episode 12

"Sarapan sarapan!!! " Suara teriakan om rudi yg jualan sarapan keliling sudah mulai terdengar dari kejauhan.

Ku lihat suamiku beranjak dari duduknya dan melangkah pergi, mungkin untuk menghampiri om rudi yang masih sampai gang belakang.

Tak lama kemudian suamiku kembali dengan menenteng plastik berukuran sedang, dia berjalan lurus tanpa menoleh ke arah kami yg berada di meja makan.

Dia membawa masuk plastik berisi sarapannya ke dalam kamar belakang.

Itulah akibatnya jika tak memperdulikan anak anaknya, dia akan menjadi orang asing bagi anak anaknya sendiri, bahkan Darren dan juga sahim pun tidak ada keinginan untuk menyapanya.

Setelah selesai sarapan, Laura segera mengumpulkan piring piring bekas sarapan tadi lalu di bawanya ke wastafel untuk di cuci.

"Biasanya nanti sore bersihinnya? " Ucap ku menegur Laura yg hari ini terlihat lebih rajin dari biasanya.

"Sekarang aja, nanti kan ada pak adam mau ke sini,." Sahutnya, oo iya ya, aku sampai lupa dengan pak adam yg hendak ke sini hari ini juga.

Sedikit pengenalan .

Pak adam itu orang yang mendampingi suamiku saat pertama kalinya datang ke rumah orang tuaku untuk melamar diriku, menurut dari cerita suamiku, pak ada itu wakil tekong kapal yg selama ini di tumpangi suamiku untuk mengais rezeki, pak ada adalah sosok yg baik, dia selalu datang ke rumah ku setiap pulang dari kapalnya tak lupa dia juga membawa serta anak istrinya untuk di perkenalkan dengan ku.

Dan hubungan keluargaku dengan keluarga pak adam terjalin semakin dekat sampai sekarang ini.

Hanya saja aku merasakan sungkan jika harus memberitahukan keluhanku atas perilaku suamiku kepada keluarganya, aku pikir dengan mengeluarkan uneg uneg kepada orang lain itu sama saja menyebarkan aib keluarga sendiri.

Hingga sampai sekarang beliau baru tau bagaimana suamiku menelantarkan aku dan anak anakku, itupun Laura memberitahukannya.

***

Selesai mencuci piring bekas sarapan tadi, Laura pamit untuk ke kamarnya.

"Laura mau ganti baju dulu ma, " Ucapnya sembari melangkah cepat ke kamarnya.

Ya, sekarang dia hanya mengenakan tank top dan celana jeans pendek sebatas paha, berhubung hari ini ayahnya akan datang, jadi dia harus memakai pakaian sesopan mungkin agar tidak mendapatkan omelan dari ayah angkatnya.

Beberapa menit kemudian, keluarlah Laura mengenakan blouse hitam dengan celana panjang bahan katun warna coklat di padukan blazer senada dengan celananya, membuat suamiku yg baru saja keluar dari kamarnya terpaku menatap penampilan anaknya saat ini.

"Mau kemana? " Tanya suamiku sembari memindai penampilan Laura dari atas sampai bawah.

"Bukan urusan mu! " Ketus Laura sembari sibuk mengotak atik ponselnya.

"Di tanya papanya itu jawab yang baik!, udah kayak anak nggak pernah dapat didikan dari orang tua aja." Omel suamiku dengan raut merah padam menahan emosi.

Laura mendongakkan kepalanya menatap papanya dengan tatapan penuh kebencian.

"Memang pada kenyataannya kamu nggak pernah memberi didikan yg buat aku, bahkan kamu mengajarkan aku untuk menjadi pengecut, penipu, pengkhianat! " Sinis Laura membuat suamiku terdiam seketika.

"Coba ingat ingat kembali, kapan kamu memberikan didikan yg baik untuk aku hah! " Bentak Laura dengan suara begitu menggelegar di ruangan delapan kali lima ini.

"Sudahlah kak, biarkan saja iblis dari neraka ini berbicara semaunya. " Ujar zain mencoba menenangkan kakaknya dengan cara mengusap punggung kakaknya sembari melempar tatapan penuh kebencian pada suamiku yg masih mematung di tempat mendapati perlawanan dari kedua anaknya.

"Mending papa pergi deh sana!, merusak pemandangan aja di rumah ini," Ucap zain sembari mengibas ngibaskan tangannya ke udara seperti sedang mengusir ayam.

"Kamu ngusir papa? " Tanya suamiku, raut wajahnya terlihat begitu terkejut saat mendapati anak laki-lakinya mengeluarkan kalimat pengusiran untuknya.

"Iya! Lagian semenjak ada papa di sini, rumah ini! Yang biasanya nyaman, damai, berubah jadi panas dan terus terdengar teriakan, DAN ITU SEMUA GARA GARA KAMU! " sahut Zain menekan enam kalimat terakhir sembari menunjuk kasar wajah papanya.

Suamiku semakin terkejut mendengar ucapan yg baru saja keluar dari mulut zain.

Suamiku memutar badannya mengalihkan tatapan matanya padaku, "ini yang kamu ajarkan pada mereka? " Tanya suamiku dengan berapi api, nafasnya memburu menahan emosi, tangannya terkepal erat di kedua sisi tubuhnya.

"Heh, harusnya kamu ngaca dulu sana! " Bentak Laura setelah membalikkan tubuh papanya dengan begitu kasar.

"Pikir pikir dulu pa, bagaimana perlakuan papa selama ini? " Sinis Zain sembari berkacak pinggang.

"Kayak setan. " Celetuk Darren tiba tiba, membuat zain dan juga Laura tidak sanggup menahan tawanya, suamiku semakin tersulut emosinya hingga dia melayangkan telapak tangannya ke udara hendak menampar Laura, tapi dengan cepat tangannya di tangkis kasar oleh Laura membuatnya semakin terbakar api kemarahannya.

"Papa mau Laura buat seperti kemarin, atau mau lebih parah lagi!? Asal papa tau, bahkan seratus pengkhianat seperti papa mampu Laura kirim mereka ke neraka dalam waktu satu jam saja!" Ucapan Laura saat ini mampu membuat wajah suamiku memucat seketika.

"Siapa sebenarnya kamu Laura? " Tanya suamiku dengan suara bergetar

"Masih nanya aja, aku malaikat maut untuk orang yg sudah menelantarkan aku demi orang lain! " Sahut Laura penuh penekanan.

"Sudahlah kak, nggak perlu di perjelas lagi" Ujar zain mengusap punggung Laura.

Tiba tiba terdengar deru mobil yg berhenti di pelataran rumah ku.

"Itu pasti ayah, " Ucap Laura sumringah sembari melangkah cepat menuju pintu depan.

"Ayah siapa yg dia maksud? " Terlihat suamiku sangat keheranan sampai menyusul langkah Laura ke depan.

Sesampainya di depan, terlihat lelaki bertubuh kekar, wajahnya terlihat merah padam seperti sedang menahan emosi.

"Di mana penipu itu? " Serunya saat menaiki teras rumah, matanya menyorot tajam saat mendapati suamiku yg tengah terkejut melihat kedatangannya.

Laki laki melangkah kasar ke dalam rumah tanpa menghiraukan Laura yg menatapnya tak percaya.

Bugh....

Bogeman mentah dia hadiahkan di wajah suamiku, hingga hidung suamiku mengeluarkan darah segar.

"Ini balasan untukmu yang telah menipuku mentah mentah dua puluh dua tahun lamanya! " Sengit laki-laki itu, ya laki laki tersebut adalah pak adam.

Duagh, tendangan telak mendarat sempurna di perut suamiku, hingga dia tersungkur ke lantai.

"Ini balasan untuk mu yang tega menelantarkan anak istrimu demi seorang pelacur! " Bentaknya lagi.

Saat pak adam hendak melanjutkan aksinya tiba tiba ada sebuah mobil f0rtunner berhenti di pelataran rumahku, hingga terpaksa dia mengurungnya aksinya itu.

"Ada apa ini!?" Tanya emil melangkah masuk di iringi Laura yg mengekor di belakangnya, dan di belakang Laura juga ada lelaki bertubuh kekar yg memasuki rumah juga.

Emil memindai semua wajah wajah yg berada di dalam ruang tamu ini, dan tatapannya berhenti pada suamiku yg terlihat memar di bagian wajahnya dan sisa darah di hidungnya.

"Apa yg sudah terjadi? kenapa seperti ini. Pak adam, bisa bapak jelaskan pada saya? " Tanya emil dengan raut keheranan menatap suamiku yg babak belur dan melihat pak adam masih tersulut emosinya.

"Maafkan saya yg telah membuat keributan di kediaman nona Laura, " Sahut pak adam sembari menundukkan kepalanya, emil terlihat menganggukkan kepalanya.

"Saya sangat kecewa dengannya! " Imbuhnya dengan suara berapi api sembari menunjuk kasar wajah suamiku yg semakin menunduk kepalanya.

"Kenapa? " Tanya emil lagi.

"Dia sudah menipu saya mentah mentah selama dua puluh dua tahun lamanya!, aku selalu memberikan bonus lebih untuknya agar di gunakan untuk memenuhi kebutuhan anak istrinya di sini, tapi nyatanya, baru saja aku mendengar dari nona Laura, dia hanya memberikannya satu juta untuk setahun! " Sahut pak adam dengan suara lantang dan menatap suamiku dengan tatapan penuh kebencian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!