Pintu Masuk

Setelah berhasil mengalahkan pasukan penjaga dan Gustav, Johan dan Eldrick segera membebaskan para tahanan dan mengajak mereka pulang ke tempat mereka. Meskipun mereka telah berada di bawah tekanan dan kekerasan selama bertahun-tahun, para tahanan sangat bersemangat untuk pulang dan merasakan kebebasan yang telah lama mereka impikan.

Johan dan Eldrick memimpin para tahanan melewati rute yang telah mereka persiapkan sebelumnya dan menghindari pasukan penjaga yang masih berkeliaran di sekitar tambang emas. Mereka berjalan melewati hutan lebat dan lembah yang dalam, dengan perasaan hati yang gembira dan harapan yang besar.

Setelah berjalan beberapa jam, mereka akhirnya tiba di sebuah desa kecil yang aman. Penduduk desa membuka pintu mereka dengan ramah, dan menawarkan makanan dan tempat tinggal yang nyaman bagi para tahanan yang lelah. Johan dan Eldrick merasa terharu melihat kedermawanan dan kebaikan hati penduduk desa, dan mereka berterima kasih atas bantuan dan keramahannya.

Beberapa hari kemudian, Johan dan Eldrick memutuskan untuk membawa para tahanan ke kota besar agar mereka dapat memulai hidup baru dan meraih impian mereka yang selama ini tertunda. Para tahanan merasa berterima kasih dan sangat bersyukur kepada Johan dan Eldrick atas segala bantuan dan perjuangan yang telah mereka lakukan.

Akhirnya, Johan dan Eldrick kembali ke kampung halaman mereka dengan perasaan lega dan bangga atas misi penyelamatan yang berhasil mereka lakukan. Meskipun mereka mengambil risiko besar dan menghadapi berbagai tantangan, mereka merasa senang bisa membantu para tahanan yang tidak bersalah dan memberikan mereka kesempatan untuk hidup dengan layak dan merdeka.

Johan dan Eldrick baru saja tiba di rumah setelah sukses membebaskan para tahanan dari tambang emas itu. Mereka sedang duduk di ruang tamu, mencoba menenangkan diri setelah perjalanan yang melelahkan. Namun, tiba-tiba mereka menemukan sebuah surat yang tergeletak di atas meja.

Johan mengambil surat itu dan membacanya dengan hati-hati. Wajahnya menjadi tegang ketika ia membaca isinya.

"Ada apa?" tanya Eldrick dengan cemas.

Johan menunjukkan surat itu kepadanya. "Ini isinya mengancam kita," kata Johan dengan suara serak.

Eldrick membaca isinya dan juga merasa khawatir. "Siapa yang bisa melakukan hal ini?" tanya Eldrick.

Johan tidak tahu pasti. Namun, ia merasa yakin bahwa siapa pun yang mengirim surat itu tidak akan berhenti hanya dengan sekadar mengancam. Mereka harus melakukan sesuatu untuk melindungi diri mereka.

"Kita tidak bisa tinggal diam," kata Johan dengan tegas. "Kita harus berhati-hati dan siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi."

Eldrick mengangguk setuju. Mereka berdua menyadari bahwa perjuangan mereka belum berakhir. Mereka harus tetap waspada dan siap menghadapi segala ancaman yang mungkin datang.

Di sisi lain, Setelah Johan dan Eldrick berhasil membongkar praktik curang yang dilakukan oleh Gustav, masyarakat sekitar semakin geram dan memutuskan untuk mengambil alih tambang emas tersebut. Mereka melakukan rapat dan membentuk sebuah kelompok untuk mengelola tambang tersebut secara mandiri.

Masyarakat sekitar pun mulai memperbaiki infrastruktur tambang yang sebelumnya telah rusak dan dibiarkan begitu saja oleh Gustav. Mereka mengeluarkan dana untuk memperbaiki jalan, mengganti peralatan, dan menyiapkan segala kebutuhan untuk menjalankan tambang.

Johan dan Eldrick sangat senang melihat masyarakat sekitar dapat memperbaiki tambang emas tersebut. Mereka juga merasa lega karena tugas mereka telah selesai dan berhasil membantu masyarakat sekitar untuk meraih keadilan.

Beberapa waktu kemudian, masyarakat sekitar telah berhasil menghasilkan emas dengan jumlah yang cukup besar dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya. Mereka juga membagi hasil tambang dengan adil kepada seluruh anggota kelompok.

Tambang emas yang sebelumnya menjadi sumber konflik dan ketidakadilan, kini menjadi sumber penghidupan yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Johan dan Eldrick merasa sangat bangga dan senang dapat berkontribusi dalam perubahan tersebut.

Suatu hari, Johan dan Eldrick sedang berjalan-jalan di kawasan wisata yang ramai di kota kecil tempat mereka tinggal. Namun, tiba-tiba mereka merasakan ada yang aneh. Mereka merasa seperti diikuti oleh seseorang yang tidak dikenal.

"Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan, Eldrick?" tanya Johan dengan suara berbisik.

Eldrick mengangguk dan menatap sekeliling dengan curiga. Mereka terus melangkah, tetapi kecurigaan mereka semakin meningkat. Mereka merasa seperti mata mereka selalu diawasi oleh seseorang.

Tanpa diduga, tiba-tiba saja seseorang melompat dari balik semak-semak dan mencoba menyerang Johan dan Eldrick. Namun, berkat kecepatan dan refleks yang mereka miliki, Johan dan Eldrick berhasil menghindar dan kabur dari serangan tersebut.

Mereka berlari secepat mungkin dan berhasil sampai ke tempat yang aman. Ketika mereka sudah merasa cukup jauh dari penguntit mereka, mereka berhenti dan menatap ke arah tempat yang mereka lari dari tadi.

"Siapa ya orang yang tadi mencoba menyerang kita?" tanya Eldrick.

Johan menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu. Tapi yang pasti, kita harus tetap waspada. Kita tidak tahu apa maksudnya mengikuti kita seperti itu."

Mereka berdua berbicara sebentar lagi, dan memutuskan untuk kembali ke rumah dengan hati-hati. Namun, ketika Johan sampai di rumah, dia menemukan sebuah surat yang ditinggalkan di depan pintu rumahnya.

Dengan hati-hati, Johan membuka surat tersebut dan membacanya. Isinya singkat dan membuat Johan merasa takut. Surat itu berisi ancaman yang mengatakan bahwa Johan dan Eldrick akan menyesal jika mereka berani melawan. Johan merasa takut dan bingung. Siapa yang mengirim surat ini dan apa yang mereka maksudkan?

Johan dan Eldrick merenung di ruang tamu setelah membaca surat ancaman yang mereka terima. Mereka merasa terancam dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Kita harus mencari tahu siapa yang mengirim surat ini," ujar Eldrick dengan suara bergetar.

Johan mengangguk dan berkata, "Tapi bagaimana kita bisa menemukan orang itu? Tidak ada petunjuk yang diberikan dalam surat ini."

Eldrick berdiri dan memandang keluar jendela. "Kita harus mencari tahu sendiri. Mulai dari orang-orang yang kita kenal di sekitar sini. Siapa tahu ada yang tahu atau melihat sesuatu yang mencurigakan."

Johan mengikuti langkah Eldrick dan memandang keluar jendela juga. "Kita harus berhati-hati dalam mencari tahu. Kita tidak tahu siapa yang mengancam kita."

Eldrick mengangguk dan menjawab, "Saya akan berjaga-jaga, tapi kita tidak bisa tinggal diam dan menunggu. Kita harus bertindak sekarang juga."

Mereka lalu mulai mencari tahu siapa yang mengirim surat ancaman itu. Mereka mengunjungi setiap orang yang mereka kenal dan bertanya-tanya tentang hal tersebut. Setelah berhari-hari mencari tahu, mereka akhirnya menemukan petunjuk yang mengarah pada seseorang yang mereka kenal dengan baik.

Mereka memutuskan untuk menghadapinya dan meminta penjelasan. Setelah berbicara dengan orang tersebut, Johan dan Eldrick mengetahui bahwa ia sama sekali tidak terkait dengan surat ancaman yang mereka terima. Mereka merasa putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Namun, ketika mereka kembali ke rumah, mereka menemukan surat yang berbeda. Kali ini, surat tersebut memberikan petunjuk yang jelas tentang siapa yang mengirim ancaman tersebut. Johan dan Eldrick merasa lega karena akhirnya menemukan siapa yang mereka cari. Mereka segera melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Johan dan Eldrick tinggal bersama-sama di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Tidak seperti Eldrick yang lahir dan besar di sana, Johan berasal dari masa depan.

Pada suatu hari, Johan duduk di atas sofa di ruang tamu, sambil menatap kosong ke arah jendela. Eldrick yang baru saja masuk ke rumah, melihat Johan dan merasa ada yang aneh.

"Ada apa, Johan? Kau terlihat sedih," tanya Eldrick.

Johan menoleh ke arah Eldrick dan memberi isyarat untuk duduk. "Aku punya rahasia besar yang ingin aku ceritakan padamu," ujar Johan dengan suara bergetar.

Eldrick mengangguk dan duduk di sebelah Johan, menatapnya dengan penuh perhatian.

"Aku berasal dari masa depan, Eldrick. Aku datang ke sini karena ingin menyelamatkan ibuku yang terbunuh secara misterius di masa depan. Aku tahu ini terdengar gila, tapi ini yang sebenarnya terjadi," ucap Johan dengan wajah yang serius.

Eldrick terdiam beberapa saat, mencerna informasi yang baru saja didengarnya. "Kau tahu cara untuk menyelamatkan ibumu?" tanya Eldrick akhirnya.

Johan mengangguk. "Ya, tapi aku butuh bantuanmu. Aku tahu kau adalah orang yang paling aku percayai dan bisa membantuku menghadapi segala rintangan."

Eldrick tersenyum dan merangkul Johan. "Tentu saja aku akan membantumu, sahabatku. Kita akan menghadapi masa depan bersama-sama."

Mereka berdua saling berpelukan, dengan tekad yang bulat untuk menyelamatkan ibu Johan dari nasib yang menyedihkan. Tapi tantangan yang besar menanti mereka di masa depan.

Suatu hari Johan dan Eldrick menerima pesan dari seseorang yang tidak dikenal untuk bertemu di sebuah desa kecil yang terletak di tengah hutan. Mereka diinstruksikan untuk menuju sebuah rumah tua di depan pintu masuk desa.

Ketika mereka tiba di desa, Johan dan Eldrick merasa sedikit cemas. Desa kecil ini sangat sunyi, tak ada penduduk dan rumah-rumah kosong. Mereka melihat rumah tua yang diinstruksikan di tengah-tengah desa, dengan pintu depan yang tertutup rapat. Johan dan Eldrick berjalan mendekati rumah tua tersebut.

Ketika mereka tiba di depan pintu, tiba-tiba pintu terbuka sendiri. Johan dan Eldrick memasuki rumah tua tersebut dan menemukan sebuah ruangan gelap dengan sebuah kursi besar di tengahnya. Tanpa ragu, mereka berjalan menuju kursi itu dan duduk.

"Tunggu sebentar," kata suara dari balik kursi. "Saya akan segera datang."

Johan dan Eldrick saling berpandangan, tak tahu apa yang sedang terjadi. Beberapa saat kemudian, sebuah pintu terbuka dan seseorang keluar. Mereka tidak mengenali orang itu, namun dia tampaknya tahu banyak tentang mereka.

"Saya tahu bahwa kalian mencari tahu tentang surat ancaman yang kalian terima," kata orang itu. "Saya bisa membantu kalian."

Johan dan Eldrick menatap orang itu dengan curiga. Namun, mereka tidak memiliki pilihan lain. Mereka setuju untuk bekerja sama dengan orang itu untuk mencari tahu siapa yang mengirim surat ancaman tersebut.

"Yang saya butuhkan dari kalian adalah bantuan untuk menyelesaikan suatu masalah di desa ini," kata orang itu. "Jika kalian bisa menyelesaikan masalah itu, saya akan memberikan informasi yang kalian cari."

Johan dan Eldrick tidak yakin apa yang dimaksud dengan masalah tersebut, tetapi mereka setuju untuk membantunya. Orang itu memberi tahu mereka bahwa di desa ini ada seorang yang mencoba mencuri barang berharga, dan dia perlu bantuan mereka untuk menangkap pencuri tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!