Kedatangan seseorang..

Keesokan harinya, berita tentang Fatimah dan Aditya tiba tiba menghilang, tidak ada satu stasiun televisi pun yang kini memberitakannya lagi.

Aditya cukup puas dengan kinerja orang orang kepercayaannya, setelah memastikan bahwa tidak akan ada wartawan yang menunggunya dan mewawancarainya di kantor, akhirnya Aditya berani pergi ke kantor seperti biasa.

Tapi gosip itu sudah terlanjur menyebar, seisi kantor sibuk membicarakan Aditya dan wanita misterius itu

"Wanita itu sungguh cantik " Kata salah satu karyawan.

"Iya, mereka kelihatan serasi" Timpal yang lain.

"Coba lihat mereka kelihatan seperti keluarga yang sangat bahagia"

"Iya, siapa sebenarnya wanita beruntung ini"

"Rasanya sungguh mustahil kalau Pak Aditya akan jatuh cinta pada wanita berjilbab"

"Iya benar, aku tak menyangka, secara para mantannya wanita seksi semua"

"Apalagi mantan istrinya"

"Tapi menurutku lebih cantik wanita berhijab ini dibanding mantan istrinya"

"Ya iyalah, secara mantannya cuma cantik karena makeup, coba lihat deh kalau wanita ini tanpa makeup tapi cantiknya tuh alami"

"Wah kalau aku sih dukung Pak Aditya sama wanita ini, serasi banget"

"Coba lihat deh kelihatan sekali kalau wanita ini sayang sama anaknya Pak Aditya"

"Pak Aditya juga sepertinya suka sama wanita ini "

"Iya, coba lihat, di video ini Pak Aditya sering curi curi pandang melihatnya"

"Iya kamu benar "

Para karyawan sedang berkumpul dan bergosip sambil melihat video itu di layar ponsel, hingga mereka tak menyadari jika Aditya telah berdiri lama memperhatikan dan mendengarkan semua percakapan mereka.

Tiba tiba salah seorang diantara mereka menyadari kehadiran Aditya, dengan segera dia memberi tahu temannya yang lain, sontak mereka semua terlihat kaget dan ketakutan.

Ternyata Aditya tidak marah, dia langsung masuk ke dalam ruangannya. Tak lama disusul sekretarisnya yang memberitahu jadwalnya hari ini.

Sepeninggal sekretarisnya, Aditya buru buru mengeluarkan ponsel miliknya, untuk melihat video yang sedang beredar tentang dirinya dan Fatimah.

Aditya memperhatikan dengan seksama, apa yang dikatakan oleh semua karyawannya tadi memang benar, bahkan dari video tampak tidak jelas karena diambil secara diam-diam ini Fatimah tampak terlihat sangat cantik, lagi lagi Aditya membenarkan apa yang dikatakan para karyawannya tadi, memang Fatimah jauh lebih cantik jika dibandingkan dengan Sherly.

Tiba tiba terdengar suara pintu diketuk.

Seseorang masuk dan berjalan menghampirinya lebih dekat.

"Selamat pagi pak, saya sudah mendapatkan orang yang merekam video Anda dan orang yang menyebarkannya ke internet, mereka orang yang sama pak, ini data pribadinya " Kata asisten pribadinya sambil menyodorkan sebuah map.

Aditya dengan cepat mengambil dan membaca apa yang ada dalam map itu.

"Tim pengacara kita sudah siap untuk melayangkan gugatan pada orang itu " Tambah sang asisten dengan lantang.

"Tidak, tidak perlu, kita tidak akan menuntutnya " Jawab Aditya membuat asistennya heran.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu "

Aditya tidak ingin memperpanjang masalah ini, dia tahu sedang berhadapan dengan seorang wartawan, menuntutnya justru akan menarik kembali perhatian media massa dan juga publik, maka bukannya akan semakin mereda, berita ini akan semakin naik daun.

Aditya yakin lama kelamaan berita ini akan tenggelam dengan sendirinya ditambah stasiun televisi tidak pernah lagi membahasnya.

Sore hari

Aditya memutuskan untuk pulang cepat hari ini, karena semua pekerjaan telah selesai dengan cepat tidak seperti biasanya, Aditya juga tidak betah berlama-lama diam di kantor mengingat ada saja karyawannya yang diam diam masih membicarakan dirinya.

Aditya melajukan kendaraannya dengan sedikit cepat, dia terlihat ingin segera sampai dirumah, entah mengapa akhir akhir ini dia lebih betah dirumah tidka seperti biasanya.

Di rumah.

Kedatangannya disambut oleh Zahra yang berjingkrak senang.

"Tumben nak masih sore tapi sudah pulang " Tanya nenek heran.

"Pekerjaan di kantor hari ini sedang tidak banyak nek, aku juga sedang ingin bermain bersama Zahra " Jawab Aditya sambil terus mencium dan memeluk Zahra berkali kali.

"Kebetulan kalau begitu, kamu bisa menjaga Zahra sebentar karena Fatimah sedang kedatangan tamu " kata nenek.

Aditya terlihat kaget sekaligus dibuat penasaran dengan tamu Fatimah.

"Zahra, main sama papah dulu ya, nenek akan masuk dulu ke kamar " kata nenek sambil beranjak bangun dari duduknya dengan dibantu oleh bik Minah yang selalu setia berada di sampingnya.

Aditya semakin dibuat penasaran terlebih dia mengetahui jika tamu yang datang menemui Fatimah adalah seorang pria, dan mereka sedang berbicara di taman belakang rumah.

Rasa penasaran Aditya tidak tertahankan lagi, dengan berpura pura mengajak Zahra bermain, mereka pergi ke halaman belakang.

Aditya melihat Fatimah dan tamunya sedang duduk dan mengobrol di bangku taman dengan berjauhan, Aditya mengerutkan keningnya melihat Fatimah yang rupanya sedang menangis terisak.

Cukup lama Aditya memperhatikan hingga akhirnya Fatimah menyadari bahwa tuannya yang memperhatikan, segera dia beranjak dari duduknya, menyeka air matanya. Tamunya pun ikut terbangun dan menganggukkan kepalanya kepada Aditya.

"Baiklah, aku pergi dulu Fatimah " Pria itu berpamitan.

Fatimah mengangguk.

"Simpan nomor ponselku "

"Iya " Jawab Fatimah pelan.

Setelah tamunya pergi Fatimah segera menghampiri Aditya yang masih menggendong Zahra.

"Nona, mari kita mandi dulu." Ajak Fatimah.

Zahra mengangguk.

Fatimah mengambil Zahra dari gendongan ayahnya.

"Siapa dia?" Tanya Aditya tiba tiba tak kuasa memendam rasa penasarannya.

Fatimah kaget mendengar pertanyaan tuannya mungkinkah dia telah marah karena dirinya yang telah menerima seorang tamu lelaki.

"Teman saya dikampung tuan, dia mengetahui saya disini karena berita itu " Jelas Fatimah dengan suara pelan sambil menggendong Zahra dan wajah yang menunduk, kemudian pergi meninggalkan Aditya yang terlihat masih ingin mengajukan pertanyaan.

Dengan perasaan yang dongkol, Aditya kemudian berjalan memasuki kamarnya.

"Kenapa rasanya aku sangat kesal " Gumam Aditya.

Aditya menghempaskan tubuhnya pada tempat tidurnya, perasaannya semakin tak menentu, berbagai pertanyaan berkecamuk di hatinya, mengenai siapa sebenarnya tamu itu, apa hubungan diantara keduanya dan kenapa Fatimah tadi menangis.

Sementara Fatimah segera memandikan Zahra, walaupun begitu pikirannya dipenuhi dengan kedatangan Angga.

Fatimah mengingat kejadian tadi sore, bik Minah memanggilnya karena ada seseorang yang datang mencarinya, tentu saja Fatimah kaget karena dia tidak mengenal seorang pun di kota ini.

Perlahan Fatimah berjalan keluar rumah, dilihatnya ada seorang laki-laki yang berdiri membelakanginya. Tiba tiba laki laki itu berputar menghadap ke arah Fatimah.

"Kak Angga..." Fatimah terlihat kaget.

"Fatimah, apa kabar? " Tanya Angga dengan wajah yang berseri-seri.

Karena merasa tidak enak jika mengajak Angga masuk ke dalam rumah, maka Fatimah mengajak Angga untuk mengobrol di taman saja.

Ternyata Angga mengetahui keberadaan Fatimah dari berita di televisi yang kemarin sempat heboh, Angga mengetahui kalau kabar itu tidak benar, karena memang Angga sudah mengetahui bahwa Fatimah sedang berada di kota dan bekerja sebagai pengasuh anak dari Ayu.

Angga bercerita kalau selama ini dia mencarinya setelah mendapat kabar bahwa Fatimah kabur ke kota untuk menghindari perjodohannya dengan juragan Jarwo.

Angga merasa bersyukur karena berkat berita di televisi itu, akhirnya dirinya bisa mengetahui keberadaan Fatimah sekarang.

"Kamu betah kerja disini " Tanya Angga.

Fatimah menganggukan kepalanya.

Keduanya berbicara dengan saling menundukkan kepalanya, walaupun Angga sangat ingin melihat wajahnya, tapi dia tahu Fatimah tidak akan menyukainya, dia sangat hafal betul jika Fatimah sangat menjaga pandangannya dari lelaki yang bukan mahramnya.

"Alhamdulillah kak, Fatimah merasa seperti menemukan keluarga yang baru, semua orang disini baik sekali " Jawab Fatimah sambil tersenyum tanpa memandang wajah Angga.

"Syukurlah, aku senang mendengarnya " Jawab Angga senang.

"Fatimah, sudah tiga tahun kita tidak bertemu, maafkan aku, aku bekerja sambil kuliah, karena itulah aku tidak pernah pulang kampung "

"Aku mengerti kak " Jawab Fatimah pelan.

Mereka terdiam beberapa saat.

"Fatimah, apa kamu menungguku ?" Tanya Angga mengejutkan Fatimah.

Fatimah terdiam tidka menjawab.

"Aku harap kamu menolak perjodohan itu karena kamu menungguku " Lanjut Angga penuh harap.

"Tunggulah disini sebentar lagi saja, setelah itu aku akan menjemputmu, kita akan kembali ke kampung bersama, aku akan melamar kamu di hadapan kakek dan pamanmu "

Fatimah semakin menundukkan kepalanya, tanpa terasa air mata mengalir di pipinya.

"Jangan menangis Fatimah, karena itu akan membuatku sedih "

"Maafkan aku yang telah membuatmu menungguku dengan lama, seandainya aku segera kembali ke kampung, mungkin kamu tidak akan mengalami ini semua "

Keduanya terdiam sesaat.

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

jangan sampai om nya tau jg fatima dimna dr itu brita hadeh

2023-12-12

0

Noer Soleha

Noer Soleha

tapi aq sukanya Fatimah sama Papa Aditya saja

2023-03-20

1

Amalia Rachmadi

Amalia Rachmadi

ayo Adiiittt
gerceeeeppp

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!