19

" Elda pergi !? "

Lia langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi sahabatnya itu., tapi ponsel Elda maupun semua ponsel tiga teman yang disebut pergi dengan gadis itu tidak aktif semua .

Odelia mulai panik karena tak biasanya seperti ini , jika pergi pun pasti salah satu di antara mereka akan mengirim.oedan pada salah satu teman di komunitas agar tidak membuat khawatir . Dan sayangnya para penjaganya hanya akan menjaga jika ada dirinya ataupun ada perintah darinya untuk menjaga salah satu dari temannya seperti kemarin saat Elda pergi ke klub malam . Lia sengaja mengirim beberapa penjaga agar mengawasi teman temannya karena berpikir klub malam bukan tempat yang baik untuk melepas penat .

" Kak , bagaimana ini ? Semua ponsel mereka tidak aktif ... " kata Lia pada Jero , berharap pria itu bisa mencari keberadaan para sahabatnya . Dia tahu Adipraja bisa di andalkan tentang hal ini .

" Adakah tempat di mana mereka biasa nongkrong ?? Jangan berprasangka buruk dulu bisa jadi mereka sengaja mematikan ponselnya karena sedang berada di dalam tempat dimana mereka tidak boleh mengaktifkan ponsel mereka " kata Jero agar Lia tidak panik , hanya dengan tatapan matanya beberapa penjaga yang setia mengawalnya langsung paham dengan tugas mereka .

Ada beberapa penjaga yang memeriksa cctv semua titik yang terpasang di galeri dan beberapa penjaga lainnya keluar galeri . Jero berharap instingnya salah karena sejak kejadian di klub ia sudah curiga jika sahabat sahabat calon istrinya sudah menjadi target organisasi hitam human trafficking .

" Kemarin ada beberapa orang pria masuk ke galeri dan menawari kami pekerjaan . Baru kali ini kami melihat wajah mereka " kata Lia yang masih ingat wajah pria yang sempat menawarinya pekerjaan .

" Menawari pekerjaan ?? "

" Ya , tapi mereka pergi karena tidak dari pun dari kami menanggapinya . Tapi tingkah mereka aneh ... mereka seperti habis dikurung ratusan tahun dan baru pertama melihat wanita . Kak Jero tahu maksudku kan !? "

Jero mengangguk mengerti tapi ia tak mau bertindak gegabah karena semua tindakannya nanti akan berpengaruh pada keluarga besarnya . Dia tetap berpegang teguh pada prinsipnya yaitu tidak akan bertindak sebelum orang orang itu terbukti mengganggunya .

" Serahkan semua padaku , sekarang berlakulah seperti tidak terjadi apa apa . Jika kita terlihat bertindak maka mungkin kita bisa membahayakan teman temanmu "

Odelia mengangguk tanda mengerti , jika mereka terlihat mencari teman temannya maka mungkin orang yang berniat jahat pada mereka akan bertindak lebih cepat . Dia juga melihat Jero berbicara pada kepala penjaga Al Shamma yang bertanggung jawab pada keselamatannya . Jero ingin para penjaganya lebih waspada dan ketat dalam menjaganya .

" Aku sudah meminta para penjaga Dara agar nanti malam dia bermalam di galeri saja . Aku ingin semua penjaga fokus menjaga kalian di satu tempat saja . Semakin banyak yang menjaga maka akan menjadi lebih baik . Kita belum tahu siapa yang kita hadapi jadi aku minta untuk sementara jangan keluar galeri tanpa pengawalan . Secepatnya aku akan menemukan mereka "

" Kak .... " seru Lia ketika melihat Jero membalikkan badan bermaksud ingin keluar dari tempat itu .

" Ya sayang !? Maaf aku sampai melupakan sesuatu , aku tahu kau pasti masih sangat merindukan aku ... Awwsshh !! "

Dengan santainya pria tampan itu mencium bibir calon istrinya di tengah keramaian galeri hingga sebuah cubitan mendarat di perut liatnya .

" Ckk bukan itu ... aku hanya ingin mengatakan agar Kak Jero berhati hati ! "

" Terimakasih , aku juga sangat mencintaimu sayang "

Walau bersungut sungut tapi tak bisa Lia pungkiri jika sekarang hatinya sedang berbunga bunga . Dia berharap semoga Elda dan teman lainnya bisa segera ditemukan .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***