Bab 18: Mencari Cinta yang Hilang
Sulis merasa gelisah dalam beberapa hari terakhir. Dia merasa ada yang hilang dalam hidupnya, tetapi dia tidak tahu apa yang sebenarnya ia cari. Dia pergi ke taman yang biasa dia kunjungi untuk mencoba menenangkan pikirannya.
Di taman, dia melihat Ahmad duduk sendirian di bangku, dengan tatapan hampa di matanya. Sulis memutuskan untuk menghampirinya.
Sulis: (memperhatikan Ahmad) Ada sesuatu yang salah, Ahmad? Kau terlihat murung sekali.
Ahmad: (menghela nafas) Ya, Sulis. Aku merasa ada yang hilang dalam hidupku. Aku mencari-cari sesuatu, tetapi tidak tahu persis apa.
Sulis: Berarti kita memiliki perasaan yang sama. Aku juga merasa ada yang hilang dalam hidupku.
Ahmad: (terkejut) Serius? Lalu, apa yang kita cari?
Sulis: Aku tidak tahu, Ahmad. Mungkin cinta yang hilang. Cinta yang bisa membuat hidup kita berarti.
Ahmad: (mengangguk) Aku merasa begitu juga. Aku mencari seseorang yang bisa membuatku merasa utuh.
Sulis: (memandang jauh) Mungkin kita harus mencari jawaban di dalam diri kita sendiri. Kadang-kadang, cinta yang kita cari tidak harus berasal dari orang lain, tetapi dari hubungan yang kita bangun dengan diri kita sendiri.
Ahmad: (memikirkan perkataan Sulis) Mungkin benar yang kau katakan. Aku selalu berharap ada seseorang yang bisa mengisi kekosongan hatiku, tetapi mungkin aku harus belajar mencintai diriku sendiri terlebih dahulu.
Sulis: (tersenyum) Aku juga sedang belajar hal yang sama, Ahmad. Mungkin inilah pencarian yang sebenarnya, mencari cinta di dalam diri kita sendiri. Bagaimana jika kita mencoba melakukannya bersama-sama?
Ahmad: (tersenyum) Itu ide yang bagus, Sulis. Kita bisa saling mendukung dan saling mengingatkan untuk mencintai dan menerima diri kita sendiri.
Sulis dan Ahmad duduk berdampingan di bangku taman, berkomitmen untuk belajar mencintai diri sendiri. Meskipun mereka masih mencari cinta yang hilang, mereka menyadari bahwa cinta yang sejati mungkin ada di dalam diri mereka sendiri. Bersama-sama, mereka memulai perjalanan yang penuh harapan menuju pencarian cinta yang sesungguhnya.
Sulis duduk tegak di bangku taman, sambil memegang surat dari Ahmad. Dia masih sulit percaya dengan apa yang terjadi. Dia dan Ahmad telah melewati begitu banyak rintangan untuk akhirnya bisa bersama, dan sekarang mereka harus menjalani hubungan jarak jauh. Sulis merasa bingung dan cemas, tapi dia tetap berusaha mempercayai janji Ahmad.
Ahmad: (datang menghampiri Sulis) Sulis, maaf ya kalau aku tak bisa ada di sampingmu sekarang. Tapi aku akan selalu ada di hatimu, dan kita akan tetap bersama walaupun dalam jarak fisik.
Sulis: (menatap Ahmad dengan sedih) Aku tahu ini bukan salahmu, Ahmad. Tapi aku takut dengan semua ini. Bagaimana jika jarak ini membuat kita semakin terpisah?
Ahmad: (meraih tangan Sulis) Sulis, cemas itu wajar. Tapi kita harus percaya pada cinta kita. Jarak hanya akan membuat hubungan kita semakin kuat. Aku punya rencana, kita akan berkomunikasi setiap hari dan bahkan bisa mengatur waktu untuk bertemu.
Sulis: (tersenyum lemah) Apa kita akan bisa bertemu lagi, Ahmad?
Ahmad: Tentu saja, Sulis. Aku tidak akan melepaskan mu begitu saja. Kita hanya perlu bersabar dan tetap yakin bahwa kita akan bersatu lagi. Bersama-sama, kita akan membangun masa depan yang indah.
Sulis: (tersentuh) Terima kasih, Ahmad. Aku akan mencoba yang terbaik untuk menjaga hubungan ini.
Beberapa bulan kemudian, Sulis dan Ahmad masih menjalani hubungan jarak jauh dengan setia. Meskipun sulit, mereka berdua bertekad untuk saling mendukung dan membangun kepercayaan satu sama lain. Mereka tetap berkirim surat, mengirim pesan, dan sesekali melakukan panggilan video untuk merasa dekat satu sama lain.
Setelah setahun terpisah, akhirnya tiba saat yang ditunggu-tunggu. Sulis dan Ahmad bertemu di sebuah kafe di kota tempat mereka pernah bertemu pertama kali. Keduanya penuh emosi saat melihat masing-masing lagi setelah begitu lama.
Sulis: (tersenyum bahagia) Ahmad! Akhirnya kita bertemu lagi!
Ahmad: (menggenggam tangan Sulis dengan erat) Sulis, kamu jauh lebih cantik daripada yang kubayangkan. Aku merindukanmu setiap saat.
Sulis: (tersipu malu) Aku juga merindukanmu, Ahmad. Ini semua terasa seakan-akan mimpi yang menjadi kenyataan.
Ahmad: (menepuk bahu Sulis) Ayo, jangan biarkan jarak memisahkan kita lagi. Kita akan menghadapi segala rintangan bersama-sama.
Kisah cinta Sulis dan Ahmad tetap terus berlanjut melalui segala kendala dan rintangan. Ketika dua hati yang saling mencintai bersatu, tak ada jarak yang terlalu jauh untuk dicapai. Mereka mengerti bahwa cinta adalah tentang kekuatan, kepercayaan, dan ketabahan. Dan mereka siap untuk mengarungi segala lembaran kehidupan dengan penuh harapan.
Ahmad, yang sedang sibuk di meja belajarnya, mengangkat kepala dan tersenyum. "Iya, Sulis. Kita berhasil menyelesaikan proyek ini dengan baik."
Sulis menghampiri meja Ahmad dan duduk di sebelahnya. Ia melihat dengan bangga lembaran-lembaran harapan yang sudah mereka susun dengan rapi. "Ini akan menjadi karya besar kita, Ahmad. Kita berhasil memberikan dukungan dan harapan kepada banyak orang."
Ahmad menatap Sulis dengan penuh kekaguman. "Bersyukur aku memiliki teman sepertimu, Sulis. Kamu telah membantu proses ini dengan baik. Kita berhasil mengerjakannya dengan kerjasama yang baik antara kita."
Sulis tersenyum. "Kerjasama yang baik memang kuncinya, Ahmad. Tanpa dukungan dan inspirasi darimu, proyek ini mungkin tidak akan selesai dengan sebaik ini."
Ahmad merasa terharu mendengar ucapan tersebut. Ia menggenggam tangan Sulis dengan hangat. "Kamu juga tak kalah penting, Sulis. Kamu telah memberikan ide-ide kreatif yang membuat karya ini menjadi semakin bermakna. Tanpa kamu, proyek ini mungkin hanya sebatas sekadar lembaran harapan biasa."
Sulis tersenyum tersipu, terharu dengan kata-kata Ahmad. "Terima kasih, Ahmad. Aku juga merasa beruntung memiliki teman seperti kamu. Kita dapat saling melengkapi dan memberikan dorongan satu sama lain."
Mereka saling tersenyum dan merasakan kebanggaan yang tak terhingga atas karya mereka. Selama ini mereka berjuang keras untuk mewujudkan proyek ini, dan kini saatnya mereka merasakan kepuasan yang begitu besar.
Dalam hati mereka berjanji untuk terus menjaga kerjasama dan saling mendukung dalam mencapai impian dan harapan mereka. Bersama, mereka merasa bahwa tak ada yang tak mungkin jika mereka berjuang bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments