PRINCE 3

Sepulang mengantarkan Elsa, Philip tak langsung pulang, Ia kini tengah berjalan menuju apartemen Reyna.

-keluarlah aku di depan rumahmu-

Philip menembak Reyna seminggu yang lalu, Reyna gadis lugu yang ia temui di perpustakaan saat Philip mengantar Elsa. Di sela-sela rak buku Philip berbincang dengan Reyna. Pendekatan. Reyna memiliki senyum yang manis, dengan rambut yang selalu dikuncir kuda. Philip terpesona dengan parasnya. Philip selalu menyukai gadis cantik dan polos.

flashback

at Perpustakaan Umum

"Aku cari buku yang kucari dulu" Ujar Elsa dan mereka berpencar. Philip berjalan mengelilingi rak-rak menyusuri buku-buku yang tak begitu menarik baginya. Di salah satu rak seorang gadis tengah berjinjit untuk menggapai salah satu buku yang tak dijangkaunya.

Philip menghampiri dan dengan sukarela mengambilkan bukunya.

"buku ini?" tanya Philip membuat gadis itu mengerjakan matanya berkali-kali sebelum akhirnya mengangguk.

"Ah terimakasih" Ujar Reyna mengambil buku yang ada ditangan Philip dan bergegas ke tempat duduknya. Namun Philip menepuk pundaknya memanggilnya. Di perpustakaan tak boleh gaduh.

"ada apa?" tanya gadis itu lagi

"Jika kau mau berterimakasih kau harus jadi kekasihku" Ujar Philip pelan

"Kenapa harus?" Tanya Reyna kebingungan

"Karena aku hanya menerima ucapan terimakasih dalam bentuk hubungan kekasih" Jawab Philip yang membuat Reyna tersenyum tertahan.

"ah, begitu, sekali lagi terimakasih" Ujar Reyna

"Aku serius, namamu?" tanya Philip yang diabaikan oleh Reyna. Dan siapa sangka Reyna mengabaikan Philip begitu saja. Philip bahkan mengikuti Reyna pulang. ia mengabaikan Elsa yang mungkin mencarinya.

"kenapa kau mengikutiku" keluh Reyna

"Jadi pacarku" pinta Philip kemudian

"kau serius? kukira hanya bercanda" Ujar Reyna yang tak menyangka Philip mengikuinya hingga rumahnya untuk itu. jarak Rumah Reyna dan perpustakaan memang cukup di jangkau dengan jalan kaki.

"Aku serius" Ujar Philip

"tapi aku tak mengenalmu" Reyna mengerutkan keningnya, keheranan dengan pria didepannya.

"aku Philip" Philip menguluran tangannua memperkenalkan diri.

"ah, Philip" Reyna mengulang namanya mengabaikan tangan Philip yang terulur

"namamu?" tanya Philip

"Reyna" Reyna menjawab tanpa menjabat tangan Philip.

"kita sudah saling kenal, jadi pacarku ya?" Ujat Philip lagi

"sebatas nama?" Reyna benar-benar tak paham dengan situasi yang ada.

"kita akan saling mengenal lagi kedepannya"

"okey"

'Okey? dia menerimaku' Philip langsung menghampiri Reyna dan memeluknya. Reyna berusaha melepaskan pelukan Philip.

cup

*Kecupan singkat di kening Reyna membuat Reyna terkejut.

"Aku tahu kau menyukainya" Ujar Philip membahas kecupan singkatnya. Philip mengambil ponsel yang ada ditangan Reyna. mengetikan nomer nya dan mendial ke ponselnya.

"Angkat telponku atau aku akan mengujungimu" Ujar Philip melambaikan tangannya, Philip pergi ke perpustakaan ia tahu elsa akan mencarinya.

Malam itu juga Philip menelpon Reyna dan benar saja Reyna tak menjawabnya. Philip bergegas dengan sepeda motor nya kerumah Reyna.

tok tok tok

"Rey, ada temenmu" Ujar Ibu Reyna membuat Reyna berlari dari kamarnya. Saat melihat Philip didepan pintu Reyna menyesal karena tak mengangkat telponnya

flashback end

Dengan rambut cepol Reyna membukakan pintu. Philip tersenyum dengan membawakan cokelat di tangannya.

"Kau kenapa kemari, katanya mau nelpon" tanya Reyna

"Ga jadi, pengennya ketemu" Ujar Philip, Reyna mengajak Philip untuk duduk didepan gazebo depan rumahnya.

"Aku beli cokelat" ujar Philip memberikan cokelat yang dibelinya.

"bentar lagi ujian, kau tak belajar?" tanya Reyna

"kudengar belajar bersama menyenangkan" Ucap Philip membuat Reyna menyesal

"Aku tahu nilaimu tak buruk" Ucap Reyna disetujui Philip.

"kalau gitu aku balik dulu" ujar Philip

"Jalan kaki?" tanya Reyna khawatir

"aku manggil taxy nanti" Philip memahami kekhawatiran Reyna , hari memang sudah gelap

"Kau pasti baru pulang ya" Reyna menatap wajah Philip yang sedikit lelah, pasti karena berjalan

"Aku pasti sangat sibuk" Ujar Philip membanggakan diri

"Ah, ini tempat makanmu, aku menyukainya" Philip merogoh tasnya dan mengembalikan tempat makan Reyna. Bekalnya pagi ini.

"Kau yakin tak membuangnya?" Ujar Reyna yang takjub dengan isinya yang benar-benar bersih, sangat bersih. Tempat makannya telah dicuci Elsa.

"Kenapa kau bertanya begitu, aku terluka" Philip berakting

"Bercanda"

"pulanglah, keburu malam" Ujar Reyna yang khawatir

"Karena sudah bertemu kau tak perlu menelponku nanti malam" Ucap Reyna yang telah melepas rindunya. Mereka memang jarang bertemu, kecuali saat berangkat sekolah. Reyna banyak di sibukan dengan bimbingan belajarnya.

"Apa ada aturan begitu?" Tanya Philip dengan nada merajuk nya

"Aku selalu bangun lebih siang karena telponmu"

"benarkah?"

"Kalau begitu aku tak menelponmu nanti malam , tapi biarkan aku disini eum.. tiga puluh menit lagi" Pinta Philip yang menyukai dirinya ada dengan Reyna saat ini.

"aku tak akan mengusirmu" Ujar Reyna lagi

-

Di kediaman Mansion keluarga Philip.

Philip menuju kamar Rio yang ada di sampingnya. Dilihatnya Rio tengah sibuk dengan berkas-berkas perusahaan untuk bahan Meeting besok dengan timnya.

"mas" panggil Philip meminta ijin masuk ke kamarnya

"Tumben kesini" Ujar Rio mengabaikan Philip yang kini masuk dan duduk di kasur Rio. seseorang yang telah dianggap sebagai kakanya.

"Ngurus perusahaan ribet ya? kok mukanya kek suntuk banget" Tanya Philip penasaran.

"Ribet sih engga, cuma was-was aja kalau ga beruntung, takut kalah tender" Ujar Rio yang memang sangat berhati-hati dalam bekerja. Ia tak boleh mengecewakan keluarga Philip.

"Tumben perhatian" Ujar Rio lagi

"Kau ngomong apa kamu, mas dengerin dari sini" Ujar Rio yang tak bisa meninggalkan meja kerjanya.

"bosen" Ujar Philip

"sama?" tanya Rio

"Ah , ga jadi" ujar Philip yang kemudian berlalu ke kamarnya secepat mungkin.

drrrttttt drtttttt

Pesan dari Elsa

-dah tidur?-

drrrttttt drtttttt

Pesan dari Reyna

-dah nyampe rumahkan?

Philip membalas kedua pesan yang diterimanya.

"Kenapa aku sebaik ini" Ujar Philip tersenyum seorang diri. Philip bangun dari berbaring nya mengingat ada tugas yang harus diselesaikannya. Philip memang anak rajin. Ia harus mengerjakan tugas sekolahnya.

-

Minggu pagi adalah rutinitas Philip untuk berolahraga outdoor, Ia memang memiliki fasilitas olahraga di mansionnya namun hari minggu pagi menjadi kesukaannya untuk berolahraga sembari mencuci mata. Biasanya Philip akan berjogging ke gor atau berenang. namun kali.ini ia memilih taman kota sebagai tempat cuci matanya. Dengan setelah trainingnya Philip mengayuh sepedanya menuju taman kota. Sesampai di taman kota Philip memarkirkan sepedanya. Ia akan berjogging di taman kota.

"Cukup dua putaran" Ujar Philip melihat taman kota cukup luas. Philip melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah cukup pemanasan ia mulai berlari.

tap tap tap tap

belum ada setengah putaran, kini matanya menatap pada gadis dengan kaos berwarna merah hati. Philip berhenti sejenak, perempuan itu bersama tiga temannya.

"Mari bersenang-senang" ujar Philip tersenyum menghampiri perempuan tersebut.

"Hai" sapa Philip percaya diri membuat ketiga perempuan itu keheranan.

"Senang menjadi pacarmu, gadis merah muda"

Membuat kedua gadis itu terkejut menatap temannya yang berbaju merah muda. Sementara Philip tersenyum penuh arti.

Terpopuler

Comments

Erwien Diandaniy

Erwien Diandaniy

salfok yg ngatian diri sendiri baik bgt fasr philip 😅

2020-05-28

0

Michelle Avantica

Michelle Avantica

hadeuuuuh .. Philip ini loh kelebihan amat yak😁😁

2020-01-10

1

Nira Yudhistira

Nira Yudhistira

bener² playboy cap kolor nih anak😖

2019-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!