Part 3. Laki-laki Soleh bukan salihah

Panas cukup terik setelah Khansa mengantar Mahya pulang ia bergegas pulang juga, seperti yang abinya katakan jangan keluyuran. Khansa memang patuh kepada orang tuanya karena Barra dan alira mendidik nya dengan kasih sayang.

Motor matic yang di kendarai Khansa langsung saja ia parkirkan di garasi ia lalu masuk langsung ke kamar. Berganti pakaian wudhu lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.

" lelahnya hari pertama meski belum belajar masih pengenalan cukup lelah". gumam Khansa ia lalu memejamkan mata ingin tidur.

" mba bantu aku." Khalid langsung nyelonong masuk.

" astaghfirullah Khalid mba capek ingin tidur". ucap Khansa menutup wajahnya dengan bantal.

" Mbak aku tak bisa, tolong mba nanti aku traktir". jengah rasanya Khalid selalu mengganggu Khansa.

" apa nya yang ngga bisa sih." tanya Khansa ia lalu duduk rambutnya acak-acakan.

" ini mbak matematika aku kesulitan".

" makanya belajar Khalid".

" mbak Allah itu adil membagi kepintaran, mbak Khansa pintar itu untuk membantu Khalid". mulai ngerayu.

" ya Allah punya adik satu saja sudah begini repot nya ". gumam Khansa jengah saja dengan Khalid.

" sini coba kamu perhatikan selesai kan dulu soal yang ini jika sudah baru kamu kerjakan yang ini." tunjuk Khansa pada bukunya.

" terus mba ini hasilnya berapa ". tanya Khalid. Khansa tak sadar jika Khalid sudha mengelabuhi nya akhirnya Khansa sendiri yang mengerjakan.

" nah begini Khalid hasilnya 1325". ucap Khansa setelah ia selesai menghitung.

" terima kasih mbakku yang cantik dan pintar". ucap Khalid mencubit pipi Khansa, Khansa baru sadar jika dua soal dia yang menyelesaikan nya.

" ya Allah Khalid kamu menipu mbak lagi". Khalid langsung berlari ketika bantal melayang ke wajahnya.

" nanti aku belikan es krim vanila mix durian". Khansa merasa kesal selalu saja Khalid pintar untuk mengelabuhi Khansa.

" polosnya mbakku itu.". Khalid terkekeh.

" assalamu'alaikum umi, Khalid bisa minta tolong".

" wa'alaikumsalam ada apa Khalid".

" mbak Khansa tadi katanya kepingin es krim seperti biasa umi, Khalid kasihan seperti nya ia ngiler sejak tadi". ucap Khalid manis terhadap uminya.

" ya suruh beli saja." ucap Alira menjawab lembut...

" Khalid sedang belajar umi, bisakah minta tolong nanti umi belikan kasihan mba Khansa ". ucap Khalid mulai merayu uminya.

" ya sudah belajar yang rajin ya kamu sekarang sudah SMA, nanti sepulang dari butik insyaallah umi belikan ". ucap Alira.

" terima kasih umi ku yang cantik ". Khalid lalu menutup teleponnya. alira geleng-geleng kepala anaknya itu memang pandai merayu entah turunan dari siapa yang jelas bukan abinya Barra. Lalu siapa, mungkin kakeknya Ilyas atau Abah. Tak tau juga alira malas memikirkan nya.

" ada apa sayang". tanya Barra yang sejak tadi menunggu alira menyelesaikan pesanan butik lain.

" Khalid mas minta belikan es krim untuk Khansa ".

" kenapa Khansa tak beli sendiri ".

" mungkin lelah pulang dari kampus ". barra manggut-manggut saja.

__

Suara adzan ashar berkumandang Khansa bangun ia mengusap wajahnya lalu ke kamar mandi untuk berwudhu mau shalat. Biasanya sehabis ashar Khansa akan pergi ke pesantren mengajar anak-anak kecil mengaji. Barra selalu mengatakan kepada anaknya jika antara dunia dan akhirat harus seimbang seberapapun ilmu kita harus di sampaikan. jangan sampai lebih berat dunia, meski belum berat untuk akhirat setidaknya seimbang.

pesantren tak jauh dari kediamannya hanya sepuluh menit saja sampai, namun kepala Khansa rasanya pening mungkin karena Khalid tadi yang mengganggu Khansa saat tidur siang.

" kenapa mba". tanya Khalid melihat mbaknya yang memijit pelipisnya.

" kepala mba pusing". ..

" istirahat saja tak usah ke pesantren hari ini kan anak-anak libur ". ucap Khalid.

" kenapa libur". tanya Khansa

" nanti malam ada pengajian di pesantren jadi semua murid di liburkan". ucap Khalid masih asyik menonton TV.

" oh iya ya mbak lupa, kamu sudah sholat belum". Khalid nyengir.

" astaghfirullah Khalid nanti ku bilang Abi".

" eh jangan mbak ya Khalid shalat dulu". Khalid berjalan untuk shalat ashar.

Pukul setengah lima Barra dan Alira pulang dari butik mereka masuk dengan bergandengan tangan. alira sebenarnya malu dengan anak-anak nya yang sudah besar namun Barra selalu memaksa. kemesraan antara pasangan itu harus setiap saat yang penting tidak melampaui batas saat di tempat umum, bukan untuk pamer kemesraan tapi supaya pelakor tau jika alira adalah istri yang sangat ia cintai...

Ngeles ya Barra yang jelas takut saja ada yang melirik alira, secara alira masih kelihatan begitu muda sedangkan Barra sudah berkacamata terlihat sedikit tua. tapi hanya sedikit kok. wkwkwk...

" Abi salam tak di Jawab". ucap Barra melihat anaknya yang sedang duduk membaca buku.

" wa'alaikumsalam maaf Abi Khansa tak dengar".

" lagi baca apa sayang serius amat".

" buku punya Abi". Khansa memperlihatkan buku yang berjudul menjadi pribadi yang baik.

" mana Khalid nak." tanya umi sedang membuka paper bag pesanan Khalid.

" lagi sholat ashar umi".

" memang dari mana dia ." tanya Barra yang tak suka anaknya shalat di rumah apalagi sampai di tunda.

" di rumah Abi tak kemana-mana".

" anak itu kebiasaan". ucap Barra namun alira mengusap lengan Barra pertanda ia tak ingin Barra memarahi Khalid.

Khalid keluar dengan santainya ia Salim kepada umi dan Abi nya.

" sudah shalat anak Abi". barra mengusap kepala Khalid lalu duduk mengikuti abinya karena abinya mendesak ia dengan pelan agar duduk. Khalid tau ia pasti akan dapat wejangan dari abinya, Barra sedikit keras memang sama anak-anak nya.

" Tak dengar adzan". tanya Barra.

" dengar Abi". ucap Khalid.

" terus..."

" maaf Abi iya Khalid tadi khilaf". Alira dan Khansa menahan tawa.

" khilaf atau malas".

." malas Abi". Khalid menunduk kan wajahnya ia takut dengan abinya kalau abinya sudah bicara lembut.

" masih punya kaki."

" masih Abi". jawab Khalid lagi.

" untuk apa."

" jalan"

" terus..." Khalid diam tak berani menjawab lagi.

" Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada Nya Khalid. kamu ingat ayat Al Qur'an yang mana itu".

" az zariyat ayat ke 56 Abi".

" ingat ya". Khalid mengangguk.

" Allah sayang padamu, Allah masih memberimu kaki yang lengkap anggota tubuh yang lengkap. Coba kamu lihat orang yang sudah tak punya kaki ia pasti akan susah kemana-mana apalagi untuk datang ke masjid harus dengan bantuan alat lain agar ia bisa sampai ke tempat tujuan. Tak lebih satu jam kamu berjalan ke masjid Khalid, lalu kenapa kamu memilih shalat di rumah. laki-laki Soleh itu shalat nya berjamaah di masjid, kalau di rumah itu namanya laki-laki salihah. kamu mau jadi laki-laki salihah hemm...". jelas Barra, alira dan Khansa masih menahan tawa.

" ngga Abi maaf iya Khalid tak akan lupa, Khalid mau jadi Soleh ".

" nah itu baru anak Abi peringatan untuk mu ya ini ".

" iya Abi terima kasih sudah mengingatkan Khalid, Khalid minta maaf".

" minta maaf sama Allah bukan Abi nak, Abi hanya mengingatkan mu agar kamu tak lalai Abi juga mau nanti ke surga bersama keluarga Abi anak-anak Abi". ucap Barra lagi.

" ya sudah ingat pesan Abi ya, jika waktunya tiba bersegeralah nak sebelum malaikat maut lebih dulu menjemput kita. jika itu tiba sudah tak ada lagi yang bisa menolong ". Khalid begidik ketika abinya mengatakan malaikat maut.

" iya Abi Khalid akan shalat tepat waktu dan berjamaah ke masjid ". Barra mengusap kepalanya meski kadang absurd dan tengil Khalid masih mau mendengar nasehat abinya.

__

Bersambung

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

alhamdulilllah dapat ilmu.... makasi thor.....😁😁😁😁

2023-06-28

0

Herry Murniasih

Herry Murniasih

Barra selalu memberikan nasehat untuk anak2nya agar tidak lupa mensyukuri nikmatNya, damai rasanya punya keluarga seperti ustad Barra.

2023-06-18

1

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

adem rasanya kalo punya keluarga begini...

2023-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. khansa
2 Part 2. kampus
3 Part 3. Laki-laki Soleh bukan salihah
4 Part 4. Ammar dan Ameer
5 Part 5. Rama
6 Part 6. ternyata kembar
7 Draft
8 Part 8.
9 Part 9. wanita sederhana
10 Part 10. Aulia
11 Part 11. Aisyah selalu khawatir
12 Part 12. mengingat masa lalu
13 Part 13. bunda menangis
14 Part 14.
15 Part 15. rasa terpendam Ameer
16 part 16. salam rindu Ameer
17 Part 17. terserempet
18 Part 18. rumah sakit
19 Part 19. amar bosan
20 Part 20. menjenguk
21 Part 21. menagih janji
22 Part 22. satu minggu
23 Part 23. Ammar luruh
24 Part 24. terkejut nya Ameer
25 Part 25. khitbah
26 Part 26. sinyal jodoh
27 Part 27. bertemu
28 Part 28. pernikahan
29 Part 29. seperti keromantisan Rasulullah
30 Part 30. Ammar mulai banyak bicara
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33. Ameer bersiap
34 Part 34. Ameer berangkat
35 Part 35. cinta itu anugerah
36 Part 36. Swiss saksi bisu
37 Part 37. saling mencintai
38 Part 38. Kegelisahan Barra
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41.
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44. Ameer pulang
45 Part 45. pernikahan haris
46 Part 46. kecelakaan
47 Part 47. Duka
48 Part 48. hati yang rapuh
49 Part 49. Yang di nanti
50 part 50. Ayah
51 Part 51. brondong
52 Part 52. Ameer di hari pertama kerja
53 Part 53. demam
54 Part 54. Gaza sebagai prioritas
55 Part 55. masih libur
56 Part 56. ucapan bunda aisha
57 Part 57. Gaza pergi
58 Part 58. keinginan tetua
59 Part 59. Sah
60 Part 60. kebahagiaan gaza
61 Part 61. sebatas ayah gaza
62 Part 62. menepis jarak
63 Part 63. ke Bandung
64 Part 64. permaisuri hatiku
65 Part 65. ya zaujati
66 Part 66. kebun teh
67 Part 67. kembali dari kebun teh
68 Part 68. rencana pulang
69 part 69. merengkuh pahala
70 Part 70. aki di rumah sakit
71 Part 71. perasaan yang rapuh
72 part 72. merasa bersalah
73 Part 73. pernikahan Mahya dan Fahri
74 Part 74. penjelasan
75 Part 75. kembali bekerja
76 part 76. Asupan vitamin Ameer
77 Part 77. ungkapan
78 Part 78. tulisan Ameer
79 Part 79. nafkah batin
80 Part 80. janda meresahkan
81 Part 81. Fakta
82 Part 82. rumah baru
83 Part 83. undangan
84 Part 84. biar mesra
85 Part 85. adik comel
86 Part 86 # Salsabila
87 Part 87. Resepsi
88 Part 88. kabar
89 Part 89. Gaza pulang
90 part 90. melahirkan
91 Bab 91. Tamat
92 Promo novel baru " bestie mendadak jadi istri"
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1. khansa
2
Part 2. kampus
3
Part 3. Laki-laki Soleh bukan salihah
4
Part 4. Ammar dan Ameer
5
Part 5. Rama
6
Part 6. ternyata kembar
7
Draft
8
Part 8.
9
Part 9. wanita sederhana
10
Part 10. Aulia
11
Part 11. Aisyah selalu khawatir
12
Part 12. mengingat masa lalu
13
Part 13. bunda menangis
14
Part 14.
15
Part 15. rasa terpendam Ameer
16
part 16. salam rindu Ameer
17
Part 17. terserempet
18
Part 18. rumah sakit
19
Part 19. amar bosan
20
Part 20. menjenguk
21
Part 21. menagih janji
22
Part 22. satu minggu
23
Part 23. Ammar luruh
24
Part 24. terkejut nya Ameer
25
Part 25. khitbah
26
Part 26. sinyal jodoh
27
Part 27. bertemu
28
Part 28. pernikahan
29
Part 29. seperti keromantisan Rasulullah
30
Part 30. Ammar mulai banyak bicara
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33. Ameer bersiap
34
Part 34. Ameer berangkat
35
Part 35. cinta itu anugerah
36
Part 36. Swiss saksi bisu
37
Part 37. saling mencintai
38
Part 38. Kegelisahan Barra
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41.
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44. Ameer pulang
45
Part 45. pernikahan haris
46
Part 46. kecelakaan
47
Part 47. Duka
48
Part 48. hati yang rapuh
49
Part 49. Yang di nanti
50
part 50. Ayah
51
Part 51. brondong
52
Part 52. Ameer di hari pertama kerja
53
Part 53. demam
54
Part 54. Gaza sebagai prioritas
55
Part 55. masih libur
56
Part 56. ucapan bunda aisha
57
Part 57. Gaza pergi
58
Part 58. keinginan tetua
59
Part 59. Sah
60
Part 60. kebahagiaan gaza
61
Part 61. sebatas ayah gaza
62
Part 62. menepis jarak
63
Part 63. ke Bandung
64
Part 64. permaisuri hatiku
65
Part 65. ya zaujati
66
Part 66. kebun teh
67
Part 67. kembali dari kebun teh
68
Part 68. rencana pulang
69
part 69. merengkuh pahala
70
Part 70. aki di rumah sakit
71
Part 71. perasaan yang rapuh
72
part 72. merasa bersalah
73
Part 73. pernikahan Mahya dan Fahri
74
Part 74. penjelasan
75
Part 75. kembali bekerja
76
part 76. Asupan vitamin Ameer
77
Part 77. ungkapan
78
Part 78. tulisan Ameer
79
Part 79. nafkah batin
80
Part 80. janda meresahkan
81
Part 81. Fakta
82
Part 82. rumah baru
83
Part 83. undangan
84
Part 84. biar mesra
85
Part 85. adik comel
86
Part 86 # Salsabila
87
Part 87. Resepsi
88
Part 88. kabar
89
Part 89. Gaza pulang
90
part 90. melahirkan
91
Bab 91. Tamat
92
Promo novel baru " bestie mendadak jadi istri"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!