Ibuku Tega Menjualku Dengan CEO Sombong

Ibuku Tega Menjualku Dengan CEO Sombong

Bab 1

Namaku Tini Silviani, lahir dari keluarga yang sangat miris. tapi Tini tak gengsi dengan kehidupan nya.

"Tini? tolong kamu masak, buat adik kamu. mamak mau ke ladang dulu." teriak Ibu tasya mamak dari Tini dan sifa.

"Iya mak, sebentar aku siap siap dulu." jawab Tini yang selalu kena kemarahan sang ibu.

"Gak usah bantah, cepat sini." teriakan ibu sifa bak sembaran petir, yang menggonjang ganjing kan rumah nya, sampai sampai bergoyang goyang tu rumah, saking kenceng nya.

Tini pun bergegas ke tempat sumber suara, tak ingin ibu nya menunggu lebih lama.

"Adekmu mana? kalau belum bangun cepat bangunin sana." ketus ibu tasya.

Padahal ibu nya sendiri loh ini, kasar amat ya sama Tini. kenapa dengan sikap ibu nya Tini ya guys?

"Iya Mak. Tini mau ke kamar dulu." jawab Tini selembut mungkin.

"Iya." ujar tasya ibu nya tini.

Gegas Tini mulai melangkah menuju kamar sang adik, yang sangat susah untuk di bangun kan.

Sesabar itu ya tini dengan sikap acuh sang ibu! kalau aku mah dah pergi tuh dari hadapan nya.

Tini melangkah masuk menuju kamar sang adik, dan membangun kan nya. namun sang adik tak mengindahkan nya, jika sang kakak telah membangun kan nya.

Iya si sifa ini watak nya sebela dua belas lah sama tasya ibu nya, mungkin tak heran lah ya tini seperti itu. sudah makanan setiap hari nya.

"Dek ayo bangun, ibu sudah nunggu di ruang makan." ujar tini.

"Apaan sih kamu ini. enak enak tidur malah di bangunin." ketus sifa.

Huuu! orang lagi tidur kok di ganggu." gerutu sifa dalam hati.

Tini pun berlalu, dari hadapan adik nya itu. lanjut ke dapur lagi menyiap kan sarapan yang di buat tadi.

Tak terdengar suara suara petir yang menyambar di pagi hari, saat iya sedang tertidur lelap. mungkin sudah ke ladang ayah sama ibu pikir nya.

Bergegas Tini merapikan sragam dan berlalu meninggal kan adik ke sayangan nya itu.

Iya tak ingin terlambat ke sekolah nya.

Saat Tini sudah pergi, adik nya sifa pun bangun. dan terkejut saat melihat jam di atas nakas.

"Allohuakbar. sudah sangat terlambat ini aku ke sekolah! kak Tini mana sih nggak bangunin aku." ujar Sifa bermolog sendiri.

"Ah! tuh kan rasa nya rumah sudah sangat kosong, kayak di kuburan, sepi amat sih." sambung Sifa.

Gegas Sifa berlarian mencari handuk, tak di temukan di tempat nya.

kesal sih iya, karena hari sudah sangat siang dan sangat sangat terlambat.

"Ah, sebel deh. kemana sih naruh handuk kok susah amat." gerutu Sifa.

"Bisa bisa kena omel nih aku nanti, mau bolos aja deh. dari pada di sana kena hukuman, gak papa nanti aku bilang sama ibu kalau di tinggalin kak Tini aja. biar dia yang kena omel ibu." sambung sifa sambil bermain handphone, tak jadi membersihkan diri.

"Scrol scrol aja ternyata bosan juga ya, tidur aja deh kalau gitu." gumam nya dalam hati.

Saat menjelang siang, ibu serta ayah nya pulang dari ladang. serta membawa singkong untuk di makan nya.

Ya seperti itu lah keluarga Tini, makan apa adanya yang penting kenyang, tapi Tini tak mendapatkan perlakuan dari sang ibu dengan baik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!