Cinta Untuk Khansa

Cinta Untuk Khansa

Part 1. khansa

Khansa berlari menuju ke rumahnya di letakkan nya sepeda motor matic yang ia bawa untuk menemani harinya. Rasanya hari itu adalah hari terbahagia dalam hidup nya.

" umi,,, umi,,, bik di mana umi bik". tanya Khansa tetap mencari uminya.

" ada di belakang bersama ustadz non". Khansa lalu terus mencari.

Hujan gerimis membasahi bumi seakan ikut menyambut kebahagiaan yang Khansa rasakan. Khansa aurelia Al Rasyid anak tertua dari pasangan barra dan alira memiliki adik bernama Khalid.

" umi..." Khansa langsung memeluk umi nya. Abi yang sedang ikut merawat tanaman umi nya menggelengkan kepala melihat anaknya yang sudah dewasa kini masih saja bertingkah seperti anak-anak terhadap ibunya.

" ada apa nak." tanya alira melihat anak gadisnya pulang dengan sungguh bahagia.

" Khansa di terima umi" Khansa kembali memeluk ibunya erat.

" di terima" Khansa mengangguk.

" Alhamdulillah umi ikut bahagia nak semoga cita-cita mu terkabul sayang".

" Hanya umi saja nih yang di bagi kebahagiaan nya". Khansa lalu memeluk abinya yang kini sudah mempunyai ciri khas yaitu berkaca mata.

" Abi terima kasih doanya, Khansa sudah di izinkan memilih bidang yang Khansa mau." ucap Khansa karena awalnya menjadi gejolak untuk abinya. barra berharap anak gadisnya bisa mewarisi ilmu istrinya atau menjadi seorang guru saja namun Khansa memilih bidang yang lain ia ingin menjadi seorang apoteker.

" Alhamdulillah nak seperti pilihanmu sendiri kamu harus bertanggung jawab untuk sungguh-sungguh menekuni nya".

" iya Abi insyaallah Khansa akan belajar dengan baik". barra lalu mengusap kepala Khansa.

" kenapa mbak seneng amat". ucap Khalid melihat kakaknya yang girang.

" mau tau apa mau tau banget ". kata Khansa ia masih berdiri di samping abinya.

" apa mbak dapet undian "

" isshh... tak boleh ikut begituan dek, kamu tumben sudah pulang ngga ke pesantren ".

" ngga mbak kan habis ujian ."

" belajar yang bener dek biar bisa gantiin Abi ". ucap Khansa .

" beres mbak cuma bicara di depan saja aku bisa."

" iisss... sombongnya, liat tuh umi Abi anak laki-laki mu sombong sekali." barra dan alira terkekeh jika bersama selalu saja kedua anaknya itu beradu mulut.

" jangan ngomong saja Khalid buktikan jika kamu memang bisa."

" siap Abi, Khalid pasti bisa liat ya besok Khalid akan berbicara sebagai ketua OSIS di depan saat perpisahan kakak kelas."

" hebat bener anak Abi." Khalid menyugar rambutnya menampakkan ketampanan nya, di madrasah memang ia menjadi buah bibir untuk yang lain karena tampan dan anak dari ustadz Barra.

alira tak bisa melahirkan lagi karena setelah melahirkan Khalid ia di diagnosa dokter dengan sakit kista yang mengharuskan ia harus mengangkat rahimnya.

Cukup dengan dua anak saja bagi barra sudah cukup mungkin memang Allah mengamanahi cukup punya dua saja. sebenarnya Alira sudah memberi izin kepada barra agar ia menikah lagi jika ingin punya anak lagi. tapi tidak barra cukup dua ia sangat menyayangi Alira.

flashback on

" mas maaf alira tak bisa memberikan anak lagi seperti yang mas mau, alira mengizinkan jika mas barra menikah lagi". ucap Alira setelah ia operasi saat itu Khansa berumur dua tahun dan Khalid masih bayi.

" terima kasih banyak sayang, dua anak sudah cukup Allah sudah memberi kita sepasang anak. tak akan aku menikah lagi Ra cukup kamu seorang yang mendampingi mas hingga habis masa mas di dunia ini."

tes

Aira mata alira luruh, Suaminya Barra selalu saja menempatkan alira sebagai wanita satu-satunya di hatinya.

" mas alira benar-benar ikhlas."

" mas juga ikhlas sayang hanya kamu seorang, kita besarkan kedua anak kita menjadi anak yang Sholeh ya ". barra mengusap kepala alira lalu mengecupnya.

" tapi mas laki-laki boleh mempunyai istri lebih dari satu." ..

" aku tau Ra, dan akan sangat mudah sekali bagiku untuk itu. kamu tau kan suamimu ini masih mempesona ". alira terkekeh.

" tapi aku tak bisa membagi hatiku dengan yang lain, aku tak bisa bersikap adil seperti Rasulullah dan tak ada alasan lagi untuk mas menikah lagi karena kamulah bidadari hatiku". alira tersenyum ia tersipu malu.

flashback off

Makan malam berlangsung hanya berempat saja meja makan itu terisi. tapi sudah cukup ramai karena Khansa dan Khalid selalu membuat suasana menjadi ramai.

" Abi boleh Khalid minta motor". ucap Khalid.

" mau motor apa nak madrasah dengan rumah tak begitu jauh".

" Khalid sudah SMA Abi masa tak boleh pakai motor, meski Deket bi." Khalid merajuk ia ingin sekali punya motor gede.

" naik sepeda saja biar sehat nak tak sampai satu jam juga kamu sampai madrasah."

" tolong lah bi Khalid cuma pengen punya motor."

alira memegang lengan barra, barra tau itu adalah kode permohonan sangat istrinya dan Barra tak akan bisa menolaknya.

" ya sudah abi belikan tapi tidak untuk ke sekolah nak, boleh kamu pakai saat di luar sekolah. Abi kepala sekolah di sana Abi harus memberikan contoh kepada yang lainnya." ucap barra. alira menghembus nafas lega selalu saja ia tak bisa menolak alira apapun itu.

" makasih ya Abi, Abi makin ganteng saja." rayu Khalid, Khansa mencebik adiknya itu memang sedikit absurd mirip ibunya dulu.

" terus Abi Khalid kapan pakainya ". tanya Khalid.

" bisa buat antar mbakmu atau umi nanti."

" padahal mau Khalid pakai buat gonceng cewek." ucap Khalid tanpa dosa ia hanya bercanda sebenarnya.

Mata barra melotot seakan ingin menelan Khalid sekarang juga.

" apa Khalid coba katakan sama Abi sekali lagi". kata barra masih dalam posisi melotot.

" eh ngga Abi, tak mungkin itu pasti Abi akan mencincang Khalid jika itu terjadi ".

" baguslah jika kamu masih mengerti ". Khalid meringis abinya memang penyayang tapi jika ada sesuatu yang melanggar ia akan tetap mengadili meski itu anaknya sendiri.

" jangan kamu memberi leluasa untuk selain muhrim nak, kalian juga harus liat siapa Abi. Abi mengemban amanah yang berat, menjadi kepala sekolah dan ustadz itu tak mudah. semua orang menyoroti kehidupan Abi keluarga abi, secara tidak langsung kita ini sebagai contoh. jadi Abi mohon satu permintaan Abi sama kalian berdua, jagalah diri kalian dari api neraka. jadilah contoh yang baik untuk yang lain ya, seperti umimu ini selalu setia sama Abi". ucap Barra ia memuji istrinya.

" Abi dan umi memang the best." ucap Khalid mengacungkan jempolnya meski usia orang tuanya yang sudah tak muda lagi tapi mereka selalu mesra. tak pernah Khalid melihat sekalipun abinya menyakiti umi.

" Abi, Khansa boleh minta laptop punya Khansa sudah lemot bi."

" ya insyaallah Abi belikan ".

" tuh kan kalau mbak Khansa yang meminta langsung Abi kabulkan." ucap Khalid cemberut.

" bukan Abi membedakan kalian nak, tapi kalau laptop memang butuh untuk mbakmu sekolah. Mbak mu minta memang jika di butuhkan bukan seperti permintaan mu". ucap Barra.

" iya ya Khalid ngerti, lagian mbak Khansa mba Khalid satu-satunya ". Khansa terkekeh begitulah Khalid tetap saja luluh dengan kedua wanita di rumahnya apalagi sama uminya tak bisa ia melihat uminya menangis.

__..

. bersambung

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

cus meluncur mampir...

2023-06-17

2

ʜᴏᴋᴋɪs

ʜᴏᴋᴋɪs

ceritanya seru nih...
semangat Thor...

2023-06-17

1

ʜᴏᴋᴋɪs

ʜᴏᴋᴋɪs

aku mampir Thor..

2023-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. khansa
2 Part 2. kampus
3 Part 3. Laki-laki Soleh bukan salihah
4 Part 4. Ammar dan Ameer
5 Part 5. Rama
6 Part 6. ternyata kembar
7 Draft
8 Part 8.
9 Part 9. wanita sederhana
10 Part 10. Aulia
11 Part 11. Aisyah selalu khawatir
12 Part 12. mengingat masa lalu
13 Part 13. bunda menangis
14 Part 14.
15 Part 15. rasa terpendam Ameer
16 part 16. salam rindu Ameer
17 Part 17. terserempet
18 Part 18. rumah sakit
19 Part 19. amar bosan
20 Part 20. menjenguk
21 Part 21. menagih janji
22 Part 22. satu minggu
23 Part 23. Ammar luruh
24 Part 24. terkejut nya Ameer
25 Part 25. khitbah
26 Part 26. sinyal jodoh
27 Part 27. bertemu
28 Part 28. pernikahan
29 Part 29. seperti keromantisan Rasulullah
30 Part 30. Ammar mulai banyak bicara
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33. Ameer bersiap
34 Part 34. Ameer berangkat
35 Part 35. cinta itu anugerah
36 Part 36. Swiss saksi bisu
37 Part 37. saling mencintai
38 Part 38. Kegelisahan Barra
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41.
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44. Ameer pulang
45 Part 45. pernikahan haris
46 Part 46. kecelakaan
47 Part 47. Duka
48 Part 48. hati yang rapuh
49 Part 49. Yang di nanti
50 part 50. Ayah
51 Part 51. brondong
52 Part 52. Ameer di hari pertama kerja
53 Part 53. demam
54 Part 54. Gaza sebagai prioritas
55 Part 55. masih libur
56 Part 56. ucapan bunda aisha
57 Part 57. Gaza pergi
58 Part 58. keinginan tetua
59 Part 59. Sah
60 Part 60. kebahagiaan gaza
61 Part 61. sebatas ayah gaza
62 Part 62. menepis jarak
63 Part 63. ke Bandung
64 Part 64. permaisuri hatiku
65 Part 65. ya zaujati
66 Part 66. kebun teh
67 Part 67. kembali dari kebun teh
68 Part 68. rencana pulang
69 part 69. merengkuh pahala
70 Part 70. aki di rumah sakit
71 Part 71. perasaan yang rapuh
72 part 72. merasa bersalah
73 Part 73. pernikahan Mahya dan Fahri
74 Part 74. penjelasan
75 Part 75. kembali bekerja
76 part 76. Asupan vitamin Ameer
77 Part 77. ungkapan
78 Part 78. tulisan Ameer
79 Part 79. nafkah batin
80 Part 80. janda meresahkan
81 Part 81. Fakta
82 Part 82. rumah baru
83 Part 83. undangan
84 Part 84. biar mesra
85 Part 85. adik comel
86 Part 86 # Salsabila
87 Part 87. Resepsi
88 Part 88. kabar
89 Part 89. Gaza pulang
90 part 90. melahirkan
91 Bab 91. Tamat
92 Promo novel baru " bestie mendadak jadi istri"
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1. khansa
2
Part 2. kampus
3
Part 3. Laki-laki Soleh bukan salihah
4
Part 4. Ammar dan Ameer
5
Part 5. Rama
6
Part 6. ternyata kembar
7
Draft
8
Part 8.
9
Part 9. wanita sederhana
10
Part 10. Aulia
11
Part 11. Aisyah selalu khawatir
12
Part 12. mengingat masa lalu
13
Part 13. bunda menangis
14
Part 14.
15
Part 15. rasa terpendam Ameer
16
part 16. salam rindu Ameer
17
Part 17. terserempet
18
Part 18. rumah sakit
19
Part 19. amar bosan
20
Part 20. menjenguk
21
Part 21. menagih janji
22
Part 22. satu minggu
23
Part 23. Ammar luruh
24
Part 24. terkejut nya Ameer
25
Part 25. khitbah
26
Part 26. sinyal jodoh
27
Part 27. bertemu
28
Part 28. pernikahan
29
Part 29. seperti keromantisan Rasulullah
30
Part 30. Ammar mulai banyak bicara
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33. Ameer bersiap
34
Part 34. Ameer berangkat
35
Part 35. cinta itu anugerah
36
Part 36. Swiss saksi bisu
37
Part 37. saling mencintai
38
Part 38. Kegelisahan Barra
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41.
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44. Ameer pulang
45
Part 45. pernikahan haris
46
Part 46. kecelakaan
47
Part 47. Duka
48
Part 48. hati yang rapuh
49
Part 49. Yang di nanti
50
part 50. Ayah
51
Part 51. brondong
52
Part 52. Ameer di hari pertama kerja
53
Part 53. demam
54
Part 54. Gaza sebagai prioritas
55
Part 55. masih libur
56
Part 56. ucapan bunda aisha
57
Part 57. Gaza pergi
58
Part 58. keinginan tetua
59
Part 59. Sah
60
Part 60. kebahagiaan gaza
61
Part 61. sebatas ayah gaza
62
Part 62. menepis jarak
63
Part 63. ke Bandung
64
Part 64. permaisuri hatiku
65
Part 65. ya zaujati
66
Part 66. kebun teh
67
Part 67. kembali dari kebun teh
68
Part 68. rencana pulang
69
part 69. merengkuh pahala
70
Part 70. aki di rumah sakit
71
Part 71. perasaan yang rapuh
72
part 72. merasa bersalah
73
Part 73. pernikahan Mahya dan Fahri
74
Part 74. penjelasan
75
Part 75. kembali bekerja
76
part 76. Asupan vitamin Ameer
77
Part 77. ungkapan
78
Part 78. tulisan Ameer
79
Part 79. nafkah batin
80
Part 80. janda meresahkan
81
Part 81. Fakta
82
Part 82. rumah baru
83
Part 83. undangan
84
Part 84. biar mesra
85
Part 85. adik comel
86
Part 86 # Salsabila
87
Part 87. Resepsi
88
Part 88. kabar
89
Part 89. Gaza pulang
90
part 90. melahirkan
91
Bab 91. Tamat
92
Promo novel baru " bestie mendadak jadi istri"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!