Titik Itu Mulai Terlihat

Johan dan Eldrick berhasil melawan penjahat-penjahat itu dengan perjuangan yang gigih. Namun, mereka sangat lelah dan hampir tak berdaya. Tiba-tiba, muncul seorang pria tua dengan rambut putih dan janggut panjang yang memperhatikan pertarungan itu dari kejauhan.

Pria tua itu menawarkan bantuan kepada Johan dan Eldrick. Dia membawa mereka ke rumahnya yang terletak di pinggir hutan. Rumah itu sederhana namun nyaman, dengan dinding kayu dan atap daun kelapa.

Setelah tiba di rumah pria tua itu, Johan dan Eldrick langsung diistirahatkan di sebuah kamar yang nyaman. Pria tua itu memberikan air dan makanan hangat kepada mereka. Johan dan Eldrick sangat berterima kasih dan merasa sangat terharu.

Pria tua itu kemudian menjelaskan bahwa dia adalah seorang petani dan tinggal di pulau itu sejak lahir. Dia menyadari bahwa Johan dan Eldrick adalah orang yang baik dan ingin membantu mereka. Pria tua itu juga mengatakan bahwa pulau itu sebenarnya terkenal karena penghuninya yang ramah dan baik hati.

Johan dan Eldrick merasa sangat bersyukur atas pertolongan dan keramahan pria tua itu. Mereka beristirahat dengan nyenyak dan kembali merasa segar setelah beristirahat cukup lama.

Setelah Johan dan Eldrick terbangun dari tidur mereka yang lelap, mereka duduk bersama pria tua itu di ruang tamu rumahnya. Pria tua itu kemudian bercerita tentang bos penjahat yang selalu menculik dan meneror warga di pulau tersebut.

"Namanya adalah Gustav, dia telah melakukan banyak kejahatan di pulau ini," kata pria tua itu serius. "Dia dan kelompoknya sering menculik warga, mengambil harta benda mereka, dan bahkan membunuh orang yang berani melawan mereka."

Johan dan Eldrick saling pandang, mereka tahu mereka harus melakukan sesuatu untuk menghentikan kejahatan itu.

"Kami harus beraksi dan menghentikan kejahatan ini," kata Eldrick dengan mantap.

"Percayalah padaku, itu sangat berbahaya," kata pria tua itu. "Gustav dan kelompoknya memiliki senjata-senjata yang sangat berbahaya. Tidak mungkin hanya kalian berdua yang bisa menghadapinya."

Pria tua itu duduk di depan Johan dan Eldrick yang sedang beristirahat di kamarnya. Dia memandang kedua pemuda itu dengan tatapan serius, lalu melanjutkan ceritanya.

"Gustav, si bos penjahat itu, sudah lama menjadi ancaman bagi kami penduduk desa ini," ucapnya dengan suara bergetar. "Dia dan kelompoknya sering menculik orang-orang kami dan memaksa mereka bekerja di tambang emas yang mereka rebut dari pemerintah."

Johan dan Eldrick mendengarkan dengan serius. Mereka sama-sama terkejut mendengar kisah pria tua itu.

"Lalu, apa yang terjadi pada orang-orang yang diculik itu?" tanya Eldrick.

"Banyak dari mereka tak pernah kembali," jawab pria tua itu. "Entah mati di tambang atau dipaksa untuk bekerja terus menerus. Kami tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan Gustav dan kelompoknya. Mereka terlalu kuat dan berbahaya bagi kami."

Johan merasa geram mendengar kisah itu. Dia merasa terpanggil untuk membantu warga desa itu dan menghentikan aksi penjahat tersebut.

"Eldrick, kita harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka," ucap Johan tegas.

Eldrick menatap Johan dengan tatapan setuju. Dia juga merasa perlu untuk membantu warga desa tersebut.

"Pria tua, apakah kamu tahu di mana lokasi tambang emas itu?" tanya Eldrick.

Pria tua itu mengangguk dan memberikan petunjuk lokasi tambang emas tersebut. Johan dan Eldrick merasa semakin terpanggil untuk melakukan aksi. Mereka tahu bahwa tindakan mereka berbahaya, tetapi mereka merasa perlu untuk membantu warga desa yang sedang tertindas.

Namun Johan menyadari bahwa beberapa bulan yang lalu ia juga diculik dan dipaksa untuk bekerja ditambang emas. Akhirnya dengan perasaan sedih dan geram, Johan menceritakan hal tersebut kepada Eldrick dan Pria tua itu.

Mendengar hal itu, pria tua terkejut. "Jadi kamu juga salah satu korban mereka, Nak?" tanyanya dengan nada simpatik.

Johan mengangguk lemah. "Ya, saya dipaksa untuk bekerja di tambang emas itu. Tapi saya berhasil kabur dan bertemu dengan Eldrick di laut."

Pria tua itu mengangguk paham. "Sudah banyak orang yang diculik oleh Gustav dan kelompoknya. Mereka memaksa para korban untuk bekerja di tambang emas itu, tanpa peduli dengan kesehatan dan keamanan mereka."

Eldrick menatap pria tua itu serius. "Kami harus melakukan sesuatu untuk menghentikan mereka. Tidak boleh ada orang lain yang jadi korban."

Pria tua itu tersenyum. "Kalian memang anak muda yang pemberani. Saya setuju, kita harus menghentikan mereka. Saya punya ide bagus."

Johan terdiam beberapa saat ketika mendengar cerita dari pria tua tersebut. Ia teringat pada kematian ibunya yang sampai saat ini belum terselesaikan.

"Apakah mungkin semua ini berhubungan dengan kematian ibuku?" pikir Johan dalam hati.

Ia terus berpikir dan mengingat-ingat kembali kejadian saat ibunya meninggal.

Dalam hati, Johan berterima kasih kepada pria tua yang telah menyelamatkan nyawanya dan Eldrick. Ia berjanji akan membantu pria tua tersebut dalam memberantas kelompok pencurinya dan membalas dendam untuk ibunya.

Johan masih merasa bingung dan tidak bisa membenarkan hubungan antara penculikan dan kematian ibunya di masa depan. Namun, ia merasa semakin yakin bahwa ada keterkaitan antara keduanya. Ia berpikir keras untuk mencari tahu lebih banyak informasi tentang penculikan tersebut.

Sementara itu, Eldrick merasa bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk membantu warga yang menjadi korban penculikan. Mereka berdua sepakat untuk membuat rencana untuk menyusup ke tambang emas dan membebaskan para korban.

Setelah berdiskusi dengan pria tua yang menyelamatkan mereka, mereka mendapatkan informasi tentang posisi tambang emas dan gerakan pasukan penjaga yang berjaga di sekitarnya. Johan dan Eldrick menyusun rencana rinci dan mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk misi berbahaya ini.

Johan dan Eldrick mulai merencanakan misi penyelamatan ini setelah mereka mendapatkan informasi tentang kelompok pencuri yang memperbudak tahanan untuk bekerja di tambang emas milik mereka. Mereka mencari tahu segala sesuatu yang mereka bisa tentang kelompok tersebut, termasuk rute masuk dan keluar tambang serta lokasi tahanan.

Setelah merencanakan strategi dan membuat rencana, mereka mulai menyusup ke dalam tambang dengan sangat hati-hati dan tanpa terdeteksi. Mereka berusaha untuk menghindari penjaga tambang dengan cara mengambil jalur tersembunyi dan menjaga jarak dengan pasukan penjaga.

Johan dan Eldrick memutuskan untuk menggunakan kemampuan mereka yang telah dilatih dengan baik untuk menembus keamanan dan mengejar misi penyelamatan ini. Mereka bekerja sama dengan sangat baik dan dengan cermat menyelesaikan setiap tahap rencana mereka.

Saat akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam tambang, mereka mulai mencari para tahanan dan memberikan kode yang telah disepakati sebelumnya untuk mengenali satu sama lain. Beberapa tahanan awalnya terkejut melihat kedatangan Johan dan Eldrick, tetapi kemudian mereka menyadari bahwa mereka datang untuk membebaskan mereka dan membantu mereka keluar dari tambang.

Ketika Johan dan Eldrick hampir berhasil membebaskan semua tahanan, suara derap langkah kaki tiba-tiba terdengar di lorong tambang yang mereka lewati. Mereka segera menyingkir dan bersembunyi di balik batu besar, berusaha untuk tidak membuat suara sekecil apapun.

Tiba-tiba, sinar lampu senter menerangi bagian dalam lorong dan menerangi wajah Gustav yang cemberut. Di belakangnya, Johan dan Eldrick melihat sekelompok besar pasukan penjaga yang siap untuk menyerang. Dalam sekejap, suasana menjadi tegang dan pasukan penjaga mulai mendekati mereka.

Johan dan Eldrick saling pandang dan dengan isyarat diam-diam, mereka menentukan strategi mereka. Johan merencanakan untuk menyerang Gustav dan mengambil senjatanya, sementara Eldrick akan menyerang pasukan penjaga dari sisi mereka.

Tanpa menunggu lagi, Johan dengan sigap melompat keluar dari persembunyian mereka dan menyerang Gustav dengan kecepatan yang tak terduga. Gustav terkejut dan kaget, namun segera bangkit dan memegang senjatanya dengan erat. Johan dan Gustav bertarung dengan hebatnya, dengan pukulan dan tendangan yang saling bertubi-tubi.

Sementara itu, Eldrick telah mengambil posisi di balik batu besar lainnya dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang pasukan penjaga. Ketika pasukan penjaga mulai mendekatinya, Eldrick melompat keluar dan menyerang mereka dengan pukulan dan tendangan yang cepat dan presisi.

Meskipun Eldrick berhasil menyerang beberapa pasukan penjaga, namun pasukan Gustav terlalu kuat dan Johan dan Eldrick akhirnya kalah. Mereka hampir tertangkap dan disiksa oleh pasukan penjaga.

Namun, dengan keberanian dan kecepatan pikirannya, Johan berhasil menemukan cara untuk meloloskan diri. Ia merangkak diam-diam di balik bebatuan dan mengelabui pasukan penjaga. Dalam kegelapan yang menyelimuti tambang, ia meraih tangan Eldrick dan mereka berlari secepat mungkin menuju pintu keluar.

Sayangnya, mereka terjebak di lorong sempit dan akhirnya terpojok di depan pasukan penjaga yang sudah menunggu. Johan dan Eldrick siap untuk menerima hukuman mereka ketika tiba-tiba seorang tahanan muda yang mereka bebaskan tadi, muncul dari belakang dan menyerang pasukan penjaga dengan batu besar.

Kekacauan terjadi di tengah-tengah tambang, dan Johan dan Eldrick memanfaatkan momen ini untuk kabur dengan membawa tahanan muda itu. Mereka berlari secepat mungkin menuju pintu keluar sambil berusaha menghindari tembakan dari pasukan penjaga.

Setelah berlari sejauh mungkin, mereka akhirnya berhasil keluar dari tambang dan melarikan diri ke hutan. Mereka merasa lega dan bersyukur bisa kabur dengan selamat, meskipun hanya berhasil membawa satu tahanan muda.

Johan dan Eldrick kemudian memutuskan untuk membawa tahanan muda itu ke kampungnya dan memberitahu keluarganya bahwa ia selamat. Mereka juga berjanji untuk kembali ke tambang dan membebaskan tahanan lainnya suatu hari nanti, dengan rencana yang lebih baik dan persiapan yang lebih matang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***