Suasana begitu hening bagi mereka berempat. Kini Philip diantara tiga perempuan yang ditemuinya.
"Kau mengenalnya?" tanya temannya pada gadis berbaju merah muda
"Aku tak mengenalnya" Ujar gadis itu membuat Philip tersenyum manis. Hal yang membuat Philip tertarik dengan gadis itu adalah bentuk tubuhnya yang menarik matanya.
"Kita harus berkenalan" Ujar Philip
"Kau tak punya kekasihkan?" Tanya Philip hati-hati
"Dia jomblo banget dari dulu" ujar temannya membuat Philip tersenyum menang.
"Kalu gitu kita jadian" Ujar Philip. Kepada dua teman yang ada di sampingnya Philip memberi kode untuk meninggalkannya berdua barang sejenak.
"Dew, kita pergi dulu ya" ujar temannya dan pergi begitu saja. meninggalkan Dewi dengan Philip. Dewi hendak pergi menyusul awalnya namun tangannya dicegah oleh Philip.
Philip mendudukan Dewi disampingnya.
"Namamu?"
"Dewi"
"Ya, siapa kau tiba-tiba datang dan mengusir temanku"
"kekasihmu"
"Siapa yang kau maksud kekasihmu"
"Aku kekasihmu, kau dah makan?"
"udah"
"Menolak ajakanku, aku tau kau belum makan"
"aku kesini buat lari"
"kita bisa lari bersama kalau gitu, ah namaku Philip"
"aku tak tanya"
"aku tahu kau penasaran"
"kalau gitu ayo lari" Ujar Philip menggandeng tangan Dewi, dan bersiap untuk berlari.
"kau jangan lepaskan tanganku" ujar Philip dan berlari pelan bersama. Tautan tangan mereka tak terputus. Satu putaran sudah cukup.membuat nafas Dewi lembur.
"duduk dulu"
"Ada apa denganmu, kenapa kau tiba-tiba mengangguku"
"Jadi pacarku"
"Aish"
"Perempuan cantik sepertimu tak pantas mengumpat.
"Kau masih bersekolah?"
"Aku sudah lulus, aku semester 3 kini"
"Ah, kau lebih tua dariku, aku akan lulus tahun ini"
"menyenangkan sekali memiliki pacar sepertimu"
"ya, kau serius menganggap ku pacar, dasar gila"
"lihat saja nanti siapa yang tergila-gila" Ujar Philip memberikan wink pada Dewi.
Philip menatap dewi lama.
"ada bulu mata jatuh" ujar Philip membuat Dewi meraba wajahnya.
"ku ambil kan" ujar Philip membuat refleks Dewi menutup mata
cup
kecupan singkat dibibir mampu membuat Dewi memelototinya galak. Philip hanya tersenyum menang mengelabuhi Dewi. orang yang baru ditemuinya hari ini.
"Kau benar-benar tak punya sopan santun" Ujar Dewi hendak menamparkan namun kedua tangannya dicegat oleh Philip.
"Jika kau tak menyukainya kau bisa membalasnya, cium balik misal" ujar Philip membuat Dewi terdiam dan mengalihkan wajahnya yang sedikit merona.
"Nomer ponselmu" pinta Philip
"tak punya" bohong Dewi
"aku akan mengikutimu sampai rumah kalau begitu" Ancam Philip yang memang akan mendapatkan apapun yang diinginkannya
"ya!" Dewi meninggikan suaranya tanpa sadar
"nomer hp" pinta Philip lagi
Mau tak mau Dewi memberikan ponselnya dan dengan cepat Philip mendial nomer ponselnya.
"Kau harus angkat telpon ku" Ujar Philip kemudian
"kalau tidak?" tanyanya
"aku akan datangi kampusmu" Philip tersenyum menang menatap wallpaper ponsel Dewi
"memangnya kau tau?" tanya Philip
"Wallpaper ponselmu" Dewi merutuki dirinya sendiri. Walpaper ponselnya adalah foto dirinya menggunakan PDH jurusan dan ada nama kampusnya
"Aku orangnya nekat, kau harus tahu itu"
"Temui aku malam ini, di.. eumm.. ah kafe itu" Ujar Philip menunjuk sebuah kafe yang tak jauh dari mereka.
"Aku harus pulang dulu, kau bisa menelponku jika merindukanku"
"Jika kau tak datang, aku akan menjemputmu, cukup mudah untuk mengetahui alamatmu" Ujar Philip pergi setelah mengacak rambutnya gemas. Dewi hanya diam mendapat perlakuan manis dari Philip.
-
at Wonderland
Kini Philip dan Elsa tengah menatap Wonderland yang begitu luas. Akhir pekan membuat taman bermain ini begitu ramai. Muda mudi, anak-anak berdatangan. bahkan beberapa sekolah melakukan study tour di tempat ini.
"Indahkan, ayo" Philip menggandeng tangan Elsa
"mau naik apa?" tawar Philip
"Roller Coaster, aku selalu penasaran" ujar Elsa yang ditolak Philip mentah-mentah
"lain kali, Dressmu terlalu cantik untuk Roller coaster" Mendengar itu Elsa baru sadar jika Dress yang dipakai cukup pendek. Mungkin memang harus lain kali.
"Kau perhatian sekali, pasti kau ahli dalam berkencan" ujar Elsa membuat Philip tersenyum
"Aku memiliki pengalaman kencan yang sangat banyak" Ujar Philip
"Berapa banyak gadis yang kau kencani?" Tanya Elsa
"eum.. 3 ?" jawab Philip jujur
"ya.. tak mungkin kau berkencan baru tiga kali" ujar Elsa
"mantanku tak terhitung" balas Philip lagi yang memang selalu berpacaran lebih dari 1 orang dan semuanya selalu kandas saat Philip bosan. Entah itu berpacaran selama 1 minggu, satu bulan ataupun tiga hari. Dalam sebulan Philip bisa mengencani 3-5 orang tanpa ketahuan. Dan semua Philip putuskan karena tak merasa menyenangkan. Philip mencoba memperlakukan perempuan sebaik mungkin namun mereka hanya menerima tanpa memberikan kesenangan yang sama.
Philip dan Elsa berkeliling, memasuki beberapa ruang belanja, dan beberapa cendramata didapatnya. Kini mereka beristirahat di bawah pohon rindang dengan 2 minuman bubble yang dipesannya.
"Mengenai hari jadi yang ke-100" ujar Philip kembali membahas.
"Aku sudah tentukan tempat" Ujar Elsa
"Kau tau pantai yang kita kunjungi kemarin?" ujar Elsa
"Aku membuat reservasi disitu" Ujar Elsa yang telah memesan reservasi di pantai di bantu dengan party planner.
"ah, begitu" ujar Philip tersenyum
Sebuah pesan masuk
drrrtttt drtttttt
-Kau dimana?
-Bisa antar aku ?
-Aku kangen
-Padahal ini minggu tapi kau tak menemui ku
Philip mengerutkan keningnya mendapat pesan beruntun dar Reyna.
-Aku sedang dengan temanku
jawab Philip mengetik balasan. tak butuh waktu lama ia mendapatkan balasan beruntun lagi.
-Cewe apa cowo
-Cewe
- Ya!!!! Kau pergi dengan perempuan lain?
Philip mengabaikan pesannya karena Elsa mengajaknua berbicara
dddrrrtttt ddrtttt
kin sebuah panggilan masuk, dari Reyna
"Aku angkat telpon dulu" Ujar Philip
"Kau dimana?" tanya Reyna dengan nada ketus
"bersama temanku" balas Philip
"berapa orang?" tanya Reyna lagi
"Aku akan menemui setelah ini, urusan biasa, aku tau kau merindukanku"
"Kalau gitu , cepet balik" ujar Reyna
"Siapa yang menelpon?" tanya Elsa dengan senyum manisnya.
"Mas Rio nyuruh aku balik tiba-tiba" Ujar Philip berbohong
" Ya udah ayo balik" Elsa mengambil tasnya
"Ga papa?" tanya Philip
"Jalan terus cuma bikin kepikiran nantinya" Elsa tersenyum ramah, toh bisa lain hari.
" maaf ya, kuantar" Ujar Philip menggandeng tangannya. Philip mengendarai mobilnya untuk hari ini.
-
Philip menghentikan mobilnya didepan rumah Reyna, Reyna telah menunggu didepan rumahnya.
"Nonton?" tawar Philip
"Ku dengar ada film bagus sekarang, ayo" Tambah Philip menggandeng Reyna menuju mobilnya, dengan hati-hati Philip mengendarai mobilnya.
"Ayo habiskan hari ini denganku" Pinta Reyna
"Malam ini, aku ada acara keluarga, hanya bisa sampai sore" Ujar Philip mengingat jadwal makan malam dengan kekasih barunya
"Oke deal" Ujar Reyna
-
Dalam satu hari Philip menghabiskan waktu dengan 3 kekasihnya. Dan sesuai jadwal Philip datang ke kafe dilihatnya gadisnya telah datang dengan setelan jumpsuit yang begitu sesuai dengan gayanya.
"menunggu lama?" tanya Philip pada Dewi
"Aku benar-benar tak mengerti dengan diriku" Ujar Dewi pada dirinya yang mau saja datang ke kafe. Dengan lelaki yang lebih muda darinya.
"Kau mau apa?" ujar Dewi ketus
"Kau tak tahu? Kau semakin cantik jika marah" Ujar Philip jujur, menggemaskan. Dewi memiliki perawakan kecil berpipi chubby dengan mata sipit.
"aku senang kau datang" ujar Philip menarik kursinya
"Kau mau apa dari aku?" ujar Dewi kesal
"Jangan terlalu galak, kau kekasihku" ujar Philip memberi wink pada Dewi.
"Sadarlah berapa umurmu"
"Tak ada batas umur untuk saling menyukai, iyakan sayang?" ujar Philip menggoda Dewi membuat Dewi bergidik ngeri dengan jawaban Philip
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Yudhi Nita
Like....
2020-05-29
1
🇲🇾 🇵🇸🍃🍁Rullaisy 🍁🍃
hancurssss
2020-05-28
3
Erwien Diandaniy
siapa yg akan jadi kekasih halalnya ya nnti
2020-05-28
0