"Kami sebaiknya pulang ma, pa. Ini juga sudah semakin larut." Kata Lex kepada kedua orang tuanya. Lex ingin menghindari pembicaraan seperti ini. Dia merasa tak nyaman, meskipun mereka adalah orang tuanya.
"Iya ma, kami pamit dulu."
"Kalian menginap disini saja?"
"Sepertinya tidak bisa ma. Malam ini para pelayan akan masuk. Kami tidak mungkin meninggalkan rumah kosong." Jawab Lex.
Sebelum pulang Dinda menyalami kedua mertuanya, sedangkan Lex sudah duluan ke dalam mobil. Dinda segera menyusul Lex dan duduk di sebelah nya. Dalam perjalanan pulang, tidak ada pembicaraan apapun di antara mereka berdua. Sebenarnya Dinda ingin mengajak Lex berbicara namun saat melihat dirinya yang diselimuti emosi membuat Dinda menurunkan niatnya. 1 jam perjalanan, mereka tiba di rumah. Saat Dinda ingin turun dari mobil, Lex menahannya.
"Kenapa Lex?"
"Aku harap kamu mau mengerti diriku. Aku belum siap punya anak."
"Aku mengerti kok Lex. Aku yakin kamu punya alasan sendiri yang mungkin itu baik menurutmu. Lagian aku juga belum memikirkan hal itu." Dinda berusaha tersenyum. Dia tidak boleh terlihat sedih di depan Lex. Dia harus bisa mempertanggungjawabkan kata-katanya.
"Makasih ya, kamu memang wanita yang pengertian." Lex memegang kedua tangan Dinda dengan lembut dan diciumnya perlahan. Saat itu Dinda merasa jantungnya berdetak kencang serasa ingin copot atas perlakuan Lex yang tiba-tiba romantis seperti itu. Kini Lex mendekatkan wajahnya dengan wajah Dinda.
Apa dia ingin mencium ku?
Semakin lama wajahnya semakin dekat. Dinda menutup matanya karena belum berani menatap Lex saat berciuman.
Klik...
"Kamu lupa membuka sabuk pengamannya." Lex berbisik di dekat telinga Dinda. Ia segera membuka mata nya. Dinda menatap wajah Lex sebentar setelah itu membuka pintu mobil dan masuk ke dalam rumah lebih dulu.
Aku yakin Lex pasti menertawakan ku. Karena sebelum keluar ia sempat melihat Lex tersenyum.
Aduhh, malu nya aku mengingat hal tadi. Dengan pedenya mengharapkan hal lain.
Dinda masuk ke kamar, dan dengan cepat mengganti pakaiannya menggunakan piayama. Ia naik ke atas ranjang, menyelimuti dirinya setelah itu berpura-pura tidur. Dinda hanya mendengar suara pintu kamar di buka, serta suara langkah kaki Lex yang masuk ke ruang ganti. Setelah itu ia tidak mendengar aktivitas apapun lagi.
Sepertinya Lex keluar. Dinda mengintip sebentar dan benar tidak ada Lex. Ia ingin melihat kemana Lex pergi namun saat ini dirinya sedang berusaha untuk menghindar darinya. Ia masih sangat malu dengan kelakuannya barusan. Dinda berusaha memejamkan matanya, mungkin jika ia tidur, ia tidak akan melupakannya besok.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar mengejutkan Dinda. Ia membuka matanya perlahan, melirik ke samping tempat tidur. Tidak ada Lex.
"Apa Lex sudah pergi kerja?" Dinda mengumpulkan sedikit nyawanya, setelah itu berjalan malas ke arah pintu untuk memastikan siapa yang mengetuk pintunya.
"Pagi nyonya, maaf kalau saya mengganggu. Saya hanya ingin menyampaikan kalau sarapannya sudah siap. Saya ingin membangunkan nyonya dari tadi hanya takutnya mengganggu istirahat nyonya."
"Tidak apa-apa. Memangnya jam berapa sekarang?"
"Sudah jam 9 lewat 3 menit."
"Rupanya aku terlambat bangunnya. Besok kamu bisa bangunkan aku jika memang sarapan paginya sudah siap. Aku akan mandi dulu, setelah itu baru turun makan."
"Kalau gitu saya permisi dulu nyonya."
"Tunggu sebentar. Apa tadi pagi kamu melihat tuan berangkat kerja?"
"Tidak nyonya. Saya sudah bangun dari subuh begitu pun dengan pelayan lain. Tetapi kami belum melihat tuan sama sekali."
Lex ke mana ya? Apa semalam dia keluar dan belum kembali. Tapi kemana?
"Kalau begitu saya permisi nyonya."
Saat akan masuk kamar, perhatian Dinda teralihkan ke ruang kerja Lex.
"Lampu ruang kerja Lex masih menyala. Apa mungkin Lex lupa mematikan nya saat berangkat kerja tadi. Sepertinya aku harus mematikan nya dulu." Dinda berjalan mendekati ruang kerja Lex. Saat membuka pintunya ia merasa aneh karena pintunya tidak dikunci.
"Eh pintunya nggak di kunci." Dinda masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan kerja Lex lebih banyak berisi buku-buku karena dia sangat suka membaca. Mata Dinda yang awalnya menyusuri setiap sudut ruangan kini tertuju pada seseorang. Ternyata Lex tertidur di atas sofa. Dinda mendekati Lex dan berdiri tepat di sampingnya.
Tidurnya lelap sekali. Mungkin Lex sangat kecapean apalagi ia sempat menunda pekerjaan nya selama 3 hari untuk mempersiapkan pernikahan kami.
Lex adalah pria yang sangat tekun kalau sedang bekerja. Semua pekerjaan akan diselesaikan oleh nya meskipun ia sakit atau mengalami hal lain. Bisa dibilang pekerjaannya lebih penting dari hal lain.
" Lex, Lex." Dinda membangunkannya dengan hati-hati agar tidak membuat Lex terkejut.
Akhirnya Lex bangun dari tidurnya setelah beberapa kali Dinda mencoba membangunkannya.
"Ini dimana? Jam berapa sekarang?"
"Ini di ruangan kerja kamu. Sepertinya semalam kamu tertidur di sini. Sekarang sudah jam 9 lewat."
"Ya ampun, hari ini ada meeting dengan klien. Dan aku sudah sangat telat."
Lex berjalan ke kamarnya dengan langkah yang terburu-buru. Ia bersiap dengan sangat cepat, mungkin bisa dibilang dirinya masuk ke kamar mandi hanya beberapa detik saja. Ia menyiapkan semua berkasnya setelah itu memeriksa isi handphone nya sebentar.
"Sial, sial, sial. 11 panggilan tak terjawab dari manager ku."
Lex turun dengan buru-buru setelah selesai bersiap.
"Kamu nggak makan dulu?"
"Nggak usah, nanti aku makan di kantor."
"Ya sudah hati-hati."
Mobil Lex meninggalkan perkarangan rumah. Dinda kembali masuk setelah mengantar kepergian Lex.
"Bibi,"
"Iya nyonya. Apa ada yang bisa saya bantu?"
"Bisa tolong bungkuskan makanan untuk tuan Lex, aku akan mengantar makanannya."
"Baik nyonya."
Dinda bergegas ke kamar untuk mandi. Karena pagi ini ia akan berangkat kekantor Lex untuk membawa nya makanan. Dinda memilih memakai pinafore dress yang dikombinasikan dengan turtleneck serta bondage boots hitam untuk menutupi kakinya. Tidak lupa pula sebuah mini bag untuk melengkapi penampilan nya hari ini. Ia segera turun setelah selesai bersiap. Pelayan menyodorkan makanan yang Dinda minta sebelumnya. Ia pergi di antar pak Burhan sopir baru yang mulai bekerja hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ayu Dani
curiga d kasih obat tidur terus tuh istri nya kok tidur mulu
2024-05-10
1
Fifid Dwi Ariyani
yrussehat
2024-02-15
0
Osie
ada ya bini kerjaannya tidur mulu sp g tau apa aja yg dikerjain lakinya pas malam hari..nih bini bego apa goblok sih g ada curiga"nya dikitpun
2023-07-10
3