Perjanjian

Perjanjian

Episode 1

Darwin baru saja selesai meeting dengan rekan kerjanya. Darwin keluar dari ruangan itu bersama Pratiwi asistennya, Tiwi mengikuti di belakang dengan sedikit berlari mengimbangi langkah bos-nya yang cepat.

“Jadwal meeting setelah jam makan siang kamu tunda semua. Hari ini saya ada acara keluarga,” ucap Darwin makin mempercepat langkahnya.

“Baik Pak,” jawab Tiwi berhenti mengikuti Darwin dengan nafas terengah-engah.

Darwin masuk ke ruang kerjanya kembali meneruskan pekerjaannya, matanya tidak berkedip dari laptop di depannya.

Rttthhhh ... rthhhhh.

Suara getar ponsel Darwin.

“Halo Pa ...” sapa Darwin.

“Halo, Nak. Kamu tidak lupa acara makan malam keluarga, kan?” tanya Marco

“Iya, Pa,” jawab Darwin singkat.

“Sudah kamu tunda semua pekerjaannya?” tanya Marco lagi.

“Sudah,” jawab Darwin.

“Kamu pulang lebih awal ya, yasudah lanjutkan pekerjaanmu.” Marco pun mengakhiri panggilan.

Jika bukan permintaan papanya sungguh malas ikut acara seperti itu, Darwin jarang sekali makan dengan keluarganya, apalagi pulang ke rumah, Darwin tinggal sendirian di apartemennya.

Ting! Bunyi pesan masuk.

“Ntar malam gue tungguin di club biasa.” Isi pesan Kelvin.

“Gue absent, ada acara keluarga ntar malam,” balas Darwin.

* * *

Malam harinya di rumah keluarga Marco Antonio. Dimeja makan telah tersedia berbagai macam jenis makanan, para pelayan sibuk mempersiapkan dan mengaturnya dengan rapih.

Darwin yang baru tiba melihat kondisi tersebut menyipitkan matanya. “Perasaan gue gak enak,” lirih Darwin.

Martha Christina ibunda tercinta Darwin yang setiap permintaannya tidak mungkin ditolak oleh Darwin itu, melihat anaknya tiba ia menyambut dengan hangat.

“Mama rindu kamu sayang, kenapa jarang sekali pulang, Nak?”

“Sibuk urusan kantor, Ma.”

“Kamu terlihat kurus sayang, jangan terlalu sering bergadang.”

“Gak kok Ma. Kenapa banyak makanan Ma, siapa yang datang?”

“Nanti kamu lihat sendiri,” ucap Martha menyudahi obrolannya.

Kemudian Darwin duduk disebelah Papanya, mereka membicarakan tentang bagaimana dengan situasi Kantor saat ini. Yang terdengar hanya pembahasan tentang pekerjaan tidak ada pembahasan lain, karena semenjak Darwin ambil alih papanya tidak lagi masuk kantor, hanya sesekali menanyakan pada Darwin atau melihat informasi dari televisi.

“Maaf mengganggu Tuan, tamu sudah datang,” ucap Marni, pembantu rumah Darwin memberi tahu.

Marco bangkit dari tempat duduknya, menghampiri tamunya yang tak lain adalah rekan bisnisnya dulu. Terlihat seorang pria sebaya dengan Marco bersama seorang wanita cantik itulah Anaknya.

“Mari masuk,” ajak Marco sembari mereka berpelukan hangat .

“Lama sekali kita tidak berjumpa, kamu semakin sehat saja," ujar Simoncelli menepuk pundak Marco.

“Bisa saja kamu, ini Anak kamu Simon?” tanya Marco melepaskan pelukannya. Marco menatap Anaknya Simon.

Ritha menghampiri Marco mencium punggung tangannya. “Om ... " panggil Ritha tersenyum.

“Siapa namamu, Nak?” tanya Marco mengelus rambut pirang Ritha.

“Ritha. Ritha Amelia Om ...” jawab Ritha memperkenalkan diri.

Martha menghampiri tamunya, sedari tadi ia sibuk membantu pelayan. Martha tidak tahu tamunya sudah tiba.

“Tamu bukan diajak masuk, malah asik mengobrol, gimana sih Pa,” ujar Martha, ia menyenggol lengan suaminya.

Martha merangkul bahu Ritha jalan beriringan, bibirnya tersenyum lebar sepertinya ia suka pada Ritha.

“Silahkan duduk.” Marco mempersilahkan pada Simon dan Ritha.

“Anakmu mana Marco?” tanya Simon.

“Ma, mana Darwin, panggil kemari. Seperti gadis dapat pinangan saja dia,” ujar Marco membuat Ritha dan Simon tertawa.

“Papa ini bisa saja ngomong gitu di depan tamu terhormat kita,” jawab Martha, "Darwin lagi ke kamar mandi sebentar.”

Sesaat kemudian datang Darwin menghampiri mereka semua, Simon berdiri menyambut kedatangan Darwin. Darwin menundukkan kepalanya mencium tangan Simon.

“Gagah dan tampan sekali Anakmu Marco,” puji Simon.

“Sayang, kenalin ini Ritha calon istrimu,” ucap Martha.

Darwin membulatkan matanya. “Calon istri?” tanya Darwin. Ritha menjulurkan tangannya bersalaman dengan Darwin dengan wajah datar karena pertanyaan barusan.

“Iya sayang, Mama sengaja gak beritahu dulu, biar sureprise gitu buat kamu,” jawab Martha melihat wajah Ritha kurang senang.

“Yasudah nanti kita bicarakan lagi, mari kita makan dulu,” pinta Marco menyudahi obrolan itu.

* *

Selesai makan mereka pindah keruang tengah, dan mengobrol hangat hanya obrolan ringan sih sebenarnya.

Raut wajah Darwin kurang suka. “Sangat membosankan,” gumam Darwin dalam hati.

“Darwin hebat, sama seperti mu dulu Marco, Masih muda mampu mengembangkan perusahaan sampai maju pesat seperti sekarang,” puji Simon tersenyum pada Darwin.

“Saya hanya melanjutkan saja, Om," jawab Darwin merendah.

“Anakmu juga hebat, Mas,” timpal Martha pada Simon.

Ritha baru dua Bulan yang lalu pulang, selama ini Ritha diluar negeri menempuh pendidikannya, Ritha anak pertama Simon yang akan melanjutkan perusahaan Simon, sedangkan adiknya masih SMA.

“Sekolah sudah selesai, rencana kamu selanjutnya apa, Nak?” tanya Marco.

“Melanjutkan usaha Papi tentunya Om, dan menjadi ibu rumah tangga yang baik juga pastinya,” ucap Ritha Seraya mengarahkan pandangannya ke arah Darwin. Sementara Darwin memutar bola matanya tajam kearah Ritha.

“Calon menantu idaman." Martha mengelus bahu Ritha dan tersenyum bahagia ke arah Darwin.

Ritha tampaknya menyetujui perjodohan itu, bagaimana tidak Darwin sangat tampan, tinggi, kulit putih dan hidung mancung, badannya sangat proporsional.

Darwin berpikir bagaimana caranya kabur dari situasi yang membosankan itu, kemudian ia merogoh sakunya lalu ia mengeluarkan handphonenya.

“Halo, iya, gimana, akan segera saya bereskan secepatnya.” Darwin berpura-pura menerima telepon.

“Ada apa, Nak?” tanya Marco.

“Soal kerjaan Pa, maaf, ya?” ucap Darwin.

“Tidak apa-apa, kami juga mau pamitan sudah larut. Sebaiknya lain kali saja kita bertemu lagi,” ujar Simon berpamitan pada tuan rumah.

“Kenapa buru-buru?” tanya Martha.

“Gak apa-apa Tante, kan besok-besok Ritha bisa datang kesini lagi,” jawab Ritha agresif.

“Iya sayang, Tante gak punya Anak perempuan, sering-sering mampir ke rumah Tante, ya?” pinta Martha. Ritha mengangguk sambil tersenyum.

Lalu merekapun berpamitan, Marco dan Martha mengantarkan mereka ke depan. Saat Simon dan Ritha menghilangkan dari pandangan mereka, baru mereka berdua masuk.

Darwin bangkit dari duduknya mengambil kunci mobil mewahnya, ingin segera pergi. Namun, langkahnya terhenti karena Martha memanggilnya.

“Bisa kita bicara dulu, duduk sebentar,” pinta Martha.

“Tentukan waktu yang tepat untuk kita lakukan pertunangan ini,” kata Marco.

Darwin membulatkan matanya. “Apaan sih Pa. Kenal juga enggak, main tunangan aja,” jawab Darwin kesal.

“Mama mau segera punya cucu sayang, Mama kesepian di rumah,” ucap Martha.

“Tapi dia kenal kamu, sayang,” Marco ikut berkomentar.

“Tapi aku gak Pa, lagian dia kenal palingan juga dengar berita di Televisi doang,” balas Darwin memutar bola matanya tajam.

“Lagian umurmu sudah 35 tahun-an masih betah lama-lama sendiri,” sergah Martha mulai kesal.

“Darwin punya pilihan sendiri Ma,” sanggah Darwin.

Boro-boro punya pacar, gebetan saja ia tak punya. Jawaban Darwin membuat kedua orangtuanya terdiam.

“Kalau kamu punya pilihan sendiri, kenalkan biar kami tau,” jawab Marco.

“Kalau memang benar kamu punya pilihan sendiri, Mama tunggu waktu sebulan kamu siap kenalin ke Mama,” ucap Martha.

Darwin merasa pusing mendengar permintaan Mamanya. Lalu ia bergegas pergi meninggalkan rumah orang tuanya, ia menuju ke club, tempat dimana biasanya ia menghilangkan rasa jenuh bersama teman-temannya.

Jangan lupa like ya.

Baca novel A BIG MISTAKE juga ya?

Terpopuler

Comments

Alika

Alika

lanjutkan

2022-04-20

0

Nasrullah

Nasrullah

wow

2020-11-02

0

momnya🦆🐊Algi

momnya🦆🐊Algi

aku mulai baca nih...

2020-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4.
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 68
68 Episode 69
69 Episode 70
70 Episode 71
71 Episode 72
72 Episode 73
73 Episode 74
74 Episode 75
75 Episode 76
76 Episode 77
77 Episode 78
78 Episode 79
79 Episode 80
80 Episode 81
81 Episode 82
82 Episode 83
83 Episode 84
84 Episode 85
85 Episode 86
86 Episode 87
87 Episode 88
88 Episode 89
89 Episode 90
90 Episode 91
91 Episode 92
92 Episode 93
93 Episode 94
94 Episode 95
95 Episode 96
96 Episode 97
97 Episode 98
98 Episode 99
99 Episode 100
100 Pengumuman
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4.
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 68
68
Episode 69
69
Episode 70
70
Episode 71
71
Episode 72
72
Episode 73
73
Episode 74
74
Episode 75
75
Episode 76
76
Episode 77
77
Episode 78
78
Episode 79
79
Episode 80
80
Episode 81
81
Episode 82
82
Episode 83
83
Episode 84
84
Episode 85
85
Episode 86
86
Episode 87
87
Episode 88
88
Episode 89
89
Episode 90
90
Episode 91
91
Episode 92
92
Episode 93
93
Episode 94
94
Episode 95
95
Episode 96
96
Episode 97
97
Episode 98
98
Episode 99
99
Episode 100
100
Pengumuman
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!