"Daddy, Earl memaksaku tidur dengannya!" jawab Chloe.
Chloe akhirnya menceritakan kronologi semalam, sementara Earl yang kesal karena Chloe selalu mengadu pun mengakui perbuatannya dan memberikan alasan menohok yang membuat Chloe tak berkutik.
"Dad, Chloe bilang ingin melahirkan sepupu untuk Erick. Aku hanya membantu mewujudkan keinginannya. Apa aku salah?" tanya Earl dengan memasang wajah super polos.
"Chloe?" panggil Davina dan Jeremy bersamaan.
Pandangan mereka tertuju ke arah Chloe. Menantikan penjelasan dari menantu kesayangan yang langsung bodoh begitu mendengar pembelaan Earl.
"I-iya, aku memang pernah bilang begitu. Tapi,-"
Chloe tidak melanjutkan kalimatnya lagi. Karena dibawah selimut sana, tangan Earl sudah meremas tangannya seolah memberinya peringatan agar tidak sembarangan bicara.
Melihat tingkah anak dan menantunya, Jeremy dan Davina tersenyum simpul. Tidak ingin memperpanjang masalah itu karena yang mereka lakukan bukanlah sebuah kesalahan. Jeremy bahkan mendekati Earl, menepuk pundaknya sembari membisikkan pujian untuknya. "Good job, Boy!"
Jika Jeremy mendekati Earl, maka disisi lain Davina bergegas mendekati Chloe.
"Sakit?" tanya Davina.
Chloe menganggukkan wajahnya yang memerah. Tentu saja sakit, Earl kan menghajarnya habis-habisan semalam.
"Itu karena kamu baru pertama kali melakukannya. Kamu akan sembuh setelah satu atau dua hari," kata Davina.
Ibu mertua berhati malaikat itu menenangkan Chloe dengan pelukan. Tapi ketenangannya hancur setelah mendengar kata-kata ayah mertuanya.
"Ma, biarkan Chloe istirahat di kamar Earl. Earl, titip Chloe, ya. Lain kali jangan terlalu kasar, oke?" kata Jeremy.
Dua orangtua itupun melenggang pergi. Meninggalkan Chloe bersama Earl yang tersenyum lebar karena terbebas dari omelan orangtuanya.
"Buka kakimu!" perintah Earl.
Chloe nyaris menendang Earl, untung dia sempat melihat obat semacam salep yang dipegang Earl.
"Kamu mau apa?" tanya Chloe tanpa menurunkan kewaspadaannya.
"Dasar mesum. Aku hanya ingin mengobati lukamu," jawab Earl.
"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri!" tolak Chloe.
Satu minggu kemudian.
Sepasang suami istri yang tidak saling mencintai itu kembali ke rutinitasnya masing-masing. Hari itu, di lantai tertinggi perusahaan Earl tampak berbincang dengan James.
"Xinhua ingin bekerjasama dengan kita?" tanya Earl.
"Benar, Tuan!" jawab James.
Earl berpikir sejenak. Xinhua adalah perusahaan besar yang menjadi targetnya, tapi dia belum pernah menghubungi mereka untuk menawarkan kerjasama.
"Apa Chloe yang melakukannya?" tanya Earl.
"Benar, Tuan!" jawab James.
"Baiklah, atur pertemuan dengan mereka untuk mendiskusikannya. Lalu tolong pesankan seikat bunga untukku," kata Earl.
"Bunga?" tanya James.
"Untuk ibuku," jawab Earl.
Hari itu adalah hari ibu. Earl ingin memberikan bunga untuk Davina seperti biasanya.
"Oh, saya kira untuk Nona Chloe!" kata James.
Ekspresi Earl langsung berubah. Kemarin semuanya sudah terungkap. Chloe terbukti tidak sengaja menabraknya hari itu. Earl bahkan mendapatkan pakaian Chloe yang koyak setelah dirusak Erick.
Rasa bersalah menyeruak di benak Earl. Dia terlanjur memperlakukan Chloe dengan buruk, terlanjur menikahinya bahkan terlanjur merenggut kehormatannya. Baiklah, Chloe memang bersalah karena menabraknya sampai buta, tapi matanya masih bisa disembuhkan. Berbeda dengan keperawanan milik Chloe yang sekali hilang maka tidak akan bisa dipulihkan.
"Tuan?" panggil James melihat majikannya melamun.
"Tolong beritahu Chloe. Suruh dia kemari, kita akan pulang dalam lima menit!" titah Earl.
Mendengar permintaan Earl, James tersenyum tipis. Senang karena tuan mudanya mulai melunak. Sayangnya Chloe sedang tidak ada di ruangannya sekarang.
"Tuan, Nona Chloe sedang menghadiri reuni sekolah. Belum terlambat untuk menyusulnya sekarang," tawar James.
"Kalau begitu tunggu apalagi. Bawa aku kesana sekarang. Aku paling tidak suka wanita bersuami keluyuran seperti itu!" kata Earl.
Sementara itu di acara reuni sekolah.
"Aku bersumpah, ini adalah terakhir kalinya aku ikut reuni," batin Chloe.
Chloe meminum anggurnya dengan elegan. Tidak menghiraukan ocehan teman-temannya yang sedari tadi menggunjingnya. Penggoda calon ipar, wanita matre, dan bersuamikan pria cacat adalah sederet hinaan yang disematkan untuknya.
"Mana suamimu yang cacat itu. Kenapa datang sendirian. Jangan-jangan kamu mau menggoda pria lain," sindir Sheilla.
"Sheill, waspadalah! Mungkin dia belum move on dari Erick," lanjut Bella.
Dua wanita yang sekarang sudah menjadi sepasang bestie itu melempar senyum, lalu bersulang untuk merayakan ketidakberdayaan Chloe. Saat itulah Erick yang datang sebagai pasangan Sheilla ikut bergabung.
"Sayang, ternyata kamu disini. Aku mencarimu sejak tadi," sapa Erick dengan menggandeng Sheilla. Melihat Erick dan Sheilla yang romantis, Bella pun menyindir Chloe.
"Sepertinya hubunganmu dengan suamimu tidak begitu baik. Apa kamu bahagia menikah dengannya?" sindir Bella.
"Sudah bangkrut, cacat, impoten pula. Kasihan sekali nasibmu, Chloe!" timpal Sheilla.
"Lucunya kamu ingin memberikan banyak sepupu untukku. Chloe, pamanku impoten dan dia tidak mencintaimu. Bagaimana caramu melahirkan anak?" tanya Erick.
Seisi ruangan menertawakan Chloe. Sementara Chloe tampak acuh dengan gosip miring itu. Tapi Sebastian Earl Sanders, pria yang sudah datang bersama James dan Bob itu tidak akan membiarkan istrinya dipermalukan seperti itu.
"Sayang, maaf aku terlambat!" kata Earl.
Seisi ruangan melihat kearah Earl. Meskipun buta dan duduk di kursi roda, tapi kharismanya tidak pernah luntur. Teman-teman Chloe bahkan mulai berbisik memuji ketampanannya. Sementara itu, Chloe hanya mematung. Apakah pria yang saat ini menggenggam tangannya itu benar-benar Earl?
"Sayang, kenapa diam. Masih marah karena aku datang terlambat?" tanya Earl.
Kali ini Earl tidak hanya mengatakan kata-kata mesra, tapi berdiri dan memberikan sebuah kecupan di kening Chloe.
"Aku terlambat karena membeli bunga ini untukmu!" lanjut Earl.
Chloe mulai salah tingkah dan teman-teman Chloe mulai iri. Meskipun Earl cacat tapi Earl memperlakukan Chloe dengan manis. Wanita mana yang tidak ingin diperlakukan seperti itu. Menyadari Earl sedang membantunya, Chloe pun tidak segan menunjukkan bakat aktingnya.
"Ya, aku marah karena kamu membuatku menunggu lama," jawab Chloe.
"Baiklah, aku sudah datang jadi jangan marah lagi. Ayo pulang saja, sepertinya mereka tidak menyukaimu," ajak Earl.
Chloe mengiyakan ajakan Earl, tapi Earl masih sempat-sempatnya mencari Erick.
"Kudengar keponakanku juga ada disini. Dimana dia?" tanya Earl.
"Aku disini, paman!" jawab Erick.
"Pastikan menyiapkan hadiah untuk menyambut kelahiran sepupumu. Oh iya, sebaiknya kamu segera menikah. Apa kamu tidak kasihan dengan wanita itu. Dia sudah mengandung anakmu tapi kamu belum memberinya status yang jelas," sindir Earl.
"Tenang saja, paman! Aku akan segera menikah. Jangan lupa hadir di pernikahanku nanti," kata Erick.
"Kami pasti akan datang," janji Earl.
Earl dan Chloe pun meninggalkan tempat itu setelah mengumbar kemesraan palsu. Mengabaikan mereka semua yang mulai meragukan tentang gosip miring yang menerpa mereka.
"Terimakasih," kata Chloe sesampainya di mobil.
Bukannya menyahut, Earl malah meminta barang milik Chloe.
"Berikan dua hadiah pemberian orangtuaku hari itu!" pinta Earl.
"Tidak mau!" tolak Chloe.
"Chloe Sanders, aku bilang berikan!" paksa Earl.
Dengan berat hati, Chloe menyerahkan dua hadiah itu. Sedikit kesal karena Chloe belum sempat menikmatinya karena sibuk bekerja. Tapi matanya langsung membulat saat Earl mengeluarkan dua benda yang sama dari balik jasnya.
"Aku tidak kekurangan uang. Jadi kembalikan punya mereka dan gunakan milikku," kata Earl sembari menyodorkan kunci mobil dan kartu hitam lainnya.
"Kenapa kamu memberikan ini padaku?" tanya Chloe menaruh curiga.
"Aku ingat, aku belum memberikan nafkah untukmu," jawab Earl.
...***...
Sebastian Earl Sanders
Chloe Adisty
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments