Setelah berhasil mengalahkan Titans dan menyelamatkan dunia Isekai dari kejahatan penyihir jahat, tim Shin Ryuu, generasi penerus mereka, dan karakter baru mereka mengambil waktu untuk istirahat dan merayakan kemenangan mereka. Namun, di tengah kegembiraan tersebut, Shin Ryuu mulai merasakan kegelisahan yang tak terdefinisi.
Suatu malam, Shin Ryuu tersentak dari tidurnya oleh mimpi yang mengganggu. Dia melihat bayangan yang samar-samar, wajah yang tak terlihat dan memori yang terlupakan. Hatinya terasa berat dan terisi rasa ingin tahu yang mendalam. Dia merasa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang penting.
Keesokan paginya, Shin Ryuu memutuskan untuk mengungkap misteri di balik mimpi-mimpinya. Dia mengumpulkan tim Shin Ryuu, generasi penerus, dan karakter baru mereka untuk berdiskusi.
"Ada sesuatu yang mengganggu pikiranku," ujar Shin Ryuu dengan serius. "Aku bermimpi tentang memori yang terlupakan, tentang bayangan yang tak terlihat. Aku merasa ada bagian dalam diriku yang hilang, dan aku harus mencari tahu apa itu."
Elara, yang selalu peka terhadap perasaan Shin Ryuu, meraih tangannya dengan lembut. "Kami ada di sini untukmu, Shin Ryuu. Kita akan membantu mencari jawaban yang kamu cari."
Maha Pendeta Zephyr memberi dorongan kepada Shin Ryuu. "Memori yang terlupakan seringkali memiliki makna mendalam dalam kehidupan seseorang. Kita harus menjelajahi masa lalu dan mengungkap kebenaran yang tersembunyi."
Rhea, Darion, dan Artanis juga menyatakan tekad mereka untuk membantu Shin Ryuu menemukan jawaban yang dicarinya. Bersama-sama, mereka mengumpulkan informasi tentang tempat-tempat misterius dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu.
Perjalanan mereka membawa mereka ke sebuah kuil kuno yang tersembunyi di jantung hutan terlarang. Mereka merasakan kehadiran yang kuat di sana, seolah-olah tempat itu menyimpan jawaban-jawaban yang mereka cari.
Di dalam kuil, Shin Ryuu mendekati sebuah altar yang dikelilingi oleh cahaya samar. Dalam keheningan, dia mencoba mengingat dan menghubungkan dirinya dengan memori yang terlupakan. Perlahan-lahan, gambar-gambar mulai muncul di benaknya.
Dia melihat dirinya dalam pertempuran dahsyat, melawan kekuatan jahat yang mengancam dunia. Dia merasakan kekuatan cahaya yang memancar dari dalam dirinya, mengguncangkan musuh-musuhnya. Dan kemudian, bayangan seorang wanita muncul, sosok yang penuh dengan kebaikan dan kelembutan.
Shin Ryuu tersentuh oleh kehadiran wanita itu. Dia merasakan hubungan yang kuat dengan wanita itu, seolah-olah dia adalah orang yang sangat penting dalam hidupnya. Namun, wajah dan identitas wanita itu tetap samar.
Tiba-tiba, dalam kilatan cahaya yang cerah, bayangan wanita itu menghilang. Shin Ryuu terjatuh ke lututnya, merasa kebingungan dan sedih.
Elara mendekatinya dengan lembut, mendukungnya. "Shin Ryuu, apa yang terjadi? Apakah kau baik-baik saja?"
Shin Ryuu mengusap air mata yang mengalir di pipinya. "Aku melihatnya, Elara. Aku melihat wanita itu dalam memori yang terlupakan. Dia adalah seseorang yang sangat penting dalam hidupku, tetapi aku tidak tahu siapa dia. Aku merasa seperti ada bagian yang hilang dari diriku."
Maha Pendeta Zephyr meletakkan tangannya di atas bahu Shin Ryuu dengan penuh pengertian. "Kita akan menemukan jawabannya, Shin Ryuu. Kita tidak akan berhenti mencari sampai kita menemukan kebenaran yang sebenarnya."
Tim Shin Ryuu dan sekutu mereka kembali ke markas mereka dengan hati yang penuh tekad. Mereka menyadari bahwa pencarian ini bukanlah sesuatu yang bisa mereka selesaikan dengan mudah. Tetapi mereka siap menghadapinya dengan keberanian dan kesetiaan satu sama lain.
Pada hari-hari berikutnya, mereka terus menyusuri benua Isekai, mencari petunjuk dan informasi yang dapat membantu mereka mengungkap memori yang terlupakan itu. Mereka menjelajahi reruntuhan kuno, mempelajari catatan sejarah yang terlupakan, dan berbicara dengan orang-orang bijak dari berbagai ras.
Akhirnya, mereka menemukan petunjuk yang menuntun mereka ke sebuah pulau terisolasi di tengah lautan. Di sana, mereka menemukan seorang pria tua yang mengaku tahu tentang memori yang terlupakan itu.
Pria tua itu menggenggam tangan Shin Ryuu dengan penuh penghormatan. "Kau adalah anak yang hilang, Shin Ryuu. Wanita yang kau lihat dalam memori itu adalah ibumu. Dia adalah seorang pahlawan yang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dunia Isekai."
Shin Ryuu terkejut dan terharu mendengar hal itu. Dia akhirnya menemukan jawaban yang dicarinya selama ini. Dia merasa terhubung dengan ibunya, seorang pahlawan yang memberikan segalanya untuk kebaikan dunia.
Tim Shin Ryuu, generasi penerus, dan karakter baru mereka bersama-sama mempersembahkan penghormatan kepada ibu Shin Ryuu di sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang jasa-jasanya. Mereka merasa terinspirasi oleh keberanian dan pengorbanan yang ibu Shin Ryuu lakukan untuk dunia Isekai.
Dalam hati mereka, Shin Ryuu merasa ia telah menemukan dirinya yang sebenarnya dan warisan yang kuat yang ia bawa. Dia merasa terhubung dengan ibunya, dengan kebaikan dan keberanian yang terus membara dalam dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments