Tuan Putri & Raja Iblis Season 1

Tuan Putri & Raja Iblis Season 1

Dewa Yang Berubah Menjadi Iblis

Dulu sebelum iblis berkuasa dunia sangatlah tentram. Manusia, hantu dan siluman hidup saling berdampingan. Diceritakan bahwa suatu hari seorang Dewa turun dari Surga untuk membasmi Hantu Ganas. Hantu Ganas adalah Manusia mati yang berubah menjadi hantu karena saat hidup dipenuhi dengan dendam dan kebencian. Mereka jiwa yang tidak bisa turun ke dunia bawah dan berenkarnasi.

Dewa itu telah jatuh cinta kepada manusia dan berzina dengan gadis itu.

Dia melanggar aturan langit dan bumi dihukum dengan hukum ratusan petir dan diturunkan dari surga. Sedangkan gadis manusia itu dieksekusi, jiwanya dihancurkan, dicerai beraikan dan tidak bisa berenkarnasi di kehidupan berikutnya.

Ada juga rumor yang mengatakan bahwa Dewa itu telah menantang dan menuduh Dewa Laut memiliki rencana jahat untuk membalikan langit dan bumi kedalam lautan kosmik. Hal itu menjadi gempar di kalangan pejabat surgawi, kaisar surgawi yang mendengar tuduhan itu segera menyelidiki tuduhan itu tapi ternyata itu hanyalah omong kosong dan kebohongan belaka. Kaisar surgawi sangat marah dia menendang Nalendra dari Istana Surgawi dengan cara tidak terhormat.

Dewa itu menjadi gila dia membantai para pejabat surgawi dengan kejam. Abu mereka dijadikan Giok Tulang Dewa. Tidak ada yang tahu dimana keberadaan Giok Tulang Dewa. Dikatakan Giok itu memiliki kekuatan yang mengerikan. Kekuatannya bisa menghancurkan langit dan bumi. Dewa itu berubah menjadi iblis

Orang menyebutnya Iblis kegelapan.

Iblis Kegelapan adalah Raja para iblis, siluman dan hantu. Manusia dibawah kakinya hanyalah segerombol semut yang bisa diinjak dan dibunuh kapan saja.

Jika tidak ada perjanjian antara manusia dan iblis mungkin semua umat manusia di dunia sudah punah.

Perjanjian itu disebut Perjanjian Seribu Tahun. Dalam waktu Seribu Tahun. Salah satu pihak tidak boleh melanggar janji. Jika ada yang melanggar maka mimpi buruk yang mengerikan akan terjadi perang besar antara iblis dan manusia telah dimulai dan saat itulah dunia benar-benar telah berakhir.

Di Kota Hitam Berkabut.

Malam itu hujan deras disertai angin, kabut hitam menggantung, hawa dingin menusuk sekujur tubuh, petir bersahut-sahutan menyambar langit.

Pria berambut merah, berpakaian putih tengah asik membantai puluhan orang dari Kota Hitam Berkabut, baju putihnya telah berubah warna menjadi merah, rambut merah panjangnya tertiup angin seperti kobaran api yang menyala di kegelapan malam.

Iblis itu tertawa, wajahnya berlumuran darah, dia membunuh dengan cara kejam dan mengerikan, ada yang muda ada yang tua perempuan dan laki-laki mereka semua mati mengenaskan kepalanya hancur, tangan dan kakinya hilang, ada yang perutnya terbuka dan ususnya menyembul keluar. Bau anyir darah tercium sangat kuat, genangan darah dibawah kakinya seperti aliran sungai yang mengalir, dia memang Iblis Kejam yang merangkak keluar dari Neraka.

Nalendra menatap langit malam yang kelabu tetesan air hujan mengalir membasuh noda darah di wajah tampannya. Dia tertawa terbahak-bahak suara tawanya sangat mengerikan, menggema di seluruh penjuru kota.

Sekejap kemudian dia berhenti tertawa dan tersenyum sporadis. Menunduk dan memiringkan kepalanya, mengamati seorang pemuda berbadan kekar berjubah hitam yang baru saja datang, pelayan itu berlutut dan berkata dengan hati-hati, "Semua orang yang berkhianat telah dibereskan. "

Pemuda itu adalah Wayan, Pelayannya yang setia. Dia telah mengikuti Nalendra selama seratus tahun lebih. Nalendra mengganggap Wayan seperti adik laki-lakinya. Tapi tetap saja Wayan merasa tidak pantas dan tetap melayani Nalendra dengan sepenuh hati. Karena nyawanya adalah milik Nalendra.

Dengan acuh tak acuh Nalendra berkata,

"Bagus, awasi terus mereka jika ada yang berani bermain-main dengan Raja ini lagi potong-potong tubuhnya dan berikan kepada anjing. "

Wayan masih berlutut dan dengan patuh

berkata, "Baik tuan. "

Nalendra meletakkan kedua tangannya dibahu pemuda itu dan menyuruhnya berdiri. Setelah pemuda itu berdiri dengan baik Nalendra menyingkirkan tangannya.

Nalendra bertanya dengan datar, "Di mana Pandu?"tanya Nalendra dengan alis yang diturunkan dan disatukan.

Pandu adalah Bawahannya, dia telah menghianati Nalendra berasal dari Kota Hitam Berkabut. Pandu berhasil menyusup menjadi mata-mata di Istana Kegelapan dan berkolusi dengan Pejabat surgawi.

Wayan sudah tahu kalau Nalendra pasti akan menanyakan pertanyaan itu Jadi dengan panik dia menjawab dengan bibir bergetar. Pelipisnya mengeluarkan keringat dingin, "Pelayan rendahan ini tidak tahu dimana sekarang Pandu berada tapi pelayan ini akan segera mencarinya. "

"Jadi dia menghilang. "Kata Nalendra menggerakkan kepala keatas dan kebawah berulang kali seolah mengerti.

Wayan menunduk mengakui kesalahan, "Itu karna pelayan ini tidak cakap menangani masalah ini. "

Nalendra diam, kesunyian disekelilingnya langsung terasa mencekam dan menakutkan, badannya bergetar ketakutan. Dia siap jika akan dibunuh dan dikuliti saat itu juga tapi..

Siapa yang menyangka dia hanya berkata enteng, "Biarkan saja dia bermain-main dulu nanti setelah dia puas bermain. Raja ini yang akan membunuh penghianat itu, mengulitinya dan menjadikan kulitnya sebagai lampion dan sebelum dia mati Raja ini akan menyiksanya dulu bagaimana?" Nalendra tersenyum lebar memamerkan sederet gigi putihnya, pupil hitam dimatanya melebar.

Wayan beringsut mundur dan bergidik ngeri tiba-tiba hawa dingin menyebar di sekujur tubuh. Senyuman itu bukan senyuman yang cemerlang sebaliknya senyum itu mengerikan, membuat orang yang melihat bermimpi buruk. Pemuda itu dengan lidah kelu hanya bisa menjawab, "Baik. ."

Dan sesaat kemudian tuannya telah pergi dan menghilang di kegelapan malam. Wayan menghembuskan nafas lega. Selama seratus tahun dia telah menyaksikan kekejaman pria itu. Tuannya itu sangat menakutkan dipenuhi aura membunuh, tidak pernah tersenyum, berdarah dingin, bengis dan sadis. Orang yang berada didekatnya akan sulit bernafas, tidak betah berlama-lama.

Wayan sudah hafal, jika tuannya sudah berganti pakaian serba putih disitulah kematian akan datang menjemput.

Yah....jadi disinilah Wayan berada bersama puluhan mayat tragis dan mengerikan. Tanpa disuruh Wayan sudah tahu apa yang akan dia lakukan. Menumpuk mayat itu menjadi satu dan membakarnya.

Tujuh hari Setelah pembantaian mengerikan malam itu. Kota Berkabut hitam yang dulunya ramai disaat siang dan malam kini telah menjadi kota mati. Hiruk pikuk di kota itu menghilang bak ditelan bumi. Orang yang masih berada di kota mengasingkan diri didalam rumah, mereka takut kalau-kalau iblis itu datang kembali. Diujung Kota Berkabut Hitam di Bawah Kaki Gunung ada desa kecil. Desa itu dihuni dua puluh tiga keluarga mereka hidup bertani dan berkebun terkadang mereka pergi ke Gunung mencari kayu bakar dan tumbuhan untuk dijadikan obat.

Seorang gadis berusia delapan belas tahun berpakaian biru-putih berjalan pelan. Eleena bosan setengah mati. Sudah tujuh hari dia berada didalam rumah, jika dia terus didalam rumah mungkin dia akan mati muda karena bosan. Bayangkan saja didalam rumah selama tujuh hari tidak melakukan apa-apa hanya makan dan tidur seperti sapi ternak. Jadi dia iseng pergi sejenak untuk menghirup udara segar. Gadis itu berjinjit dengan hati-hati sebisa mungkin tidak menimbulkan suara sekecil apapun tapi sayang ketika gadis itu hampir mencapai ambang pintu.

Orang dibelakangnya mulai meneriaki namanya

dengan sangat keras dan lantang.

"Mau pergi kemana kamu. "

"Kamu tidak boleh pergi. "

Eleena tidak menjawab, kesal pria tua itu mulai melempari Eleena dengan jagung yang baru dipetikkan tadi pagi tapi dengan gesit Eleena menghindar dia meliuk-liuk tubuhnya ke kanan dan ke kiri dan mulai berlari.

"Eleena! "

"Jangan pergi. "

"Dasar bocah bau! bocah tengik!"

Tapi tetap saja setelah dimaki dan diteriaki si empunya nama tidak mengindahkan panggilan itu dan berlari sangat cepat seperti harimau yang mengejar mangsa.

Pria tua itu hanya menggelengkan kepala frustasi dan mengelus jenggot yang sudah memutih. Pria tua itu tahu kalau gadis liar itu sulit didisiplinkan jadi dia menghela nafas pasrah dan kembali kedalam rumah beratap jerami.

Eleena berhasil kabur dia sangat senang. Hanya dia yang berani keluar rumah jika ada lomba mengetes keberanian dia pasti akan menang dan mendapatkan penghargaan. Dia tidak takut dengan apapun di dunia ini sekalipun itu iblis dan hewan buas dia tidak akan lari.

Disepanjang jalan di kiri dan kanan bunga flamboyan mekar dengan indah kelopaknya besar berwarna merah tua atau oranye. Bunga itu hanya mekar pada saat musim peralihan atau pancaroba dari kemarau ke musim penghujan. Gadis itu berlutut dan mengambil bunga berwarna merah tua. Berdiri menepuk pakaian dan menyelipkan bunga ditelinga kanan dan tersenyum puas. Jalan yang semula datar mulai menanjak.

Sepanjang jalan pohon dengan daun lancip berwarna hijau berjejeran, menjulang tinggi. Hutan pinus berderet seperti hamparan hijau yang luas.

Eleena bersenandung lirih tidak lama kemudian dia sudah sampai diatas Gunung.

Di atas Gunung. Pemandangan sangat indah langit berwarna jingga ke merahan, matahari mulai terbenam di sebelah barat.

Merentangkan kedua tangan dan memejamkan mata Eleena menghirup udara dengan khusyuk. Rambut hitamnya tertiup angin. Dia terlihat sangat cantik dan menggemaskan

Eleena berteriak suaranya menggema di atas gunung, "Akhirnya aku bebas. "

Dibelakang ada pemuda berambut merah sedang bersandar di bawah Pohon Oak dia terkekeh pelan dan berkata, "Aku menemukanmu. "

Episodes
1 Dewa Yang Berubah Menjadi Iblis
2 Jatuh Kedasar Jurang Bersama Pria Tampan
3 Rahasia Peti Mati Berwarna Merah Dan Kesedihan Yang Mendalam
4 Wanita Dari Masa Lalu
5 De La Oscuridad
6 Giok Dari Tulang Dewa
7 Penyerbuan Dari Berbagai Arah
8 Jadwal Novel
9 Eleena Di Istana Kegelapan
10 Tangan Buatan
11 Sarang Bulan Berdarah
12 Jembatan Neraka
13 Surga Tersembunyi Di Neraka Keabadian
14 Di Antara Salju Yang Berjatuhan
15 Tolong, Jangan tinggalkan aku
16 Eleena dan Putra Mahkota
17 Perampok Kecil Bernama Yuan
18 Selamat Tinggal, Hutan Hijau Bambu
19 Ratusan Mayat Yang Dikendalikan
20 Aku Adalah Kamu dan Kamu Adalah Aku
21 Rencana Tersembunyi Hans
22 Kau Adalah Milikku
23 Konspirasi Diatas Konspirasi
24 Bertemu Teman Lama
25 Kebahagiaan Nalendra
26 Pembalasan
27 Hukuman
28 Kerajaan Akasia
29 Ciuman Berdarah
30 Wujud Perempuan Banyu
31 Hadiah Raja Iblis Untuk Merpati Putih
32 Bertemu Ayah
33 Sihir Terlarang
34 Sayembara
35 Anggrek Hitam
36 Bertemu Raja Neraka
37 Hewan Mitologi
38 Underworld
39 Beri Aku Penjelasan
40 Keretakan
41 Kerusuhan
42 Berpisah
43 Dalam Bahaya
44 Hantu Ganas
45 Keputusan
46 Apa Kau Yakin?
47 Sakit Atau Hamil
48 Menghitung Hari
49 Tubuh Istimewa
50 Mimpi atau Bukan
51 Persiapan Pernikahan
52 Pernikahan
53 Ketegangan
54 Pemakaman
55 Sengaja Menggodamu
56 Membuat Pilihan
57 Meski Itu Kenyataan
58 Penangkapan Bunglon
59 Bukan Gilang Lalu Siapa?
60 Karena Kamu Memiliki Wanita Cantik Dan Setia
61 Efek Dari Hukum Ratusan Petir
62 Mimpi Buruk Nalendra
63 Adik, Lama Tidak Berjumpa
64 Kembali Pulang
65 Tuan Putri & Raja Iblis Season 2
66 Bulan Berkabut Lanjutan Novel Tuan Putri Dan Raja Iblis
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Dewa Yang Berubah Menjadi Iblis
2
Jatuh Kedasar Jurang Bersama Pria Tampan
3
Rahasia Peti Mati Berwarna Merah Dan Kesedihan Yang Mendalam
4
Wanita Dari Masa Lalu
5
De La Oscuridad
6
Giok Dari Tulang Dewa
7
Penyerbuan Dari Berbagai Arah
8
Jadwal Novel
9
Eleena Di Istana Kegelapan
10
Tangan Buatan
11
Sarang Bulan Berdarah
12
Jembatan Neraka
13
Surga Tersembunyi Di Neraka Keabadian
14
Di Antara Salju Yang Berjatuhan
15
Tolong, Jangan tinggalkan aku
16
Eleena dan Putra Mahkota
17
Perampok Kecil Bernama Yuan
18
Selamat Tinggal, Hutan Hijau Bambu
19
Ratusan Mayat Yang Dikendalikan
20
Aku Adalah Kamu dan Kamu Adalah Aku
21
Rencana Tersembunyi Hans
22
Kau Adalah Milikku
23
Konspirasi Diatas Konspirasi
24
Bertemu Teman Lama
25
Kebahagiaan Nalendra
26
Pembalasan
27
Hukuman
28
Kerajaan Akasia
29
Ciuman Berdarah
30
Wujud Perempuan Banyu
31
Hadiah Raja Iblis Untuk Merpati Putih
32
Bertemu Ayah
33
Sihir Terlarang
34
Sayembara
35
Anggrek Hitam
36
Bertemu Raja Neraka
37
Hewan Mitologi
38
Underworld
39
Beri Aku Penjelasan
40
Keretakan
41
Kerusuhan
42
Berpisah
43
Dalam Bahaya
44
Hantu Ganas
45
Keputusan
46
Apa Kau Yakin?
47
Sakit Atau Hamil
48
Menghitung Hari
49
Tubuh Istimewa
50
Mimpi atau Bukan
51
Persiapan Pernikahan
52
Pernikahan
53
Ketegangan
54
Pemakaman
55
Sengaja Menggodamu
56
Membuat Pilihan
57
Meski Itu Kenyataan
58
Penangkapan Bunglon
59
Bukan Gilang Lalu Siapa?
60
Karena Kamu Memiliki Wanita Cantik Dan Setia
61
Efek Dari Hukum Ratusan Petir
62
Mimpi Buruk Nalendra
63
Adik, Lama Tidak Berjumpa
64
Kembali Pulang
65
Tuan Putri & Raja Iblis Season 2
66
Bulan Berkabut Lanjutan Novel Tuan Putri Dan Raja Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!