"Jadi begini rasanya jadi konglomerat. Pantas saja Bella kebelet sekali ingin menjadi istri Earl," gumam Chloe sembari menimang kunci dan kartu pemberian mertuanya.
Chloe yang sekarang sudah berbeda. Bukan hanya mendapatkan kamar super besar, dia juga diperlakukan layaknya ratu dengan sederet fasilitas mewah. Davina bahkan memberikan satu unit Rolls-Royce secara pribadi sementara Jeremy memberikan satu buah black card sebagai permintaan maaf atas perlakuan Earl yang kasar.
Rasa penasaran pun menggelitik benak Chloe. Jika dengan menjadi istri Earl akan mendapatkan kemewahan ini, kenapa Belinda mengirimnya sebagai pengantin Earl. Bahkan meskipun Earl buta dan Jeremy meminta pertanggungjawaban Chloe, seharusnya Belinda tidak menyerah mengingat sifatnya yang matre.
"Mungkinkah terjadi sesuatu?" batin Chloe.
Meskipun kepo dengan alasan Belinda, tapi Chloe tidak ingin ambil pusing. Karena Chloe lebih memilih memikirkan cara untuk membalas kebaikan mertuanya.
"Sudahlah, lebih baik aku menyenangkan daddy dan mommy. Karena berkat mereka aku bebas dari Earl," gumam Chloe.
Senyum lebar menghiasi bibir Chloe. Terkadang tertawa, terkadang menggoyangkan kaki-kakinya layaknya ikan duyung. Tingkahnya yang kekanakan itu baru berhenti setelah Bob memanggilnya.
"Nona Chloe, ada tamu!" panggil Bob.
Ekspresi Chloe langsung berubah. Memangnya kemana perginya sang pemilik rumah sampai Chloe yang harus turun tangan menemui tamu.
"Memangnya Earl kemana?" tanya Chloe setelah membuka pintu.
"Tuan Earl sedang di kamar mandi!" jawab Bob.
Tentu saja itu bohong. Sebenarnya Earl sedang menikmati waktu santainya. Tapi karena tamu yang datang adalah Erick, Earl meminta Bob agar Chloe saja yang menemui Erick. Earl ingin tahu, apa yang dibicarakan Chloe dan Erick saat dirinya tidak ada.
Dengan malas, Chloe pun turun. Dan begitu melihat siapa yang datang, suasana hatinya langsung berubah seketika.
"Ck, pasti Earl sengaja agar aku bertemu dengan pria sialan itu!" gerutu Chloe.
Meksipun moodnya berubah total, Chloe tetap menyambut Erick. Dengan statusnya sebagai istri sekaligus menantu Jeremy, Chloe yakin Erick tidak akan macam-macam meskipun Chloe sudah memberikan tendangan pemutus keturunan di pertemuan terakhir mereka.
Dengan percaya diri, Chloe menyambut Erick. Bahkan memanggilnya dengan sebutan yang membuat Sheilla jijik.
"Keponakanku tersayang, pagi-pagi begini sudah menemui paman dan bibi. Ada apa?" tanya Chloe dengan senyum mengembang.
Sheilla berdecak pelan mendengar sambutan Chloe. Sementara Erick hanya tersenyum tipis, dia yakin Chloe sengaja bertingkah demikian agar terlihat baik-baik saja.
"Bibi Chloe, dimana paman Earl? Aku kemari ingin meminta maaf karena tidak sempat menghadiri upacara pernikahan kalian tempo hari," kata Erick dengan menyodorkan sekotak hadiah.
"Tidak apa-apa, kami juga tidak mengharapkan kedatangan kalian. Karena kami sudah menerima hadiahnya, kalian bisa pergi sekarang!" usir Chloe.
Gadis itu bersikap layaknya Nyonya Earl sungguhan. Menyerahkan hadiah itu pada Bob lalu duduk di sofa tanpa menghiraukan Erick dan Sheilla. Sheilla yang sejak awal muak dengan tingkah Chloe pun menegurnya dengan menyelipkan sebuah peringatan.
"Chloe, begini kah caramu menyambut kami. Apa kata orang seandainya mereka tahu seperti inilah sikap Nyonya Earl?" tanya Sheilla.
Mendengar kritik dari Sheilla, Chloe malah tertawa. Lalu meminum segelas jus dengan elegan sebelum mengingatkan Sheilla dengan teguran keras.
"Hei, pelakor sepertimu tidak pantas berbicara denganku, apalagi mengkritikku!" kata Chloe.
Sheilla yang direndahkan mulai terpancing emosinya. Wanita itu langsung melangkah dan nyaris menampar Chloe, tapi Erick menahannya dengan alasan kesehatan calon anak mereka.
"Sayang, tahan emosimu. Itu akan mempengaruhi perkembangan calon anak kita!" larang Erick.
Secara otomatis, Chloe melirik perut Sheilla yang tidak lagi rata. Satu alisnya terangkat, tidak menyangka Sheilla akan hamil secepat itu.
"Wah, tok cer sekali. Kalian pasti sering bercinta di belakangku selama ini. Selamat ya?" puji Chloe.
"Lalu bagaimana denganmu. Kapan kamu hamil. Aku sudah tidak sabar menyambut kelahiran sepupuku!" sindir Erick.
Dengan perangkai Earl yang setia, Erick yakin Earl tidak akan pernah menyentuh Chloe apalagi setelah Chloe membuatnya cacat. Erick juga yakin Chloe akan diperlakukan layaknya sampah dan hanya akan menjadi hiasan ranjang yang tak terjamah. Terlebih saat Yasmine, kekasih Earl kembali dari luar negeri suatu hari nanti.
"Tunggu saja, aku pasti akan memberikan banyak sepupu untukmu!" kicau Chloe.
"Aku berharap itu tidak akan lama," sindir Erick.
Setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya, Erick dan Sheilla pun memutuskan pergi. Sementara Chloe langsung membanting hadiah yang sempat dia serahkan pada Bob.
"Bob, lain kali jangan pernah membiarkan pria itu masuk ke rumah ini lagi!" larang Chloe.
Belum juga reda amarahnya, Earl yang muncul dengan kursi roda malah mengejek Chloe yang membuat gadis itu semakin emosi.
"Oh, kasihan sekali. Jadi kamu benar-benar diselingkuhi?" ledek Earl.
"Bukankah aku sudah mengatakannya padamu malam itu?" tanya Chloe.
Gadis itu melipat dua tangannya sembari melihat Earl yang terus tertawa di atas penderitaannya. Anehnya, begitu mengetahui Erick benar-benar selingkuh, Earl justru mencurigai Chloe.
"Jadi kenapa kamu menerima tawaran ayahku. Ingin menikmati hartaku karena gagal menikmati harta Erick?" tanya Earl.
Jujur saja Chloe sakit hati dengan tuduhan semacam itu. Tapi percuma menjelaskan pada Earl yang terlanjur membencinya.
"Earl Sanders, aku bukan wanita seperti itu!" kilah Chloe.
Chloe pun memutuskan untuk pergi. Enggan menghabiskan waktunya bersama Earl yang terus memojokkannya. Sayangnya Earl keburu memperingatkan Chloe tentang anak.
"Chloe, aku tidak tertarik bermain dengan lubang yang pernah dimainkan Erick. Jadi jangan pernah bermimpi melahirkan sepupu untuk Erick," kata Earl.
Chloe bisa memaklumi saat Earl menuduhnya sengaja mencelakainya, masih bersabar saat Earl menuduhnya ingin menikmati hartanya. Tapi sekarang, kesabarannya sudah mencapai batasnya saat Earl menuduhnya seolah pernah 'dimainkan' Erick.
"Earl, aku tidak sebodoh itu sampai menyerahkan tubuhku untuknya. Dan soal anak yang kamu dengar barusan, itu hanyalah candaan," kata Chloe.
Gadis itu pun pergi meninggalkan Earl. Berkeliling kota ditemani Bob dan seorang sopir untuk meredakan emosinya.
"Bob, apa gadis yang ada di foto itu pacar Earl?" tanya Chloe.
Chloe ingat dia pernah melihat foto Earl dengan seorang gadis saat Earl mendorongnya malam itu. Karena penasaran, Chloe pun bertanya pada Bob selagi ingat.
"Betul, Nona! Namanya Yasmine," jawab Bob.
Chloe tampak bingung. Jika Earl punya pacar, lantas seperti apa hubungannya dengan Bella mengingat Bella selalu mengarang cerita bahwa hubungannya dengan Earl sangat romantis.
"Lalu Bella?" tanya Chloe.
"Dia hanya orang asing," jawab Bob.
Bukannya sedih karena suaminya punya pacar, Chloe justru menertawakan bualan Bella. Tapi tawanya berhenti saat dia menyadari bagaimana statusnya.
"Kalau begitu, bukankah aku juga seorang pelakor?" tanya Chloe.
"Anda bisa menyebutnya seperti itu," jawab Bob dengan senyum canggung.
Sebagai seorang wanita, Chloe benar-benar kehilangan harga diri. Dia sudah diselingkuhi Erick dan mengatai Sheilla pelakor. Siapa yang menyangka bahwa ternyata dirinya juga seorang pelakor.
"Bob, antar aku ke toko berlian sekarang juga!" pinta Chloe.
"Bukannya Anda ingin ke salon. Kenapa tiba-tiba pergi ke toko berlian?" tanya Bob.
"Aku menikmati statusku sebagai konglomerat sebelum menjadi janda," jawab Chloe sembari memijit keningnya.
"Anda terlalu berpikir jauh, Nona!" keluh Bob.
Yah, Bob memang benar. Chloe berpikir terlalu jauh. Jangankan menjadi janda, yang ada malah dia akan berganti status menjadi ibu setelah melahirkan anak milik Sebastian Earl Sanders.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments