Malam itu seharusnya menjadi malam pertama untuk Earl dan Chloe. Tapi tidak ada adegan membuka resleting atau semacamnya karena Earl memilih melewati malam pertamanya dengan cara yang berbeda.
Masih memakai gaun pengantinnya, Chloe dipaksa berlutut. Sementara Earl sudah mencekik leher Chloe dan mulai menginterogasinya.
"Kamu sengaja mencelakaiku kan?" tanya Earl.
"Ti-dak!" jawab Chloe terbata.
Mendengar jawaban itu, Earl semakin beringas. Menekan leher Chloe lebih kuat sehingga Chloe kesulitan bernafas.
"Bukankah Erick yang menyuruhmu. Memintamu mencelakaiku lalu menikah denganku untuk memata-mataiku?" tanya Earl lagi.
Cekikan Earl yang terlalu kuat membuat Chloe tidak bisa bicara. Chloe pun menggelengkan kepala sebagai jawabannya. Sayangnya Earl tidak bisa melihat itu dan membuatnya semakin marah.
"Jawab!" hardik Earl.
Earl mendorong Chloe dengan kasar hingga membentur sudut meja. Kerasnya benturan itu bahkan sampai membuat beberapa barang yang ada di meja jatuh berhamburan dan pecah.
"Auch!" teriak Chloe.
Gadis itu meringis, memegangi dahinya yang berdarah dan pinggangnya yang sakit sembari mengambil nafas setelah lehernya terbebas dari jeratan suaminya. Mendengar barang pecah, James dan Bob yang sejak tadi menunggu di depan pintu akhirnya masuk untuk melihat apa yang terjadi.
"Tuan Earl, tolong tenangkan diri Anda! Anda melukai Nona Chloe!" kata James.
James bergegas menenangkan Earl. Sementara Bob tampak sigap membantu Chloe.
"Aku buta dan semua ini karena perempuan itu. Bagaimana aku bisa tenang, James?" hardik Earl.
James dan Bob langsung diam seketika. Yah, yang dikatakan Earl memang benar. Semuanya karena Chloe. Tapi Jeremy masih menyelidiki perkara itu dan Davina sudah memberikan pesan agar mereka menolong Chloe jika Earl marah. Karena James dan Bob diam, Chloe yang sudah kembali bernafas normal pun berusaha menjelaskan semuanya.
"Earl, semuanya murni kecelakaan. Aku menabrakmu karena Erick mengejarku!" jelas Chloe.
Di hadapan James dan Bob, Chloe menjelaskan semuanya. Dari Erick yang selingkuh, sampai dia yang melarikan diri karena nyaris dinodai. Sayangnya tidak ada satupun kata-kata Chloe yang Earl percaya.
"Kamu pikir aku akan percaya?" sergah Earl.
"Kamu harus percaya, Earl! Aku tidak bohong!" kata Chloe.
"Kemarilah!" titah Earl.
Pria itu melambaikan tangannya. Kali ini bukan leher Chloe yang menjadi sasarannya, melainkan rahang Chloe yang dia tekan kuat-kuat.
"Berapa kali kamu ingin menghancurkan aku demi Erick. Setelah semua yang kamu lakukan, kamu memintaku mempercayaimu?" bisik Earl.
DEG
Kini giliran Chloe yang terdiam. Gadis itu mengingat kembali saat dia masih menjadi kekasih Erick. Bukan hanya sekali atau dua kali Chloe mencoba menghancurkan Earl, tapi berkali-kali. Yah, selama ini Chloe memang melakukannya dengan cerdas, tapi ada satu hal yang tidak Chloe sadari bahwa ternyata Earl sengaja mengalah mengingat Erick adalah keponakannya.
"Aku sengaja mengalah agar kalian puas, tapi kalian terus mencari masalah denganku. Dan sekarang, kamu bahkan membuatku buta seperti ini. Jadi katakan, bagaimana caramu membayar semua perbuatanmu, Chloe?" tanya Earl.
Kali ini, Earl benar-benar kehilangan kesabaran. Meskipun buta, tapi sorot mata itu masih sangat menakutkan. Bahkan tekanan Jeremy hari itu tidak ada apa-apanya dibandingkan tekanan yang diberikan Earl hari ini. Dan seumur hidup, baru kali ini Chloe merasakan ketakutan luar biasa seperti ini.
"Maafkan aku, Earl!" lirih Chloe.
Sepertinya Chloe tahu apa yang harus dia lakukan. Segera meminta maaf setelah menyadari kesalahannya. Tapi maaf saja tidak cukup.
"Apa dengan kata maaf bisa mengembalikan penglihatanku? Dengar, Chloe. Jika kamu terbukti bersalah, aku tidak akan segan mengambil matamu agar kamu merasakan apa yang kurasakan sekarang!" ancam Earl.
Earl akhirnya melepaskan Chloe. Tapi bukan berarti Chloe bebas, karena mulai hari itu dan seterusnya, Earl berencana memperlakukan Chloe layaknya tahanan di istananya yang megah.
"Bob, kurung dan terus awasi dia. Tanpa ijin dariku, dia tidak boleh keluar dari kamar apalagi rumah ini!" titah Earl.
"Baik, Tuan!" sahut Bob.
.
.
Keesokan harinya.
Pagi-pagi sekali Davina dan Jeremy datang berkunjung ke rumah Earl. Begitu masuk rumah, Jeremy langsung berbincang dengan Bob dan James yang menyambutnya. Sementara Davina langsung naik ke kamar Earl.
"Selamat pagi, Earl!" sapa Davina.
"Mom, bisakah jangan masuk ke kamar Earl secara sembarangan?" protes Earl sembari mengenakan pakaiannya.
Davina hanya tersenyum, lalu menggoda Earl yang moodnya sedang buruk.
"Ah, mommy lupa kalau kamu sudah menikah. Ngomong-ngomong, dimana Chloe?" tanya Davina begitu menyadari Chloe tidak ada di kamar Earl.
"Mom, apa kedatangan mommy hanya untuk mencari wanita itu?" protes Earl dengan menunjukkan ketidaksukaannya.
"Mommy mencarimu. Tapi apa salah kalau mommy mencari Chloe, dia itu menantu mommy!" kata Davina.
Davina yang sudah menduga hal seperti ini akan terjadi hanya bisa menghela nafas panjang. Lalu memeluk Earl dan menepuk pundaknya beberapa kali sebelum pergi untuk mencari Chloe.
"Ck, merepotkan!" keluh Earl.
Menyadari kemana ibunya akan pergi, Earl pun segera memanggil James dengan alat pemanggil khusus. Meminta James membantunya ke kamar Chloe sebelum wanita itu mengadukan kejadian semalam.
Sementara itu, Chloe yang dikurung menghabiskan waktunya dengan memeluk guling sembari memikirkan cara agar bebas. Oke, Chloe salah karena sempat tidak mengerti kebaikan Earl sebelumnya, dan Chloe bersedia menebus kesalahannya. Sayangnya tidak ada kesempatan untuk itu. Jangankan kesempatan, Earl bahkan tidak mempercayainya dan menuduhnya sengaja menabraknya. Yang paling parah, Earl tidak ragu berbuat kasar dan Chloe tidak suka diperlakukan seperti itu.
Di tengah kekalutannya, untunglah dua sosok malaikat datang. Mereka adalah Jeremy dan Davina, sepasang lansia yang mulai hari akan menjadi tempat Earl dan Chloe saling mengadukan perbuatan pasangannya.
"Sayang, kenapa kamu tidur di tempat seperti ini. Apa yang dilakukan Earl sampai kamu terluka begini?" tanya Davina begitu melihat menantunya tidur di kamar sempit dan melihat luka di dahi Chloe.
Melihat kekhawatiran mertuanya, sebuah ide muncul. Chloe pun memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Chloe segera bangun dari tidurnya dan memeluk Davina dengan menunjukkan akting yang sempurna.
"Mom, kemarin Earl memukulku. Dia mengurungku di kamar ini dan tidak mengijinkan aku keluar. Chloe sangat takut!" adu Chloe.
Menikah dengan Earl bukanlah keinginan Chloe. Jadi kenapa Chloe harus menjalani pernikahan yang menyakitkan dan rela diperlakukan layaknya tahanan. Jika dengan mengadu pada mertuanya akan membuatnya mendapatkan kembali kebebasannya, maka Chloe tidak akan ragu untuk mengadu sebelum dia babak belur di tangan Earl.
"Earl Sanders, apa begini caramu memperlakukan istrimu?" tanya Davina.
Earl yang duduk di kursi roda tidak memberikan jawaban selain mengepalkan tangannya. Sementara Chloe yang masih berada di pelukan Davina melirik Earl sembari tersenyum tipis.
"Sorry, Earl! Aku tidak ingin ditindas olehmu," batin Chloe.
Atas perintah Davina, Chloe pun pindah kamar. Bahkan Jeremy memutuskan untuk membagi tugas James dan Bob. Hari ini dan seterusnya tugas James adalah melayani Earl, sementara tugas Bob melayani Chloe. Memperlakukan Chloe sama seperti memperlakukan Earl dan siapapun yang melanggar akan dipecat.
"Benar-benar wanita licik!" umpat Earl dalam hati.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments