salah satu dari teman mereka berteriak .
" Lia apa kau bersama Elda tadi ?? Dari pagi dia dan dua gadis lainnya tidak terlihat sama sekali setelah sarapan bersama di mess atas ! Tidak biasanya dia pergi tanpa ijin begini ... "
" Elda pergi ?? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Tati Hartati
wah wah komplotan penjahat udh beraksi dg mnculik elda,,siap2 brhdpn dg pilar adipraja,,,😪😪
2023-08-23
1
Sri Wahyuni
makin posesif ya bang jero sama lia🥰🥰🥰
takut ya kalo lia di gondol garangan 🤭🤭🤭
2023-08-23
2
My Rosse
jgn2 elda di culik sm org2 tom... hmmm knp jero bkn jeri jd tom and jeri ky kartun...,✌️.... duhhh slmatkan elda mak.....ryota pst dahhh jd pylmatnya... semangaaaaaattttt...... cari elda...
2023-08-23
1