Episode 2

Darwin tiba di sebuah club malam. Setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk, suara dentuman musik sangat keras, sejenak mampu menghilangkan rasa pusing Darwin karena permintaan Mamanya.

Darwin mencari di mana Kelvin, pandangannya terus menelusuri setiap inci tempat tersebut, tapi nihil Kelvin tidak ada.

“Sial!” teriak Darwin. Tapi tidak akan terdengar, suara dentuman musik lebih keras dibandingkan dengan teriakannya.

“Padahal gua mau cari solusi,” umpatnya dalam hati.

Darwin memesan minuman ringan, mabuk-mabukan bukan solusi pikirnya, termasuk jarang sebenarnya ia minum-minuman keras, hampir tidak pernah mungkin.

Tapi rasanya kali ini, otaknya benar-benar membutuhkan sesuatu yang bikin rileks.

Darwin menyandarkan tubuhnya di sofa, kepalanya menengadah ke langit-langit club tersebut, dan sesekali ia meneguk minumannya.

Bruukkk!!

Seorang wanita terjatuh di hadapan Darwin lututnya mengenai meja, lebih tepatnya ada orang yang mendorongnya. Darwin mengangkat kepalanya yang sedari tadi ia sandarkan pada sofa.

Wanita tersebut meringis kesakitan, seseorang mengikutinya dari belakang dengan penuh amarah.

“Mau lari ke mana kau wanita murahan,” ujar pria tersebut sinis, tangannya menjambak rambut wanita itu keras, sontak membuat Darwin berdiri.

“Hei! beraninya kau sama perempuan!” teriak Darwin dengan mata melotot. Lalu ia menarik tangan wanita tersebut agar berada di sampingnya.

“Kau siapa, jangan ikut campur, aku sudah membayarnya untuk malam ini!” teriak pria itu.

“Akan kukembalikan uangnya!” teriak Darwin lagi.

“Aku gak butuh uangnya, aku mau tubuh wanita ini, dia sangat menggairahkan,” ucap pria itu dengan pandangan mesumnya.

Mendengar ucapan pria itu, wanita di sebelah Darwin mengencangkan pegangannya pada lengan Darwin, melihat itu Darwin merasa iba.

“Akan kubayar tiga kali lipat,” ucap Darwin.

wanita di sebelahnya, menengadah pandangannya ke wajah Darwin, wanita mungil itu, tingginya hanya sedada Darwin.

Darwin merogoh dompetnya ia mengambil kartu namanya.

“Ini ambillah, besok akan kubayar tiga kali lipat.” Darwin melemparkan kartu nama kepada pria itu.

Pria itu memungutnya dari lantai, ia tersenyum puas dan pergi dari hadapan Darwin. Tangan wanita tersebut masih gemetar dan memegang erat-erat lengan Darwin.

“Duduk ...” ajak Darwin.

“Mau pulang ...” lirih wanita tersebut tapi Masih terdengar oleh Darwin.

Darwin tidak menjawab hanya memapahnya keluar, tapi tiba-tiba ...

Bruukkk!

Wanita itu terjatuh lagi. Ternyata, lututnya berdarah. Dengan sigap Darwin mengangkat dan menggendongnya keluar dari club tersebut.

Darwin membuka pintu mobilnya, dan mendudukkan tubuh wanita itu.

tangannya meraih kotak obat dan membersihkan darah dan luka di lutut wanita di hadapannya.

“Terima kasih, Mas," ucap wanita cantik itu pelan.

“Mmm. Nama lu siapa?” tanya Darwin kemudian.

“Asmira. Asmira Lestari.” Asmira menjulurkan tangannya kepada Darwin.

Darwin berdiri karena telah selesai membersihkan lutut lestari. “Gue Marcell,” jawab Darwin. Entah mengapa ia mengenalkan Nama depannya kepada Asmira .

“Lu kenapa ketakutan gitu, bukannya sudah terbiasa dengan situasi kek tadi?” tanya Darwin. Tangannya menutup pintu mobil.

“Aku baru pertama kali ke tempat tadi, Mas,” jawab Asmira. Matanya berkaca-kaca.

“Terus ngapain lu ke situ, itu sama saja lu ke kandang singa tau enggak?" tanya Darwin.

Air mata Asmira tak terbendung lagi, perlahan meleleh di pipinya, melihat itu Darwin tidak tega, ia meraih Asmira ke pelukannya dan menenangkannya.

“Gimana ceritanya lu bisa ke situ, memangnya lu gak baca tulisan di depan gedung tadi?” tanya Darwin.

Asmira tidak menjawab, dia masih membenamkan wajahnya di bahu Darwin.

“Umur lu berapa, sudah tengah malam begini enggak dicari in orang tua lu?” tanya Darwin lagi.

Mendengar kata orang tua membuat tangisan Asmira semakin menjadi, Darwin bingung bagaimana cara menenangkannya, Darwin tidak pernah berhadapan dengan wanita kecuali dengan Pratiwi asistennya.

“Tenang dong, gua bingung kalau lu begini terus,” pinta Darwin.

Asmira melepaskan pelukan dan menghapus air mata di pipinya.

“Aku cuma butuh uang Mas, aku cari kerjaan, enggak taunya malah begini jadinya,” ucap Asmira dengan suara parau.

“Semua wanita malam juga akan jawab kek begitu kalo ditanya,” ujar Darwin.

“Terserah Mas percaya atau gak aku sudah cerita yang sebenarnya,” jawab Asmira.

* * *

Flashback.

Kruuuukkk!

Suara perut Asmira yang kelaparan.

“Gue lapar banget.” Asmira mengelus-elus perutnya.

Asmira keluar kamar menuju dapur, ia menyalakan kompor kemudian memasak Indomie rebus dan telur ceplok hampir setiap hari makanan Asmira seperti ini.

Tok ... tok. Suara ketukan pintu.

“Bentar!” sahut Asmira sedikit berteriak dari dalam.

Dengan sedikit berlari Asmira membukakan pintu. Ternyata mbaknya Jessica, dengan wajah amburadul, pipinya lebam, matanya bengkak dan rambut acak-acakan. Tanpa permisi Jessica langsung masuk, Asmira mengikutinya dari belakang.

“Mbak di pukuli lagi sama bandot tua itu?” tanya Asmira.

Jessica mengambil sendok, lalu ia melahap Indomie di meja makan itu. Indomie satu-satunya yang tersisa di dapur. Melihat kondisi Jessica lapar Asmira hilang.

Jessica melahapnya dengan tergesa-gesa seperti orang berhari-hari tidak makan. selesai makan Jessica langsung bergegas menuju kamar, dia seperti menghindar dari pertanyaan Asmira.

“Mbak!” panggil Asmira setengah berteriak, tapi Jessica tidak peduli.

“Mbak gak usah pura-pura tegar gitu,” ucap Asmira yang membuat langkah Jessica terhenti.

“Terus mbak harus gimana, teriak-teriak kek orang gila?” tanya Jessica. Tangisan yang sedari tadi ia tahan pecah seketika.

"Mbak bertahan untuk kamu, kuliah kamu, jajan kamu, dan bayar semua hutang ayah yang sudah mati itu!" teriak Jessica.

Asmira memeluk Jessica, beban yang di pikul kakaknya begitu besar, semenjak Lima Tahun yang lalu sudah menderita sampai detik ini masih begini.

Ayahnya pemain judi, mabuk-mabukan, hutang sana sini. Setiap hari mereka dalam kepedihan, saat itu Asmira yang masih menduduki bangku SMP dan Jessica harus rela banting tulang untuk membiayai sekolah adiknya.

Setelah ayahnya meninggal karena overdosis obat-obatan, setiap hari ada saja orang yang datang menagih hutang. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kota.

Tapi ada seseorang yang berhasil menemukan mereka yaitu suami Jessica sekarang, bandot tua itu menyuruh anak buahnya menangkap Jessica dan Asmira.

Saat melihat Jessica bandot tua itu menyukainya, meminta Jessica jadi istrinya yang keempat. Kemudian ia membuat perjanjian, sekali meniduri Jessica akan mengurangi bunga hutang ayahnya.

Semenjak saat itu hingga sekarang kakaknya selalu jadi bulan-bulanan bandot tua itu, jika seksnya tidak terpuaskan, Jessica akan dipaksa, dipukuli, dikurung, dan tidak diberi makan. Jika Jessica berani kabur dan melaporkan kepada seseorang, maka nyawa Asmira jadi taruhannya.

Mereka menangis sejadi-jadinya.

“Andai ibu masih ada,” batin Asmira.

Ibunya meninggal saat melahirkan Asmira, karena pendarahan hebat, nyawanya tidak tertolong. Semenjak itu ayahnya berubah seperti mayat hidup. Luntang-lantung ke sana-kemari. Usaha yang susah payah mereka rintis dari nol, semua ayahnya hancurkan, seolah-olah ingin menguburnya dalam-dalam bersama jasad ibu di alam sana.

Jangan lupa Like ya...

baca novel A BIG MISTAKE ya?

Terpopuler

Comments

Qinriali

Qinriali

Alhamdulilah,dek dik duk

2021-07-01

1

Tri Susanti

Tri Susanti

kisahnya seruuu Thor semangat nulisny aku suka

2021-04-13

0

meilanyokey

meilanyokey

nyimak tthoor

2021-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4.
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 68
68 Episode 69
69 Episode 70
70 Episode 71
71 Episode 72
72 Episode 73
73 Episode 74
74 Episode 75
75 Episode 76
76 Episode 77
77 Episode 78
78 Episode 79
79 Episode 80
80 Episode 81
81 Episode 82
82 Episode 83
83 Episode 84
84 Episode 85
85 Episode 86
86 Episode 87
87 Episode 88
88 Episode 89
89 Episode 90
90 Episode 91
91 Episode 92
92 Episode 93
93 Episode 94
94 Episode 95
95 Episode 96
96 Episode 97
97 Episode 98
98 Episode 99
99 Episode 100
100 Pengumuman
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4.
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 68
68
Episode 69
69
Episode 70
70
Episode 71
71
Episode 72
72
Episode 73
73
Episode 74
74
Episode 75
75
Episode 76
76
Episode 77
77
Episode 78
78
Episode 79
79
Episode 80
80
Episode 81
81
Episode 82
82
Episode 83
83
Episode 84
84
Episode 85
85
Episode 86
86
Episode 87
87
Episode 88
88
Episode 89
89
Episode 90
90
Episode 91
91
Episode 92
92
Episode 93
93
Episode 94
94
Episode 95
95
Episode 96
96
Episode 97
97
Episode 98
98
Episode 99
99
Episode 100
100
Pengumuman
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!