Cinta Kasih Sang Pewaris (Our Love Story)
"Rayyaaannn..... kenapa kau selalu menggangguku. "
Teriakan itu selalu terdengar di pagi hari di mansion keluarga Khan, Kedua kembar sepasang itu selalu membuat keributan tiap kali mereka hendak sarapan.
"Aku tidak mengganggumu, aku hanya mengambil apa yang menjadi milikku. Kau selalu meminjam sesuati dariku, tapi kau tidak pernah mengembalikannya. "
Rayyan dan Zoya sedang bermain kucing-kucingan di meja makan, padahal di sana sudah ada sang mommy dan daddy juga kakak mereka yang akan sarapan. Nisa langsung berdiri dan melotot ke arah kedua anak kembarnya itu.
"Zoya, Rayyan. Tidak bisakah kalian akur barang sehari saja. Mommy bisa stress jika kalian terus begini tiap pagi. " Akhirnya sang ibu negara mulai ceramahnya.
Zoya dan Rayyan langsung terdiam, dan duduk di samping kanan dan kiri kakaknya.
"Ingat umur kalian, nak. Kalian sudah dua puluh lima tahun, Sudah dewasa dan bisa bikin anak. Tapi sifat kalian masih kekanak-kanakan. Ya, Allah... " Akhirnya Nisa menyebut nama Robb nya jika sudah sangat kesal kepada anak-anak nya.
Erhan mendekati istrinya itu. Dan memeluknya dari samping.
"Sabar, sayang... " hanya itu yang bisa ia katakan untuk menenangkan istrinya.
"Maaf, mom. " ucap mereka berdua pada akhirnya.
"Kalian sudah besar, ayolah jangan selalu bertingkah seperti anak kecil begini. Kalau kalian begini bagaimana mungkin kalian bisa mendapatkan jodoh. " Murad sang kakak selalu memberikan nasehat kepada adiknya yang selalu bersikap kekanak-kanakan itu.
"Iya-iya percaya yang mau menikah bulan depan. " ejek Zoya yang sebenarnya tidak suka jika kakaknya harus menikah dengan Diandra seorang model terkenal di negaranya.
Murad mengacak rambut andiknya gemas, karena dia juga tau adiknya itu tidak pernah menyukai kekasihnya Diandra.
"Sudah-sudah, ayo sekarang kita sarapan. " perintah Erhan pada anak-anak nya itu
"Grandma kemana mom? kok nggak kelihatan. " tanya Rayyan yang tidak melihat nenek kesayangan itu.
"Grandma tadi pagi pergi setelah sarapan. Katanya dia ada urusan dengan saudaranya. " ujar Nisa yang sudah bisa mengontrol emosinya.
"Mau aku suapi, mom? " tawar Erhan yang sudah menyendokkan nasi di piringnya.
"Daaaadddd.... " protes ketiga anaknya tiap kali sang daddy ingin bermesraan dengan mommynya.
Nisa hanya menggelengkan kepala dengan tingkah anak dan suaminya itu.
Setelah sarapan mereka bertiga pun segera berpamitan kepada kedua orang tuanya. Murad dan Rayyan akan pergi ke perusahaaan sebagai CEO dan Wakil CEO, sedangkan Zoya akan pergi ke butik untuk meneruskan usaha mommy dan daddynya itu.
"Mom, dad, nanti aku akan pulang terlambat karena aku ingin menghadiri acara ulang tahun Diandra. " pamit Murad sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Baiklah, hati-hati di jalan. Apakah Ezra akan ikut bersamamu? " tanya Nisa kepada anaknya itu.
Ezra adalah anak kemal yang di percaya untuk menjadi asisten Murad sang CEO . Sedangkan Kemal sendiri kini menjadi penasehat diperusahaan raksasa itu. Dia tidak berniat membuka perusahaan sendiri, karena dia berjanji pada dirinya sendiri akan mengabdikan hidupnya untuk keluarga Khan yang telah menolongnya dan mengangkatnya dari keterpurukan.
"Ezra tidak masuk kerja hari ini, mom. Tadi pagi dia mengabarkan padaku kalau dia sedang demam. Jadi, aku akan pergi sendiri nanti. "
"Baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan. " Nisa memeluk anak pertamanya itu dengan lekat. Entah apa yang dia rasakan, hatinya merasa tak tenang sejak pagi.
Setelah Murad berpamitan, disusul Rayyan dan Zoya yang menciun punggung tangan ibunya. Tapi perasaannya tidak sekalut saat Murad mencium punggung tangannya.
"Kalian semua hati-hati ya.. " pesan Nisa sambil melambaikan tangannya.
Setelah mobil ketiga putranya tak terlihat, Nisa dan Erhan masuk ke dalam Mansion.
"Kamu kenapa, sayang? " tanya Erhan pada istrinya itu yang sepertinya terlihat khawatir.
"Entahlah mas, perasaanku tidak nyaman. "
"Insya'Allah tidak akan terjadi apa-apa. "
Mereka berdua duduk di ruang keluarga dan menyalakan televisi. Menikmati hari tua mereka. Begitulah Erhan dan Nisa. Kini mereka berdua hanya bersantai di rumah, dan sesekali ke perusahaan atau ke butik untuk mengontrol kinerja ketiga anaknya itu.
Sejauh ini perusahaan bisa maju dengan pesat dibawah pimpinan Murad dan Rayyan. Dengan ide-ide brilian mereka, mereka bisa mengembangkan bisnis mereka hingga ke mancanegara.
Kini Nisa dan Erhan hanya tinggal menikmati masa tua mereka dan melihat anak-anak mereka berkembang, dan menunggu cucu-cucu yang akan lahir dari mereka.
*
Murad bekerja keras hari ini karena sang asisten tidak masuk, walau ada Rayyan yang membantunya tapi tetap saja Murad tidak bisa mengerjakan semuanya sendiri, karena Ezra lah yang sudah mengerjakan sebagian pekerjaan ini.
"Kak, ini sudah malam. Katanya kakak akan datang ke acara ulang tahun Diandra. " celetuk Rayyan yang sejak tadi memperhatikan kakaknya yang sedang sibuk itu.
Murad melihat jam tangannya. Sudah jam tujuh malam ternyata. Dari tadi tidak terdengar suara panggilan telpon yang mengganggunya, saat bekerja. Namun, saat Murad membuka layar ponselnya ada puluhan panggilan telpon dan pesan dari kekasihnya itu. Dan Murad tidak menyadarinya karena ponselnya dalam mode silent.
Murad mengusap wajahnya kasar. Masih ada waktu satu jam sebelum acara di mulai. Dia harus datang jika tidak kekasihnya itu akan marah kepadanya.
"Apa kau bisa melanjutkannya, Rayyan. " tanya Murad kepada adiknya itu.
"Nanti aku cek, kak. Kalau akau tidak bisa nanti akan aku bawa pulang, aku akan minta bantuan daddy. "
"Baiklah, terserah kau saja. "
Memang pekerjaan mereka berdua tidak akan berjalan lancar tanpa adanya Ezra. Namun jikaa mereka bertiga sudah berada dalam satu meja maka masalah serumit apapun pasti mendapat solusi.
"Aku akan Bersiap. Kamu jangan pulang malam-malam. Kasihan mommy dan daddy nanti menunggumu. "
"Baik, kak. Sampaikan salamku untuk Diandra."
"Oke, nanti aku sampaikan. "
Murad masuk ke dalam ruang pribadinya untuk bersiap, tak lama dia sudah keluar lagi dengan penampilan yang berbeda. Dia menggunakan kaos putih bebalut jas non formal dan celana jeans. Penampilan nya sangat casual malam ini.
"Tampan sekali kakakku. " puji Rayyan dengan wajah tengilnya
"Begitu menurutmu? "
Rayyan mengangguk sampil menunjukkan dua jempolnya.
Dirasa sudah cukup rapi, Murad pun bergegas meninggalkan ruangannya dan segera menuju acara ulang tahun kekasihnya.
Sesampainya ditempat acara, Murad segera turun dari mobil dan mencari kekasihnya itu. Dia menjadi pusat perhatian semua kaum hawa disana, siapa yang tidak kenal dengan Murad? seorang CEO muda dari kerajaan bisnis keluarganya. Beruntung sekali wanita yang sudah menjadi kekasih pria itu. Murad mencari keberadaan Diandra, tapi dia tidak menemukannya. Bahkan dia menanyakan kepada beberapa orang dimana Diandra berada tapi tidak ada yang tau.
Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa pemilik pesta malah tidak ada di tempat pestanya berada. Murad memijit kepalanya. Kemana lagi dia mencari Diandra, bahkan di telpon pun tidak dia angkat.
Murad terus menghubungi Diandra sambil menuju toilet, karena dia ingin buang air kecil. Tapi saat dia sampai di pintu toilet, Murad mendengar dering suara ponsel milik Diandra dan suara laknat dua anak manusia sedang bercinta. Murad terus menghubungi, tapi suara di dalam ruangan itu membuat telinganya panas.
"Angkatlah sayang, Kekasihmu itu pasti sedang mencarimu. " kata seorang pria dengan nafas tersengal karena sedang memacu kuda di bawahnya.
"Dia tidak akan mencariku. Aku sudah menghubungi nya berkali-kali tapi tidak di angkat, bahkan pesanku satu pun tidak dia balas. Dia tidak akan peduli padaku jika sudah berkutat dengan berkas-berkasnya. " kata seorang wanita dengan nafas terengah menikmati genjotan pria di atasnya.
Murad yang mendengar percakapan mereka segera mengambil ponselnya dan merekamnya. Wajahnya sudah merah padam, tapi dia harus menahannya.
"Tapi kau mencintainya kan? "
"Iya Aku mencintainya, tapi aku lebih mencintai uangnya. Dia memberikan apapun yang aku mau, tanpa mengeluh. Itu yang sangat aku suka darinya. " Kata wanita masih dengan nafas terengah dan suara laknat yang terus keluar dari mulutnya.
"Apa kau Menikmati pelayanan ku? "
"Tentu saja, kau selalu memuaskanku, sayang. Tidak seperti kekasihku yang tidak mau melakukannya sebelum menikah. Polos sekali dia, memangnya dia hidup di jaman batu. "
Akhirnya erangan panjang keluar dari mulut dua manusia sampah itu.
Murad lalu mematikan perekam suaranya. Lalu dia menyalakan kamera ponselnya dan mengarahkannya ke pintu toilet. Dan saat pintu terbuka.
Jepret.... jepret...
Murad mengambil gambar dua manusia menjijikkan di hadapannya.
"Gambar yang bagus. " ucap Murad dengan senyum mengejeknya.
"Sayang, kau datang? kapan kau datang? kenapa tidak menghubungi ku? " Diandra ingin mendekati Murad yang tengah tersenyum sinis padanya.
"Jangan mendekat. Aku tidak mau didekati wanita menjijikkan sepertimu. Mulai malam ini aku batalkan pertunangan kita. " Kata Murad dengan tangan terkepal kuat dan rahang mengeras. Sebisa mungkin dia menahan amarahnya dan tidak memukul Diandra kala itu. Karena pantang baginya memukul seorang wanita.
Murad lalu meninggalkan dua pasangan menjijikkan itu dan segera pergi dari acara yang sudah menorehkan luka di hatinya. Diandra ingin mengejar Murad, tapi ditahan oleh pasangan prianya.
"Biarkan dia sendiri dulu. Kalau kau menemuinya saat dia emosi, bisa-bisa dia menghajarmu. Kamu tidak tau, dia itu sedang menahan amarahnya tadi. Jangan sampai kamu jadi pelampiasan kemarahannya. " nasehat teman pria Diandra.
Diandra mengikuti apa kata teman prianya itu, dia tidak mengejar Murad malam ini. Tapi besok, dia akan menemuinya di kantor.
Murad masuk ke dalam mobilnya, dia mengusap wajahnya dengan kasar. Ternyata seperti ini kelakuan Diandra di belakangnya. Dia yang selalu menjaganya, malah menyerahkan dirinya untuk dirusak orang lain. Murad benar-benar kecewa.
Dia lalu mengirimkan pesan di grup chat keluarganya, yang berisikan dirinya, mommy, daddy, rayyan dan Zoya.
✉️ "Aku sudah membatalkan pertunanganku dengan Diandra. "
Lalu dia mengirim rekaman yang tadi dia rekam dan foto Diandra dengan teman prianya yang masih dalam keadaan kacau.
Murad lalu menjalankan mobil nya untuk kembali ke mansion. Dia ingin tidur bersama mommynya saat ini. Hanya dengan begitu, dia baru akan bisa menenangkan hatinya yang sedang kacau.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
.
2024-08-27
0
Anonymous
k
2024-08-25
0
Anonymous
ok
2024-06-24
0