Bab 3

Hari di mana kelulusan tiba, saat itulah Tini yang awal nya bahagia berubah menjadi kesedihan. bagai tersambar petir di siang bolong, kehidupan nya yang awal nya tidak terlalu senang, menjadi suram dalam hitungan detik.

"Ye! akhir nya kita lulus juga ya kak, kita lanjut sekolah bareng deh nantinya." ujar Sifa.

"Iya Sif." jawab Tini.

"Kenapa wajah mu kayak nggak senang gitu sih Kak." ucap Sifa.

"Nggak apa apa Sif." padahal hati nya sangat gelisah, sedih campur aduk menjadi satu, tapi dia bisa menyembunyikan nya dari sang adik.

"Nanti kita rayain ya kak di rumah, pasti seru deh." ucap Sifa.

"oke. ayo kita siap siap pulang ke rumah Sif." jawab Tini.

Singkat cerita ya guys, Tini sama Sifa sudah kembali ketempat dia berasal, bukan gua atau pun hutan ya! tapi rumah.

Dia di sambut hangat, sang ibu serta ayah nya di depan pintu. sampai sampai Sifa serta Tini kaget dan terjengkang ke luar. hahahaha ada ada saja ya.

"Mak ini apa apa an sih. ngagetin Sifa aja, kalau mau nungguin ya duduk manis di bangku no, di sono aja mak." ketus Sifa.

"Mak seneng Sif, akhir nya kamu lulus. mak kira kamu tidak lulus! kan bisa nerusin apa yang kamu pengen Nak." jawab Tasya.

"Oh iya ya. Sifa mau nya sama kak Tini juga ikut ya Mak." ucap Sifa.

"Tini. nggak mak boleh in sekolah lagi, Tini harus kerja. ke ekonomi bapak dan mak tidak cukup untuk membiayai kalian berdua." jawab Tasya.

"Kan nanti Tini tak sambi kerja serabutan Mak, biar tidak ngerepotin mak." sahut Tini.

"Tidak ya tidak Tini, mak sudah cari kerjaan yang bagus untuk kamu. gaji nya gede bisa buat aku shoping shoping.... eh maksud nya buat biayaya perkonomian mak serta bapak." jawab Tasya yang keceplosan tapi sudah di ralat nya, namun Tini curiga akan hal itu.

"Ibu kenapa sih ngatur ngatur Tini mulu! gantian Sifa dong jangan Tini aja." ketus Tini pada ibu nya.

"Dia tidak suka dengan Sifa, suka nya sama kamu." ketus Tasya tanpa sadar dia sudah keceplosan.

"Maksud dari perkataan Mak yang tadi apa? jawab Tini yang memalingkan wajah nya ke arah lain.

"Nggak apa apa." ketus Tasya yang tak mau di salah kan.

Terus aja gitu, nanti pasti ada balasan nya kan? apakah Tini mau, di jerat oleh sang ibu dalam lobang siksaan?

Kenapa mak kok kayak menyembunyikan sesuatu ya dari aku, perasaanku juga berubah jadi gelisah gini ya. apakah firasat ku aja, yang berlebihan gini." batin nya Tini.

Ya alloh ya tuhanku, kenapa hatiku jadi gelisah begini. tolong lindungi keluargaku dalam mara bahaya." ucap nya dalam hati.

Tini yang tidak tau, kelicikan sang ibu pun terus berdoa untuk keluarga nya. terbuat dari apa itu hati nya sabar banget ya.

Sang ayah yang tak memahami, tak ikut andil dalam persoalan istrinya. itu yang membuat Tasya jadi bernafas lega, karna sang suami tak curiga terhadap nya.

Akankah Bapak Rojak selaku ayah dari Tini serta Sifa tau akan kelicikan sang istri? yuk simak cerita nya ya guys.

Tini yang sedari pagi, memikirkan hal hal yang membuat nya gelisah pun, tak bisa tidur. sesaat dia menguap namun mata nya, nggak bisa terpejam kan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!