7

01.23

Aku minta maaf Dinda

Sepertinya aku nggak bisa pulang malam ini soalnya ada pekerjaan di kantor yang harus ku selesaikan. Kamu nggak marah kan?

01.37

kamu sudah tidur ya?

Aku segera membalas pesan Lex.

Maaf Lex aku baru membaca pesanmu

Semalam aku ketiduran. Aku nggak marah kok.

Sepertinya Lex membaca pesanku, namun setelah itu nggak ada balasan.

Saat hendak beranjak dari tempat tidur tiba-tiba saja notifikasi pesanku berdering lagi. Aku segera memastikannya

"Itu pasti dari Lex"

Saat membuka telepon aku sedikit kecewa karena bukan Lex lah yang mengirim pesannya tetapi nomor yang tidak dikenali kemarin. Aku lebih dikejutkan dengan gambar yang ia kirim. Meskipun wanita tersebut masih kurang jelas tetapi foto ini lebih mesra dari kemarin bahkan seperti pasangan kekasih.

Lex berciuman dengan gadis itu. Orang ini sepertinya sedang memberitahu ku kalau Lex selingkuh. Tapi siapa dia? Dari mana dia bisa tahu nomorku?

Dan ada apa dengan gambar ini, kenapa Lex bisa

setegah ini kepadaku. Apa salahku padanya. Pernikahan kami baru seumur jagung dan dia sudah bermain dengan wanita lain. Bagaimana jika orang tua kami tahu. Tapi untuk saat ini aku tidak ingin kejebak. Aku harus tau siapa sebenarnya orang ini.

Aku : Siapa kamu sebenernya?

Apa maumu mengirimkan ini semua kepada ku?

Aku tahu ini pasti akal-akalanmu kan untuk menghancurkan suamiku?

Orang asing : Siapa aku itu tidak terlalu penting.

Tapi aku cuma ingin kamu tahu kalau suami kamu itu adalah seorang yang busuk.

Aku : Nggak kamu pasti bohong. Lex gamungkin selingkuhin aku. Dia bukan tipe orang yang seperti itu.

Orang asing : Apa kamu yakin, kalau kamu sudah sangat mengenal Lex?

Aku mencoba menelepon nomor tersebut tetapi tidak diangkatnya.

Kalau perkataan mu benar kenapa kamu nggak menjawab panggilan dari ku?

Orang itu sepertinya sudah tidak aktif lagi. Apa aku harus mencari tahu sendiri akan kebenaran Lex. Tapi aku akan menjadi istri yang durhaka jika aku mengikuti kegiatan suamiku. Tidak pokoknya aku harus mencari tahu akan hal ini. Aku tidak mau dilema memikirkan nya. Aku bergelut dengan pikiran ku sendiri.

Lex pulang sekitar pukul 13:53 menit. Dari penampilan nya aku bisa tebak kalau dia tidak masuk kerja.

"Kamu nggak ke kantor? "

"Nggak, aku lelah..... aku pengen istirahat dulu. Kepalaku juga lagi sakit. "

Lex lalu naik ke atas menuju kamar. Niatnya aku ingin menanyakan gambar tersebut tetapi karena dia mengatakan bahwa kepalanya lagi sakit, aku memutuskan untuk ke dapur membuatkannya teh jahe. Untuk masalah foto tersebut aku hanya ingin mendengar penjelasan dari Lex. Saat aku ke kamar Lex sepertinya sudah tertidur pulas. Dia pasti sangat kecapean. Aku sebenarnya harus ke rumah sakit juga karena mama menelepon kalau papa tiba-tiba saja mengalami struk ringan. Ku kira sekalian ingin mengajak Lex tapi kali ini aku harus pergi sendiri.

Aku pergi diantar pak Burhan. Tidak lupa aku meminta bibi untuk mengatakan kalau misalnya Lex menanyakan keberadaan ku.

"Bi kalau Lex bertanya bilang saja kalau aku ke rumah orang tuaku. Ada keperluan. "

"Baik nyonya akan saya sampaikan. "

Kondisi papa tidak terlalu parah. Dokter mengatakan kalau papa bisa pulang dan melakukan perawatan dari rumah. Aku membayar semua biaya rumah sakit lalu mengantar mama dan papa pulang.

"Makasih ya sayang, kami sudah sangat merepotkan kamu. "

"Nggak kok ma, aku nggak punya pikiran seperti itu. Kalian lagi butuh bantuan dari ku sebagai seorang anak tentu aku harus membantu. "

"Maafkan mama, tadi karena khawatir sama papamu, mama sampai lupa bawa ATM. Padahal kami bisa bayar biaya rumah sakit. "

"Kok mama bilang seperti itu sih, meskipun aku sekarang sudah menjadi istri dari Lex tetapi aku tetaplah anak kalian. "

"Ya sudah, kalian ini mama sama anak malah ributkan sesuatu yang nggak jelas. Papa kan sakit seharusnya kalian berdua belikan papa apa kek, nawarin buah kek atau hal lain." Papa memasang wajah cemberut membuat aku dan mama tertawa.

Ada-ada saja kelakuan papa. Aku, mama dan papa menceritakan banyak hal sampai lupa waktu. Karena sekarang jam menunjukkan pukul 20:25 menit, papa menyuruhku untuk makan malam dulu di rumah sebelum balik. Di rumah kami meskipun ada pembantu namun terkadang mama yang masak sendiri. Karena mama itu orang yang rajin. Masakan mama juga sangat enak.

Aku tiba di rumah pukul 22:35 pm. Aku langsung ke kamar karena merasa lelah.

Lex duduk di sofa sambil membaca korannya.

Ia menghentikan kegiatannya saat melihatku datang.

"Kamu lama sekali? "

"Iya ada urusan sebentar." Kataku sambil ke ruang ganti untuk mengenakan piyama tidur dan melepaskan semua pernak-pernik yang terasa berat di tubuh.

"Makasih untuk tehnya tadi. " Kata Lex saat aku keluar. Aku berjalan ke arah ranjang, entah kenapa aku malas menggubris perkataan Lex.

Saat aku ingin menutupi mataku Lex tiba-tiba saja datang mendekat lalu mencium kening ku.

Terpopuler

Comments

Diajeng Ayu

Diajeng Ayu

baru kali ini baca genre kaya gini lama kali ketauan nya Uda gitu alur ceritanya lambat bgtt gila Uda eps 7 padahal🙂 agak gimana gitu, mungkin gw bisanya baca di apk(w*ttp*n) sebelah kali ya jadi sedikit heran

2024-03-09

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!