Nafkah 1juta Untuk Setahun

Nafkah 1juta Untuk Setahun

episode 1

NAFKAH 1JUTA UNTUK SETAHUN

"Mah,, ini hasil melaut papa tahun ini, pancingannya sepi, di tengah laut ombaknya keceng kenceng, jadi susah buat mancing," ucap suamiku sembari menyerahkan sepuluh lembar uang seratus ribuan.

Aku menanggapinya dengan perasaan yg entah, pasalnya bukan hanya sekali ini saja dia memberikan nafkah semena mena seperti ini.

Sejak aku melahirkan putri sulungku, entah kenapa suamiku jadi seperti ini dalam menafkahi kami.

Dulu di tahun 2004, saat putri sulungku baru menginjak umur 3 tahun, suamiku hanya memberiku uang 300 ribu saja, tentunya dengan dalih kerja di laut itu susah, banyak ombaklah, ikannya sepilah, pokoknya dia sanggup memberikan beberapa alasan yg sebenarnya aku nggak tau apakah itu benar adanya atau tidak.

"Oh iya mah, besok pagi papa mau bersilaturahmi ke rumah orang tua di tangerang, sekalian mau ngajak Laura, dia kan udah lama nggak ketemu neneknya." ucapan Suamiku mampu membuyarkan semua lamunanku.

"E,, eh iya pa, coba papa tanyain langsung ke Laura, dia mau nggak di ajak mudik jauh dari pekalongan ke tangerang, soalnya dia kan suka mabok kalo naik bus," Sahutku sembari meletakan uang satu juta pemberian suamiku di atas meja rias.

"Ya sudah, ayok temani papa ngomong ke laura. " Ucap suamiku sembari berlalu keluar dari kamar tanpa menoleh kepadaku.

Aku hanya mampu mengikuti langkahnya menuju kamar putri sulungku.

Krieett,,, pintu di buka perlahan oleh suamiku, sedangkan aku hanya berdiam diri di balik tembok sebelah pintu kamar putriku.

"Assalamu'alaikum, " Ucap suamiku setelah membuka pintu kamar putrinya.

"Masuk! " Sahut Laura dingin terkesan acuh tak acuh tanpa menjawab salam dari papanya.

Jantungku berdetak lebih cepat, pasalnya Laura memang begitu terlihat membenci papanya beberapa tahun belakangan ini, entah apa sebabnya pastinya aku juga nggak tau.

Dengan deg degan, aku memasuki kamar Laura, melihat kehadiran ku, pandangan Laura perlahan mencair, tidak sedingin tadi saat hanya papanya yg memasuki kamarnya.

"Ada apa ma? " Tanya Laura sembari mendaratkan pantatnya di sampingku, aku tidak menyahuti pertanyaan putriku itu, segera ku senggol lengan suamiku untuk mengutarakan niatnya datang ke kamar putrinya yg super arogan ini.

"Ehmm, papa besok mau ngajak kamu buat ke rumah nenek, " Sahut suamiku terdengar gugup dan ragu.

"Ada kepentingan apa?" Tanya Laura sembari menatap papanya dengan tatapan dingin.

"Silaturahmi lah dek, Laura kan udah lama nggak kesana nengok nenek." Sahut suamiku berusaha sesantai mungkin.

"Ngomong ngomong, saat Laura masih sekolah TK udah kesana, pas lulusan SD juga kesana, terus pas liburan akhir semester kelas 8 juga kesana. " Sahut Laura dengan cepat.

"Dan sejauh ini, sampe Laura sekarang umur 22 tahun, nggak pernah sekalipun nenek datang ke sini untuk memastikan, apakah cucunya kelaparan dengan yang nafkah satu juta untuk satu tahun?!" Imbuhnya santai namun penuh dengan penekanan.

Wajah suamiku memerah menahan amarah dan malu pastinya mendengar ucapan putrinya sendiri, kedua tangannya tampak mengepal erat, lain halnya dengan Laura yg selalu menghujam papanya dengan tatapan merendahkan.

"Tapi kan Laura udah bisa kerja, udah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari," akhirnya suamiku menanggapi ucapan putrinya setelah mampu meredam emosinya yg sempat memuncak tadi.

" Itu kan sekarang, dulu? Papa pernah berpikir nggak, anak anak papa kelaparan nggak dengan nafkah tiga ratus ribu untuk satu tahun? Pernah mikir seperti itu nggak pak?" Tanya Laura masih dengan santainya.

Wajah Suamiku seketika merah padam mendengar pertanyaan putri sulungnya.

"Kenapa kamu jadi mengungkit uang nafkah dari papa? Lagian kamu kan udah bisa kerja, udah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari! " Sahut suamiku dengan dada naik turun menahan amarah lantaran merasa harga-dirinya telah di injak injak oleh putrinya sendiri.

"Itu kan sekarang, dulu waktu Laura belum bisa kerja, apa papa nggak mikir, dengan uang lima ratus ribu cukup nggak buat makan anak anakmu selama setahun?" Tanya Laura dengan nada meremehkan sembari terus mengarahkan tatapan tajamnya ke arah suamiku yg tengah meredam emosi.

Suamiku mengusap wajahnya kasar lalu beralih menatapku dengan tatapan yg entah aku tidak dapat mengartikan tatapan itu, lalu kembali beralih menatap putrinya yg tengah sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Dulu kan ada om kamu yg mampu mencukupi kebutuhan kamu sehari hari." Sahut suamiku enteng seperti tidak merasa berdosa membuat Laura seketika berdecak kesal menatapnya.

"Mentang mentang ada om erik, terus papa jadi seenak udelnya sendiri buat nafkahi anak istri? Ya ampun Ternyata tidak berguna sekali laki laki yg bergelar menjadi papaku ini." Sahut Laura menggelengkan kepalanya lantaran tidak habis pikir dengan pemikiran papanya yg bisa di bilang terlalu konyol itu.

"Kamu itu perempuan, nggak tau apa apa, nggak tau susahnya kerja di kapal, di hantam ombak setiap hari di tengah tengah lautan, jadi jangan pernah menganggap papamu ini nggak berguna hanya karna nafkah 1 juta untuk setahun, masih untung papa bisa pulang dengan keadaan sehat!" Sentak suamiku dengan suara naik tiga oktaf, akan tetapi Laura justru terkekeh sinis mendengar sentakan papanya.

"Papa... Papa.. Jangan pikir anakmu ini masih kecil yg gampang di tipu, dengarkan baik baik, aku tidak seperti mama yg terlalu buta karna cinta sehingga tidak terlalu memikirkan untuk apa uang 1 juta darimu itu" Ucap Laura sembari melipat kedua tangan di depan dadanya

"Dan aku mempunyai banyak teman laki laki yg berprofesi seperti papa, MELAUT! " imbuhnya dengan menekan kalimat terakhir membuat wajah papanya mendadak pias.

"Rejeki orang kan berbeda-beda Laura, jangan samakan papa sama teman teman mu itu, mereka masih muda, tenaga mereka masih kuat buat mancing, sedangkan papa kan sudah tua, sudah sakit sakitan," Sahut suamiku lirih setelah berhasil menguasai keadaan.

"Alasan saja papa ini, toh bapaknya safira setiap pulang selalu ngasih uang safira 6 juta, padahal umur bapaknya safira jauh lebih tua dari papa, sebenarnya kemana uang hasil melaut papa selama ini hah?!" Sentak Laura dengan suara meninggi membuatku dan suamiku terkejut mendengarnya, lantaran selama ini tidak pernah sekalipun dia meninggikan suaranya, dia selalu sibuk bekerja dari pagi sampai malam, kalau pulang kerja dia hanya berdiam diri di kamarnya, dia anak yang penurut, tidak pernah sekalipun membantahku selama ini, tapi kenyataannya sekarang dia sudah begitu berani membentak papanya sendiri.

"Kamu sudah berani membentak papa! " Sentak suamiku dengan suara tak kalah keras dari putrinya.

"Kenapa harus takut, kamu hanya seorang papa yg tidak berguna, pembohong, pengkhianat, kalau saja aku boleh memilih, aku akan lebih memilih kamu mati saja, pergi ke neraka sekarang!! " Bentak Laura sambil menunjuk nunjuk wajah papanya.

"Kamu!! " Geram Suamiku mengangkat tangannya ke udara bersiap menampar putrinya, di luar dugaan, ku kira Laura akan menjerit ketakutan, tapi dia justru menangkap tangan papanya lalu memutar lengan papanya ke atas lalu di putar ke belakang secara paksa sehingga menimbulkan suara gemelutuk tulang lengan suamiku.

"Aarrgh... " Jerit suamiku terdengar begitu memilukan sembari memegangi lengannya yg terlihat kaku setelah di pelintir oleh putrinya.

"Laura! Apa yang kamu lakukan? " Sentakku tidak percaya akan apa yg telah dilakukan putriku kepada ayahnya.

"Kenapa ma, lagipula kalau di MATI, Darren sama sahim akan dapat santunan anak yatim dari masjid setiap bulannya sebesar satu juta dua ratus ribu, dan itu dapat meringankan sedikit bebanku." Jawabnya enteng tidak merasa bersalah sama sekali.

"Aarrgh.. "....

Terpopuler

Comments

scabious97

scabious97

hai kak aku sudah mampir nih, cerita nya menarik kak, tetep semangat ya nulisnya 😊

2023-07-14

0

Mahira

Mahira

nama selalu huruf besar.

2023-06-30

1

Mahira

Mahira

kalau sahut, jgn titik kk. harus tanda ," . yang jangan di singkat

2023-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!