Kepergian Kakek.

Akhirnya pernikahan pun dilaksanakan di ruangan itu dengan dipimpin oleh pak Sobri yang memang seorang kyai.

Disaksikan oleh beberapa Dokter dan perawat yang bersedia menjadi saksi.

Walaupun dengan terbata - bata dan napas tersenggal-senggal, kakek dengan lancar menjadi wali nikah, dan Aditya dengan lantang mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan napas, Aditya memberikan mas kawin sebuah cincin berlian yang dikeluarkannya dalam dompet miliknya.Selama proses itu Fatimah hanya bisa menunduk sambil menangis tersedu-sedu.

Saatnya pun tiba, Aditya diminta pak Sobri memakaikan mas kawin berupa cincin di jari manis Fatimah, dengan sangat hati - hati Aditya mencoba memegang tangan Fatimah yang sekarang menjadi istrinya. Fatimah dengan ragu - ragu mengulurkan tangannya kepada Aditya, jantungnya berdegup kencang sekali. Perlahan tapi pasti Aditya meraih tangan Fatimah yang dilihatnya sedikit gemetaran dan dipakaikannya cincin itu di jari manis Fatimah. Itu adalah cincin milik almarhumah ibu Aditya yang selalu disimpannya dalam dompet, hanya itu kenangan satu - satunya dari sang ibu, dan kini diberikannya kepada Fatimah, istrinya.

Tanpa di perintah, Ayu mengabadikan proses pernikahan tadi dengan ponselnya. Ini akan menjadi bukti yang sangat kuat untuk diperlihatkannya nanti kepada pamannya Fatimah, begitu pikir Ayu.

Ayu lega karena kini Fatimah bisa bebas dari jeratan pamannya dan juragan Jarwo. Ayu yakin pria yang kini sudah menjadi suami Fatimah akan menjaga dan melindungi Fatimah dari mereka, karena walaupun sekilas Ayu bisa melihat rasa cinta yang tulus dari cara Aditya memandang Fatimah.

Setelah semuanya selesai, dokter meminta semua orang untuk keluar, karena keadaan kakek makin memburuk. Fatimah dengan berat hati meninggalkan kakeknya yang kini tidak sadarkan diri, walaupun dia sangat ingin bersama kakeknya karena mungkin ini adalah saat - saat terakhir baginya. Fatimah terduduk lesu sambil memeluk Ayu yang terus memberinya semangat. Aditya tidak bisa berbuat apa - apa, hanya bisa melihat Fatimah yang menangis dari kejauhan. Melihat Fatimah menangis seperti itu membuatnya merasa sangat sedih, ingin rasanya Aditya turut menenangkannya seperti yang dilakukan Ayu.Tapi itu tidak mungkin, Aditya tahu diri dia masih harus menjaga jarak dengan Fatimah, walaupun mereka sudah menjadi suami istri akan tetapi Fatimah tidak akan semudah itu menerima Aditya.

Tiba - tiba Dokter keluar dari ruangan, seketika semua orang menghampirinya dan menanyakan keadaan kakek.

"Karena faktor usia, tubuh Pak Ahmad menolak macam-macam obat yang kami berikan, jantungnya juga sudah terlalu lemah tidak kuat lagi memompa aliran darah, sekarang kita hanya bisa berserah diri kepada Allah untuk memberikan yang terbaik kepada Pak Ahmad, keluarga terdekat silahkan masuk untuk menemani beliau, mungkin ini akan menjadi saat saat terakhir beliau." Jelas dokter dengan panjang lebar.

Fatimah lemas mendengar penjelasan dokter, dia tidak sanggup berdiri lagi. Ayu mencoba membantu Fatimah sembari terus menguatkannya.

"Kamu harus kuat Fatimah, Sekarang masuklah ke dalam dan temani kakek." Kata Ayu sambil mencoba membuat Fatimah berdiri.

Aditya ingin sekali membantu tapi dia takut Fatimah akan menolak. Dengan perlahan Fatimah memasuki ruangan kakeknya, ada dua perawat yang berjaga di samping kakeknya. Salah satu perawat mempersilahkan Fatimah untuk duduk diatas kursi di samping kakeknya. Ternyata kakeknya tersadar, bibirnya tak henti-hentinya mengusap asma Allah.

"Kakek.." Ucap Fatimah sembari memeluknya.

"Mana suamimu?" tanya kakek dengan suara yang sangat pelan, dan dengan mata terpejam.

"Panggil suamimu kesini." Lanjut kakek dengan terbata - bata.

Fatimah meminta perawat memanggil Aditya.

Tak lama Aditya masuk dan berdiri di samping Fatimah.

"Saya titip Fatimah, jangan biarkan orang lain menyakitinya, buat dia bahagia" Ucap kakek dengan napas tersenggal-senggal dan membuka matanya melihat sendu ke arah Aditya.

"Iya kek, saya berjanji akan menjaga Fatimah dan membahagiakannya" Jawab Aditya sembari mendekatkan wajahnya ke arah kakek.

Tiba - tiba tangan kakek yang dipegang Fatimah terangkat dengan sangat pelan, ingin menggapai tangan Aditya, melihat itu Aditya cepat mengambil tangan kakek, kini tangan mereka bertiga saling berpegangan.Kakek kemudian kembali memejamkan matanya, napasnya semakin tidak beraturan, melihat itu perawat segera memanggil dokter.Fatimah segera membisiki telinga kakek dengan kalimat - kalimat tauhid.

"LAAILAAHA ILLALLAH" begitu bisik Fatimah berulang kali, yang diikuti oleh kakeknya.Air mata Fatimah terus berderai sambil terus melantunkan asma asma Allah di telinga kakeknya.

Tiba - tiba kakeknya berhenti mengikuti ucapan Fatimah.Dan terdengar suara

Ttttttiiiiiiiiiiiitttt .................

Yang sangat panjang dan nyaring di telinga.Fatimah memundurkan badannya, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kakinya tidak sanggup lagi menopang tubuhnya, dia terkulai lemas keatas lantai.Tapi sebelum dia terjatuh Aditya sudah memeluknya.Memeluk erat Fatimah yang kini menangis hebat di pelukannya.

Fatimah memasukkan wajahnya ke dalam dada Aditya dan tangannya melingkar erat di punggung. Di dalam dada Aditya, Fatimah hanya ingin menangis dengan puas berharap bisa mengurangi kesedihan yang mendalam di hatinya karena ditinggal kakeknya, dan kemudian diapun tidak sadarkan diri.

Segera Aditya membopong Fatimah keluar ruangan, dokter menyuruh Aditya untuk membawa Fatimah masuk ke salah satu ruangan dan membaringkan Fatimah di atas kasur, ayu yang juga berurai air mata membantu Aditya untuk menjaga Fatimah. Sementara Aditya dipanggil oleh staf rumah sakit, Aditya harus mengurus berbagai dokumen dan administrasi keuangan.

Tak lama paman datang bersama dengan istrinya dengan tergesa-gesa, setelah dikabari Pak Sobri.Mendengar kakek meninggal dunia, tidak terlalu membuat paman bersedih, segera dia memasuki ruangan kakek dan melihat jenazah kakek sebentar, kemudian dia keluar lagi.

Paman menanyakan keberadaan Fatimah pada Pak Sobri, kemudian pak Sobri menunjuk salah satu ruangan dan mengatakan kalau Fatimah pingsan.Paman berinisiatif untuk mengabari juragan Jarwo, biar bagaimanapun dia sudah berjanji akan membiayai semua biaya rumah sakit.Tapi pak Sobri mencegahnya, kemudian pak Sobri menunjuk seorang laki-laki yang sedang berjalan kearah mereka.

"Semua biaya rumah sakit sudah diselesaikan oleh dia."

"Dia, memangnya siapa dia?" tanya paman dengan heran.

"Dia suami Fatimah."

"Suami?!." Tanya paman semakin heran.

"Iya suami, sebelum meninggal kakek menikahkan Fatimah dengan dia." Kata Ayu yang tiba - tiba berdiri di belakang mereka.

Paman semakin bingung, tapi dia tak mempercayainya.

"Mana mungkin orang sakit bisa menikahkan orang." Kata paman sambil sedikit meledek omongan Ayu.

Dengan segera Ayu memperlihatkan rekaman video pernikahan Fatimah yang ada di ponselnya.Melihat video itu paman jatuh terduduk di kursi di sampingnya sambil memegang kepalanya, melihat itu istrinya merebut ponsel dari tangan Ayu yang juga ingin melihat video pernikahan itu.Tak lama kemudian Aditya berdiri dihadapan paman.

"Jadi anda Paman Fatimah yang ingin menjual Fatimah pada seorang kakek tua." Cetus Aditya dengan sinisnya.

Mendengar hal itu pamannya langsung berdiri dengan marahnya.

"Kamu, tak akan kubiarkan kamu merusak rencanaku, saya sebagai pamannya menolak pernikahan ini, saya wali Fatimah yang resmi, orang sekarat tidak layak dijadikan wali, saya wali sahnya dan saya menolak pernikahan ini, pernikahan ini tidak ada dan tidak sah " Teriak pamannya dengan nada emosi yang begitu tinggi.

"Silahkan saja Anda menolak, tapi Fatimah sudah menjadi istri sah saya dan saya akan segera melegalkan pernikahan kami.

"Tidak bisa, Fatimah tetap akan saya nikahkan dengan juragan Jarwo"

Melihat hal itu pak Sobri segera menengahi, pak Sobri meminta agar mereka menghormati Pak Ahmad yang baru saja tiada.

Ternyata Fatimah yang sudah sadar dari pingsannya melihat pertikaian antara pamannya dan Aditya. Lagi lagi Fatimah menangis.

Terpopuler

Comments

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

ancem di bawa ke jalur hukum juga ntar ciut pamannya, kicep, biar di di tagih hutang sama pak jarwo itu

2023-11-29

1

Mah Alyssa

Mah Alyssa

benar

2023-05-31

0

Noer Soleha

Noer Soleha

dasar Paman egois apa dia gak tau agama ya kok kayak gitu ngomongnya

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!