PRINCE 2

Suasana sore hari begitu menenangkan, bel sekolah baru saja berdering beberapa menit yang lalu namun para siswa-siswi begitu cepat berhamburan keluar kelas untuk bergegas pulang kerumah masing-masing. Philip kini telah menunggu Elsa di gerbang sekolah.

"Philip" Panggil Elsa melambaikan tangan dan dibalas oleh Philip. Setengah berlari Elsa menghampiri Philip.

"Ya, kau tak perlu berlari" Ujar Philip mengelus rambut panjangnya.

"kita mau kemana?" tanya Elsa

"Ikut saja" Ujar Philip menggenggam tangan Elsa, Genggaman tangan besar Philip yang disukai Elsa.

"Gimana bekalnya? enak?" tanya Philip mengingat ia memberikan bekal dari Reyna untuk Elsa.

"Enak banget, ah ini kukembalikan tempatnya" Elsa mengembalikan tempat makannya dengan penuh harap agar Philip membuatkan untuknya lagi besok.

"Aku juga ingin membuatkanmu bekal" Ujar Elsa

"tapi aku ga bisa masak" Tambahnya lagi membuat Philip tertawa.

"Kau tak perlu memaksakan itu" Jawab Philip. Sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat didepan keduanya. Mobil yang di pesan Philip melalui aplikasi. Philip bahkan sudah mengirim pesan pada Rio untuk tak menjemputnya.

Philip dan Elsa kini duduk di mobil. Pria separuh baya mengantarnya. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang.

Elsa bergelayut manja di lengan Philip.

"Minggu depan perayaan hari jadi kita yang ke seratus" Ucap Elsa memimpin percakapan

"Kau mau apa?" Ujar Philip mengeluh tangan Elsa yang menggenggamnya.

"Kau luangkan waktu, aku yang membuat rencana" Ujar Elsa yang disetujui Philip.

Kini mereka berada di pusat perbelanjaan.

"Kita harus membeli pakaian, Tak menyenangkan kencan dengan seragam" Ujar, Philip yang disetujui Elsa. Elsa memilih beberapa pakaian, ini bukan kali pertama Elsa berbelanja dengan Philip, sehingga ia tak perlu ragu untuk menimbamg harga baju yang harus dibelinya. Elsa memilih Dress berwarna biru terang diatas lutut menyerasikan dengan sepatu flat shoes yang dipakainya. Sedangkan Philip memilih beberapa kaos.

Setelah setengah jam keduanya telah menyelesaikan belanjaan mereka.

"### Makan dulu yuk" Ajak Philip mengingat sebentar lagi jam makan malam.

"Kita pulang jam sembilan nanti" Ujar Philip lagi

"Aku belum lapar" Keluh Elsa yang selalu menjaga tubuhnya. Ia akan sangat menyesali jika berat badannya harus naik.

"Kalau gitu temani aku makan" Ujar Philip yang disetujui Elsa.

Philip memesan makan disebuah foodcourt yang ada didalam mall.

Philip hanya memilih dessert 1 slice tiramisu cake dengan soft drink. Ia hanya mengisi perutnya yang lapar. Philip melupakan makan siangnya karena asyik bermain game dengan teman sekelasnya.

"Makan yang banyak" Ujar Elsa menatap Philip yang makan dengan lahap.

-

-

Sebuah taman menjadi tujuan Philip, entah ia hari ini hanya ingin menghabiskan harinya dengan Elsa.

drrttt drtttt

sebuah pesan dari Reyna

-kau sedang apa?-

Philip tersenyum mendapatkan pesan.

-aku sedang diluar dengan temanku, nanti ku telpon ❤-

"Senja disini sangat indah" Ujar Philip pada Elsa bermaksud memberi tahu alasan mengapa tiba-tiba mengajaknya.

"Sejak kapan kau jadi anak indie" Ejek Elsa membuat Philip tersenyum malu

"Kau akan menyukainya juga nanti" Ujar Philip yang hanya di iyakan oleh Elsa.

"Kau disekolah begitu populer, ku kira kau tak akan menerima ku saat aku menembakmu" Ucap Elsa yang tak menyangka perasaannya di terima. Elsa memang menembak Philip terlebih dahulu. Elsa menembaknya dengan malu-malu saat jam istirahat. Elsa menerawang lurus mengingat kejadian 3 bulan yang lalu.

*flashback

"Aku akan menyampaikan perasaanku pada Philip, tak peduli sekalipun nanti ditolak" Ujar Elsa memberanikan diri, teman dekatnya juga mendukungnya. Ah, sebenarnya temannya hanya ingin melihat Elsa di campakan. hanya itu. Elsa melangkahkan kaki menuju kelas Philip yang berbeda jurusan. Menuju gedung sebelah, Elsa seorang diri mencari Philip, seseorang yang ia kagumi dari feed social media dan dari permainan band yang Philip mainkan. Philip memang anak band, Tak heran karena orang tuanya memiliki agensi.

"Permisi, ada Philip?" tanya Elsa pada salah satu teman kelas Philip

"Phil, dicariin tuh" Philip menoleh ke arah pintu.

"aku?" tunjuk Philip pada dirinya. Elsa hanya mengangguk malu-malu.

"mau nembak lu tuh" ujar salah satu temannya

Philip hanya tersenyum ragu membalas ucapan temannya.

Philip menghampiri Elsa yang kini menunggunya. Selepas Philip keluar dari jendela semua mata memandang keduanya dan Philip menyadari itu.

"ada ap." tanya Philip yang terpotong dengan teriakan Elsa

"AKU MENYUKAIMU" ujar Elsa dengan suara lantang membuat Philip sedikit terkejut karena ucapannya terpotong dan teriakannya yang cukup lantang.

"MA..Maukah. kau jadi pacarku?" tanya Elsa memelankan suaranya menyadari jika suara ya teramat lantang saat menyatakan perasaan. Semua mata memandang keduanya dan Philip berfikir sejenak. Ia mencerna yang kini tengah terjadi. Seorang perempuan menembaknya. Ia tak terbiasa dengan ini. Ia juga tak mau mempermalukannya di depan teman-temannya. teman-temannya kini tengah berbisik-bisik pelan sembari tertawa kecil melihat keduanya.

"maukah kau menjadi pacarku?" tanya Elsa sekali lagi. Ia sangat ingin lari dari kecanggungan ini.

'daripada bikin gaduh' pikir Philip

"Bukankah seharusnya laki-laki yang mengajaknya berkencan" ujar Philip tersenyum kecil. bisikan-bisikan itu semakin keras mendengar jawaban Philip .

"Mau jadi pacarku?" tanya Philip dengan senyumnya, Tanpa diduga Elsa menghampiri dan memeluknya erat membuat orang-orang yang melihatnya terkejut. Begitupula dengan Philip. Elsa memeluknya sangat erat.

"tapi .. siapa namamu?" bisik Philip mengingat Philip baru pertama kali melihatnya.

"Elsa, aku Elsa" Ujar Elsa melepaskan pelukannya mengusap air matanya. Setelahnya Elsa berlari ke gedungnya bersorak senang, meninggalkan Philip yang masih terkejut.

"apa yang terjadi" ujar Philip masuk ke kelas nya

"Cie ditembak cie" ujar temannya gaduh membuat Philip menggaruk telinganya yang tak gatal, ia tak tahu harus bagaimana.

'ga papa lah, buat senang-senang apa salahnya' gumam Philip mengangkat senyum miringnya.

flashback end*

Elsa menatap Philip lama, Ia menelusuri setiap lekuk wajah Philip yang begitu sempurna di matanya.

"Kenapa kau mengajakku kemari?" tanya Elsa kemudian

"ah, mengenai hari jadi ke-100, Tepatnya hari apa?" tanya Philip penasaran.

"Rabu minggu depan" jawab Elsa

"ah, aku benar-benar buruk dalam menghitung" ujar Philip tertawa renyah.

"Kalau begitu minggu kita kencan di taman bermain, nanti ku jemput" Ajak Philip yang membuat Elsa tersenyum senang.

"lalu kenapa kau mengajakku hari ini, jam sembilan bahkan masih lama" Elsa tertawa mengingat matahari baru hampir terbenam tapi Philip tak punya rencana.

"Entah, hanya ingin menikmati hari denganmu" ujar Philip. Suara gemercik pantai sangat menyenangkan.

"Lihat warna oren matahari terbenam sangat bagus bukan" Ujar Philip mengambil ponselnya

"aku akan mengabadikannya" ujar Philip membuka aplikasi kamera.

"tanpa aku?" tanya Elsa yang berlari kedepannya agar di potret.

"Wah~ bukankah keindahannya menjadi berkali-kali lipat" Ujar Philip menunjukan ponselnya.

"Kita juga harus berfoto" Elsa merangkul leher Philip tanpa aba-aba Elsa langsung menjepret beberapa foto secara sekaligus. Selang 10 menit matahari benar-benar tenggelam dalam lautan. Itu yang terlihat.

"Ayo pulang" Ajak Philip tiba-tiba

"Kau bilang sampai jam 9" Elsa merajuk

"Ayo" Philip menggenggam tangan Elsa dengan lembut.

"Minggu kita habis kan waktu bersama"

drrrttt drrttttt

sebuah pesan masuk

-oke kutunggu ❤-

Philip tersenyum membaca pesan yang dikirim oleh Reyna. Kekasihnya satu minggu ini.

Terpopuler

Comments

Siska

Siska

next

2020-06-14

0

Lew

Lew

Tertata rapi alurnya.... aku suka☺

2020-05-31

1

Erwien Diandaniy

Erwien Diandaniy

play boy nih

2020-05-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!