The Cursed Prince
Sebuah Mansion besar berada di pusat kota, Terlihat begitu megah dengan drone yang namun takkan terlihat jika hanya dengan melewatinya, mengingat pagar yang menjaganya menjulang tinggi. Mansion milik keluarga Philip. Ruangan yang megah itu lebih banyak diisi dengan asisten rumah tangganya ketimbang penghuni rumah asli.
"Tuan, waktunya sarapan," panggil salah satu maid dirumahnya. Philip mengangguk sopan dan tersenyum ramah.
"Sebentar lagi saya turun," jawab Philip kemudian.
Suasana makan pagi berlangsung dengan tenang, tak ada pembicaraan yang berarti. Ayah Philip merupakan pemilik agensi ternama, sedangkan Ibu Philip aktif di youtube berbagi vlog kehidupan sehari-harinya. Semua terlihat indah dan mewah.
Philip merupakan seorang pelajar berusia 18 tahun. Ia akan lulus tahun ini.
"Ayah, bunda, Philip berangkat ke sekolah dulu," pamit Philip dengan sopan pada orang tuanya.
"Hati-hati," ujar bundanya perhatian.
"Ujian akhir kapan?" tanya bundanya lagi
"masih tiga bulan lagi," jawab Philip sembari mengikat tali sepatunya.
"Belajar yang rajin" Pinta ayahnya
"siap" Jawab Philip meyakinkan ayahnya. Diantar dengan supir pribadinya, Philip berangkat ke sekolah. Sedikit berlebihan memang, namun sekolah memang tak mengijinkan muridnya untuk berangkat dengan mengendarai kendaraan pribadi.
"Kerumah Reyna dulu mas" Pinta Philip pada sopir pribadinya, Philip memang memanggilnya mas (kak) karena usia mereka tak terpaut begitu jauh. Hanya berbeda 7 tahun.
"Kekasih barumu lagi?" Tanyanya dengan nada santai. Hubungan mereka memang cukup akrab. Bahkan Philip tak memiliki teman yang bisa lebih akrab dari sopirnya.
"Ya gimana ya" Philip menggaruk telinganya yang tak gatal. Ia tak akan mengatakan jika ia mudah jatuh cinta.
"Perumahan Indah Sari mas" Philip memberi alamat.
"Kau harus mengenalkan aku dengan temanmu" Canda Rio sopir pribadi Philip.
"Ada juga belum tentu mau sama mas" Balas Philip dengan tawa renyahnya.
"Rumahnya yang mana?" Tanya Rio mengalihkan pembicaraan.
"Nyampe gerbang perumahan aja belom, dia udah nunggu di gerbang kok" Balas Philip menunjukan pesan teksnya pada Rio. Namun Rio masih fokus mengendarai mobilnya dengan tenang.
"Habis ini langsung kekantor mas?" tanya Philip lagi.
"Iya, beruntung banget aku ketemu keluargamu" Rio benar-benar merasa bersyukur karena berkat bertemu keluarga Philip ia bisa berkuliah dan mendapatkan pekerjaan.
"Itu Reyna" Tunjuk Philip bersemangat. Ia memastikan penampilannya pada kaca spion sebelum turun untuk membukakan pintu.
Philip yang awalnya dudu di kursi depan kini berpindah di kursi belakang setelah sebelumnya membukakan pintu masu untuk kekasihnya.
"bagaimana tidur mu? nyenyak?" Ucapan pertama setiap kali Philip bertemu dengan kekasihnya di pagi hari.
"Aku memimpikanmu" Balas Reyna dengan senyum manisnya.
"Dah sarapan?" Tanya Philip perhatian
"Udah" Jawah Reyna malu-malu karena di dalam mobil tak hanya ada mereka berdua.
"Mas ini namanya Reyna, tadi minta dikenalin kan?" Ujar Philip mengenalkan kekasihnya
"Bukan kenalin pacarmu, kenalin temenmu" Jawab Rio lagi, Rio melajukan mobilnya.
"Kakakmu?" bisik Reyna
"Iya" balas Philip, Philip memang selalu mengatakan jika Rio adalah kakaknya.
"Aku bekerja dirumah nya" Dan Rio selalu menyangkalnya. Menjadi keluarga kaya raya memang menyenangkan namun ia tak mau membohongi orang lain.
"Pasti hubungan kalian teramat baik, Philip aja nganggep mas jadi kakaknya"
"Aku nyimpen banyak aib dia soalnya, nanti kalau mau tau tinggal tanya aja ke aku"
"Mas ngebut mas, hampir telat" Pinta Philip menghentikan Rio agar tak bicara lebih banyak lagi.
"bilang aja aku ga boleh ngomong" Rio menyadari maksud Philip dan Reyna tersenyum melihat interaksi keduanya.
Reyna dan Philip tak satu sekolah, jarak sekolah mereka hanya berbeda 200 meter.
Mobil yang dikendarai Rio berhenti tepat di depan gerbang sekolah Reyna.
"Ah, ini bekal yang kubuatkan untukmu pagi tadi" Ujar Reyna mengambil sebuah kotak makan berwarna biru langit dengan motif garis putih.
"Kau membuatkan untukku?" Philip menerima dengan senang hati, matanya berbinar cerah pada kotak makan yang diberikannya.
"Aku bangun terlalu pagi" Ujar Reyna yang memang sengaja bangun 30 menit lebih awal dari biasanya, bahkan alarmnya tak berhenti berdering.
"Terimakasih" Ujar Philip tersenyum amat manis.
"Belajar yang bener" Sahut Rio yang tak menyukai moment drama antara keduanya.
"Maap mas, hehe, aku berangkat dulu" Ujar Reyna tersenyum hangat pada keduanya. Rio melakukan mobilnya untuk mengantar Philip.
"Lihat mas, nasinya bentuk hati" Ujar Philip memamerkan bekal makanannya.
"Tak cocok dengan gayamu" Ujar Rio yang tak dielak oleh Philip. bekal makanannya terlalu imut untuk citra dirinya.
"Dah sana masuk" Ujar Rio mengusir Philip sesampai di gerbang sekolah Philip.
"jangan aneh-aneh" Pinta Rio yang tau kepribadian menyebalkan Philip.
"Jangan kaya bunda dong" Rajuk Philip enggan dinasehati
"Kan mas perhatian" Balas Rio yang diberi deathglare oleh Philip karenaa tak terima.
Suasana sekolah masih belum terlalu ramai, Bel masuk masih 20 menit lagi, jika bukan karena Rio harus kekantor lebih awal mungkin mereka bisa berangkat sedikit lebih siang. Rio telah menyelesaikan studi manajemen bisnis sembari menjadi sopir dan merangkap sebagai asisten pribadi Philip. Orang tua Philip telah menganggap Rio sebagai teman dekat Philip. Rio tinggal dengan nyaman di rumah Philip. Seperti rumah sendiri.
Kini ia tengah mempelajari bisnis keluarga Philip untuk membantu Philip selepas kuliah 4 tahun yang akan datang.
-
"Elsa" Panggil Philip dari pintu kelas,Gadis yang dipanggilnya tak menoleh sama sekali.
"el, dicariin tuh" panggil temannya membuat Elsa menoleh.
"Ah, Phili" Elsa bergegas menghampirinya dan menarik nya untuk duduk di bangku panjang yang disediakan sekolah didepan kelas.
"Ku bawa kan bekal untukmu"
"Aahhh ,,, so sweet" Ujar Elsa takjub melihat bekal yang dibawanya, Bekal yang disusun dengan rapi
"Kau membuat nya?" tentu saja
"Jika ini bukan sekolah aku telah menciummu" Ujar Elsa masih menatap bekalnya.
Cup
Kecupan singkat mendarat di pipi Elsa membuat wajahnya memerah.
"Ya ini sekolah" ujar Elsa menoleh ke kanan kiri
"tak ada yang lihat" Jawab Philip mengangkat alisnya
"Jangan lupa habiskan" Ujar Philip berdiri dan mengelus rambut Elsa pelan sebelum pergi ke kelas nya.
"Ah satu lagi" Ujar Philip membalikan badannya.
"Pulang denganku" Pinta Philip yang dibalas anggukan Elsa. Elsa tersenyum senang. Philip mengajaknya berkencan selepas pelajaran terakhir. Ia selalu menyukai kencan dengan Philip. tempat yang dipilih Philip bukan tempat sembarangan. Selalu tempat mewah yang membuatnya begitu merasa dicintai.
Elsa dan Philip telah berpacaran selama 3 bulan dan hubungannya cukup membuat orang lain iri.
Philip berlalu ke kelasnya dan duduk dengan tenang di kursi paling belakang. Bukan karena pemalas ia duduk dibelakang. Hanya saja memang kursi itu yang tersisa.
drttt drtttt
ponsel Philip bergetar, sebuah pesan singkat masuk.
-Selamat belajar, jangan lupa habiskan bekalku, aku mencintaimu ❤❤💋-
Pesan masuk dari Reyna.
-Aku juga mencintaimu 💋❤-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ny.D
ehhh tiati dapat karma si philip 😂
2020-08-02
0
Sohie Yi
dasar Philip playboy cap kapak
2020-07-26
1
Allessha Nayyaka
Ckckck siapin kranjang sampah aahh
2020-07-06
0