"Apa yang harus kulakukan sekarang. Apa aku akan dipenjara?" tanya Chloe.
Gadis itu mondar-mandir memikirkan masa depannya yang suram. Chloe sudah membuat masalah dengan Erick dan sekarang dia malah mencelakai Earl sampai buta. Bagaimana cara Chloe menghadapi dua Tuan Muda Sanders itu seandainya mereka balas dendam?
"Apa hidupku akan berakhir di tangan keluarga Sanders?" gumam Chloe.
CEKLEK
Suara pintu terbuka, Chloe segera meringkuk di kasur sebelum tamu tak diundang itu masuk.
"Sayang, bagaimana kabarmu. Apa kamu baik-baik saja?" sapa Jeremy.
Jeremy Sanders, pria tua itu datang dengan elegan bak keluarga bangsawan. Di sampingnya berdiri sosok Davina Sanders yang menggandeng mesra tangan suaminya. Sementara Belinda dan Bella yang mengikuti dari belakang.
"Maafkan aku kakek, aku tidak sengaja melukai Earl!" kata Chloe.
Bukannya menjawab pertanyaan Jeremy, Chloe malah meminta maaf atas kecelakaan yang menimpa Earl.
"Kakek?" tanya Jeremy dengan satu alis yang terangkat.
Spontan, Chloe mengangkat wajahnya. Hubungannya dengan Erick sudah berakhir. Itu artinya, Chloe telah memanggil dengan sebutan yang salah.
"M-maksudku Tuan Jeremy!" ralat Chloe.
Chloe mulai berkeringat dingin. Sebelumnya, dia sudah mencari masalah dengan dua tuan muda Sanders. Dia tidak boleh menambah masalah lagi atau dia akan berakhir dengan cara yang paling menyedihkan.
Melihat kekhawatiran Chloe, Davina pun berinisiatif mendekatinya. Menggenggam tangannya dan meluruskan kesalahpahaman diantara mereka sebelum gadis itu semakin gemetaran.
"Sayang, apa yang baru saja kamu katakan. Maksud suamiku adalah, panggil dia dengan sebutan daddy. Lalu panggil aku dengan sebutan mommy!" kata Davina.
Di usianya yang tidak lagi muda, Davina masih terlihat anggun. Ditambah dengan sifat keibuan dan perlakuannya yang manis, mau tidak mau mengingatkan Chloe kepada sosok ibu kandung yang sudah lama meninggal.
"Kenapa aku harus memanggil kalian dengan sebutan daddy dan mommy?" tanya Chloe mulai kebingungan.
"Karena mulai sekarang dan seterusnya, kami akan menjadi orangtuamu," jawab Davina.
"Kami dan ibu sambung mu baru saja mendiskusikan pernikahanmu dengan Earl. Kamu adalah calon menantu kami, jadi apa salahnya membiasakan diri memanggil kami dengan sebutan itu mulai sekarang?" lanjut Jeremy.
"Apa?" tanya Chloe.
Chloe begitu terkejut dengan kabar itu. Bukankah menikah dengan Earl berarti sama dengan mengantarkan nyawanya ke kandang buaya?
Tidak boleh, Chloe tidak ingin menikah dengan Earl yang kejam itu. Sayangnya, sebelum Chloe sempat menolak, Jeremy sudah memberikan peringatan untuknya.
"Sayang, kamu sudah membuat putraku buta. Bukankah kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu?" bisik Jeremy.
DEG
Suara itu begitu pelan. Tapi sukses membuat nyali Chloe menciut. Di hadapan Jeremy Sanders yang berkuasa, bernafas pun rasanya sulit. Siapa yang bisa mengatakan tidak di bawah tekanan sebesar itu.
"Ya, aku akan bertanggungjawab!" jawab Chloe.
Meskipun sebenarnya Chloe tidak ingin menikah dengan Earl, tapi pada akhirnya jawaban itulah yang keluar dari mulutnya.
"Anak baik!" puji Jeremy dengan membelai rambut Chloe.
Sepasang suami istri itu pun pergi setelah berpamitan dengan Chloe. Tujuannya tentu saja ruangan Earl Sanders untuk membicarakan masalah ini.
"Bagaimana kalau Earl menolak?" tanya Davina.
"Itu tidak akan terjadi, Sayang!" jawab Jeremy.
Meskipun Earl adalah pria paling arogan, nyatanya dia tidak pernah membangkang perintah orangtuanya. Pria itu yakin, dia hanya butuh sedikit trik agar putranya bersedia menikahi Chloe.
"Dad, jangan bercanda. Kenapa aku harus menikah dengan wanita yang membuatku cacat?" tanya Earl.
"Jadi, kamu tidak ingin menikah dengannya?" tanya Jeremy.
"Tidak!" tolak Earl.
Earl bangkit dari kursi rodanya. James, asisten pribadi yang sejak tadi menemani Earl pun dengan sigap memapah tuannya naik ke ranjang. Pria itu menutup matanya. Berpura-pura tidur agar ayah dan ibunya tidak membahas pernikahan lagi.
"Sayang sekali. Padahal Chloe ingin bertanggungjawab karena sudah membuatmu seperti ini!" sesal Jeremy. "Ma, Earl tidak ingin menikah. Tolong beritahu Chloe pernikahan mereka dibatalkan!" lanjut Jeremy.
Tentu saja ucapan itu hanyalah pancingan. Tapi Earl yang terlanjur menyimpan dendam kepada Chloe dengan mudah termakan pancingan itu.
"Tunggu, Dad! Aku berubah pikiran. Tolong siapkan pernikahan untukku secepatnya!" kata Earl.
"Tuan, bukannya Anda membencinya. Kenapa malah menikahinya?" tanya James setelah Jeremy dan Davina pergi.
"Kalau tidak menikahinya, bagaimana caraku membalas dendam, James?" jawab Earl.
.
.
.
Dengan persiapan singkat, pernikahan antara Earl dan Chloe pun dilangsungkan. Pernikahan ini bukanlah pernikahan impian. Untuk itulah keduanya menolak saat Jeremy mempersiapkan pesta meriah dan hanya dihadiri keluarga inti.
"Sebastian Earl Sanders, saya Chloe Adisty, memilih engkau menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya akan mencintai dan menghormati engkau seumur hidup. Hari ini aku memberikan hidupku untukmu. Tidak hanya sebagai istrimu, tetapi sebagai temanmu, kekasihmu dan pendukung terbesarmu. Biarkan aku menjadi matamu, bahu tempatmu bersandar dan pendamping hidupmu untuk selamanya," ucap Chloe.
Earl, pria buta yang sudah lebih dulu mengucapkan janji suci itu tampak acuh. "Menyebalkan," gumam Earl.
Tidak ada satupun yang mendengar ucapan Earl selain Chloe yang berdiri disampingnya. Meskipun begitu Chloe tidak peduli, karena pandangannya tertuju pada Belinda, wanita yang berjalan kearah Chloe dengan senyum mengembang karena berhasil menyelamatkan Bella dari pria cacat seperti Earl.
"Sayang, kelak cintai suamimu yang cacat itu sepenuh hati. Jangan tinggalkan dia meskipun dia miskin. Apa kamu mengerti?" bisik Belinda.
"Kamu tidak perlu mengingatkan apa yang harus kulakukan," jawab Chloe.
"Bagus kalau kamu mengerti!" puji Belinda.
Interaksi itu rupanya menarik perhatian Davina dan Jeremy. Mereka yang penasaran pun memutuskan untuk bergabung.
"Apa yang sedang kalian bicarakan. Sepertinya seru," tanya Davina.
"Bukan apa-apa, Nyonya Davina! Saya hanya mengingatkan Chloe agar berbakti pada suami dan mertuanya kelak," jawab Belinda.
Dua besan itu saling melempar senyum manis dengan dua artian yang berbeda. Nyonya Belinda yang bahagia atas pernikahan putranya dan Belinda yang lega karena Bella selamat dari Earl yang dia kira bangkrut.
Padahal faktanya, untuk menghabiskan sisa hidupnya tanpa bekerja sekalipun Earl masih sangat sanggup. Lagipula, yang katanya bangkrut hanya Earl, bukan Jeremy yang merupakan konglomerat nomor satu dalam negeri. Dan soal Jeremy yang memilih Erick sebagai calon pewarisnya, itu semua hanyalah candaan.
"Selamat sayang, akhirnya kalian resmi menjadi sepasang suami istri!" kata Davina sembari melayangkan sebuah ciuman untuk anak dan menantunya.
"Haruskah papa menyiapkan tiket bulan madu untuk kalian sekarang?" tanya Jeremy.
"Aku tidak ingin bulan madu. Aku ingin pulang!" jawab Earl. "James, bawa kami pulang sekarang juga!" pinta Earl.
"Baik, Tuan!" jawab James.
James, pria yang menjabat sebagai asisten pribadi Earl langsung memberikan kode agar seseorang menyiapkan kursi roda.
"Nona Chloe, silahkan!" kata Bob, asisten lain milik Earl.
Mobil mewah berisikan sepasang pengantin baru itupun segera meluncur ke rumah Earl. Sepanjang jalan, tidak seorang pun bersuara. Earl yang duduk di sebelah kanan tampak melipat tangan sembari memejamkan matanya. Sementara Chloe yang duduk di sebelah kiri sibuk menghitung bintang sembari membayangkan hari-hari buruknya setelah menikah dengan Earl.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments