De La Oscuridad

Eleena terbangun dari mimpinya dan memeluk pria yang duduk di pinggir ranjang.

Eleena membelalakkan mata, di samping ranjang ada seorang pria berambut hitam membeku tidak bergerak menatapnya. Dari arah pintu pria berambut putih tercengang melihat mereka berdua.

"Kalian berdua apa yang kalian lakukan? "

Kata Banyu menatap terkejut kepada mereka.

Eleena segera melepaskan tangan dan pura-pura terbatuk "uhuk" "uhuk"

"Itu, itu tidak hanya salah paham tadi aku sangat ketakutan dan tanpa sadar memeluk dia."Eleena dengan gugup menjawab. Wajahnya memerah karena menahan malu.

"Hantu itu telah membantai desaku dimana aku sekarang aku aku harus menyelamatkan mereka. "

Banyu mendekat membawa nampan berisi teh dan meletakan di atas meja. Segera bau teh chamomile yang menenangkan memenuhi ruangan.

"Tidak perlu! dia mungkin sudah mati, tuan sudah membereskan hantu kecil itu. Kamu tenang saja mereka dalam keadaan baik-baik saja, kamu tadi terjebak oleh ilusi hantu."

"Ilusi hantu bagaimana mungkin itu ilusi?"tanya Eleena tidak percaya.

"Itu karena kau telah membuka peti mati terkutuk. Ilusi terlihat nyata saking nyatanya kamu tidak bisa membedakan kenyataan atau bukan."

Banyu menuangkan teh dan memberikan secangkir teh kepada Eleena.

"Aku tidak tahu kau suka atau tidak dengan teh ini,tapi minumlah dulu."

Eleena mengambil teh meminum hingga gelas kosong segera rasa manis memenuhi mulut dan menghangatkan tenggorokan.

"Dimana Kakak Es Kutub sekarang?." tanya Eleena kepada mereka ingin tahu.

"Maksudmu Tuan Nalendra. "Kata pria berjubah hitam tak lain dan tak bukan adalah Guntur yang telah berdiri di samping Banyu.

"Jadi namanya Nalendra? Nama yang sangat bagus."

Eleena melengkungkan bibir dan memuji pria tampan berambut merah yang baru ia temui.

"Dia sudah pergi."Jawab Guntur cepat.

"Tuan menyuruh kami untuk menjagamu tapi karena kau sudah bangun kita harus segera pergi."Kata Guntur.

"Tapi aku ingin bertemu dengannya untuk mengucapkan terimakasih karena telah membantu kami."

"Tidak usah! lupakan saja! Kita tidak akan bertemu lagi."Kata Guntur tajam.

"Benar. Lupakan semuanya anggap saja mimpi, kita tidak seharusnya bertemu. Jika kau masih berhubungan dengan kami entah hal mengerikan apa yang akan terjadi nanti."

Kata Banyu menyarankan.

Memang seperti apa dunia kalian, bukankah kalian hanya siluman yang menggemaskan?

Eleena menatap mereka dengan pandangan sedikit kecewa kemudian hanya berkata,

"Baiklah. "

Sesaat kemudian Banyu dan Guntur telah pergi meninggalkan Eleena sendiri.

Jika bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan aku berharap ketidaksengajaan itu adalah takdir yang mempertemukan kita kembali.

Di Istana Kegelapan yang dingin dan mengerikan. Seorang pria berambut merah sedang mengintrogasi wanita berpakaian putih.Wanita itu adalah Hantu Pengantin yang sudah mengusik Eleena.

"Bunuh saja aku."Kata Luta marah.

Dia menatap Nalendra yang duduk di singgasana berwarna hitam dilapisi emas. Singgasana itu menyerupai dua wajah manusia yang memakai tudung, wajah kanan masih berwujud manusia dan wajah kiri sudah menjadi tengkorak kedua tangan menengadah keatas langit.

"Berani sekali kau bermain dengan Raja ini! Siapa yang membuka segel dan melepaskanmu?

Nalendra menatap tajam mata hitam Hantu Pengantin.

Nalendra tahu bahwa orang itu sengaja membuka segel dan melepaskan Hantu Pengantin Putih Petaka. Dengan memanfaatkan dendam dan kebencian yang dimiliki hantu itu ia mencoba membunuh Eleena tapi sayang usahanya gagal.

"Aku tidak tahu dia selalu memakai tudung dan penutup wajah berwarna hitam, tapi kalau tidak salah mata kirinya buta."

Nalendra mengangguk mengerti dia tahu siapa dalang yang telah melakukan itu.

"Kenapa anda bisa bersama gadis itu?"

"Apa hubungan anda dengan kakak saya?"

"Aku akan membunuhnya cepat atau lambat! "

Luta membenci gadis itu berjanji suatu saat akan membunuh gadis sialan tersebut dan membunuh semua orang yang dekat dengannya. Akan tetapi ketika sampai di pintu gerbang Luta dihadang oleh Mahluk mengerikan yang ada di depan.

Nalendra tersenyum dan bertanya padanya,

"Apa kau membencinya?

Luta menjawab dengan sungguh-sungguh, ada rasa muak dan benci yang dalam dihatinya rasa benci itu sudah bersatu dengan darah dan dagingnya, "Aku sangat sangat membencinya dia mengambil semua yang aku miliki, kenapa semua orang menyukai orang itu? Kenapa bukan aku? Aku benci semua tentangnya senyumnya, suaranyadan kebaikanya. Aku membencinya."

Luta berteriak histeris terkadang dia menangis dan tertawa. Dia sudah gila.

"AKU AKAN MEMBUNUH ****** SIALAN ITU."

"HAHAHAHA."

Sekejab kemudian Nalendra mencengkeram leher hantu dengan kuat. Suara benda patah memenuhi ruangan. Leher Luta menggantung di udara seperti pakaian.

Untuk kedua kalinya hantu itu mati dengan cara yang mengenaskan lalu berubah menjadi abu.

"Dia seperti kakaknya sangat berisik dan mengganggu."

Eleena melangkah maju ke halaman rumah yang dipenuhi berbagai macam bunga. Di kolam kecil rumahnya ada pria tua yang sedang memberi makan ikan.

Eleena mengendap-endap di belakang pria tua berumur sekitar enam puluh tahunan, dia ingin memberi kejutan kepada pria tua tapi saat dia ingin meraih pria tua dia sudah hilang di depan mata sesaat kemudian pria tua  berdiri di belakangnya dan Menendangnya dengan kuat. Eleena sudah masuk kedalam kolam. Tubuhnya basah kuyup pria tua di depanya tertawa keras.

"Kau pikir kau bisa menipuku dasar rubah licik. "Kata pria tua sedikit kesal.

Eleena berdiri dan keluar dari kolam mengerucutkan bibir dan berkata lirih,

"Maafkan aku kakek."

Eleena siap jika dia harus dihukum karena kabur dari rumah tapi tidak di sangka.

Kakek tua itu tersenyum cerah dan berkata lembut,

"Sudahlah, bersihkan dirimu ayo kita makan."

Eleena tersenyum senang dan mengikuti langkah kakek tua itu memasuki rumah.

Di meja makan telah dipenuhi beraneka ragam makanan dan buah-buahan disitu juga ada makanan kesukaan Eleena yaitu Daging sapi lada hitam, Sup iga sapi dan Sup Sawi tahu.

Eleena meneteskan air liurnya dan mulai memasukan makanan ke dalam mulutnya.

Pria tua itu menghembuskan nafas dan menggelengkan kepala.

"Makanlah dengan pelan tidak ada yang akan merebut makananmu."

Eleena hanya mengangguk dan melanjutkan makan dengan lahap. Dia makan seperti orang yang tidak makan selama seminggu mulutnya dipenuhi makanan seperti monyet.

Setelah membereskan meja dan mencuci piring Eleena kembali ke dalam kamar, dia tidak bisa tidur mencoba membalikan badan kekanan dan kekiri tapi sama saja dia tidak bisa menutup matanya.

Keluar dari kamar dan berdiri di pinggir kolam. Eleena memandangi bulan di atasnya bulan itu sangat indah menggantung di langit malam seperti lentera yang menerangi indahnya malam.

Di Istana Kegelapan seorang pria berjubah hitam sedang tergesa-gesa memasuki Aula Istana, orang itu adalah Wayan. Setelah berhari-hari melakukan pencarian dan penelusuran terhadap penghianat bernama Pandu. Akhirnya dia menemukan penghianat itu.Segera Wayan berlutut dan mengatakan,

"Tuan. Pandu telah ditemukan, sekarang dia berada di desa kecil dibawah kaki Gunung Dermaga Berbintang. "Wayan menatapnya hati-hati, suaranya lembut.

"Bagus, Kumpulkan Iblis Empat Arah menuju desa bunuh mereka semua jangan ada yang tersisa,"Perintah Nalendra.Ekspresi Nalendra sekarang sangat menakutkan dan menyeramkan.Wayan memeluk tubuhnya sendiri menggigil dan giginya mulai bergemeletuk karena ketakutan.

Wayan Menahan rasa takut di hatinya dan berkata,

"Baik Tuan. "Wayan menunduk dan membungkuk menghadap Nalendra sementara berjalan ke pintu, membungkuk hormat sekali lagi dan berjalan mundur menuju Inferno Da Eternidade atau Neraka Keabadian.

Inferno Da Eternidade adalah tempat dimana iblis terkuat berkumpul, di tempat ini semua hal buruk dan jahat berkumpul menjadi satu. Wayan sebenarnya tidak ingin ke tempat ini kalau bukan karena permintaan Tuannya mungkin dia tidak akan mau menginjakan kaki disini. Tempat ini dikelilingi kabut yang tebal.

Inferno Da Eternidade didominasi oleh warna merah yang merusak mata bau anyir dan bangkai mengelilingi tempat ini. Disebelah gerbang kanan dan kiri ada patung monster mengerikan dengan delapan mata tangan kanan memegang seorang bayi seolah ingin memakan bayi itu hidup-hidup.

Dibandingkan Inferno Da Eternidade Palacio.

De La Oscuridad atau Istana Kegelapan lebih baik walau dikelilingi hawa iblis yang sangat kuat, Istana kegelapan mewah dan elegan terletak di atas gunung didominasi oleh warna hitam dibawah istana terdapat lahar panas mengalir seperti sungai. Tuannya sangat menyukai kebersihan dan kerapian tempat itu sangat tenang, hanya ada dua atau tiga pelayan yang melayani Tuan.

Wayan membuka gerbang memasuki aula utama Inferno Da Eternidade yang terletak di bawah De La Oscuridad. Tawa dan tangisan putus asa memenuhi udara. Wayan baru melangkah beberapa langkah ketika dia tiba-tiba mendengar teriakan seorang pria kesakitan, menggeliat, dan melolong. Tenyata tangan dan kakinya telah dipotong oleh pria berjubah biru dia memakan tangan itu dengan rakus menjilat darah ditangannya seperti menjilat coklat.

Adapun orang berpakaian hitam dan putih sedang memperdebatkan sesuatu.

Gadis itu tersenyum." Setelah cangkir terbuka tidak ada jalan kembali."

"ITU PASTI ANGKA BESAR,"

"BUKAN,PASTI KECIL."

"AKU BERTARUH ANGKA BESAR," Teriak Banyu.

"TIDAK ITU PASTI KECIL,"Teriak Guntur suaranya lebih keras dan nyaring.

Gadis yang memegang cangkir berisi dadu menghela nafas dengan berat, sadari tadi dia sudah menahan amarah sedemikan rupa tapi tetap saja kedua orang ini masih saja memancing emosinya. Mencengkeram cangkir dan dadu itu dengan kuat seketika itu juga cangkir dan dadu sudah hancur berkeping-keping.

Gadis berpakaian serba merah kemudian mencengkeram leher kedua pemuda itu dan membenturkan kepalanya ke tanah dengan brutal,

Wayan hanya menghela nafas kasar,

Pemandangan didepannya membuat kepalanya pusing.

"Tapi setidaknya pemandangan ini sedikit normal. "

Terpopuler

Comments

Jhezziyana

Jhezziyana

Terimakasih untuk dukunganya

2023-07-13

1

XVIDEOS2212

XVIDEOS2212

Habis-habisan

2023-07-13

0

Setsuna F. Seiei

Setsuna F. Seiei

Tidak sabar lanjut baca

2023-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 Dewa Yang Berubah Menjadi Iblis
2 Jatuh Kedasar Jurang Bersama Pria Tampan
3 Rahasia Peti Mati Berwarna Merah Dan Kesedihan Yang Mendalam
4 Wanita Dari Masa Lalu
5 De La Oscuridad
6 Giok Dari Tulang Dewa
7 Penyerbuan Dari Berbagai Arah
8 Jadwal Novel
9 Eleena Di Istana Kegelapan
10 Tangan Buatan
11 Sarang Bulan Berdarah
12 Jembatan Neraka
13 Surga Tersembunyi Di Neraka Keabadian
14 Di Antara Salju Yang Berjatuhan
15 Tolong, Jangan tinggalkan aku
16 Eleena dan Putra Mahkota
17 Perampok Kecil Bernama Yuan
18 Selamat Tinggal, Hutan Hijau Bambu
19 Ratusan Mayat Yang Dikendalikan
20 Aku Adalah Kamu dan Kamu Adalah Aku
21 Rencana Tersembunyi Hans
22 Kau Adalah Milikku
23 Konspirasi Diatas Konspirasi
24 Bertemu Teman Lama
25 Kebahagiaan Nalendra
26 Pembalasan
27 Hukuman
28 Kerajaan Akasia
29 Ciuman Berdarah
30 Wujud Perempuan Banyu
31 Hadiah Raja Iblis Untuk Merpati Putih
32 Bertemu Ayah
33 Sihir Terlarang
34 Sayembara
35 Anggrek Hitam
36 Bertemu Raja Neraka
37 Hewan Mitologi
38 Underworld
39 Beri Aku Penjelasan
40 Keretakan
41 Kerusuhan
42 Berpisah
43 Dalam Bahaya
44 Hantu Ganas
45 Keputusan
46 Apa Kau Yakin?
47 Sakit Atau Hamil
48 Menghitung Hari
49 Tubuh Istimewa
50 Mimpi atau Bukan
51 Persiapan Pernikahan
52 Pernikahan
53 Ketegangan
54 Pemakaman
55 Sengaja Menggodamu
56 Membuat Pilihan
57 Meski Itu Kenyataan
58 Penangkapan Bunglon
59 Bukan Gilang Lalu Siapa?
60 Karena Kamu Memiliki Wanita Cantik Dan Setia
61 Efek Dari Hukum Ratusan Petir
62 Mimpi Buruk Nalendra
63 Adik, Lama Tidak Berjumpa
64 Kembali Pulang
65 Tuan Putri & Raja Iblis Season 2
66 Bulan Berkabut Lanjutan Novel Tuan Putri Dan Raja Iblis
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Dewa Yang Berubah Menjadi Iblis
2
Jatuh Kedasar Jurang Bersama Pria Tampan
3
Rahasia Peti Mati Berwarna Merah Dan Kesedihan Yang Mendalam
4
Wanita Dari Masa Lalu
5
De La Oscuridad
6
Giok Dari Tulang Dewa
7
Penyerbuan Dari Berbagai Arah
8
Jadwal Novel
9
Eleena Di Istana Kegelapan
10
Tangan Buatan
11
Sarang Bulan Berdarah
12
Jembatan Neraka
13
Surga Tersembunyi Di Neraka Keabadian
14
Di Antara Salju Yang Berjatuhan
15
Tolong, Jangan tinggalkan aku
16
Eleena dan Putra Mahkota
17
Perampok Kecil Bernama Yuan
18
Selamat Tinggal, Hutan Hijau Bambu
19
Ratusan Mayat Yang Dikendalikan
20
Aku Adalah Kamu dan Kamu Adalah Aku
21
Rencana Tersembunyi Hans
22
Kau Adalah Milikku
23
Konspirasi Diatas Konspirasi
24
Bertemu Teman Lama
25
Kebahagiaan Nalendra
26
Pembalasan
27
Hukuman
28
Kerajaan Akasia
29
Ciuman Berdarah
30
Wujud Perempuan Banyu
31
Hadiah Raja Iblis Untuk Merpati Putih
32
Bertemu Ayah
33
Sihir Terlarang
34
Sayembara
35
Anggrek Hitam
36
Bertemu Raja Neraka
37
Hewan Mitologi
38
Underworld
39
Beri Aku Penjelasan
40
Keretakan
41
Kerusuhan
42
Berpisah
43
Dalam Bahaya
44
Hantu Ganas
45
Keputusan
46
Apa Kau Yakin?
47
Sakit Atau Hamil
48
Menghitung Hari
49
Tubuh Istimewa
50
Mimpi atau Bukan
51
Persiapan Pernikahan
52
Pernikahan
53
Ketegangan
54
Pemakaman
55
Sengaja Menggodamu
56
Membuat Pilihan
57
Meski Itu Kenyataan
58
Penangkapan Bunglon
59
Bukan Gilang Lalu Siapa?
60
Karena Kamu Memiliki Wanita Cantik Dan Setia
61
Efek Dari Hukum Ratusan Petir
62
Mimpi Buruk Nalendra
63
Adik, Lama Tidak Berjumpa
64
Kembali Pulang
65
Tuan Putri & Raja Iblis Season 2
66
Bulan Berkabut Lanjutan Novel Tuan Putri Dan Raja Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!