Pengakuan Kevin

Kevin yang terus menerus di teror arwah Julia mulai mengalami depresi tingkah lakunya berubah sangat drastis Kevin sering berdiam diri terkadang pun suka berteriak-berteriak mengalami ketakutan yang berlebihan.

Sampai akhirnya para guru mulai membicarakan tentang tingkah laku Kevin.

“Bu sebenarnya ada apa dengan siswa yang nama Kevin, di saat jam pelajaran saya Kevin berteriak-teriak?” ucap bu Fitri kepada bu Yasmi wali kelasa Kevin.

“Entahlah bu Fitri saya juga bingung tidak hanya ibu saja beberapa guru juga melaporkan hal yang sama,” sahut bu Yasmi.

“Iya Bu, di waktu pelajaran saya juga begitu ada apa ya dengan anak itu biasa Kevin tidak pernah seperti itu,” celetuk pak Guru Kimia di tempat duduknya mendengar para guru sedang membahas keanehan kepada Kevin.

“Iya pak Rencananya hari ini saya mau memanggil Kevin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi?” sahut bu Yasmi.

Saat pelajaran di mulai bu Yasmi pun memanggil Kevin ke kantor untuk bertemu dengannya.

Kevin yang saat itu sedang belajar pun pergi menuju kantor dan masuk ke ruangan guru, di sana ada bu Yasmi saja para guru yang sedang mengajar para siswa di kelas mereka masing-masing.

“Assalamualaikum permisi Bu,” Kevin yang mengucapkan salam dengan sopan.

“Waalaikumsalam  masuk Kevin,” sahut bu Yasmin yang sedang di duduknya.

“Ada apa Ibu memanggil saya?” tanya bu Yasmi.

“Silakan duduk Kevin ada yang mau ibu tanyakan,” ujar bu Yasmin.

Kevin pun duduk di bangku yang telah di sediakan berhadapan dengan bu Yasmin.

“Begini Kevin, banyak laporan beberapa guru mengenai kamu, beberapa guru bilang jika kamu tidak fokus belajar kamu seperti orang yang ketakutan kadang suka berteriak secara tiba-tiba di sekolah padahal tidak ada apa-apa, coba ceritakan kepada ibu apa yang sebenarnya terjadi ibu akan bantu kamu Kevin,” ucap bu Yasmin dengan lembut.

“Ti-tidak ada apa-apa Bu,” sahut Kevin.

“Kevin setiap manusia itu pasti punya masalah tapi alangkah baiknya jika masalah kamu mau menceritakan dengan Ibu, mungkin saja ibu dapat membantumu dan bisa memberikan arahan untukmu,” bu Yasmi yang menasihati Kevin dengan lembut.

“Tapi ibu janji ya tidak akan menceritakan kepada yang lain?” ucap Kevin.

“Iya, insya Allah Kevin, ibu akan merahasiakan ini semua.”

Kevin pun mulai menceritakan kepada Bu Yasmi apa yang sebenarnya ia alami.

“Begini Bu, beberapa hari memang Kevin di ganggu oleh arwah Julia. Arwah Julia selalu bilang akan membunuh Kevin, Kevin takut Bu,” Kevin yang mulai bercerita.

“Ada apa dengan arwah Julia, yang selalu meneror kamu apa di masa hidupnya kamu pernah berbuat salah dengan Julia?” bu Yasmi yang mulai mengorek-ngorek cerita Kevin yang sebenarnya. 

“Kenapa ibu bisa berbicara seperti itu?” 

“Kevin seseorang yang pernah berbuat salah di masa lalunya akan selalu di hantui oleh perasaan takut dan bersalahnya, sebagai contoh seorang sopir Truk yang mabuk menabrak seorang wanita lalu meninggal sang sopir kabur, maka si sopir akan selalu di hantu oleh sosok wanita yang ia tabrak itu Kevin begitu pun denganmu,” ucap bu Yasmi yang menjelaskan kepada Kevin.

Sontak saja Kevin yang mendengarnya terdiam, menurutnya apa yang di katanya bu Yasmi ada benarnya. Kevin pun mulai memberanikan dirinya bercerita kepada bu Yasmin.

“Kevin, Kevin, kok malah diam?” tegur bu Yasmin.

“Eh iya Bu, apa yang ibu katanya memang benar Kevin mengakui kesalah Kevin. Kevin pernah berbuat salah saat Julia masih hidup Kevin pernah menodai Julia Bu, Kevin hilaf bu di saat itu Kevin sedang di bawah pengaruh alkohol.”

“Astagfirullah Kevin, jadi kamu pernah melakukan itu di mana?” 

“Iya waktu merayakan kenaikan sekolah Bu, di villa milik Roy.”

“Astagfirullah Kevin pantas saja Julia bunuh diri.”

“Tapi tidak hanya Kevin, Edo pun iya. Waktu itu Kevin setelah menodai Julia masuk kamar dan saat telah masuk kamar Kevin tidak dapat tidur sampai akhirnya Kevin kembali keluar kamar melihat Edo masuk ke kamar Julia, Kevin pun mencoba mengintip di celah pintu apa yang di lakukan Edo, ternyata Edo pun menodai Julia.”

“Astagfirullah kalian, maafkan ibu Kevin bukan ibu tidak mau membantu namun perbuatan jahatmu itu akan mendapat karma buruk kamu harus menjalani karma burukmu.”

“Jadi Kevin harus bagaimana Bu, Kevin menyesal? Meminta maaf kepada Julia, dan semoga saja arwah Julia mau memaafkanmu jika tidak entah ibu harus berbuat apa untukmu,” ujar bu Yasmi yang tidak dapat membantu Kevin.

“Sudah Bu tapi hasilnya tetap saja, Julia tetap mengganggu Kevin.”

“Berti dendamnya semasa hidup di bawanya hingga dirinya meninggal dunia Kevin.”

Setelah berbincang-bincang cukup lama akhirnya Kevin di perbolehkan untuk kembali ke kelas, namun bu Yasmi tidak  dapat membatu Kevin sampai Kevin kembali ke dalam kelas dengan wajah bersalahnya kepada Julia.

Kevin yang telah berada di dalam kelas kembali ke tempat duduknya dan sedang menatap sang guru dengan tidak fokus seperti sedang memikirkan sesuatu.

‘Apa yang harus aku lakukan andai saja kejadian itu tidak aku perbuat mungkin semua tidak akan seperti ini, apakah aku akan mengalami hal yang sama seperti Roy,' Kevin yang bermonolog.

“Kevin! Kevin!” tegur bu Fitri yang melihat Kevin tampak melamun.

“Eh iya Bu.”

“Coba jelaskan pengertian dari Sel?” tanya bu Fitri.

“Sel adalah ...” Kevin yang terdiam cukup lama tidak bisa menjawab.

“Yang lain ada yang bisa membantu Kevin menjawab?” 

“Saya bu,” Dara yang mengacungkan tangannya.

“Iya Dara bisa di jelaskan?” bu Fitri yang bertanya.

“Sel adalah bagian terkecil penyusun struktur makhluk hidup,” ujar Dara.

“Bagus Dara, Kevin dari tadi ibu menjelaskan kamu tidak mengerti apa yang sebenarnya kamu perhatikan!” tegur bu fitri yang kesal.

“Biar kamu fokus, kamu berdiri di pojok papan tulis sampai pelajaran ini selesai mengerti kamu Kevin,” ujar Bu Fitri yang memberi hukuman kepada Kevin.

Satu jam telah berlalu bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba pelajaran biologi pun telah usai.

Semua siswa yang telah merapikan bukunya bersiap-siap keluar dari Kelas.

“Pelajaran kita akhiri sampai di sini,” ujar bu Fitri yang berjalan keluar kelas.

Di barengi semua siswa yang keluar kelas termasuk Kevin.

“Kevin yuk kita ke kantin,” ajak Erin menggandeng Kevin.

Saat Kevin tengah jalan ke kantin tiba-tiba sepatunya yang ia gunakan rusak.

“Tunggu Erin,” celetuk Kevin.

“Ada apa sayang?” tanya Erin.

“Sepatuku rusak, aku mau ganti sepatu olah raga dulu kebetulan di loker ada sepatu putihku,” kata Kevin.

“Kamu duluan saja nanti aku menyusul,” sambung Kevin.

“Iya tapi jangan lama-lama.”

“Iya sayang,” ucap Kevin yang berjalan menuju loker yang berada di ruang ganti.

  

  

Terpopuler

Comments

Kiki Rizkia Apriliani

Kiki Rizkia Apriliani

stlh baca smpe sini mmng bnyak kslhn dlm penulisan atau krg rapi semoga bisa lebih baik u krya laine..u cerita sdh bagus wlpn sgt menyayangkan kptsan julia smpe bundir..tp kl g bundir y g ada crta bls dndam ini hehe

2024-03-14

0

Kiki Rizkia Apriliani

Kiki Rizkia Apriliani

apakah hr ini petunjuk dr mimpi dara kevin gantung diri

2024-03-14

0

Masumi Hayami

Masumi Hayami

Koq Roy.. Edo dong seharusnya nya.

2024-02-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!