Kabar Buruk..

Nenek mendengar kabar dari bi Minah kalau Fatimah masih belum memberikan jawaban kepada Angga.

Hal itu memberi secercah harapan kepada nenek untuk tetap menjadikan Fatimah sebagai menantunya. Dengan tidak segera mengiyakan ajakan Angga untuk pulang kampung, menandakan ada satu keraguan dalam diri Fatimah untuk menikah dengan Angga, begitu pikir nenek.Tapi apakah keraguan itu? Mungkinkah karena Zahra? Nenek menduga-duga.

Nenek sangat mengerti jika Fatimah pasti merasa berat hati berpisah dengan Zahra, apalagi melihat reaksi Zahra yang menangis seperti kemarin akan semakin membuat Fatimah tidak bisa meninggalkannya.

"Kalau begitu aku harus menjadikan Zahra senjataku" Gumam nenek dengan tersenyum.

Semenjak kedatangan Angga, Fatimah terlihat murung dan tidak bersemangat, sudah pasti Fatimah merasa bingung dengan keputusan yang harus diambilnya, haruskah dia menerima lamaran Angga, namun bagaimana dengan Zahra, Fatimah sangat berat meninggalkannya, ditambah Zahra yang semakin lengket saja dengannya.

Tiba tiba ponselnya berdering, Ayu menghubunginya.

"Assalamualaikum Ayu "

"Waalaikum salam Fatimah"

"Fatimah, kakek sakit, sekarang beliau ada di rumah sakit."Ucap Ayu di ujung telepon.

Fatimah tersentak.

"Sakit apa Yu?" Tanya Fatimah dengan gemetar.

"Kata dokter, kena serangan jantung."

"Ya Allah.." Fatimah terisak menangis tersedu-sedu.

"Aku akan segera kesana, tolong jaga kakek"

Fatimah segera membereskan baju - bajunya, para pembantu lain yang sudah mengetahui apa yang terjadi mencoba menenangkannya, dan mencoba membantu Fatimah.

Nenek yang mendengar kabar itu dari bi Minah, segera nenek menemui Fatimah.

"Tenangkan dirimu nak " Nenek memeluk Fatimah yang terus menangis.

"Pergilah, mang Redo akan mengantarmu" Nenek segera menyuruh bi Minah untuk segera memanggil mang Redo dan menyuruhnya menyiapkan mobil.

"Tidak usah nek, biar saya naik bis saja "

"Akan butuh waktu yang lama jika kamu naik kendaraan umum "

Akhirnya Fatimah menuruti keinginan nenek, segera dia naik ke mobil setelah berpamitan dengan semua orang, kecuali Zahra, karena beberapa orang pembantu yang lain sudah membawa Zahra bermain untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak melihat kepergian Fatimah karena jika sampai Zahra melihat Fatimah pergi sudah pasti akan membuatnya mengamuk dan menangis histeris.

Mengingat hal itu membuat Fatimah sangat sedih. Zahra pasti akan segera mengetahui kepergiannya. Fatimah tak kuasa membayangkan apa yang terjadi kalau Zahra tahu bahwa Fatimah sudah pergi meninggalkannya. Fatimah semakin terisak dalam tangisnya selama di dalam perjalanan.

Mang Redo membawakan mobilnya dengan sangat cepat, dia merasa iba dan kasihan kepada Fatimah yang sepanjang perjalanan terus saja menangis.

Akhirnya mereka sampai di Rumah Sakit yang dituju, setelah mengucapkan terima kasihnya kepada mang Redo, Fatimah segera memasuki lobby rumah sakit, lalu bertanya kepada staf rumah sakit, yang kemudian menunjukan arah dimana ruangan kakeknya dirawat.

Fatimah berjalan ke ruangan dengan tergesa-gesa, hingga akhirnya dia melihat Ayu dan beberapa orang.

"Bagaimana keadaan kakek ?" Tanya Fatimah melihat Ayu dengan panik.

"Keadaannya masih kritis, kakek masih di dalam " Jawab Ayu sambil kemudian memeluk Fatimah erat. Pak Sobri ayahnya ayu menghampiri keduanya dan menyuruh Fatimah segera melihat keadaan kakeknya. Fatimah pun bergegas akan masuk kedalam ruangannya, sekilas dia melihat pamannya yang melihatnya dengan tajam, akan tetapi Fatimah tidak menghiraukannya.

Dengan pelan Fatimah menghampiri kakeknya yang terbaring di ranjang. Fatimah melihat banyak sekali kabel dan selang yang terhubung dari badan kakeknya ke banyak mesin. Dengan hati hati Fatimah memegang tangan kakeknya. Diciuminya tangan renta kakek yang sudah membesarkannya dengan sepenuh hati.Sekuat apapun Fatimah menahan tangis, air matanya tetap mengalir deras di pipinya. Fatimah hanya mencoba untuk tidak mengeluarkan suara. Cukup lama Fatimah berada di ruangan itu, selama itu pula dia terus memegang tangan kakeknya dan sesekali diciuminya. Sampai akhirnya perawat mempersilahkan Fatimah untuk menunggu diluar karena pasien harus beristirahat.

Diluar ruangan masih ada Ayu dan ayahnya yang dengan sabar menunggu, dipeluknya lagi sahabat karibnya itu. Mereka terlibat percakapan, Fatimah bertanya banyak hal, kenapa bisa kakeknya terkena serangan jantung, Ayu menjawab yang pertama menemukan kakeknya tergeletak di rumahnya adalah ayahnya dan mereka tidak tahu apa penyebab serangan jantung itu.Fatimah baru menyadari pamannya tidak ada disitu, hanya ada istrinya yang duduk depan Fatimah.

"Apa kabar Bi" Tanya Fatimah menyapa bibinya.

"Baik.." Jawab bibinya dengan acuh tak acuh sambil memalingkan wajahnya.

Fatimah tahu bibinya marah kepadanya karena masalah perjodohan itu.Tapi sekarang dia tidak peduli pada paman dan bibinya yang membencinya, dia hanya ingin kakeknya segera sembuh seperti sediakala.

Menjelang Malam

Fatimah menyuruh ayu dan Pak Sobri untuk pulang dan beristirahat, tak lupa dia mengucapkan terimakasih. Fatimah mengantar kepulangan mereka sampai di lobby rumah sakit, merekapun berjanji pasti akan datang lagi esok hari, dan Ayu berjanji akan membawakan Fatimah makanan.

Tak lama bibinya pun pergi tentu saja tanpa pamit kepadanya, kini hanya dia sendiri yang menunggui kakeknya.

Fatimah hanya bisa melihat kakeknya dibalik kaca, dalam hatinya tak henti - henti Fatimah berdoa, agar kakeknya segera sadar dan sehat seperti sediakala.

Fatimah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 21.45, dia pergi mencari mushala untuk melaksanakan shalat Isya. Dalam doanya Fatimah memohon kesembuhan untuk kakeknya kepada Allah SWT.

Fatimah tak ingin berlama - lama meninggalkan kakeknya, segera setelah melaksanakan shalat dia kembali ke ruangan kakeknya.Waktu sudah menunjukkan pukul 23.05, akan tetapi Fatimah belum merasakan kantuk, pikirannya melayang kemana - mana, selain memikirkan sang kakek, Fatimah juga memikirkan Zahra. Fatimah mengkhawatirkan keadaannya, dan hanya bisa berharap semoga Zahra baik - baik saja sepeninggalnya, hanya itu yang Fatimah harapkan.

Mengingat Zahra membuatnya ingin menangis, air mata pun meleleh di pipinya, memikirkan bisa saja dia tidak akan bertemu lagi dengannya. Ingin rasanya Fatimah menelepon Rini dan menanyakan keadaan Zahra, tapi niat itu diurungkannya mengingat hari sudah malam, Fatimah tidak ingin mengganggu waktu istirahat Rini sahabatnya.

Terpopuler

Comments

MJ

MJ

Satu2nya cara kamu mendapatkan kakek dan Zahra ya hanya dgn kamu nikah sama Aditya Mba Fatim. Kamu nikah sama Angga kamu kehilangan Zahra. Tdk ada pilihan lain Mba Fatim. Aku setuju kamu sama Papanya Zahra😁

2023-04-26

0

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

klo kakek meninggal nanti walinya fatimah si paman kurang ajar,pasti dia milihnya adit😄
jodoh akan bertemu meskipun caranya menyakitkan...

2022-12-08

0

Ira

Ira

ayu nanti jodohnya angga...🤭😀

2022-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!