Aku Adalah Indah

Aku Adalah Indah

Kenangan Masa Kecil

"Masa lampau tidak akan pernah bisa di ulang kembali..

Masa Kini hanya bisa di jalani

Masa Depan...ku tak tau apa yang menanti ku...

yang ku tahu..., Aku hanya ingin bertahan hidup

dan mencari setitik kebahagiaan yang abadi...

walau ku tau..., kebahagiaan yang abadi tak akan ku peroleh di masa yang fana ini..."

Termenung sambil bersandar di bantal kamar aku, menerawang masa lalu..., masa yang pernah membuatku tertawa lepas tanpa beban, masa yang tidak bisa ku putar kembali.., walaupun kini semuanya terasa sangat singkat namun kenangan itu yang menguatkan ku untuk bertahan hidup...

Papa..., adalah cinta pertamaku..., kasih sayangnya kepadaku terukir di dalam hidupku.., dia menjadikanku sosok wanita yang mampu bertahan walau diterjang berbagai masalah.., sekalipun aku tersungkur, namun hingga saat ini aku masih mampu untuk bangkit dan bertahan pada pikiran positif ku, bahwa aku harus hidup... sekalipun berat namun aku harus bersyukur selama nafas ini masih dikandung badan dan jantung ini masih berdetak..., maka..... bila hari ini aku bersedih mungkin besok aku akan bahagia..., Harapan itu masih ada dan aku hidup karena aku memiliki Harapan... Bukankah semua orang harus seperti itu?

"Papaaaaa!!!!! Papa Pulang... Papa Pulang!!!" teriakku penuh kegirangan...

"Indah anak kesayangan Papa...., Selamat ulang tahun sayangku...., hari ini Anak Papa bukan lagi Balita karena sudah berumur 6 tahun, Indah harus menjadi Gadis papa yang baik hati dan ingat bermimpi lah setinggi langit sayang..., harapan selalu ada..." ucap Papa kepadaku..., walau aku tak mengerti seluruh nasehatnya yang selalu dia ulangi di setiap ulang tahunku, namun kata kata dari Papa kini ku mengerti..,

Saat itu adalah ulang tahunku yang ke 6, aku sangat bahagia karena aku menantikan kelahiran adikku.., "Indah..., mau kado apa dari mama sayang?" dari belakang mama menghampiriku sembari memeluk Papa...,

"Indah mau adik Indah cepat lahir ma..., itu saja..., dan Indah Mau Pita Baru heheheee..." ucapku manja

"Baiklah mama, sudah tau apa yang putri mama inginkan, ini mama sudah belikan Pita baru yang minggu lalu Indah liat di toko aksesoris " seraya memasangkan Pita berwarna Merah di Rambut pendekku..

"hemmmmm......" guman ku sambil menatap langit langit kamarku...," sungguh indah kenangan itu..., bukanlah kenangan mengenai hadiah yang kudapat, namun aku merindukan keharmonisan keluargaku dulu...

Tak terasa air mata terjatuh di pipiku..., betapa sakit hatiku bagai tertusuk belati tajam setiap kali aku mengingat betapa indahnya masa masa di mana seluruh keluarga masih utuh...

seakan hancurnya rumah tangga orang tuaku membuat luka yang terus menganga hingga saat ini, traumatis masa remaja yang harus selalu dihadapkan dengan pertengkaran, perselingkuhan dan bahkan aku menjadi korban dari keadaan hidup keluargaku...

semua berawal dari bangkrutnya perusahaan papa....

Antara Tahun 1995 atau 1996 (aku lupa) adalah Awal dari petaka Keluargaku, pada saat itu aku berusia 7 tahun kelas 3 SD hendak naik kelas 4 SD, aku tidak tau bahkan samar - samar di ingatanku cek cok yang sering terjadi pada kedua orang tuaku..

Suatu hari kedua orang tuaku berlibur ke Surabaya..., aku dititipkan kepada Anak asuh papa mamaku di rumah kami yang terletak di kota Jambi - Sumatra,

beberapa minggu kami beraktifitas seperti biasa, walaupun hatiku sedih di tinggal kedua orang tuaku dan adik kecilku pergi namun ke dua kakak angkat ku selalu baik dan menghibur juga dengan setia menjaga serta merawat ku layaknya adik kandungnya sendiri...

kring...kring....kring...

"halo selamat malam, dengan kediaman keluarga bapak Leo disini, maaf dengan siapa saya berbicara?" ucap Ana (salah satu kakak angkatku)

"halo Ana, ini mama..., Ana.., dimana Indah?, apakah Indah baik baik saja? sudah makan belum dia?" tanya mamaku..

"Indah lagi nonton tv ma.., sembari di suapin makan sama Yani (kakak angkat ku yang lain), dan ma... tadi ada surat pemberitahuan dari sekolahan, bahwa sabtu ini akan ada terima raport, dan akan ada libur panjang selama 2 minggu ma..." kata Ana kepada Mama Mery

"Iyah Ana, itulah yang mama infokan ke kamu, sabtu ini tolong wakilkan mama dan papa untuk mengambilkan raport Indah di sekolahan, dan uruslah surat Pindah ke Surabaya, Indah dan Leo Junior akan mama titipkan ke kakak mama di Surabaya, karena mama harus membantu Papa untuk bekerja, Krisis moneter ini membuat Papa sangat setres dan frustasi Ana, mama tidak bisa menceritakan semuanya, namun begitulah keadaannya, jadi tolong mama yah Ana..." Pinta mama Mery kepada kak Ana..

"Baiklah ma..., Akan Ana urus semuanya..." ucap Ana menenangkan hati Mama Mery..

"Indah..., sabtu ini nanti kak Ana yang ambil raportmu, dan hari Senin, nanti Indah kakak antar ke Surabaya pakai pesawat yah...??" dengan sangat bahagia aku berteriak hore kegirangan...

Dalam benakku..., aku akan liburan di Surabaya, ketemu dengan Tanteku dan Omku, serta akan jalan - jalan ke tempat tempat yang menyenangkan....,

Namun kegembiraan itu hanyalah Fatamorgana..., tak mampu hati aku mengingat 1 tahun hidup dengan Tante Sandra dan Om Santoso, Penuh dengan kekerasan Fisik, dan Hukuman yang seharusnya tidak layak ku terima sebagai anak yang berusia baru 7 Tahun...

Di Surabaya Aku bersekolah kelas 4SD, tinggal jauh dari ke dua orang tua kandungku, mengalami penyiksaan fisik yang sangat keras dan sadis bila aku tidak mampu mengerjakan PR, seringkali aku selalu di larang bermain dengan teman - temanku, sehingga untuk bermain dengan teman - temanku saja aku terpaksa berbohong dengan mereka..., dan bila aku kepergok berbohong maka Tamatlah riwayatku...

Hukuman yang ku terima bukanlah Hukuman yang mudah untuk ku lupakan hingga hari ini, ketika aku tidak mampu mengerti penjelasan tentang rumusan matematika yang di ajarkan di sekolahan Om santoso akan sangat murka terhadap Indah,

Indah ditelanjangi hanya memakai ****** ***** dan di setrap di suruh berdiri di teras rumah pada pukul 02:00 subuh, Om Santoso mengambil air di ember dan mengambil beberapa es batu dri frezzer nya di celupkan ke dalam ember berisi air tersebut, setelah cukup dingin bagi nya, dia menyiramkan air itu ke kepala Indah, hingga membuat Indah menggigil kedinginan, seperti di rajam jutaan jarum seluruh tubuh Indah karena kedinginan yang begitu tajamnya...,

Tante Sandra hanya bisa melihat dari dalam jendela rumahnya..., "tolong Indah, tanteee..." lirihku sambil memandang mata tante Sandra..., aku berharap dia menolongku karena aku adalah keponakannya, darah dagingnya juga..., namun tak nampak sedikitpun rasa Iba pada tatapan matanya...

"Tuhan..., tolong Indah..., Indah gak kuat Tuhan..., ampuni bila Indah bodoh tak mampu mengerjakan tugas matematika ini.., tapi Indah Takut mati kedinginan Tuhan..., tolong lah Indah..." sambil menangis aku berdoa, tubuh ini gemetar tak karuan, tiba - tiba datang seseorang disaat langit mulai terang datang dengan selimut tebal membalut tubuh kurus ku dan menggendongku, rasa kantuk tak tertahankan, lemas, kedinginan serasa membuat aku antara sadar dan tidak sadar..

"Indah bangun Indah, ini minum Teh Jahe Panas yang nak..." ucap Om Felix di balai Desa kompleks perumahan, "Iyah Om Felix terima kasih banyak..." ucapku..

Om Felix adalah ketua karang taruna di Komplek Perumahan tempat tinggal Tante Sandra dan Om Santoso..,

Sambil memegang Telpon Balai Desa Om Felix menempelkan gagang telpon di telingaku. "Indah.., apakah kamu baik baik saja nak? maafkan mama dan papa yang menitipkanmu di Tante Sandra dan Om Santoso yah nak.., mama berjanji akan segera menjemputmu pulang" ucap seorang wanita yang tak lain adalah mama Mery,

"iyah maaaa...., Indah gak kuat disini ma.., tolong Indah ma..." ucapku histeris penuh dengan air mata..

Ternyata sebelum Om Felix membangunkan ku, beliau sudah terlebih dulu menelpon Mama dan menceritakan semua yang terjadi dalam beberapa hari ini.

Setelah berbicara dengan Mama., ada rasa takut yang begitu besar sehingga membuatku sampai gemetar karena membayangkan akan pulang ke rumah itu lagi, rumah para tukang jagal anak kecil, aku menjadi gemetar membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini.

Begitu besar beban yang harus aku pikul sebagai anak berusia tujuh tahun, sudah memiliki ketakutan dan rasa trauma yang membuat Indah bagai anak kecil depresi dan hampir tidak pernah Indah tertawa ketika bersama Om dan Tante.

#episode 1

Please like and coment yah pembacaku yang baik hati 🥰, Aku bakal menyempurnakan semua episode pada novel ini, biar kalian bacanya lebih detail, makasi semuanya, lope lope tiga ribu buat para pembacaku 😘

Terpopuler

Comments

lilis herawati

lilis herawati

aku sdh subcribe dan ksh hadiah. Mampir thor ke novel ku Rahasia Cinta Kania....

2023-04-30

0

lilis herawati

lilis herawati

mantap kisahnya, lanjut thor semangat

2023-04-30

0

bunga lagoi

2023-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!