Bab 2: menunggu sesuatu yang istimewa
Sulis duduk sendiri di bangku taman, memandangi pepohonan yang tumbuh rimbun di sekitarnya. Matanya terlihat penuh harapan, seolah-olah ia sedang menunggu sesuatu yang istimewa. Tiba-tiba, Ahmad datang menghampirinya.
Ahmad: "Hai Sulis, apa kabar?"
Sulis: "Hai Ahmad, kabarku baik. Sedang menikmati suasana di taman ini. Bagaimana denganmu Ahmad: Alhamdulillah baik juga. Taman ini memang indah sekali ya. Begitu hijau dan damai. Ada apa, Sulis? Terlihat kamu sedang menunggu sesuatu.
Sulis: Ya, sebenarnya aku sedang menanti sesuatu yang istimewa. Aku baru saja mengirim CV untuk pekerjaan impianku. Tapi sampai sekarang belum ada kabar apa-apa.
Ahmad: Wah, pekerjaan impianmu? Berarti ini sangat penting untukmu ya. Semoga kamu segera mendapatkan kabar baik dan bisa mewujudkan harapanmu.
Sulis: Iya, aku sangat berharap bisa mendapatkan pekerjaan ini. Aku sudah menunggu cukup lama untuk kesempatan seperti ini. Aku ingin memberikan yang terbaik dan meraih mimpi-mimpiku.
Ahmad: Pasti sulit menunggu, tapi percayalah, jika kamu telah berusaha dengan sungguh-sungguh, hasilnya akan datang pada waktunya. Jangan berkecil hati, Sulis. Teruslah bersabar dan tetap berharap yang terbaik.
Sulis: Terima kasih, Ahmad. Kamu selalu memberikan semangat dan dukungan padaku. Benar kata-katamu, aku harus tetap berusaha dan tidak menyerah. Semoga lembaran harapan ini menjadi nyata bagi kami.
Ahmad: Aku yakin kamu akan berhasil, Sulis. Kebahagiaan dan kesuksesanmu sudah sepatutnya kamu dapatkan. Tetaplah kuat dan yakin dengan kemampuanmu sendiri.
Sulis: Aku berterima kasih memiliki seorang teman seperti kamu, Ahmad. Dukungan dan motivasimu sangat berarti bagiku. Aku harap kita bisa saling mendukung dan meraih impian kita bersama.
Ahmad: Tentu saja, Sulis. Kita akan saling mendukung dan berbagi kebahagiaan. Ayo, kita terus berjuang dan memupuk harapan di dalam diri kita. Siapa tahu, impian kita akan terwujud lebih cepat dari yang kita bayangkan.
Sulis: Iya, sepakat. Aku yakin dengan tekad dan kerja keras, kita mampu meraih segala impian kita. Terima kasih, Ahmad, untuk semangatmu. Mari kita terus berharap dan memperjuangkan mimpi-mimpi kita bersama.
Tentu, berikut sambungannya!
Ahmad: Sulis, apakah kamu sudah melakukan hal-hal lain selain menung Hmm, jujur saja, sebenarnya saya baru saja mulai membicarakan hal-hal lain. Tapi tidak apa-apa, mari kita sambung lagi.
Ahmad: Sulis, apakah kamu sudah melakukan hal-hal lain selain menunggu di rumah sepanjang hari?
Sulis: Tentu saja, Ahmad. Meskipun saya harus menghabiskan sebagian besar waktu di rumah karena situasi pandemi ini, saya tetap berusaha untuk tetap produktif. Saya telah mencoba beberapa kegiatan baru dan mengeksplorasi berbagai hobi yang sebelumnya tidak sempat saya lakukan. Misalnya, saya mulai belajar memasak lebih banyak lagi dan mencoba resep-resep baru setiap minggu.
Saya juga mulai berkebun di halaman belakang saya. Saya menanam berbagai jenis sayuran dan merawatnya dengan penuh perhatian. Ini tidak hanya membuat halaman saya terlihat lebih hijau dan indah, tetapi juga memberi saya kepuasan yang luar biasa ketika bisa panen dan memasak dengan hasil kebun sendiri.
Selain itu, saya juga menghabiskan waktu dengan membaca buku. Saya memiliki daftar buku yang ingin saya baca sejak lama, tetapi selalu ada alasan untuk menunda. Pandemi ini memberi saya waktu luang yang berharga untuk benar-benar mendalami buku-buku tersebut. Saya menemukan diri saya terpesona dengan berbagai cerita dan pengetahuan baru yang saya dapatkan.
Saya juga mengikuti beberapa kursus online untuk meningkatkan keterampilan saya. Salah satu kursus yang saya ikuti adalah kursus bahasa asing. Saya selalu ingin menguasai bahasa baru, dan kursus online ini memungkinkan saya untuk belajar di kenyamanan rumah saya sendiri. Saya yakin keterampilan ini akan berguna di masa depan dan membuka peluang baru untuk saya.
Selain itu, saya juga memberikan waktu saya untuk melakukan latihan fisik di rumah. Meskipun gym dan pusat kebugaran tutup, saya tetap rutin berolahraga di rumah. Saya mengikuti kelas latihan online dan menggunakan alat-alat sederhana yang ada di rumah untuk tetap dalam kondisi fisik yang baik. Saya merasa lebih sehat dan energik setiap harinya.
Selain melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, saya juga lebih intensif berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman melalui video call dan pesan teks. Meskipun tidak bisa bertemu secara langsung, tetapi berinteraksi dengan orang-orang terdekat membuat saya merasa terhubung dan tidak merasa sendirian.
Jadi, meskipun saya harus tinggal di rumah sepanjang hari, saya tetap berusaha untuk membuat waktu saya bermanfaat dan tetap produktif. Saya melihat situasi ini sebagai peluang untuk memperkaya diri dan mengembangkan keterampilan baru. Saya berharap pandemi ini segera berakhir, tetapi saya juga berharap bahwa kita semua bisa membawa pembelajaran dan perkembangan pribadi yang positif dari pengalaman ini.
Tentu, berikut sambungannya!
Ahmad: Sulis, apakah kamu sudah menjalankan kegiatan sosial atau suk Ahmad: Sulis, apakah kamu sudah menjalankan kegiatan sosial atau sukarelawan akhir-akhir ini?
Sulis: Ya, Ahmad. Sebenarnya, saya baru saja mengikuti kegiatan sosial di lingkungan sekitar beberapa hari yang lalu. Kami membentuk sebuah kelompok sukarelawan untuk membersihkan dan merapihkan taman kota yang sudah lama tidak terawat.
Ahmad: Ahmad: Oh, itu terdengar sangat baik, Sulis! Ceritakan lebih detail tentang kegiatan tersebut.
Sulis: Tentu, Ahmad. Jadi, kami memulai kegiatan tersebut pada hari Sabtu pagi. Ada sekitar 15 anggota sukarelawan yang bergabung dalam kelompok kami. Kami berkumpul di taman kota pukul 8 pagi dengan membawa peralatan pembersih dan alat-alat kebersihan lainnya.
Ahmad: Luar biasa! Apa yang kalian lakukan selanjutnya?
Sulis: Setelah kami berkumpul, kami membuat rencana tugas. Ada beberapa area yang perlu dibersihkan dan direnovasi, termasuk pembersihan sampah, penanaman kembali pohon yang sudah mati, dan perbaikan bangku yang rusak. Kami membagi kelompok menjadi beberapa tim untuk bekerja pada tugas-tugas yang berbeda.
Ahmad: Lalu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut, Sulis?
Sulis: Kami bekerja selama sekitar empat jam. Meskipun cuaca agak panas, semangat kami tidak surut sedikit pun. Setiap tim bekerja dengan sungguh-sungguh, saling membantu dan bekerja sama. Tidak lama kemudian, taman kota terlihat lebih rapi dan bersih.
Ahmad: Saya yakin masyarakat setempat sangat berterima kasih atas kontribusi kalian, Sulis. Apakah ada reaksi positif dari mereka?
Sulis: Tentu saja, Ahmad. Banyak orang dari masyarakat setempat yang menghampiri kami selama bekerja dan mengucapkan terima kasih atas upaya kami. Mereka merasa senang melihat taman kota yang sudah lama terbengkalai menjadi indah kembali. Beberapa bahkan menawarkan bantuan mereka untuk kegiatan sukarelawan yang akan datang.
Ahmad: Itu sangat menginspirasi, Sulis. Apakah kalian memiliki rencana untuk melanjutkan kegiatan sosial di masa depan?
Sulis: Ya, tentu. Setelah kegiatan tersebut, kami mendiskusikan rencana kami untuk masa depan. Kami berencana untuk menjadikan kegiatan sosial ini sebagai kegiatan rutin. Kami ingin fokus pada pemeliharaan taman kota dan juga melakukan kampanye kesadaran lingkungan kepada masyarakat setempat.
Ahmad: Itu adalah rencana yang hebat, Sulis. Saya yakin usaha kalian akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Semoga sukses dalam melanjutkan kegiatan sosial kalian!
Sulis: Terima kasih, Ahmad! Kami berharap dapat terus berkontribusi untuk kebaikan masyarakat dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
La Otaku Llorona <33
Penasaran sama kelanjutannya 😍
2023-08-07
1