Sadar

Nisa dan Alima masuk ke dalam ruangan Murad, betapa terkejutnya mereka saat melihat Murad sudah membuka matanya. Namun, kehebohan yang akan mereka lakukan terhenti saat Murad memberikan isyarat dengan menempelkan jari telunjuk di bibirnya. Nisa dan Alima pun mengerti dan mengikuti apa yang Murad inginkan.

Nisa mendekat ke arah anaknya itu, lalu memberikan kecupan sayang di keningnya. Ia lalu menuju tempat menyembunyikan ponselnya dan segera mengambilnya. Tak lupa Nisa juga mengambil foto mereka yang menggemaskan dimana Faza sedang membaringkan kepalanya di ranjang Murad dengan tangan yang melingkar di perut Murad. Murad kembali memejamkan matanya, hanya untuk sebuah akting.

Nisa lalu duduk di samping Alima, ia segera mengirimkan hasil video dan foto yang tadi dia dapat. Dengan memasang earphone dikedua telinga mereka melihat dan mendengarkan hasil rekaman yang mereka dapatkan tadi. Nisa dan Alima tak bisa menahan keterkejutan nya saat Faza mencium bibir Murad, sontak mereka langsung berpandangan.

"Bagaimana ini? ' tanya Alima kepada Nisa, dia tidak menyangka anaknya akan berbuat seberani itu.

" Entahlah, tapi ini sudah bisa kita jadikan bukti nyata kepada mereka semua. Kalau Faza benar-benar mencintai Murad. " kata Nisa dengan kekhawatiran yang ia rasakan.

"Kau benar, apakah kita perlu mengirimkannya kepada mereka? "

Sebelum Nisa menjawab, terdengar suara lenguhan dari Faza yang terbangun dari tidurnya. Membuat mereka berdua langsung terdiam.

"Ya Ampun, ternyata aku tertidur. " Faza mengangkat kepalanya dan melihat kalau satu tangannya sedang melingkar di perut Murad dan satu tangannya lagi menggenggam tangan Murad.

"Astaga, apa dari tadi aku tidur seperti ini? " gumamanya lalu dia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, dan sudah terlihat mommy dan mamanya sedang berbincang. Seolah mereka tidak memperdulikan Faza yang sedang tidur memeluk Murad.

Faza langsung duduk dengan tegap, dan menyapa dua mamanya itu.

"Mama, mommy kalian sudah pulang. Kenapa tidak membangunkan ku? " tanyanya dengan wajah kikuk.

"Momny tidak ingin membangunkan mu, karena kelihatannya kamu sangat kelelahan, jadi kami biarkan kamu tidur sebentar. " ujar Nisa kepada Faza agar dia tidak merasa canggung.

Faza berdiri dan ingin ke toilet namun langkahnya terhenti saat mendengar Nisa bicara.

"Toiletnya sedang rusak Faza, kami juga menunggu perbaikan. Mungkin sebentar lagi akan diperbaiki oleh pihak rumah sakit. Kamu bisa ke toilet diujung lorong sana. " Nisa memberi alasan agar Faza keluar dari ruangan Murad.

Faza pun percaya, dan dia segera keluar dari ruangan Murad. Alima langsung mengunci pintu kamar, sedangkan Nisa langsung menghampiri putranya itu.

"Murad, kamu sudah sadar sayang? " Nisa tak bisa menahan air mata kebahagiaan nya lagi dia langsung berhambur memeluk Murad.

"Air... " Murad yang perlahan membuka matanyapun segera meminta minuman kepada sang mommy.

Dengan cekatan Alima segera menyodorkan segelas air minum kepada Nisa, lalu meminumkan nya kepada Murad.

"Perlahan sayang, pelan-pelan. "

Setelah minum Murad kembali memejamkan matanya.

"Mom, tante... jangan katakan pada siapapun dulu kalau aku sadar. Aku minta bekerjasamalah dulu dengan dokter agar merahasiaan kesadaranku. " ucap Murad dengan suara terbata.

"Kenapa sayang... kenapa harus dirahasiakan. ini adalah kabar yang menggembirakan bagi kami semua. " kata Nisa yang seolah tak terima dengan permintaan Murad.

"Mom, please. Aku hanya ingin memastikan sesuatu. Setelah itu, aku akan bangun. aku janji." ucap Murad dengan nada memohon

" Baiklah sayang, kami akan mengikuti rencanamu. Hanya mommy dan tante Alima yang tau kalau kamu sudah sadar. " kata Nisa

Murad lalu menutup mata kembali setelah mendengar apa yang ingin dia dengar. Alima menuju pintu dan segera membuka kunci kamar inapnya. Dia melihat keluar dan ternyata Faza sudah berjalan menuju ruangan Murad.

"Sebentar lagi aku akan membawa Faza pulang. kamu bisa memeriksakan keadan Murad kepada dokter. Kita komunikasi lewat telpon saja nanti." usul Alima. .

"Baiklah, Terima kasih Alima. "

Kedua ibu itu sudah bersekongkol untuk menjalankan misi mereka menjodohkan kedua anak mereka, terutama Faza yang ternyata sudah mencintai Murad sejak lama dalam diamnya. Nisa tidak keberatan jika Faza yang akhirnya akan menikah dan mendampingi Murad. Karena dia sudah tau sepak terjang Faza dari dia kecil sampai sebesar ini. Lagipula, Nisa dan keluarganya juga menyayangi Faza, seperti menyayangi Zoya. Putri Satu-satunya mereka.

Faza masuk, dan dilihatnya sang mama yang hendak bersiap.

"Mau kemana ma? "

"Ayo pulang Faza, mama Lupa kalau mama belum masak makan malam untuk papa dan kakakmu. ' kata Alima berbohong.

Terlihat kekecawaan di wajah Faza, tapi dia tidak bisa menolak ajakan mamanya itu. Diapun akhirnya menurut untuk pulang bersama sang mama.

" Nisa, kami pulang dulu ya, besok aku akan kemari lagi. " Alima melakukan cipika-cipiki dengan Nisa lalu dia segera keluar dari ruangan rawat Murad.

Faza juga bersamalam dengan mommy Nsa, lalu dia menoleh sebentar ke arah Murad. Kemudian ia segera keluar menyusul sang mama.

Setelah keadaan di pastikan aman, Nisa lalu memencet tombol panggil untuk memanggil dokter. Dan tak berapa lama, seorang dokter dan perawat datang untuk memeriksa keadaan Murad.

"ada apa Nyonya, apa yang bisa saya bantu? " tanya sang dokter.

"Periksa anakku, dia sudah sadar. " kata Nisa dengan nada khawatir

Dokter mengernyit kan keningnya, karena saat melihatnya pasien masih menutup matanya.

"Murad, buka matamu sayang. " kata Nisa yang melihat anaknya masih menutup matanya.

Perlahan Murad membuka matanya, dokter yang melihat itu terkejut dan langsung memeriksa keadaan Murad.

"Panggilkan dokter Ahmed dan dokter Evan. " perintah dokter kepada perawat.

"Tunggu, kalian harus bisa menutup mulut kalau anakku sudah sadar. jangan katakan kepada siapapun. " kata Nisa menatap sengit ke arah dokter dan perawat tadi. Mereka mengangguk patuh sekaligus takut, karena mereka tau siapa yang mereka hadapi saat ini. Si perawat langsung keluar memanggil dokter Ahmed dan dokter Evan. Sedangkan dokter tadi memeriksa semua organ vital nya seperti tekanan darah, denyut nadi, jantunh mata dan lain sebagainya.

Dokter Ahmed dan dokter Evan datang dengan langkah cepat ke ruangan VVIP pemilik rumah sakit mereka. Dan segera memeriksa keadaan Murad.

"Semua sudah stabil nyonya. Hanya.... " dokter Ahmed menoleh kearah dokter Evan.

"Hanya apa dokter. " tanya Nisa tak sabaran.

"Coba gerakkan kaki anda tuan Murad. " dokter Evan kini yang mengambil alih perannya.

Murad mencoba menggerakkan kakinya, tapi terasa sangat berat dan sakit hingga dia mengerang kesakitan.

"Ahh... sakit sekali.. " erangnya sampai meneteskan air matanya.

"Dokter apa yang terjadi pada putraku. " tanya Nisa yang sudah tak bisa membendung air matanya saat melihat anaknya kesakitan.

"Maaf nyonya. Seperti di awal kami bilang, Tuan Murad mengalami benturan di kepala dan kaki. Kami juga sudah mengoperasi bagian yang cidera itu. Tapi sepertinya membutuhkan waktu untuk kembali normal. " ujar dokter Ahmed menjelaskan.

Nisa langsung menutup mulutnya mendengar penjelasan dari dokter Ahmed.

"Jadi, anakku tidak bisa berjalan dengan normal? " tanya Nisa dengan khawatir.

"Bisa nyonya, tapi memang membutuhkan waktu dan pemulihan juga terapi untuk mengembalikan keadaan tuan Murad seperti semula. " Giliran dokter Evan yang memberikan penjelasan.

Murad memejamkan matanya, tanpa terasa lelehan air mata mengalir dari sudut matanya. Kenapa ini harus terjadi padanya? Di saat dia ingin melakukan sesuatu untuk seseorang yang dia sayangi.

Nisa pun sama dengan Murad setelah bahagia melihat Murad sadar dia harus menghadapi kenyataan lain kalau anaknya tidak bisa berjalan, walau sifatnya hanya sementara.

"Dokter, tolong sembunyikan kesadaranku ini dari semua orang. Termasuk keluargaku, sebelum aku meyakinkan sesuatu. " pinta Murad masih memejamkan matanya, kepada semua tenaga medis yang ada di sana.

"Baik tuan. Kalau begitu kami permisi dulu, Tuan Nyonya. " pamit dokter Ahmed kepada Nisa dan Murad.

Setelah kepergian para tenaga medis itu, Nisa duduk di sebelah ranjang Murad, lalu menggenggam tangannya.

"Katakan kepada mommy, apa yang ingin kamu pastikan nak? " tanya Nisa pada akhirnya, dia sudah sangat penasaran sejak tadi Murad mengatakan ingin memastikan sesuatu.

"Aku ingin memastikan perasaan Faza kepadaku mom. "

Terpopuler

Comments

Indrijati Saptarita

Indrijati Saptarita

Murad memang turunan Daddy ehran... mantap....

2024-01-17

1

wil wil

wil wil

keren Murad 👍👍👍

2023-10-25

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝑴𝒖𝒓𝒂𝒅 𝒔𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒉𝒐𝒓

2023-09-08

2

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Tragedi
3 Koma
4 Perasaan Faza
5 Harapan Nisa
6 Kelakuan Faza
7 Sadar
8 Rencana Murad
9 Restu Yang Di Dapat
10 Kebingungan Semua Orang
11 Yang Sebenarnya
12 Kriteria Wanita Idaman
13 Kriteria Wanita Idaman ( 2 )
14 Perubahan Murad
15 Ungkapan Hati
16 Sebuah Janji
17 Menagih Janji Masa Lalu
18 Rencana Pernikahan
19 Hanya Pria Asing
20 Makan Siang
21 Kedatangan Grandma
22 Hari Pernikahan
23 Hari Pertama Sebagai Istri.
24 Gadis Jutek
25 Bonus Visual
26 Kejujuran Zoya
27 Perintah Murad
28 Nasehat Seorang Kakak
29 Memancing
30 Arion Menyapa
31 Periksa
32 Sesuatu Yang Berbeda
33 Istri Terbaik
34 Akhirnya
35 Dejavu
36 Tak Sengaja Bertemu
37 Perdebatan Rayyan dan Ezra
38 Makan Malam
39 Perasaan Ezra
40 Semangkok Berdua
41 Kencan
42 Kencan Yang Gagal
43 Ungkapan Perasaan (Ezra)
44 Keputusan Zoya
45 Boneka Balas Dendam
46 Monica???
47 Restu Dari Dua Saudara
48 Terapi Pertama
49 Wanita Cantik Pilihan Rayyan
50 Kesepakatan Aneh
51 Makan Malam (Ezra & Zoya)
52 Ketahuan
53 Kekhawatiran Orang tua
54 Rencana Perjodohan.
55 Cinta Dalam Diam
56 Pertemuan Dua Keluarga.
57 Ketahuan (2)
58 Ketahuan (3)
59 Kabar Mengejutkan.
60 Sah
61 Flashback
62 Kemarahan Ibu Negara
63 Mesum dan Memalukan
64 MP (Ezra & Zoya)
65 Pagi Tanpa Zoya
66 Serangan Jantung
67 Kedatangan Dokter Evan
68 Cerita Evan
69 Permintaan Seorang Ayah.
70 Pernikahan Dadakan
71 Penjelasan
72 Penjelasan (2)
73 Kebahagiaan Faza
74 Kekesalan Rayyan.
75 Perasaan Rayyan Sebenarnya
76 Pelajaran Dari Mertua
77 Memasak
78 Coba Menerima Hubungan Baru
79 Menerima
80 Melupakan Kesepakatan
81 Murad
82 Jebakan
83 I'm Yours
84 Kekhawatiran Ezra
85 Sosok Yang Kejam
86 Kedatangan Mommy
87 Hukuman
88 Sandaran
89 Mission Succes
90 Rencana
91 Rencana (2)
92 Keanehan Faza
93 Membenci Ezra
94 Promosi Novel
95 Drama Makan Malam
96 Triplet
97 Kebahagiaan Semua Orang
98 Wanita Asing Itu?
99 Wanita itu Monica
100 Keputusan Erhan
101 Obrolan Orang Tua
102 Cinta Monica
103 Tak Terduga
104 Penasaran (Monica)
105 Penyelamatan Abe
106 Di Luar Kendali
107 Hukuman Menyenangkan
108 Pukulan Telak
109 Penangkapan Shofie
110 Serah Terima Jabatan
111 Kecelakaan
112 Kabar Bahagia Dan Kepanikan
113 Tak Sebanding
114 Kegalauan Hati Zahra
115 Permohonan Erhan
116 Satu Bayi
117 Promise
118 Ngidam Bakso
119 Harapan Semua Orang
120 Kantor Rayyan
121 Rencana Resepsi
122 Permintaan Mommy Kepada Zahra
123 Persiapan Pernikahan
124 Periksa Kehamilan
125 The Wedding
126 The Wedding (2)
127 Kedatangan Evan
128 Mengintip Kamar Pengantin
129 Operasi
130 Kebahagiaan Yang Sempurna
131 Penerus Yang Terpilih
132 Ryan, Ryder Dan Rania
133 Mengingatkan Faza
134 Hadiah Pernikahan Papa Dan Mama
135 Kontraksi Zoya
136 Baby R
137 Rafasya Zayyan Akbar
138 #Zahray Tes Kesuburan
139 #Zahray Rencana Bulan Madu
140 #Zahray Kabar Bahagia
141 #Zahray Setiap Anak Itu Berharga
142 #Zahray Periksa Bersama
143 Ingatan Masa Lalu Simon
144 Kedatangan Simon
145 Kehangatan Keluarga
146 Operasi Zahra
147 Wanita Hebat
148 Keluarga Yang Sempurna (End)
149 Promosi Novel Baru
150 Pengantin Tuan EL
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Tragedi
3
Koma
4
Perasaan Faza
5
Harapan Nisa
6
Kelakuan Faza
7
Sadar
8
Rencana Murad
9
Restu Yang Di Dapat
10
Kebingungan Semua Orang
11
Yang Sebenarnya
12
Kriteria Wanita Idaman
13
Kriteria Wanita Idaman ( 2 )
14
Perubahan Murad
15
Ungkapan Hati
16
Sebuah Janji
17
Menagih Janji Masa Lalu
18
Rencana Pernikahan
19
Hanya Pria Asing
20
Makan Siang
21
Kedatangan Grandma
22
Hari Pernikahan
23
Hari Pertama Sebagai Istri.
24
Gadis Jutek
25
Bonus Visual
26
Kejujuran Zoya
27
Perintah Murad
28
Nasehat Seorang Kakak
29
Memancing
30
Arion Menyapa
31
Periksa
32
Sesuatu Yang Berbeda
33
Istri Terbaik
34
Akhirnya
35
Dejavu
36
Tak Sengaja Bertemu
37
Perdebatan Rayyan dan Ezra
38
Makan Malam
39
Perasaan Ezra
40
Semangkok Berdua
41
Kencan
42
Kencan Yang Gagal
43
Ungkapan Perasaan (Ezra)
44
Keputusan Zoya
45
Boneka Balas Dendam
46
Monica???
47
Restu Dari Dua Saudara
48
Terapi Pertama
49
Wanita Cantik Pilihan Rayyan
50
Kesepakatan Aneh
51
Makan Malam (Ezra & Zoya)
52
Ketahuan
53
Kekhawatiran Orang tua
54
Rencana Perjodohan.
55
Cinta Dalam Diam
56
Pertemuan Dua Keluarga.
57
Ketahuan (2)
58
Ketahuan (3)
59
Kabar Mengejutkan.
60
Sah
61
Flashback
62
Kemarahan Ibu Negara
63
Mesum dan Memalukan
64
MP (Ezra & Zoya)
65
Pagi Tanpa Zoya
66
Serangan Jantung
67
Kedatangan Dokter Evan
68
Cerita Evan
69
Permintaan Seorang Ayah.
70
Pernikahan Dadakan
71
Penjelasan
72
Penjelasan (2)
73
Kebahagiaan Faza
74
Kekesalan Rayyan.
75
Perasaan Rayyan Sebenarnya
76
Pelajaran Dari Mertua
77
Memasak
78
Coba Menerima Hubungan Baru
79
Menerima
80
Melupakan Kesepakatan
81
Murad
82
Jebakan
83
I'm Yours
84
Kekhawatiran Ezra
85
Sosok Yang Kejam
86
Kedatangan Mommy
87
Hukuman
88
Sandaran
89
Mission Succes
90
Rencana
91
Rencana (2)
92
Keanehan Faza
93
Membenci Ezra
94
Promosi Novel
95
Drama Makan Malam
96
Triplet
97
Kebahagiaan Semua Orang
98
Wanita Asing Itu?
99
Wanita itu Monica
100
Keputusan Erhan
101
Obrolan Orang Tua
102
Cinta Monica
103
Tak Terduga
104
Penasaran (Monica)
105
Penyelamatan Abe
106
Di Luar Kendali
107
Hukuman Menyenangkan
108
Pukulan Telak
109
Penangkapan Shofie
110
Serah Terima Jabatan
111
Kecelakaan
112
Kabar Bahagia Dan Kepanikan
113
Tak Sebanding
114
Kegalauan Hati Zahra
115
Permohonan Erhan
116
Satu Bayi
117
Promise
118
Ngidam Bakso
119
Harapan Semua Orang
120
Kantor Rayyan
121
Rencana Resepsi
122
Permintaan Mommy Kepada Zahra
123
Persiapan Pernikahan
124
Periksa Kehamilan
125
The Wedding
126
The Wedding (2)
127
Kedatangan Evan
128
Mengintip Kamar Pengantin
129
Operasi
130
Kebahagiaan Yang Sempurna
131
Penerus Yang Terpilih
132
Ryan, Ryder Dan Rania
133
Mengingatkan Faza
134
Hadiah Pernikahan Papa Dan Mama
135
Kontraksi Zoya
136
Baby R
137
Rafasya Zayyan Akbar
138
#Zahray Tes Kesuburan
139
#Zahray Rencana Bulan Madu
140
#Zahray Kabar Bahagia
141
#Zahray Setiap Anak Itu Berharga
142
#Zahray Periksa Bersama
143
Ingatan Masa Lalu Simon
144
Kedatangan Simon
145
Kehangatan Keluarga
146
Operasi Zahra
147
Wanita Hebat
148
Keluarga Yang Sempurna (End)
149
Promosi Novel Baru
150
Pengantin Tuan EL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!