2

Benar saja , malam itu Jeronimo bermalam di kantornya sendiri . Walaupun kamar pribadinya yang ada di kantor tidak seluas kamar yang di apartemen tapi pria itu masih bisa menikmati istirahatnya disana .

Bungsu dari generasi kedua pilar Adipraja itu menatap bintang bintang bertebaran dari dinding kaca kamar yang ada di lantai sepuluh kantor miliknya . Sebentar lagi dia melewati dua tahun penantiannya . Rindunya sangat membuncah tapi jauh di lubuk hatinya dia masih ragu . Jero masih ragu apakah seorang Odelia Al Shama akan menerima kembali cintanya , apakah hati wanita itu masih terikat padanya dan apakah akhirnya mereka bisa bersatu .

Apalagi selama dua tahun ini Lia sama sekali tak pernah sekalipun berusaha untuk berkomunikasi dengannya . Dari semua postingan di media sosialnya gadis pemilik hatinya terlalu sibuk dengan kegiatan sosial dan pameran pameran seninya . Sepertinya dia tak pernah berarti apa apa bagi gadis itu .

Sampai akhirnya lamunannya buyar karena suara notifikasi pesan di ponselnya . Dia hanya berdecak ketika membaca dari siapa pesan itu terkirim .

" Vania .... mau resehin apalagi itu anak !! " gumamnya tanpa membuka pesan gambar yang dikirim istri dari sulung generasi kedua klan Adipraja , Gema Aksa .

Jero tahu jika Vania pasti mengirimkan gambar kemesraannya dengan sang suami , karena saat ini pasangan itu sedang mengadakan bukan madu kedua pernikahan mereka . Kesibukan membuat pasangan itu ingin mempunyai lebih banyak waktu untuk berdua .

Setelah meletakkan ponselnya di nakas Jero merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang, hingga tak terasa ia memejamkan matanya dan kemudian tertidur .

*

" Apa kau tidak lelah ? " tanya seorang gadis pada temannya , saat ini mereka sedang berada di dalam sebuah bangunan megah tempat pelukis terkenal dari berbagai negara mengadakan pameran . Galeri seni itu berada di pusat kota London .

" Ckk kenapa harus bertanya ?! Tentu saja lelah , bukankah kau juga merasakan hal itu ? Menyiapkan pameran seni bukanlah hal yang mudah " decak gadis yang berada di depannya , seorang gadis cantik dengan kulit eksotis yang tampak tetap begitu cantik walau tanpa polesan apapun pada wajahnya . Kesibukannya pagi ini membuatnya lupa untuk sekedar mempercantik diri seperti gadis gadis lain .

" Bukan itu , kau tahu benar apa yang aku maksud . lni London Nona .... jika kau mau dalam hitungan menit dia bisa datang untuk menemuimu ! Come on .... ini sudah dua tahun " kata Elda yang tahu jika Odelia tidak pernah suka jika ia membicarakan pria yang masih menguasai hati gadis itu .

Odelia tak menanggapi kata kata sahabatnya , tak terasa dua tahun sudah berlalu . Pria itu pasti sudah menyelesaikan kuliah dan memulai usaha bisnisnya sendiri . Pria itu pasti sangat sibuk hingga tak bisa sekedar mengirim pesan padanya ...

Tapi tidak salah jika Jero melakukan hal itu karena dulu dia sendiri yang meminta waktu dua tahun untuk tidak bertemu . Dia sendiri yang meminta waktu untuk berpikir dan mendewasakan diri . Tapi nyatanya rasa rindunya sangat menyiksanya , dia bahkan tak berani membuka media sosial milik Jero atau apapun yang bisa menampilkan wajah tampan itu . Odelia takut jika melihat kembali wajah itu maka hatinya semakin tersiksa .

Ada kalanya dia berharap Jero menjadi pembangkang dengan tiba tiba muncul di depannya dan mengatakan rasa rindunya . Tapi harapan hanyalah tinggal harapan , jangankan menemuinya semua postingan yang ia pasang di media sosial miliknya pun tak pernah mendapat tanggapan dari bungsu kesayangan keluarga Adipraja itu .

Sampai siang menjelang dua gadis itu masih disibukkan dengan urusan mereka . Hingga suara perut mereka mampu membuat kegiatan mereka terhenti .

" Kau tak dengar suara demo di perut kita ? Sebaiknya kita segera pergi ke kafe atau restoran terdekat atau kau akan melihatku pingsan karena kelaparan ! " ujar Elda yang ditanggapi tawa oleh Odelia , gadis cantik sahabatnya itu bisa menahan segalanya ... kecuali lapar .

Elda adalah sahabat yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri , apalagi setelah pernikahan Olivia dan Albert beberapa bulan yang lalu . Sejak saat itu Olivia jarang curhat seperti biasanya , tentu saja karena semua yang di inginkan saudarinya itu sudah sepenuhnya tercapai yaitu menjadi istri dari psikiater tampan yang pernah menjadi dokter pribadinya .

Akhirnya mereka mencari restoran terdekat yang ada di sekitar galeri seni tempat mereka beberapa hari ke depan mengadakan pameran .

" Gila ... ini kafe mungil termewah yang pernah gue lihat ! Sepertinya ini akan sedikit memeras kantong kita " gumam Elda dengan mata kagum menatap setiap sudut kafe yang terlihat indah dan elegan . Penataan utang tidak berlebihan tapi sangat nyaman untuk untuk ditempati .

Setelah memesan makanan Elda dan Odelia meneruskan pembicaraan mereka tentang pameran seni yang diadakan komunitasnya di negeri ini . Tapi pembicaraan mereka terhenti ketika Odelia merasakan seseorang menepuk pundaknya dari arah belakang . Dan matanya menyipit ketika melihat seorang wanita cantik dan seorang pria tampan dibelakangnya .

" Vania ... Revania Alvaro ??! "

" Hai cantik !! "

Terpopuler

Comments

Yuyun Yunita

Yuyun Yunita

vania si gadis barbar ny tuan gema

2024-02-16

0

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

nyimak👍🙏

2023-09-28

1

My Rosse

My Rosse

si bucin blm sadar vania kirim kado spesial pke telor dinosaurus...gambar wajah cantik lia...nyesel deh jero...pasti kucar kacir dah....

2023-08-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!